Fadli
Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta
Perbedaan Tujuan Organisasi Sumber pendanaan Sektor Publik Nonprofit motif Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dsb. Sektor Swasta Profit motif Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva Pembiayaan eksternal: Utang bank,obligasi, penerbitan saham
Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta
Perbedaan Struktur Organisasi Karakteristik anggaran Sistem akuntansi Sektor Publik Birokratis, hierarkis Terbuka untuk publik Accrual Accounting dan Cash Accounting Sektor swasta Fleksibel: piramid, lintas fungsional, dsb. Tertutup untuk publik Accrual Accounting
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada kepada pemegang masyarakat(publik) dan saham dan kreditor parlemen (DPR/DPRD)
PP No. 23 Tahun 2005; tentang pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. PP No. 24 Tahun 2005; tentang SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) di ubah dengan PP No. 71 Tahun 2010 PP No. 54 Tahun 2005; tentang Pinjaman Daerah PP No. 55 Tahun 2005; tentang Dana Perimbangan PP No. 58 Tahun 2005; tentang Pengelolaan KeuanganDaerah PP No. 8 Tahun 2006; tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pinjaman diperhitungkan sebagai Pendapatan.Kepmendagri No. 903-057 th 1988, sebagai Penerimaan Pembangunan Unsur-unsur penyusunan APBD: pemda kepala daerah & DPRD), belum melibatkan masyarakat Indikator kinerja Pemda: Perbandingan anggaran & realisasi Perbandingan standar biaya & realisasinya Target & persentase fisik proyek
PSAP
Kerangka Konseptual
PSAP 01 PSAP 02 PSAP 03 PSAP 04 PSAP 05 PSAP 06 PSAP 07 PSAP 08 PSAP 09 PSAP 10 PSAP 11 PSAP 12 Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Laporan Realisasi Anggaran Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan Akuntansi Persediaan Akuntansi Investasi Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Konstruksi dlm Pengerjaan Akuntansi Kewajiban Kebijakan Akuntansi, Dan Peristiwa Luar Biasa Konsolidasi LAPORAN OPERASIONAL
Basis Akuntansi
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja negara paling lambat tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan adalah dual basis. Yang dimaksud dengan dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan basis akrual.
Basis Akuntansi
Penggunaan dual basis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas.