Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN Studi Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pada

Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Nailatur Rahmah1 Dr. Sri Sujanti, M.Pd.2 Drs. Faried Waddji, M.Pd, MM.3 ABSTRAK Evaluasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Mutu Pembelajaran Studi Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pada Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di Wilayah Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi sarana dan prasarana pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Wilayah Jakarta Timur. Sehingga akan didapatkan hasil dengan adanya evaluasi

sarana dan prasarana pendidikan khususnya program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) ini menjadi salah satu peningkatan mutu pembelajaran yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan salah satu pendekatan survey melalui observasi dan dokumentasi. Terdapat hubungan yang berkaitan antara sarana dan prasarana dengan mutu pembelajaran pada program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) melalui 4 (empat sampel sekolah yang diteliti). Kata kunci : Evaluasi, Sarana dan Prasarana, Mutu Pembelajaran, Program Keahlian TITL. Evaluation of Infrastructure Against Education Learning Quality Research Studies Vocational School (SMK) On Technical Expertise Program Power Installation in East Jakarta area. The purpose of this study is to get an idea of the condition of educational facilities Vocational School (SMK) in East Jakarta area. So will the results obtained with the evaluation of the educational facilities in particular program Power Installation Technical Skills (TITL) has become one of the quality improvement of the quality of learning. This study uses a descriptive survey approach through observation and documentation. There is a relationship between facilities and infrastructure associated with the quality of teaching in the program Power Installation Technical Skills (TITL) through 4 (four samples studied school). Keywords: Evaluation, Infrastructure, Quality of Learning, Skills Program TITL.
1 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2008 Dosen Pembimbing I Universitas Negeri Jakarta 3 Dosen Pembimbing II Universitas Negeri Jakarta

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal paling utama yang harus dimiliki oleh setiap individu. Karena pendidikan bekal untuk mengembangkan dan meneruskan

mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Salah satu cara untuk

mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu tentang sarana dan prasarana

pendidikan yaitu dengan evaluasi sarana dan prasarana pendidikan. Di dalam pasal 42 dijelaskan tentang sarana dan prasarana pendidikan dengan penjelasan sebagai berikut3 : (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

kehidupan, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber lainnya, bahan habis pakai dan peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi pimpinan pendidik, lahan, ruang kelas, ruang

tersebut bermutu, dan proses belajarmengajar bermutu akan menghasilkan lulusan yang bermutu pula. Sarana dan prasarana diibaratkan sebagai motor penggerak yang dapat berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keinginan oleh penggeraknya. Begitu pula dengan pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan dalam proses pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak

satuan pendidikan, ruang ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan

ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di

langsung dalam suatu lembaga demi mencapai tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan juga merupakan salah satu standar nasional pendidikan dalam Permendiknas No.19 tahun 2005 bab

wilayah Jakarta Timur dimaksud agar dapat


3

II pasal 2 ayat 2, lingkup standar nasional pendidikan yang memiliki tujuan untuk

Wahyu Arum Sri Ambar. Manajemen Sarana dan

Prasarana Pendidikan, ( Jakarta : Multi Karya Mulia, 2007), h. 7-10.

memberikan motivasi pada sekolah untuk mewujudkan standar nasional pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan sarana dan prasarana pendidikan di wilayah lainnya. Dengan harapan wilayah tersebut dapat memotivasi Sekolah Menengah

Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. teknik observasi dan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Temuan Penelitian Data yang disajikan adalah untuk memberikan gambaran tentang situasi

Kejuruan (SMK) lain di wilayah lainnya.

METODE PENELITIAN Penelitian mendapatkan ini bertujuan kondisi untuk atau

sekolah, dalam hal ini adalah sarana dan prasarana pendidikan program keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMK Negeri 26, SMK Negeri 5, SMK Kemala Bhayangkari, Pembangunan 1. a. Luas Lahan Sekolah Tabel 4.1. Standar Prasarana Pendidikan di Lahan Sekolah Standar Prasarana Permen Sampel Sampel Sampel Sampel Sekolah diknas 1 2 3 4 No. 40 Luas Lahan 353 m2 9859 m2 1408 m2 5600 m2 6656 m2 Efektif Rombongan 44 32 40 54 48 Belajar Kapasitas 32 30 33 34 32 Siswa Jumlah 966 1520 2006 1536 1408 Siswa Luas Lahan Per-Peserta 2.30 m2 7,02 m2 10,83m2 3,68 m2 3,31 m2 didik Dari tabel di atas, tergambar bahwa : a. Ke empat sampel penelitian dengan SMK Dinamika

