TOPIK
PENGERTIAN KLADISTIK DAN KLADOGRAM KARAKTER KLADISTIK HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN KLADOGRAM METODE PENYUSUNAN KLADOGRAM
PENGANTAR:
PENGERTIAN KLADISTIK DAN KLADOGRAM
1.Taksonomi kladistik dikenalkan pertama kali oleh ahli entomologi bangsa Jerman yaitu Willi Hennig.
2. Hennig berpendapat bahwa klasifikasi organisme harus menggambarkan filogeni, oleh karena itu suatu takson harus merupakan satu kelompok monofiletik. 3. Takson parafiletik ditolak dengan dua alasan yaitu: mengaburkan pola percabangan filogeni batasan takson parafiletik cenderung bersifat subjektif 4. Kladistik masih tetap menggunakan beberapa aspek tentang kesamaan, yaitu kesamaan karakter derivat 5. Metode ini jelas juga memperhatikan peristiwa kladogenesis.
harus dipahami dan dikuasai betul konsep plesiomorfi, apomorfi, dan prinsip parsimoni. Tanpa menguasai plesiomorfi dan apomorfi maka dendrogram yang tersusun boleh jadi menjadi fenogram. Tanpa memahami prinsip parsimoni kladogram yang tersusun menjadi tidak realistik.
PLESIOMORFI (plesiomorphy)
Sifat atau karakter primitif
oleh tetuanya. Karakter tetua yang masih dipertahankan oleh beberapa taksa dinamakan simplesiomorfi (symplesiomorphy; sym plesiomophy artinya plesiomorfi bersama).
digunakan adalah menggunakan takson yang disebut outgroup atau takson (kelompok) tamu. Kelompok tamu adalah kelompok di luar takson yang akan dipelajari tetapi diasumsikan masih satu nenek moyang. Organisme-organisme yang diteliti disebut ingroup.
APOMORFI (apomorphy)
Sifat atau karakter derivat.
dimiliki oleh tetuanya. Karakter derivat yang terdapat pada dua taksa atau lebih disebut sinapomorfi (synapomorphy; syn-apomorphy artinya apomorfi bersama).
PARSOMONI (parsimony)
Parsimoni (Parsimony): (parcimony) dari kosa
kata bahasa Latin parsimonia (parsus) artinya menghemat. Parsimoni adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan hemat dalam menyusun hipotesis. Dalam kladistik ini yang dihemat adalah asumsi, atau hipotesis yang berarti juga pembuktian.
CONTOH PARSIMONI 1
Ada empat takson dengan karakter sebagai berikut:
keempat takson tersebut bila disusun dengan menggunakan analisis kladistik? Hipotesis 1: karakteristik a plesiomorfi dan karakteristik b apomorfi (Gambar 3.5.A) Hipotesis 2: karakteristik b plesiomorfi dan karakteristik a apomorfi (Gambar 3.5.B)
CONTOH PARSIMONI 2
PENYUSUNAN KLADOGRAM
Penyusunan kladogram ada dua metode: Metode Hennig pada dasarnya setiap saat membagi kelompok yang kita analisis menjadi dua kelompok, setahap demi setahap pada akhirnya masing-masing menjadi kelompok yang terpisah dengan lainnya. Pengelompokan didasarkan pada setiap karakter apomorfi. Metode Wagner menggunakan algoritma untuk menyusun kladogram.
TRANSFORMASI DATA
Biasanya untuk keperluan praktis setiap karakteristik disusun dalam suatu tabel dengan menggunakan lambang 0 (nol) dan 1 (satu). Lambang 0 menandakan sifat plesiomorfi, sedang lambang 1 menandakan sifat apomorfi.
TAK SON
A B C D
a
a a a
b
b b b
c
c c c
d
d d d
e
e e e
f
f f f
1
1 1 0
1
1 0 0
0
1 0 0
0
1 0 0
0
0 0 0
0
1 0 0
PENYUSUNAN KLADOGRAM
Langkah 1.
Tentukan karakter yang akan digunakan untuk analisis kladistik ini, dan tentukan pula atributnya atau pernyataan pembeda dari masing-masing karakter.
Langkah 2.
Semua karakter harus dipolarisasikan. tubuh : koloni sel: plesiomorfi; jaringan: apomorfi diferensiasi jaringan : tidak ada: plesiomorfi; ada: apomorfi
Langkah 3
Susun daftar taksa yang memiliki sifat plesiomorfi dan apomorfi dari masing-masing karater seprti berikut ini: tubuh : plesiomorfi: Volvocales apomorfi: Phaeoprotista, Rhodoprotista, Bryopsida, Marchantiales, Anthocerophyta diferensiasi jaringan: plesiomorfi : Phaeoprotista, Rhodoprotista apomorfi : Bryopsida, Marchantiales, Anthocerophyta
Langkah 4
Kelompokkan keenam taksa tersebut.
Langkah 5.
Tambahkan karakter no. 2
sederhana memisahkan talofita yang kita telaah menjadi dua yaitu kelompok alga dan kelompok lumut (Gambar 5.3), sehingga semuanya ada tiga kelompok.
Langkah 7
METODE HENNIG
Dalam metode Hennig setiap saat (setiap tahap) selalu ada satu karakter yang dipilih sebagai pembeda. Sebagai contoh akan digunakan data pada Tabel 4.1. Karakter yang diamati
1 a a a 2 b b b 3 c c c 4 d d d 5 e e e 6 f f f 1 1 1 1 2 1 1 0 3 0 1 0 4 0 1 0 5 0 0 0 6 0 1 0
TAK SON A B C
Langkah 1dan 2
PRINSIP PARSIMONI
METODE WAGNER
Menghitung karakter apomorfi pada setiap taksa (Tabel 4.3) Menentukan takson dengan tingkat apomorfi paling rendah. Dalam contoh ini adalah takson D dengan tingkat apomorfi 0 Mencari takson dengan peringkat terendah berikutnya untuk digabungkan dengan takson D. Dalam contoh ini adalah takson C (gambar 4.6A). Langkah 3 diulang, maka ditemukan takson A. Takson A digabungkan dengan takson C. Pada titik persilangan dituliskan daftar karakteristik yang dimiliki kedua takson, hal ini selalu dikerjakan pada langkah selanjutnya (Gambar 4.6B; 100000).
Langkah 4
maka ditemukan takson B. Pertanyaan yang muncul adalah apakah Takson B digabungkan dengan takson A atau C. Untuk memutuskan perlu dihitung lebih dahulu jumlah perbedaan antara B dengan A, dan antara B dengan C. A: 110000 B: 111101 Perbedaan 1 1 1 (perlu 3 asumsi atau pembuktian) B: 111101 C: 100000 Perbedaan 1 1 1 1 (perlu 4 asumsi atau pembuktian)
Penggabungan B ke C (4.7A) memerlukan bukti lebih banyak dibandingkan bila digabungkan ke A (4.7B)
Struktur kladogram 4.8A harus diubah sebab ada dua titik dalam satu sintasan yang memiliki karakteristik sama, hasilnya struktur kladogram 4.8B. Analisis kladistik di sini kekurangan data sehingga tidak dapat diselesaikan.