Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menjaga kesehatan di tengah kesibukan yang menumpuk adalah prioritas yang seharusnya kita lakukan. Tanpa sadar liver kita bekerja keras kian berat dan tiap hari. Baik karena pola hidup maupun pola makan yang tidak dapat sepenuhnya memenuhi standar konsumsi gizi seimbang. Liver merupakan organ penting yang membantu Anda dalam detoksifikasi, mengatur metabolisme tubuh dan membentuk antibody untuk system pertahanan tubuh. Menjaga liver agar tetap sehat mulai dari sekarang, karena fungsinya yang sangat penting dan hanya ada 1 buah saja dalam tubuh kita seperti halnya jantung (Anonim, 2011). Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh vetebrata. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati (Anonim, 2010). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam 10 tahun mendatang, lebih dari 5 juta orang di negara-negara Asia Tenggara akan meninggal karena virus hepatitis. Penyakit liver atau hepatitis adalah suatu kondisi medis dimana organ hati mengalami peradangan atau pembengkakan karena terinveksi virus. Virus hepatitis yang paling sering menyerang manusia adalah virus hepatitis A,B,C,D, dan E. Walaupun kelima virus tersebut dapat menghasilkan gejala yang mirip dan memiliki efek yang sama, akan tetapi masing-masing memiliki keunikan dalam cara penularan dan dampaknya terhadap kesehatan si penderita.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 1

Faktor penyebab non virus yang menyebabkan penyakit liver atau hepatitis antara lain pola hidup yang buruk seperti merokok, konsumsi alkohol, konsumsi obat - obatan tertentu dan begadang. Gejala umum dari penyakit ini antara lain warna kulit dan mata yang menguning, air seni berwarna gelap, merasa sangat lelah, mual, muntah dan sakit perut.yang dapat berlangsung beberapa minggu bahkan sampai seumur hidup si penderita (Anonim, 2013a).

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka adapun rumusan masalah makalah ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan hati/liver? 2. Apakah fungsi hati/liver? 3. Apa faktor-faktor penyebab gangguan hati/liver? 4. Apa penyakit akibat gangguan hati/liver? 5. Apa saja obat tradisional pengobatan penyakit hati/liver? 6. Apa tindakan pencegahan dalam mengatasi penyakit hati/liver?

C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian hati/liver. 2. Untuk mengetahui fungsi hati/liver. 3. Untuk mengetahui penyebab gangguan hati/liver. 4. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan hati/liver. 5. Untuk mengetahui obat tradisional pengobatan penyakit hati/liver. 6. Untuk mengetahui tindakan pencegahan untuk mengatasi penyakit hati/liver.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Hati/Liver Liver/hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1.3 kg (pada orang dewasa). Letaknya di bagian kanan tubuh, tepat dibawah diafragma (Anonim, 2012). Liver memiliki dua bagian besar, yang disebut lobus kanan dan kiri. Kandung empedu (gallbladder) terletak di bawah liver, bersama dengan bagian-bagian dari pankreas dan usus. Liver dan organ-organ ini bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan mengolah makanan.

Gambar 1. Gambar Bagian-Bagian Liver

2. Fungsi Hati/Liver Pekerjaan utama liver/hati adalah untuk menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan, sebelum melewati ke seluruh tubuh. Hati juga mendetoksifikasi bahan kimia dan hasil metabolisme obatobatan dalam tubuh. Selama proses ini, hati mengeluarkan empedu, yang merupakan cairan hasil pembakaran sel-sel darah yang sudah tua atau mati. Cairan empedu yang masih bermanfaat akan dipergunakan lagi oleh tubuh untuk pembentukkan sel darah yang baru, sedangkan yang sudah tidak terpakai lagi akan dibuang melalui ginjal dan usus halus (Domi, 2011). Patologi Gangguan Hati/Liver Page 3

Liver juga membuat protein penting bagi pembekuan darah dan fungsi-fungsi lainnya, seperti: menyimpan vitamin dan mineral (vitamin A, D, K dan B12), mempertahankan kadar glukosa dalam darah, dan memproduksi 80% kolesterol dalam tubuh. Secara umum fungsi hati adalah sebagai berikut (Ganong, 2008): a) Metabolisme karbohidrat. Pembentukan, perubahan dan

pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain. b) Mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa yang disebut glikogenelisis. c) Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs). d) Metabolisme lemak. Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen : 1. Senyawa 4 karbon keton bodies 2. Senyawa 2 karbon active acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol) 3. Pembentukan cholesterol e) Pembentukan dan pemecahan fosfolipid. Hati merupakan

pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan

metabolisme lipid. f) Metabolisme protein. Dengan proses deaminasi, hati juga

mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi produksi Patologi Gangguan Hati/Liver Page 4

urea. Urea merupakan end product metabolisme protein. - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang globulin hanya dibentuk di dalam hati. g) Pembentukan pembekuan darah. Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi. h) Metabolisme vitamin. Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K i) Detoksikasi. Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, poses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis. j) Fagositosis dan imunitas. Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism. k) Hemodinamik. Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk

mempertahankan aliran darah.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 5

3. Faktor Penyebab Gangguan Hati/Liver Hati, organ besar yang terletak pada sebelah bawah kanan tulang rusuk ini mempunyai fungsi bermacam-macam, yaitu sebagai tempat pembentukan plasma darah dan zat pembeku darah, sebagai tempat penyimpanan zat-zat mineral, seperti : besi, kalium, dan tembaga, penyimpan cadangan air dan tempat pembakaran gula serta pembentukan kolesterol. Ia juga yang mengubah lemak menjadi asam lemak. Zat-zat racun yang masuk dari luar tubuh maupun yang terbentuk di dalam tubuh akan dibuang ke hati bersama-sama cairan empedu menuju usus. Penyakit hati dapat disebabkan oleh virus yang dikenal dengan penyakit hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis non A dan non-B. Selain itu, penyakit hati dapat pula berasal dari pola konsumsi makanan yang salah atau zat-zat kimia yang terkandung dalam obat seperti antibiotika, parasetamol, arsenal, dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh ayam potong yang kemudian di konsumsi manusia dalam bentuk hidangan yang kemudian di konsumsi manusia dalam bentuk hidangan fast food (Anonim, 2011). Zat-zat cemaran dari polusi udara maupun menyerang hati secara lambat laun tetapi pasti. Timah hitam (Pb) dan kadmium (Cd) merupakan kontaminan terbesar dari seluruh debu logam di udara. Kontribusi terbesar Pb dan Cd berasal darti knalpot kendaraan bermotor yang selain mencemari udara, juga dapat mencemari makanan dan air. Zat-zat polutan tersebut akan disimpan secara akumulatif dalam hati, dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sirosis hati (Anonim, 2011). Minuman beralkohol yang menjadi bagian dari gaya hidup sebagian kaum selebriti dapat pula menimbulkan sirosis hati setelah di konsumsi dalam waktu yang lama. Selain terhadap hati, alkohol juga dapat menyerang otot-otot jantung dan otak.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 6

Selain itu, penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariasi. Penyebab-penyebabnya termasuk (Anonim, 2008): a) Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran b) Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh c) Infeksi-infeksi virus atau bakteri d) Alkohol atau keracunan oleh racun e) Obat-obat terentu yang merupakan racun bagi hati f) Kekurangan Gizi (nutrisi) g) Trauma atau luka Tanda-tanda seseorang mengalami gangguan pada hatinya adalah sebagai berikut (Anonim, 2011; Anonim, 2013b): a) Mudah lelah dan lesu b) Mengalami depresi c) Nyeri di sisi kanan perut d) Nafsu makan hilang e) Mual, muntah, dan diare f) Warna kulit dan bola mata berwarna kekuningan atau bahkan kuning g) Kadang persendian terasa nyeri h) Air seni berwarna gelap, seperti air the i) Bau mulut j) Masalah pencernaan k) Mata yang terlihat lelah