gambaran

keadaan sekolah melalui Evaluasi Sarana dan Prasrana Pendidikan terhadap Mutu Pembelajaran Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK Wilayah Jakarta Timur sesuai dengan standar nasional pendidikan tentang

standar sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan permendiknas No. 40 tahun 2008. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Wilayah Jakarta Timur pada akhir bulan Oktober Desember 2012, yaitu SMK Negeri 26 Jakarta, SMK Negeri 5 Jakarta, SMK Kemala Bayangkari, dan SMK Dinamika Pembangunan 1.

Penelitian

tentang

sarana

dan

prasarana pendidikan program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di Sekolah Menengah Kejuruan wilayah Jakarta Timur merupakan penelitian

memenuhi

standar

sesuai

Permendiknas No. 40 dari aspek standar prasarana lahan sekolah. Yang digambarkan dari luas lahan per-

dengan menggunakan metode deskriptif dan, survey.

peserta

didik

melebihi

standar

diperoleh di lapangan dengan data sebagai berikut : Dengan tabel terlampir, tergambar bahwa : a. Luas ruang kelas per-peserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No.40 adalah Sampel 1 dan sampel 2. Sedangkan Sampel 3 dan Sampel 4 tidak memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No.40 dikarenakan kurang dari standar yang telah digambarkan. b. Luas ruang laboratorium bahasa perpeserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No. 40 adalah Sampel 1 dan sampel 2. Sedangkan Sampel 3 dan Sampel 4 tidak memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas kurang dari No.40 standar dikarenakan yang telah

minimum yang digambarkan dalam Permendiknas No. 40, yaitu lebih dari 2,3 m2 per-peserta didik. b. Indikator yang berkaitan dengan aspek prasarana lahan sekolah adalah luas lahan efektif, rombongan belajar,

kapasitas siswa, jumlah siswa, luas lahan per-peserta didik. c. Indikator dari jumlah siswa, kapasitas siswa dan rombongan belajar di Sampel 3 dan Sampel 4 telah

memenuhi standar Permendiknas No. 40, walaupun jumlah siswa, kapasitas siswa dan rombongan belajar melebihi kapasitas maksimum dari standar

Permendiknas No. 40. Dikarenakan luas lahan per-peserta didik yang dimiliki kedua sampel tersebut telah melebihi kapasitas standar minimum Permendiknas No. 40, yaitu 2,3 m2 per-peserta didik. b. Prasarana Ruang Pembelajaran Umum Menurut Permendiknas No. 40 menyatakan bahwa standar prasarana ruang pembelajaran umum adalah ruang kelas dengan luas 64 m, kapasitas peserta didik 32 dan luas per-peserta didik 2 m; ruang laboratorium komputer, bahasa, kimia, fisika, biologi dan IPA dengan luas 64 m, kapasitas peserta didik 21 dan luas perpeserta didik 3 m2. Dari gambaran yang

digambarkan. c. Luas ruang laboratorium komputer per-peserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No. 40 adalah Sampel 1 dan Sampel 2. Sedangkan Sampel 3 dan Sampel 4 tidak memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No. 40 dikarenakan kurang dari standar yang telah

digambarkan. d. Luas ruang gambar teknik per-peserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No. 40 adalah Sampel 1 dan Sampel 2. Sedangkan

Standar Prasarana Permen Sampel Sampel Sampel Sampel Sekolah diknas 1 2 3 4 kapasitas No. 40 16 16 16 33 34 peserta didik Luas praktik 96 m2 975 m2 216 m2 432 m2 504 m2 TITL Luas ruang penyimpan 49 m2 an TITL Luas ruang praktik TITL perpeserta didik 20 m2 15 m2 15 m2 25,74 m2

listrik adalah kapasitas

peserta

didik

dengan 16 siswa, luas praktik teknik instalasi tenaga listrik 96 m2, lebar ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik 8 m, luas ruang penyimpanan teknik instalasi tenaga listrik 49 m2, luas ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik per-peserta didik 6 m2. Dari gambaran yang diperoleh di lapangan dengan data sebagai berikut:

