Anatomi
Sudut filtrasi terletak di limbus cornea dengan batas :
0,75 mm ke posterior
Sal. Kolektor
Plexus vena
Sclera
Episclera
V. ciliaris anterior
GLAUKOMA
Insidens:
2 % penduduk > 40 thn Pria > wanita Penyebab kebutaan
Peningkatan TIO
Bertambahn ya produksi aqueous humor oleh korpus siliaris Hambatan aliran cairan di bilik mata Hambatan pada pupil
Ketajaman pengelihatan Tonometri Gonioskopi Oftalmoskopi Pemeriksaan lapang pandang Tonografi Ter provokasi
Pemeriksaan Tonometri
Tonometer indentasi (Schiotz ) Tonometer aplanasi (Goldman ) Tonometer non kontak Secara Digital
Gonioskopi Pakai alat slit lamp, gonioskopi ditempelkan pada cornea melihat sudut COA tertutup/terbuka/synechia Oftalmoskopi Melihat penggaungan (cupping) N.II Atrofi N.II C/D ratio > 0,3 Terjadi oleh karena tekanan intraokuler tinggi menekan bagian tengah papil gangguan nutrisi papil Pemeriksaan lapang pandang Perifer: dengan perimeter/campimeter Superior : 55 Nasal : 60 Inferior : 70 Temporal : 90
Sentral: 30
Tonografi Tonometer diletakkan pada cornea selama 4 menit dibuat grafik mengukur cairan yang keluar dari trabekula Dengan rumus dihitung (c=0,13) Test provokasi Glaukoma sudut terbuka Air minum 1 L/5 menit TIO diukur tiap 15 menit selama 1,5 jam TIO > 8 mmHg glaukoma Pressure congestion test Pasang tensi meter 50-60 mmHg selama 1 menit TIO naik > 9 mmHg glaukoma Kombinasi air minum + prssure congestion test TIO naik 1 mmHg glaukoma Test steroid: Tetes 3-4 kali/minggu TIO meningkat 8 mmHg glaukoma
Glaukoma sudut tertutup Kamar gelap Baca Midriasis Bersujud TIO naik 10 mmHg glaukoma
Manifestasi Klinis
Peningkatan TIO Halo sekitar cahaya dan kornea yang keruh Nyeri. Penyempitan lapang pandang Perubahan pada diskus optikf. Oklusi vena Pembesaran mata
Timolol maleat 0,25% dan 0,5% Betaksolol 0,25% dan 0,5% Levobunolol 0,25% dan 0,5% Metipranolol 0,3% Suatu agonis adrenergik 2 yang menurunkan pembentukan Aquoeus humor tanpa efek pada aliran keluar. Asetazolamid dosis 125-250 mg sampai 3x sehari peroral atau 500 mg sekali atau 2x sehari atau secara IV (500 mg). Pemberian obat ini timbul poliuria. Diklorfenamid Metazolamid
Apraklonidin
Obat parasimpatomimetik
Pilokarpin : larutan 0,5-6% diteteskan beberapa kali sehari, gel 4% sebelum tidur. Demekarium bromide 0,125% dan 0,25% Ekotiopat iodide 0,03%-0,25%
Obat-obat hiperosmotik
Darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum selain itu juga terjadi penurunan produksi Aquoeus humor
Gliserin (gliserol)
Klasifikasi
Glaukoma primer
Dewasa Glaukoma simplex (sudut terbuka,kronis) Glaukoma akut (sudut tertutup) Kongenital/juvenil
Glaukoma sekunder
Terbuka Tertutup
Glaukoma absolut
TIO mendadak
okuli yang pendek. Pada hipermetrop berat, COA semakin dangkal. Tumbuhnya lensa. Menyebabkan COA menjadi lebih dangkal. Kornea yang kecil. Tebalnya iris.
Sudut COA sempit aliran h. aqueous dari COP-COA terhambat blokade pupil
Gejala Klinis
Fase prodromal
Gejala subjektif: Visus kabur Lihat halo Sakit kepala Sakit bola mata Lemah akomodasi Gejala objektif: Injeksi percorneal Cornea suram COA dangkal Pupil > Reaksi lambat TIO meningkat
Gejala subjektif:
N.V
Gejala objektif:
TIO Cornea oedem, insensitif Pericornea injekso hebat Palpebra oedem COA dangkal Iris: oedem, kelabu Pupil lebar: reaksi (-) Lonjong, miring, vertikal
Pemeriksaan fisik
Edema kornea Injeksi konjungtiva Sel dan flare pada bagian anterior Pupil oval vertikal, tetap pd posisi middilatasi Kadang tampak opasifikasi lensa Bilik mata depan dangkal Gambaran corak garis iris yang tak nyata
Terapi Medikamentosa
Fase Nonkongestif:
Miotikum : Pilocarpin 2-4% tiap 20-30 menit. Penghambat karbon anhidrase (diamox, glaupax, glaukon, dll) diberikan 3x1 tablet.
Terapi Operatif
Sklerotomi
Trabekulektomi
Glaukoma Simplex
Sifat penyakit: Herediter ( 50%) Umur > 40 tahun ( 90% dari glaukoma) Etiologi: Sudut COA terbuka Penebalan/sclerosis trabecula + canalis schlemm (degenerasi) Pleksus vena intrasclera sclerosis Waspada: DM Terapi kortikosteroid lokal dan sistemis Myop tinggi
Tanda-tanda klasik:
Bilateral Herediter TIO tinggi (tidak terlalu tinggi) Sudut COA terbuka Mata tenang Campus < + scotoma Cupping papil N.II Lambat + progresif
Terapi Medikamentosa
Medikamentosa LONGLIFE
Pilocarpin Esserin
Epinefrin
Terapi Operatif
Tindakan operasi:
Tekanan intraokluler tidak dapat dipertahankan dibawah 22 mmHg. Lapang pandang terus mengecil Pengobatan yang tidak disiplin Tidak mampu membeli obat Tidak ada persediaan obat.
Iridenskleisis Trepanasi - Eliot Sclerotomi - Scheie Siklodialise Trabeculectomi Siklodiathermi (c.ciliare dirusak)
Glaukoma Sekunder
I. akibat perubahan lensa Dislokasi Fakotopik (katarak intumesen blok pupil glaukoma sudut tertutup) Fakolitik & fakotoksik (katarak Gl. Kapsularis
III. Trauma Hyphema partikel pendarahan sumbat trabekuler meshwork glaukoma sudut terbuka Contusio bulbi Robeknya kornea/limbus sclera iris prolaps TIO IV. Operasi Epithel ingrowth Luka ECCE bocor TIO menurun COA dangkal synechia anterior
II. Perubahan uvea Uveitis anterior Terapi: operasi Tumor Terapi: enucleasi Rubeosis iridis (DM) Terapi: siklodiatermi
Hipertensi okuli
TIO tinggi tidak ada kelainan N.II + campus visi 20-30 mmHg harus diawasi bisa gangguan