4. Penyakit Akibat Gangguan Hati/Liver Liver merupakan organ yang sering luput dari perhatian dalam menjaga kesehatan. Padahal liver memiliki pekerjaan berat karena betranggung jawab pada lebih dari 500 fungsi yang berbeda. Apabila fungsi hati terganggu maka akan terjadi dampak yang kompleks pada Patologi Gangguan Hati/Liver Page 7

kesehatan tubuh. Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan dan kelainan pada hati. 1. Hepatitis; merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita. 2. Kanker Hati; merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan hemokromatis. 3. Perlemakan Hati; merupakan kelainan hati akibat adanya

penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih. 4. Kolestatis dan Jaundice; merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. 5. Hemokromatosis; merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan. 6. Sirosis Hati; merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, salah Patologi Gangguan Hati/Liver Page 8

gizi, atau penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum. Perhatikan Gambar 2 untuk mengetahui perbedaan hati yang sehat dan terkena sirosis.

5. Obat Tradisional Pengobatan Penyakit Hati/Liver Berikut ini beberapa obat tradisional yang dapat mengobati penyakit liver (Anonim, 2011): 1. Temulawak (Curcuma xathoriza) Temulawak (Curcuma Xanthoriza) curcumin dari ekstrak temulawak bermanfaat sebagai pelindung liver, dan memperkuat sel-sel liver, seta meningkatkan daya tahan tubuh. Temulawak Patologi Gangguan Hati/Liver Page 9

merupakan tanaman obat yang termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae). Rimpang temulawak mengandung curcumin yang memiliki khasiat alami sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepatotoksik yang sangat berguna untuk melindungi kesehatan hati radang hati. Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temulawak memiliki

kandungan minyak atsiri yang memang membangkitkan selera makan, membersihkan perut dan meperlancar ASI. Lebih dari itu, menurut seorang Guru Besar Universitas Padjajaran (UNPAD), berdasarkan hasil penelitian, ekstrak

temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati. Disamping itu, juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat kandungan kurkumin. Tidak heran, sebab komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen dan minyak astirinya antara 6 hingga 10 persen. Dengan kandungannya tersebut, temulawak dapat

digunakan secara tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti ggguan pada liver/hati (virus/hepatitis) infeksi bakteri, kerusakan akibat kimiawi, gangguan pada lambung/maag, kadar asam urat yang tinggi danmasih banyak lagi. 2. Sambiloto (Andrographis paniculata) Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung zat

andrographolid. Zat inilah yang menyebabkan atau menimbulkan rasa pahit pada daun sambiloto. Fungsi dan zat andrographolid adalah merusak inti sel tumor dan meningkatkan daya tahan tubuh, daun ini sangat bagus. Selain itu sambiloto juga efektif untuk infeksi dan merangsang fagositosis yaitu kemampuan sel dalam bekerja membunuh benda asing seperti bakteri, virus, dan sebagainya yang

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 10

masuk kedalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai sumber penyakit (sebagai imunostimulan). 3. Kunyit (Curcuma domestica) Kunyit (Curcuma domestica) bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan pembengkakan. Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan

sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa, turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, modesmetoksikurmumin dan bidesmetoksikurkumin),

protein, fosfor, kalium, besi,dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin, Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diggunakan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan

membakar kunyit dan menghirupnya. 4. Pegagan (Centella asiatica) Pegagan thankuniside, brahminoside, (Centella asiatica) mengandung asiaticoside, isothankuniside, brahmic acid, madecassoside, madasiatic acid, brahmoside, meso-inositol,

centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam, kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vallerine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticosida dan senyawaan sejenis, mempunyai khasiat anti lepra (Morbus Patologi Gangguan Hati/Liver Page 11

Hansen). Pegagan (Centella asiatica) memiliki efek hepatoprotektor pada penderita hepatitis dengan kandungan asiatikoside dimana mekanismenya menigkatkan perbaikan dan penguatan sel hati disamping itu pula asiatikoside bertindak sebagai pengangkap radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Selain itu fungsi dari Pegagan (Centella asiatica) adalah meregenerasi sel-sel liver yang rusak dan mengembalikannya menjadi sel-sel yang sehat.