6 m2

2 60,9 m2 13,5 m2 3,01 m2 3,31 m

Tabel 4.5.Standar Prsarana Pendidikan di dalam Ruang Praktik Teknik Instalasi

luas gambar teknik per-peserta didik di Sampel 3 kurang dari standar yang telah digambarkan Permendiknas No. 40 dan Sampel 4 tidak memiliki ruang gambar teknik. e. Luas ruang laboratorium biologi,

Dengan tabel di atas, tergambar bahwa : a. Kapasitas peserta didik pada ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik yang memenuhi standar sesuai

dengan Permendiknas No.40 adalah sampel 1 dan sampel 2. Sedangkan sampel 3 dan sampel 4 tidak memenuhi standar Permendiknas No. 40,

kimia, fisika dan IPA per-peserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas No. 40 adalah Sampel 1. Sedangkan Sampel 2, Sampel 3 dan Sampel 4 tidak memiliki ruang

disebabkan oleh kapasitas peserta didik melebihi standar yang digambarkan. b. Seluruh standar sampel yang telah sesuai memenuhi dengan

laboratorium biologi, kimia, fisika dan IPA. c. Prasarana Ruang Pembelajaran

Permendiknas No. 40 ditinjau dari aspek standar luas ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik. c. Seluruh sampel memenuhi standar yang sesuai dengan Permendiknas No. 40 dari aspek standar prasarana lahan sekolah. Yang digambarkan dari luas lahan per-peserta didik melebihi

Khusus Ruang pembelajaran khusus adalah ruang praktik program keahlian teknik instalasi tenaga listik. Prasarana ruang paraktik teknik instalasi tenaga listrik menurut Permendiknas No. 40 menyatakan bahwa standar prasarana ruang praktik program keahlian teknik instalasi tenaga

standar minimum dalam Permendiknas

No. 40, yaitu lebih dari 2,3 m2 perpeserta didik d. Luas ruang penyimpanan praktik Jumlah Sarana Indikator Ruang Standar Sampel Sampel Sampel Sampel Pembelajar Permendi 1 2 3 4 an Umum knas No. 40 Ruang 8 8 8 6 6 Kelas Ruang 22 20 19 18 18 Perpustaka an Ruang Lab. 78 78 0 0 0 Biologi Ruang 52 52 0 0 0 Lab. Fisika Ruang 49 49 0 0 0 Lab. Kimia Ruang 43 43 0 0 0 Lab. IPA Ruang Lab. 15 15 15 10 10 Komputer Ruang Lab. 10 10 10 8 8 Bahasa Ruang 8 8 8 5 0 Gambar Teknik teknik instalasi tenaga listrik tidak ada yang memenuhi standar sesuai dengan Permendiknas oleh No.40, disebabkan luas ruang

tidak memenuhi standar Permendiknas No. 40 kurang dari standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. d. Sarana Ruang Pembelajaran Umum Menurut Permendiknas No. 40 menyatakan bahwa standar prasarana ruang pembelajaran umum adalah sarana ruang kelas, sarana ruang perpustakaan, sarana ruang laboratorium biologi, fisika, kimia, IPA, sarana ruang laboratorium komputer, sarana ruang laboratorium bahasa dan sarana ruang gambar teknik. Dari gambaran yang diperoleh di lapangan dengan data sebagai berikut : Tabel 4.6. Standar Sarana

Pendidikan di dalam Ruang Pembelajaran Umum Berdasarkan Permendinas No. 40 deskripsi indikator dari tabel di atas adalah : a. Indikator sarana ruang kelas ; kursi dan meja peserta didik, kursi dan meja guru, papan tulis, kotak kontak, tempat sampah. b. Indikator sarana ruang perpustakaan; buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku pengayaan, buku

kurangnya

penyimpanan praktik dari standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. e. luas ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik per-peserta didik yang memenuhi standar sesuai dengan

referensi, sumber belajar lain, rak buku, rak majalah, rak surat kabar, meja baca dan kursi baca, meja kerja dan kursi kerja, lemari katalog, lemari dapat dikunci, rak simpan tas, papan pengumuman, peralatan meja multimedia, buku

