Anda di halaman 1dari 16

FISIKA KESEHATAN FLUIDA

Kelompok III A. FITRI EGAWANTI ROSIDAH A. LILIS SUSMITASARI WIDYAS TUTI

ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH ALIRAN DARAH CARA MENGUKUR SYSTOL DAN DIASTOL MEKANISME PERNAFASAN PERUT DAN DADA

APLIKASI FISIKA DALAM PERNAFASAN

Tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Tensimeter) yang berisi air raksa dan biasanya dikalibrasi dalam mmHg. Tensimeter dapat berupa manometer logam dan air raksa.

ALIRAN DARAH PADA JANTUNG KE PARU-PARU DAN SELURUH TUBUH

Darah

mengalir dari jantung ke aorta, masuk ke arteri-arteri utama, bercabang lagi ke arteri kecil (arteriol), bercabang lagi menjadi sejumlah pembuluh kapiler yang amat kecil. Darah kembali ke jantung melalui vena. Aliran darah terbagi 2, yaitu:

Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui vena pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).

Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) melalui aorta menuju ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke jantung (serambi kanan).

CARA MENGUKUR SYSTOLE DAN DIASTOLE


Pada

awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di lengan dan memotong aliran darah. Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan stetoskop

Pada

saat ini tekanan sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa dibaca pada alat ukur. Tekanan udara kemudian diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat ukur menunjukkan tekanan diastolik. Tekanan sistolik normal sekitar 120 mmHg, sementara tekanan diastolik normal sekitar 80 mm-Hg.

MEKANISME PERNAPASAN PERUT DAN DADA


Mekanisme

Pernafasan Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang keluarnya udara dari dalam paru-paru disebut ekspirasi. Keluar masuknya udara pernafasan ini melibatkan rongga dada dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat dibedakan menjadi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut.

Pernafasan Perut
Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara lebih kecil, sehingga udara luar masuk ke paru-paru. Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada mengecil dan tekanan udara menjadi lebih besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.

Pernafasan

Dada

Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru. Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari pada tekanan udara di luar. Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru menuju hidung atau mulut.

APLIKASI FISIKA DALAM PERNAFASAN

Hukum

Dalton Hukum Boyle Hukum Laplace

Hukum
Hukum

Dalton

ini menyatakan bahwa: Tekanan parsial suatu komponen dalam campuran gas adalah tekanan dari komponen itu seandainya sendirian mengisi seluruh volume gas yang tersedia. Maka dari itu, jumlah tekanan suatu campuran gas yang tidak reaktif dan bersifat ideal, adalalah sama dengan jumlah tekanan parsial semua komponen gas.

Hukum

Boyle

Hukum ini menyatakan bahwa : Untuk suatu massa gas pada temperature konstan maka tekanan berbanding terbalik terhadap volumenya. Sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan: p V = tetap Apabila terjadi peningkatan volume maka akan diikuti dengan penurunan tekanan, demikian juga sebaliknya. Pada saat inspirasi volume paru-paru meningkat, sedangkan tekanan intrapleura mengalami penurunan. Pada waktu inspirasi jumlah volume udara dalam paru-paru meningkat sedang pada waktu ekspirasi jumlah volume udara paru-paru menurun.

Hukum Laplace
Tekanan pada gelombung alveolli berbanding terbalik terhadap radius dan berbanding lurus dengan tegangan permukaan P= 4 /R = tegangan permukaan R = jari-jari P = tekanan

Anda mungkin juga menyukai