Menguatnya isu : Demokratisasi Pengakuan akan HAM Good governance & clean government Globalisasi & perdagangan bebas (tuntutan kemampuan berkompetisi)
KOMITMEN
KEMAUAN UNTUK TERBUKA BERANI BERTANGGUNG JAWAB MENDORONG PARTISIPASI TEKNOLOGI DAN INOVASI
TANTANGAN
PENINGKATAN LAYANAN PUBLIK BERKEMBANGNYA INTEGRITAS PUBLIK PENGELOLAAN SUMBER DAYA PUBLIK PENCIPTAAN KOMUNITAS YANG LEBIH AMAN BERKEMBANGNYA AKUNTABILITAS LEMBAGA
PRINSIP UTAMA
TRANSPARANSI PARTISIPASI AKUNTABILITAS
PEMERINTAHAN
TERBUKA
(OPEN GOVERNMENT)
KRITERIA MINIMUM
TRANSPARANSI FISKAL
AKSES INFORMASI
AKSES TERHADAP INFORMASI KEKAYAAN PEJABAT PUBLIK PERAN SERTA AKTIF WARGA (CITIZEN ENGAGEMENT)
http://transparansi.ukp.go.id/pemerintahan-terbuka-di-amerika.html http://transparansi.ukp.go.id/citizen-driven-government.html
Komitmen Presiden
KOMINFO
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik meniscayakan apa yang dilaksanakan oleh pemerintah, publik memiliki hak untuk mengetahuinya. Inilah ciri-ciri dari open government yang menjadi salah satu nilai dalam negara demokrasi.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET PARIPURNA KANTOR PRESIDEN, 7 JULI 2011
PARTISIPASI PUBLIK
PENGUKURAN INDIKATOR DEMOKRASI DI RI MELALUI TRANSPARANSI PerludilengkapidenganindikatorMakro yang bisamenunjukkan IndekKeterbukaanInformasiPublik yang dapatdihitungberapakontribusipada GDP
Indonesia menjadi co-chair Komite Pengarah OGP bersama Inggris periode September 2012 September 2014
1. Terkait dengan kebutuhan dasar masyarakat 2. Mengurangi potensi terjadinya korupsi 3. Sering dikeluhkan masyarakat 4. Terkait Prioritas Nasional
3. Data berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat (contoh : Raskin & BOS)
4. Jenis, mekanisme, waktu dan biaya layanan publik 5. Media bagi masyarakat menyampaikan kritik dan masukan
- Menciptakan transparansi , - Peningkatan partisipasi masyarakat, - Peningkatan daya tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat,
10
Mengarahkan tujuan pada kesejahteraan seluruh masyarakat (efisiensi, keadilan dan daya tanggap)
11
UU No. 40/1998 tentang Pers. UU No 32 /2002 tentang Penyiaran. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
UU No. 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Undang-Undang No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). UU No. 37/2008 Tentang Ombudsman. UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik. UU No. 43/2009 tentang Kearsipan
No
1.
Undang-Undang
UU No. 40/1998 tentang Pers.
Keterangan
Pasal 4 Ayat (3) Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, mempero1eh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Pasal 5 huruf f Penyiaran diarahkan untuk: f. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup;
2.
3.
Pasal 3 Ayat (1) Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan efisien, ekonomis, efektif transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
Pasal 23 Ayat (2) Pengelolaan keuangan daerah: dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan. Pasal 2 (1) Setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik (2) Informasi publik yang dikecualikan bersifat terbatas
4.
5.
Partisipasi
No
1.
Undang-Undang
UU No. 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Keterangan
Pasal 2 ayat (1) Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggungjawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Pasal 4 huruf c: Tujuan pengaturan tentang kemerdaakaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah: c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kretifitas setiap warga negara sebagai perrwujudan hak dan tanggungjawab dalam kehidupan berdemokrasi
2.
Pasal 96 (1) Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. (2) Masukan secara lisan dan/atau tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui: a. rapat dengar pendapat umum; b. kunjungan kerja; c. sosialisasi; dan/atau d. seminar, lokakarya, dan/atau diskusi.
No Undang-Undang
1. UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Keterangan
Pasal 11 ayat (1) Musrenbang diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJP dan diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikutsertakan masyarakat. Pasal 16 ayat (2) Musrenbang Jangka Menengah diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJM diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dan mengikutsertakan masyarakat.
2.
Pasal 23 ayat (1) dan (2) Setiap warga negara Indonesia atau penduduk berhak menyampaikan Laporan kepada Ombudsman, tanpa dipungut biaya atau imbalan dalam bentuk apapun
3.
Pasal 18 Masyarakat berhak: a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan; d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan; e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standard pelayanan; f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelaya nan; g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
4.
Pasal 3 Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk: b. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah
Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan
18
3. Prinsip Partisipasi
Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan maupun pembentukan perundang-undangan merupakan salah satu aspek dari pilar demokrasi.
4. Prinsip Keadilan
Dengan memiliki hak akses informasi maupun hak akses partisipasi maka masyarakat mendapatkan akses keadilan.