Permendiknas No.40 adalah Seluruh sampel1, Seluruh sampel 2 dan Seluruh sampel 3. Sedangkan Seluruh sampel 4

multimedia,

inventarism

kotak-kontak,

jam

allen, alat semprot obeng halus, kunci, allen, alat semprot obeng halus, lup tukang arloji, tang untuk melipat), gelas benda, gelas penutup, gelas arloji, cawan petri, gelas kimia, corong, pipet ukur, tabung reaksi, sikat tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, labu elenmeyer, kotak preparat,

dinding, tempat sampah. c. Indikator sarana ruang laboratorium biologi : meja dan kursi peserta didik, meja dan kursi guru, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, model kerangka manusia, model tubuh manusia,

preparat mitosis, preparat miosis, preparat anatomi tumbuhan, preparat anatomi hewan, gambar kromosom, gambar DNA, gambar RNA, gambar pewarisan mendel, gambar contohcontoh tumbuhan dari berbagai film, gambar/model manusia, sistem pencernaan system

lumpang dan alu, gelas ukur, stop watch, kaki tiga, perangkat batang statif, klem universal, penjepit

(bosshead), pembakar spiritus, kasa, aquarium, neraca, sumbat karet 1 lubang, sumbat karet 2 lubang,

termometer, potometer, respirometer, perangkat bedah hewan, termometer suhu tanah, higrometerpuar, kuadrat, petunjuk percobaan, papan tulis, bahan habis pakai/kebutuhan tahunan (asam sulfat, HCL, acetokarmin, eosin,

gambar/model

pernapasan manusia, gambar/model sistem peredaran darah manusia, gambar/model system

pengeluaran manusia, model system reproduksi manusia gambar/model

etanol, glukosa, indikator universal, iodium, KOH, Mn SO4, NaOH, Vaselin, kertas saring, kotak-kontak, alat pemadam kebakaran, peralatan P3K, jam dinding, tempat sampah. d. Indikator sarana ruang laboratorium fisika : kursi dan meja peserta didik, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, mistar, rol meter, jangka sorons, mikrometer, kubus massa sama,

sistem syaraf manusia, gambar sistem penceranaan burung, reptil, ampibi, ikan dan cacing tanah, gambar sistem pernapasan burung, reptil, ampibi, ikan dan cacing tanah, gambar sistem peredaran darah, burung, reptil,

ampibi, ikan dan cacing tanah, gambar system reproduksi burung reptil,

ampibi, ikan dan cacing tanah, gambar pohon evolusi, mikroskop monokuler, mikroskop stereo binokuler perangkat pemeliharaan mikroskop (kertas

silinder massa sama, plat, beban bercelah, neraca, pegas, dinamometer (pegas presisi), gelas ukur, stop

pembersih lensa sikat halus, kunci,

watch,

termometer,

gelas

beaker,

kawat

kasa,

stop

watch,

tabung

garputala, multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt, osiloskop, kotak potensiometer, frekuensi,

reaksi, sikat tabung reaksi, tabung centrifuge, tebl periodik unsur-unsur, molekul-molekul, petunjuk percobaan, papan tulis, kotak kontak, alat

generator

pengeras suara, kabel penghubung, komponen elektronika, catu daya, transformator, magnet U, percobaan Atwood pewaktu atau listrik, percobaan percobaan kereta papan

pemadam kebakaran, peralatan P3K, jam dinding, tempat sampah. f. Indikator sarana ruang laboratorium IPA : meja dan kursi kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, botol zat, pipet tetes, batak pengaduk, gelas

luncur, percobaan ayunan sederhana atau geteran pada pegas, percobaan hooke, percobaan percobaan bejana kalori meteri,

berhubungan,

beaker, labu elenmeyer, labu takar, pipet volume, pipet seukuran, corong, mortar, botol semprot, gelas ukur, buret+klem, statif+klem, kaca arloji, neraca, termometer, pembakaran

percobaan optik, percobaan resonansi bunyi atau percobaan ohm, tulis, sanometer, manual kotak-

percobaan hukum percobaan, kontak, papan

alat pemadam kebakaran,

spirtus, kaki tiga+alat kawat kasa, stop watch, tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan penguat, mistar, rol meter, jangka sorong, mikrometer,

peralatan P3K, jam dinding, tempat sampah. e. Indikator sarana ruang laboratorium kimia : meja dan kursi peserta didik, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari

multimeter AC/DC 10 kilo ohm, papan tulis, kotak kontak, alat pemadam kebakaran, peralatan P3K, jam

