Anda di halaman 1dari 4

Kontroler Suhu

Berdasarkan sistem yang ditunjukan pada gambar di atas, dimana To adalah suhu dari cairan yang akan dikontrol dan Ta adalah suhu lingkungan. Panas dihasilkan oleh elemen pemanas yang dinotasikan dengan huruf q, dan suhu yang diinginkan yaitu Td. Pada sistem tersebut ada dua sumber energy yaitu yang dihasilkan oleh elemen pemanas dan lainnya adalah suhu dari lingkungan. Dua sumber energy tersebut dinotasikan dengan G1(s) dan G2(s) pada persamaan transfer fungsinya. Persamaan dari sistem tersebut adalah:

Dimana: M Ce : Massa dari cairan : Panas spesifik : koefisien transfer panas antara wadah dan lingkungan

A To Ta Q

: Luas area transfer panas : Suhu dari cairan : Suhu lingkungan : Masukan panas

Kontrol suhu tersebut sebenarnya bisa dengan mudah dengan menggunakan PI kontroler. Namun, untuk memberikan gambaran desain dan operasinya maka digunakan fuzzy controller. Fuzzy controller digunakan untuk menggantikan fungsi seorang perancang fuzzy controller yang dapat mendeteksi kesalahan dan variasi kesalahan untuk menjalankan fungsi transfer yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan berikut:

Setelah diketahui variabel yang akan dijadikan inputan misalnya step, gauss, atau integral error. Pada kasus ini digunakan masukan berupa integral error. Selanjutnya yaitu menentukan variabal yang akan dikontrol. Untuk kontrol suhu ini, hanya sejumlah energy (q) yang dihasilkan elemen pemanas yang akan dikontrol. Langkah selanjutnya setelah menentukan variabel masukan dan keluaran, maka harus ditentukan nilai masukan awal yang diinginkan, yaitu sebesar r=60 (masukan input dari 60).

Gambar 1. Kontrol dengan fuzzy designer

Gambar 2. Kontrol dengan fuzzy controller Dengan menggunakan gambaran variabel bahasa pada fuzzy controller maka akan dapat mendiskripsikan variasi waktu masukan dan keluaran. Untuk sistem suhu ini, maka yang harus dilakukan yaitu menentukan:

1. error untuk menggambarkan e(t) 2. error variation untuk menggambarkan de(t)/dt 3. increase energy supplied untuk menggambarkan delta u(t) Jadi pada pengontrolan suhu nanti terdapat tiga indicator yaitu error, error variation, dan increase energy supplied berdasarkan nilai fungsi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. LN MN SN ZE SP MP LP Large Negative Medium Negative Small Negative Zero Small Positive Medium Positive Large Positive

Gambaran berjalannya sistem berdasarkan variabel linguistic dan nilai yang diasumsikan. Pada kontrol temperature ini, setiap nilai fungsi tersebut menunjukkan sistem yang: 1. Untuk error Large Negative, menandakan bahwa suhu dari cairan lebih tinggi daripada yang diinginkan. 2. Untuk error Small Negative dan error variation Small Positive, menandakan bahwa suhu dari cairan lebih tinggi daripada nilai awal setpoint dan menetes sesuai nilai yang diinginkan. 3. Untuk error Zero dan error variation Small Negative, menandakan bahwa suhu dari cairan lebih atau lebih kecil pada setpoint tetapi naiik. 4. Untuk error Zero dan error variation Small Positive, menandakan suhu cairan lebih atau lebih kecil pada setpointtetapi turun ke bawah. 5. Untuk error Small Positive dan error variation Small Positive, menandakan bahwa suhu dari cairan di bawah setpoint dan menetes 6. Untuk error Large Positive dan error variation Large Negative, menandakan bahwa suhu dari cairan baik meskipun di bawah setpoint tetapi meningkat.

Aturan untuk kontrol suhu: 1. Jika errornya LN, MN, atau SN maka peningkatan pengisian energi (incease energy supplied) adalah LN. Aturan ini berarti situasi ketika suhu cairan di atas yang diiginkan yang berarti panas harus dihentikan. 2. Jika errornya LP dan error variation SP, maka peningkatan pengisian energy adalah LP. Aturan ini berarti situasi ketika suhu cairan jauh di bawah setpoint dan menurun, sehingga membutuhkan masukan panas substansial. 3. Jika error ZE dan error variation SP, maka peningkatan pengisian energy adalah SP. Aturan ini berarti ketika suhu cairan mendekati suhu yang diinginkan tetapi sedikit menurun, sehingga panas harus diberikan sampai mengurangi error.

Metodologi Penelitian 1. Studi pustaka 2.

Anda mungkin juga menyukai