Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Diare merupakan penyakit menular yang mempunyai mekanisme melalui bakteri atau virus yang masuk ke mulut dengan perantara makanan dan air (Nelson, 1999). Diare ialah suatu keadaan bertambahnya kekerapan dan keenceran buang air besa, Kekerapan yang dianggap masih normal adalah sekitar 1 3 kali dan banyaknya 200-250 gr sehari. Beberapa penderita mengalami peningkatan kekerapan dan keenceran buang air besar walaupun jumlahnya kurang dari 250 gr dalam kurun waktu sehari (Ilmu Penyakit Dalam Jilid II ). Angka kejadian diare di Indonesia masih tinggi, angka kejadian diare yang ditandai perubahan konsistensi tinja dan peningkatan frekuensi berak di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Kepala Subdit dan kecacingan Departemen Kesehatan Di Jakarta mengatakan angka kejadian di Indonesia menurut survey morbiditas yang dilakukan Departemen Kesehatan tahun 2003 berkisar antara 200-374 per 1000 penduduk. Sedangkan pada balita setiap balita rata-rata menderita diare satu sampai dua kali dalam setahun. Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per

100 ribu balita. Selama 2006 sebanyak 41 kabupaten di propinsi melaporkan kejadian luar biasa diare di wilayah Jakarta. Jumlah kasus diare yang dilaporkan sebanyak 10,980 dan 277 diantaranya menyebabkan kematian (Case Rate / CFR = 2,5 Persen). Menurut laporan dari 199 dinas kesehatan kab / kota tahun 2004 air bersih yang memenuhi syarat kesehatannya hanya 57,09%. Sementara presentasi keluarga yang menggunakan jembatan yang memenuhi syarat kesehatan baru sekitar 67,12%. Sedangkan wabah diare di Semarang memasuki musim hujan tahun ini wabah diare mulai menyerang. Sampai saat ini sekitar 420 orang sudah dirawat di rumah sakit lain. Penderita pada bulan ini meningkat dua kali lipat dibanding bulan lalu. ( www. Google.com )

Jadi diare sering terjadi pada anak usia sekolah dan balita dimana angka kejadian diare merupakan penyakit utama yang kedua setelah flu rotavirus. Penyakit ini mempunyai gambaran penting yaitu diare dan muntah, akibatnya klien kekurangan cairan / dehidrasi. Dan keadaan kekurangan cairan apabila tidak diatasi akan menyebabkan syok hipovolemik, terlebih kasus kekurangan cairan atau dehidrasi terjadi pada anak-anak dimana 80% bagi tubuh terdiri dari cairan. Atas dasar keadaan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. I DENGAN DIARE DI RUANG BAITHUL ATHFAL RUMAH SAKIT SULTAN AGUNG SEMARANG.

B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah : 1. Tujuan umum Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan diare secara tepat dan akurat. 2. Tujuan khusus a. Memberikan gambaran yang nyata tentang hasil pengkajian asuhan keperawatan dengan diare b. Memberikan gambaran yang nyata tentang hasil analisa data dan penetapan diagnose keperawatn sesuai prioritas masalah pada asuhan keperawatan dengan diare c. Mendiskripsikan intervensi keperawatan pada asuhan keperawatan dengan diare d. Memberikan gambaran hasil evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

C. Metode Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis menggunakan metode deskriptif agar jelas pemahamannya dan studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan mempelajari sebagai sumber tekhnik dan literature yang berkaitan dengan masalah diare. Studi kepustakaan sangat berguna bagi kami sebagai awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagi berikut :

1. Observasi Partisipatif Observasi partisipatif adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien selama dirawat di rumah sakit dan lebih bersifat obyektif , yaitu dengan melihat respon klien setelah dilakukan tindakan.(Juhari,1993) Penulis melakukan observasi partisipatif dengan cara melihat respon klien setelah penulis melakukan tindakan kepada klien. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan klien,keluarga dan tenaga jesehatan lain untuk mendapatkan keterangan (Juhari 1993) Penulis melakukan wawancara pada klien keluarga,perawat ruangan dan tenaga kesehatan lain mengenai tentang teori keadaan klien dengan penyakit diare. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah teknik pengumpula data dengan melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi,palpasi,perkusi dan auskultasi untuk mendapatkan data fisik klien secara keseluruhan (Patrisia A Potter,1996) Penulis melakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada klien dengan penyakit dire pada An. I dengan penyakit diare di ruang Baithul Athfal Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.

4. Studi Dokument Studi dokumentar adalah suatu teknik yang di peroleh dengan mempelajari buku laporan,catatan medis serta hasil pemeriksaan yang ada(Juhari 1993) Penulis mempelajari buku laporan,catatan yang mengenai data-data klien An. I dengan penyakit diare di ruang Baithul Athfal Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.

D. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN yang meliputi : A. Latar belakang B. Tujuan penulisan C. Metode penulisan D. Sistematika penulisan BAB II KONSEP DASAR yang meliputi : A. Pengertian B. Anatomi Gastroentestinal C. Etiologi diare D. Manifestasi klinik E. Patofisiologi F. Komplikasi G. Pemeriksaan diagnostik H. Derajat dehidrasi I. Kebutuhan cairan anak

J. Penatalaksanaan medis K. Phatways L. Pengkajian focus M. Diagnose keperawatan N. Focus intervensi BAB III TINJAUAN KASUS yang meliputi : A. Pengkajian B. Pengelompokan data C. Analisa data D. Diagnosa keperawatan E. Intervensi F. Implementasi G. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP yang meliputi : A. Kesimpulan B. Saran

Anda mungkin juga menyukai