asam, bak cuci, botol zat, pipet tetes, batang pengaduk, gelas kimia, labu elenmeyer, labu takar, pipet volume, pipet seukuran, corong, mortar, botol semprot, gelas ukur, buret+klem,

dinding, tempat sampah. g. Indikator sarana ruang laboratorium komputer : kursi dan meja peserta didik, kursi dan meja guru, komputer, printer, scanner, titik akses internet, LAN, stabilizer, modul praktik, papan tulis, kotak-kontak, jam dinding,

statif+klem, kaca arloji, corong pisah, alat destilasi neraca, PH meter,

centrifuge, multimeter

barometer, AC/DC 10

termometer, kilo`ohm,

tempat sampah. h. Indikator sarana ruang laboratorium bahasa : meja dan kursi peserta didik,

pembakaran spirtus, kaki tiga+alas

meja dan kursi guru, lemari, perangkat multimedia, papan tulis, kotak kontak, jam dinding, tempat sampah. i. Indikator sarana ruang gambar teknik : meja dan kursi gambar, lemari simpan alat dan bahan, peralatan untuk

Permendiknas No. 40, disebabkan jumlah indicator kurang dari standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. Dan sampel 4 tidak memiliki ruang gambar teknik, sehingga tidak dapat dihitung jumlah indikator dari sarana ruang gambar teknik. d. Sarana ruang laboratorium biologi, kimia, fisika dan IPA dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sesuai permendiknas No. 40 adalah sampel 1. Sedangkan sampel 2, sampel 3 dan sampel 4 tidak memenuhi standar Permendiknas No. 40, disebabkan tidak memiliki ruang laboratorium biologi, kimia, fisika dan IPA sehingga tidak dapat dihitung jumlah indikator dari sarana ruang laboratorium

pekerjaan menggambar teknik dasar, perhitungan bahan dan menghitung anggaran biaya, papan tulis, kotakkontak, jam dinding, tempat sampah. Dari tabel di atas tergambar bahwa : a. Dari ke empat sampel yang memenuhi standar sarana ruang kelas, ruang laboratorium komputer dan ruang laboratorium bahasa sesuai dengan Permendiknas No. 40 adalah sampel 1 dan sampel 2. Sedangkan sampel 3 dan sampel 4 tidak memenuhi standar Permendiknas No. 40, disebabkan jumlah indikator kurang dari standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. b. Dari seluruh sampel tidak ada yang memenuhi standar sarana ruang dengan 40,

biologi, kimia, fisika dan IPA. e. Sarana Ruang Penunjang Menurut Permendiknas No. 40 menyatakan bahwa standar prasarana ruang pembelajaran umum adalah sarana ruang pimpinan, sarana ruang guru, sarana ruang tata usaha, sarana Musholla, sarana ruang konseling, sarana ruang UKS, sarana ruang Osis, sarana ruang Jamban (WC), sarana tempat bermain/berolahraga. Dari

perpustakaan yang sesuai standar permendiknas

No.

disebabkan jumlah indikator kurang dari standar yang digambarkan

Permendiknas No. 40. c. Sarana ruang gambar teknik dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sesuai permendiknas No. 40 adalah sampel 1. Sedangkan sampel 2 dan sampel 3 tidak memenuhi standar

gambaran yang diperoleh di lapangan dengan data sebagai berikut : Tabel 4.7 Standar Sarana

Pendidikan di dalam Ruang Penunjang Berdasarkan Permendinas No. 40 deskripsi indikator dari tabel di atas adalah :

a. Indikator sarana ruang pimpinan : kursi dan meja pimpinan, kursi dan meja tamu, lemari, papan statistik, simbol kenegaraan, kotak-kontak, jam Sarana Ruang Pembelaja ran Umum

Jumlah Indikator Standar Permend iknas No. 40

Sam Sam Sam Sam pel 1 pel 2 pel 3 pel 4

dinding, tempat sampah. b. Indikator sarana ruang guru : kursi dan meja kerja, lemari, kursi dan meja tamu, papan statistik, papan

pengumuman, tempat cuci tangan, kotak-kontak, jam dinding, tempat sampah. c. Indikator sarana ruang tata usaha : kursi dan meja kerja, kursi dan meja tamu, lemari, papan statistic, papan pengumuman, mesin ketik/komputer, filling kabinet, brankas, telepon,

kotak-kontak, jam dinding, tempat sampah. d. Indikator sarana tempat beribadah (Musholla) : lemari/rak, perlengkapan ibadah, kotak-kontak, jam dinding. e. Indikator sarana ruang konseling: kursi dan meja kerja, kursi dan meja tamu, lemari, papan kegiatan, instrument konseling, buku sumber, media kotak-