6. Tindakan Pencegahan Penyakit Hati/Liver Cara dilakukan pencegahan adalah dimulai dan dari pengobatan diri sendiri yang paling mudah dan

membiasakan

menerapkan pola makan, gaya hidup yang sehat, menerapkan kebiasaan yang sehat, menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk dan sebagainya. Berikut ini beberapa tips mudah yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan untuk penyakit liver, diantaranya : 1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Selalu membiasakan diri dari hal yang paling kecil namun memiliki fungsi dan manfaat yang baik, seperti membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu dengan menggunakan sabun khusus pembersih tangan (hand soap) agar bakteri dan kumanyang bersarang pada kulit tangan mati. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mulai dari dalam rumah membiasakan untuk menyediakan tempat pembuangan sampah kecil, menutup makanan dengan tudung saji, kebersihan dari kamar kecil (toilet) dsb. 2. Rajin mengkonsumsi air mineral minimal sehari 8-10 gelas atau setara dengan 1,5-2 liter per hari atau disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan kondisi kesehatan anda. Patologi Gangguan Hati/Liver Page 12

3. Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan bahan pengawet. Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai salah satu sumber energi penting dalam tubuh, namun kebutuhan lemak dalam tubuh tetap harus terkendali dan diseimbangkan dengan kebutuhan gizi dan nutrisi lainnya. Bila tubuh banyak menyimpan dan menimbun lemak maka akan berakibat pada penurunan salah satu fungsi organ tubuh dan mudah terserang penyakit. Hindari makanan seperti makanan yang banyak menggunakan santan, makanan pedas, makanan yang menggunakan bahan pewaran kimia dan bahan pengawet makanan biasanya terdapat pada makanan dalam kemasan atau siap saji yang sudah lama pengolahannya.

Gambar 3 : Piramida makanan 4. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah 5. Buah dan sayur merupakan sumber energi yang mengandung gizi, mineral, zat besi, magnesium, vitamin dan sumber nutrisi lainnya yang terkandung dalam buah dan sayur. Dengan rajin

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 13

mengkonsusmi yang banyak mengandung vitamin A, B, C dan D serta vitamin lainnya. Buah yang aman dikonsumsi bagi penderita penyakit liver atau hati seperti buah pepaya, jeruk, pisang, apel, mangga dan macam buah lainnya dan yang harus dihindari adalah buah nanas, nangka, durian. Ketiga buah tersebut mengandung zat yang dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan hati. 6. Menerapkan dan menyeimbangkan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh Mengkonsusmsi makanan yang diperkaya dengan karbohidrat, protein, zat besi dan zat gizi lainnya sangat penting dibutuhkan tubuh. Dengan menyeimbangkan kebutuhan akan gizi dan nutrisi dalam tubuh, misalnya ikan, telur, roti, gandum, nasi merah, kacang polong, kacang merah dsb. Tentunya semua itu harus di imbangi dengan gaya hidup, kebiasaan hidup yang baik dengan

menghindari kebiasaan buruk. Satu hal yang paling penting bagi penderita yang terdiagnosa terserang penyakit hati adalah menghindari makanan dengan selera pedas, menghindari makanan yang mengandung rasa masam, hindari penggunaan saus, mengurangi kebiasaan minum air dingin, gorengan dan jenis makanan lainnya. 7. Istirahat yang cukup minimal 6-7 jam per hari 8. Olahraga yang teratur setiap harinya disesuaikan dengan

kemampuan dan kondisi kesehatan anda minimal 2 kali dalam seminggu minimal 1-2 jam per session. 9. Mengkonsumsi suplemen tambahan yang aman tanpa efek samping apapun, sebagai salah satu upaya membantu

memperkuat sistem imun atau pertahanan diri dan tubuh dari serangan penyakit. Disarankan mengkonsumsi suplemen herbal yang dipercaya aman, dan memiliki khasiat terpercaya. 10. Melakukan konsultasi dan peameriksaan lebih dini dengan dokter terkait, jika anda teridentifikasi terserang penyakit hati untuk mendapatkan penangganan lebih lanjut. Patologi Gangguan Hati/Liver Page 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan makalah diatas maka adapun kesimpulan kami adalah: 1. Liver/hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1.3 kg (pada orang dewasa). Letaknya di bagian kanan tubuh, tepat dibawah diafragma. 2. Pekerjaan utama liver/hati adalah untuk menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan, sebelum melewati ke seluruh tubuh. 3. Penyakit hati dapat disebabkan oleh virus yang dikenal dengan penyakit hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis non A dan non-B. Selain itu, penyakit hati dapat pula berasal dari pola konsumsi makanan yang salah atau zat-zat kimia yang terkandung dalam obat seperti antibiotika dan parasetamol. 4. Penyakit akibat gangguan hati adalah hepatitis, kanker hati, perlemakan hati, kolestatis dan jaundice, hemokromotasis, dan sirosis hati. 5. Pengobatan tradisional untuk penyakit hati adalah dengan

menggunakan temulawak, sambiloto, kunyit dan pegagan. 6. Cara pencegahan dan pengobatan yang paling mudah dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit hati/liver adalah dimulai dari diri sendiri membiasakan dan menerapkan pola makan, gaya hidup yang sehat, menerapkan kebiasaan yang sehat, menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk dan sebagainya.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 15

B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka adapun saran-saran dari kami adalah 1. Perlunya menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri karena faktor lingkungan yang terdiri dari kebersihan akan diri pribadi dan lingkungan sekitar tempat tinggal yang dirasa kurang nyaman, kurang bersih dan sebagainya menjadi salah satu pemicu utama seeorang dengan mudah terserang penyakit. Misalnya dari kurangnya perhatian terhadap kebersihan akan makanan,

kebersihan tubuh dan sebagainya. Segala macam virus, bakteri, dan jamur mudah sekali masuk ke dalam makanan. 2. Mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol,

minuman bersoda, makanan cepat saji, makanan yang banyak mengandung pengawet, bahan pewarna makanan kimia dan sebagainya. Akibat dari kebiasaan buruk ini memicu datangnya penyakit, seperti diabetes mellitus, stroke, serangan jantung, obesitas, penyakit gangguan fungsi hati atau liver dsb.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 16

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Penyakit Hati (Liver). [online] http://www.totalkesehatananda.com/liver2.html diakses tanggal 04 April 2013. Anonim. 2009. Gangguan pada Hati. [online] http://azzam.mojokertocyber.com/artikel/111-gangguan-pada-hatidiakses tanggal 03 April 2013. Anonim, 2010. Latar belakang patologi hati. [online] http://pur07.wordpress.com/2010/12/10/latar-belakang-patologi-hati/ diakses tanggal 03 April 2013]. Anonim. 2011. Penyakit Liver. [online] http://penyakitliver.com/ diakses tanggal 04 April 2013. Anonim, 2012. Kanker Hati (Liver Cancer). [online] http://www.cancerhelps.com/kanker-hati.htm diakses tanggal 03 April 2013]. Anonim. 2013a. Obat Penyakit Liver. [online] http://seacucumberjelly.com/obat-penyakit-liver/ diakses tanggal 04 April 2013. Anonim. 2013b. 5 Tanda Organ Hati Bermasalah. [online] http://palingseru.com/17401/5-tanda-organ-hati-bermasalah diakses tanggal 04 April 2013. BSE, 2011. Gangguan dan Kelainan Pada Hati. [online] http://www.sentraedukasi.com/2011/08/gangguan-kelainan-pada-hati.html diakses tanggal 04 April 2013. Domi, 2011. Fungsi Hati. [online] http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/medicine-history/2111528-fungsi-hati/ diakses tanggal 03 April 2013. Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Sebastiani. 2009 Non-Invasive Assessment Of Liver Fibrosis In Chronic Liver Diseases: World J Gastroenterol. May 14; 15(18): 21902203. [online] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2682233/ diakses tanggal 04 April 2013.

Patologi Gangguan Hati/Liver

Page 17

Anda mungkin juga menyukai