6. Prinsip Kemudahan
Mekanisme mendapatkan informasi publik yang diatur oleh UU ini bagi pemohon informasi disusun dengan memperhatikan prinsip kemudahan.
STAKEHOLDER UU KIP
UU KIP
Badan Publik
Warga Negara
Implementasi UU KIP
Pelaksanaan UU KIP ditandai: 1. Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dilingkungan Badan Publik 2. Pembentukan Komisi Informasi Pusat 3. Pembentukan Komisi Informasi Provinsi 4. Jumlah permohonan informasi publik dari masyarakat
21
5.
KOMINFO
informasi publik 2. Setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik. 3. Informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak, tidak permanen 4. Setiap informasi publik harus dapat diperoleh dengan cepat, tepat, biaya ringan, dan cara sederhana 5. informasi publik bersifat proaktif 6. Informasi harus bersifat utuh, akurat, dan dapat dipercaya 7. Penyelesaian sengketa secara cepat, murah, kompeten, dan independen 8. Ancaman pidana bagi penghambat informasi
1 2 3 4 5
Kementerian
Lembaga Negara/Lembaga Setingkat Menteri/LNS/LPP Provinsi Kabupaten Kota TOTAL
34
129 33 399 98 693
33
34 16 65 22 170
97,06%
26,36% 48,48% 16,29% 22,45% 24,53%
1998
2005
2008
2010
29 PPID:
7 PPID Kementerian 10 PPID Lembaga 5 PPID Provinsi 5 PPID Kabupaten 2 PPID Kota
2011
113 PPID:
22 PPID Kementerian 29 PPID Lembaga 12 PPID Provinsi 40 PPID Kabupaten 10 PPID Kota
2012
170 PPID:
303PPID Kementerian 34 PPID Lembaga 16 PPID Provinsi 65 PPID Kabupaten 22 PPID Kota
Sumber: LaporanPerkembanganPenujukkan PPID Kementerian, Lembaga Negara Tingkat Pusatdan Daerah DitjenInformasi, 10 Oktober 2012
15. Aceh
18. Sumatera Utara
1. Kepulauan Riau
11. Gorontalo
16.Kalimantan
9. Sumatera Selatan
Timur
2. Lampung
17. Bali
6. Banten
7. DI Yogyakarta 8. DKI Jakarta
KOMINFO
495 perkara
Dari 343 pengaduan yang layak sengketa 24,8% telah seleai ditangani sedangkan 75,2% masih dalam proses.
Kelembagaan Kepemimpinan
Kondisi Eksisting SDM tidak memadai Anggaran yang kurang Kurangnya ketersediaan perangkat layanan informasi Belum ada standar media layanan informasi (website, dll) Koordinasi dan sinergi sosialisasi, edukasi dan advokasi kurang optimal
Identifikasi Isu Sistem layanan informasi Penganggaran operasional Dukungan perangkat Standardisasi layanan informasi
Budaya
Minimnya kemampuan bertanya dan akses masyarakat terhadap lembaga publik Belum optimalnya layanan informasi publik
Budaya keterbukaan
PROGRAM KERJA
KOMINFO
Advokasi
Monitoring Sosialisasi
Perumusan Pedoman
Kementerian/Lembaga Provinsi/Kabupaten/Kota
Media Cetak; Online; Tradisional; Penyiaran; Tatap Muka; Luar Ruang
1. BadanPublik 2. Masyarakat
Percepatan kegiatan publikasi informasi menyangkut keterbukaan informasi Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung
PENANGGUNG INSTANSI TARGET CAPAIAN JAWAB TERKAIT 2 3 4 1. Terbentuknya PPID Kemkominfo 1. UKP4 2. Kemkominfo Badan Publik 2. Terbentuknya KI 3. Kemdagri 4. KI Pusat Provinsi 3. Tersusunnya daftar 5. KI Provinsi informasi publik 4. Tersedianya data dan informasi publik sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Kemkominfo 1. Kemkominfo Terbangun kesadaran akan hak informasi publik 2. KI Pusat pada seluruh masyarakat
TARGET WAKTU 5 1.
ALASAN URGENSI/DAMPAK 6 PPID merupakan ujung tombak pelayanan informasi dan belum terbentuk di mayoritas badan publik Perlunya badan pengimplementasi UU KIP di setiap Provinsi Belum terlaksananya pelayanan dan pendokumentasian informasi yang optimal
2.
3.
Kemkominfo
1. 2. 3. 4. 5.
Kemkominfo Meningkatnya kualitas dan kuntitas Kemdagri KI Pusat permohonan informasi KI Provinsi LSM
KOMINFO
MANFAAT WORKSHOP
Penurunan Tingkat Kemiskinan
Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia terkait produk-produk yang diawasi Badan POM
Peningkatan Daya Saing Usaha Bagi Sektor Usaha (Terutama Sektor Usaha Kecil dan Menengah)
Perluasan Akses Informasi Terkait Obat dan Makanan (Termasuk Informasi untuk Memfasilitasi Pelaku Usaha yang Diawasi Badan POM)
Terima Kasih