R. 9 Pimpinan Ruang 10 Guru 13 Ruang TU Tempat 4 Musholla R. Konse10 ling Ruang 15 UKS Ruang 7 Osis Ruang 5 Jamban (WC) Ruang 4 Gudang Tempat Bermain/o 13 lahraga badan, tempat cuci

9 8 13 4 10 10 7 5 4 10

9 7 13 4 9 10 7 5 4 9

9 7 13 4 9 10 7 5 4 7

9 7 13 4 9 10 7 5 4 7

tangan, kotak-

kontak, jam dinding, tempat sampah g. Indikator sarana ruang Osis : meja dan kursi, papan tulis, lemari, kotakkontak, jam dinding, tempat sampah. h. Indikator sarana ruang jamban (WC): kloset jongkok, tempat air, gayung, gantungan pakaian, tempat sampah. i. Indikator sarana ruang gudang : meja dan kursi kerja, lemari, rak. j. Indikator sarana tempat bermain/

pengembangan

pendidikan,

kontak, jam dinding. f. Indikator sarana ruang UKS : tempat tidur, lemari, meja dan kursi, catatan kesehatan peserta didik, perlengkapan P3K, tandu, selimut, tensimeter, badan,

berolahraga : tiang bendera, bendera, peralatan bola voli, peralatan bola basket peralatan sepak bola, peralatan senam, peralatan atletik, peralatan seni

termometer,

thermometer

timbangan badan, pengukur tinggi

budaya,

peralatan

keterampilan,

Tabel 4.9 Skor Indikator Prasarana Pendidikan di Lahan Sekolah Indikator Prasarana Sekolah Kapasitas peserta didik Luas praktik TITL Skor Skor Skor Skor Sampel Sampel Sampel Sampel 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3

tempat menyimpan, pengeras suara, tape recorder, tempat sampah. Dari tabel di atas tergambar bahwa : a. Seluruh sampel memenuhi standar sarana ruang pimpinan, sarana ruang tata usaha, sarana tempat beribadah (Musholla), sarana ruang Osis, sarana ruang jamban (WC) dan sarana ruang gudang sesuai dengan Permendiknas No. 40 yang dilihat dari aspek jumlah indikator sarana ruang penunjang. b. Sarana ruang konseling dengan jumlah indicator yang memenuhi standar sesuai permendiknas No. 40 adalah sampel 1. Sedangkan sampel 2, sampel 3 dan sampel 4 tidak memenuhi standar Permendiknas No. 40, disebabkan jumlah indikator sarana yang ada kurang dari standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. c. Seluruh sampel tidak ada yang

Luas ruang penyimpanan 4 4 4 teknik inst Luas ruang alasi praktik TITL tena per-peserta 4 4 4 gadidik listrik Total Skor 16 16 16 Skor Ideal 16 Persentase 100% 100% 100% c. Prasarana Ruang Pembelajaran Khusus Tabel 4.12 Skor Indikator Prasarana Ruang Pembelajaran Khusus Indikator Luas Lahan Efektif Rombongan Belajar Kapasitas Siswa Jumlah Siswa Luas Lahan Per- Peserta didik Total Skor Persentase

3 12 75%

Skor Skor Skor Skor Sampel Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 100% 4 4 4 4 20 100% 4 4 4 4 20 100% 4 4 4 4 20 100%

memenuhi standar sarana ruang guru, sarana ruang UKS dan sarana tempat bermain/berolahraga sesuai dengan Permendiknas No. 40 yang dilihat dari d. aspek jumlah indikator sarana ruang penunjang. Karena empat sampel e. tersebut jumlah indikatornya kurang dari standar yang digambarkan

d. Sarana Ruang Pembelajaran Umum Tabel 4.13 Skor Indikator Sarana Ruang Pembelajaran Umum

Permendiknas No. 40 B.Perhitungan Hasil Temuan Penelitian a. Luas Lahan Sekolah

Indikator Skor Skor Skor Sarana Ruang Skor Pembelajaran Sampel Sampel Sampel Sampel 4 1 2 3 Umum Ruang Kelas Ruang Perpustakaan Ruang Lab. Biologi Ruang Lab. Fisika Ruang Lab. Kimia Ruang Lab. IPA Ruang Lab. Komputer Ruang Lab. Bahasa Ruang Gambar Teknik Total Skor Skor Ideal Persentase 32 87 312 104 98 43 60 40 32 32 85 78 52 49 43 60 40 32 30 78 78 52 49 43 45 34 23 30 80 78 52 49 43 45 34 8

649

467

432

422

1140 56,93% 40,96% 37,89% 37,01%

Indikator Sarana Skor Skor Skor Skor Ruang Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Penunjang Ruang 36 36 36 36 Pimpinan Ruang 36 33 31 28 Guru 52 52 52 52 Ruang Tata Usaha Tempat Beribadah 16 16 16 16 (Musholla) Ruang 40 37 37 37 Konseling Ruang 60 45 45 42 UKS 28 28 28 28 Ruang Osis 20 20 20 20 Ruang WC Ruang 16 16 16 16 Gudang Tempat Bermain/ 44 41 35 36 olahraga 348 324 316 309 Total Skor 360 Skor Ideal 90% 87,77% 85,83 Persentase 96,67% C. Mutu pembelajaran Mutu pembelajaran di masing-

e. Sarana Ruang Penunjang Tabel 4.14 Skor Indikator Sarana Ruang Penunjang

masing sekolah yang diteliti, peneliti menggunakan hasil akhir nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) dengan mata

pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Teori Kejuruan. Detail mengenai deskripsi sebagai berikut :

Tabel 4.16 Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) 2011/2012 Mata Nilai Nilai Nilai Nilai Pelajaran Sampel Sampel Sampel Sampel (UN) 1 2 3 4 Matematika 82,22 80,18 73,11 71,22 Bahasa 80,77 80,60 78,18 76,54 Inggris Bahasa 80,26 70,20 75,52 75,48 Indonesia Teori 83,29 80,46 80,48 80,26 Kejuruan Nilai Rata81,63 77,86 76,82 75,87 rata Persentase 81,63 % 77,86 % 76,82 % 75,87 % D. Pembahasan Hasil Temuan Pembahasan hasil temuan memuat tentang perhitungan akhir hasil temuan dalam pelaksanaan observasi dengan Indikator

Skor Skor Skor Skor Sampel Sampel Sampel Sampel 1 2 3 4

menggunakan nilai indikator-indikator dari setiap deksripsi sarana dan prasarana pendidikan di sampel 1, sampel 2, sampel 3 dan sampel 4. Perhitungan akhir hasil temuan ini digambarkan dalam persentase rata-rata tingkat kelayakan sarana dan prasarana pada sampel 1, sampel 2, sampel 3 dan sampel 4. Dimana persentase tersebut akan dibandingkan dengan persentase nilai rata-rata Ujian Nasional Tahun Ajaran 2011/2012. Berikut detail perhitungan akhir hasil temuan dalam pelaksanaan observasi : Tabel 4.17 Skor Akhir Tingkat Kelayakan Pendidikan Sarana dan Prasarana

Luas Lahan 20 20 20 20 Sekolah Prasarana Ruang Pembelajaran 96 72 36 36 Umum Prasarana Ruang 43 37 37 37 Penunjang Prasarana Ruang Pembelajaran 16 16 16 12 Khusus Sarana Ruang Pembelajaran 649 467 432 422 Umum Sarana Ruang 348 324 316 309 Penunjang Sarana Ruang Pembelajaran 168 166 161 156 Khusus Total Skor 1496 1102 1018 992 Skor Ideal 1852 72,35% 59,50% 54,96% 53,56% Persentase (Cukup (Cukup (Cukup (Cukup Layak) Layak) Layak) Layak) Dari tabel 4.16 dan tabel 4.17 dapat buat kesimpulan akhir berupa

persentase rata-rata Nilai Ujian Nasional dan persentase rata-rata tingkat kelayakan sarana-prasarana dari sampel 1, sampel 2, sampel 3 dan sampel 4 yang

digambarkan dalam bentuk tabel dibawah ini. Tabel 4.18 Persentase Rata-rata Nilai UN dan Tingkat Kelayakan SaranaPrasarana di SMK Wilayah Jakarta Timur

ruang sirkulasi di sampel 1,2,3 dan Kategori PPersentase Rata- rata Nilai UN Persentase Tingkat Kelayakan SaranaPrasarana Sampel Sampel Sampel Sampel 1 2 3 4 81,63% 77,86% 76,82% 75,87% Selanjutnya pada prasarana ruang penunjang di sampel 1,2,3 dan 4. 3. Terdapat hubungan pada tingkat

kelayakan sarana dan prasarana dengan 72,35% 59,50% 54,96% 53,56% (Cukup (Cukup (Cukup (Cukup Layak) Layak) Layak) Layak) mutu pembelajaran yang dapat ditinjau dari aspek hasil rata-rata Ujian

Nasional pada mata pelajaran Teori Kejuruan dengan persentase di sampel

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan di depan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat kelayakan ditinjau dari aspek pada luas lahan sekolah di sampel 1 adalah 72,35% (Cukup layak), sampel 2 adalah 59,50% (Cukup layak), sampel 3 adalah 54,96% (Cukup layak), sampel 4 adalah 53,56%(Cukup layak). Sedangkan ditinjau dari aspek mutu pembelajaran di sampel 1 adalah 81,63%, sampel 2 adalah 77,86%,

1 adalah 83,29%, sampel 2 adalah 80,46%, sampel 3 adalah 76,82%,

sampel 4 adalah 80,26%. Sedangkan pada tingkat kelayakan sarana-

prasarana yang ditinjau dari aspek ruang pembelajaran khusus, yaitu ruang praktik teknik instalasi tenaga listrik dengan persentase di sampel 1 adalah 99,40%, sampel 2 adalah

98,81%, sampel 3 adalah 95,83%, sampel 4 adalah 83,92%. 2. Saran Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran yang diberikan peneliti bagi pihak sekolah dan peneliti yang akan datang, yaitu : 1. Perlu adanya pengadaan serta

sampel 3 adalah 76,82%, sampel 4 adalah 75,87%. 2. Hambatan yang dihadapi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai Kriteria pencapaian tingkat kelayakan sangat layak dengan

pengembangan sarana dan prasarana ruang laboratorium kimia, biologi, laboratorium

laboratorium

pengadaan sarana dan prasarana ruang pembelajaran umum di sampel 2,3 dan 4 pada aspek ruang laboratorium IPA, Biologi, Kimia dan Fisika. Kemudian pada pengadaan prasarana

fisika, laboratorium ipa dan ruang sirkulasi sehingga standar rasio sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang digambarkan Permendiknas No. 40. Kemudian perlu adanya

peningkatan

mutu

sarana baik

dan dari

DAFTAR PUSTAKA Anwar, 2009. Program Keahlian

prasarana pendidikan aspek

sarana ruang pembelajaran

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) http://www.smkn1sgs.sch.id/progra m-keahlian/teknik-instalasi-tenagalistrik.html (diakses tanggal 14 Oktober 2012, pukul 20:40 WIB).

umum, sarana ruang penunjang dan sarana ruang pembelajaran khusus. Sehingga, sekolah sarana dapat dan prasarana proses

menunjang

pembelajaran di sekolah. 2. Dengan adanya penelitian ini

Arikunto, Suharismi. 2002 . Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pendekatan

diharapkan Jurusan Teknik Elektro dapat mengembangkan sarana dan yang menunjang proses Agar dapat Arum,

prasarana belajar

Penelitian

Suatu

mengajar.

Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Wahyu Sri Ambar. 2007.

menghasilkan yang bermutu.

calon-calon pendidik

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta : Multi Karya Mulia. Hasan, Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Iqbal, Muhammad. 2012. Administrasi Sarana dan Prasarana Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. sebuah mutu dan program pembelajaran prasarana

3. Fakultas Teknik diharapkan dapat memberikan pengembangan melalui

sarana

pendidikan, yang dijalankan secara khusus oleh mahasiswa Teknik. 4. Dikmenti DKI-Jakarta dapat membina Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar memiliki lulusan yang bermutu pendidikan baik melalui sarana dan prasarana pendidikan 5. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) lebih memberikan arahanarahan yang optimal kepada seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga memiliki tingkat kelayakan dalam aspek sarana dan prasarana yang sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai