Anda di halaman 1dari 18

Siti Hardiyanti (1000701) Alia Nur Fitrillah (1003133) Fanni Fatonah ( 1005218) Shela Febrianti Ginanjar (1008992)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah Industrial Training dan proses pendidikan serta pembelajaran di SMK adalah pembelajaran keterampilan. Berikut perbedaan antara SMU dengan SMK:
SMU Keterampilan diberikan agar anak didik mempunyai keterampilan pendamping untuk kehidupannya SMK Keterampilan adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki anak didik.

Tolak ukur keberhasilan SMK dinilai dari output (tamatan, dan produk barang / jasa ) nya mempunyai relevansi dan keunggulan kompetitif, baik ditingkat nasional, regional, maupun internasional. Dengan proses pelatihan, maka anak didik lulusan SMK dapat langsung berperan dalam kehidupan, dengan dapat langsung bekerja pada orang lain atau lebih khusus mempergunakan keterampilannya sebagai modal kerja mandiri.

Pengembangan Program Sekolah

Berorentasi pada kebutuhan pasar (demand driven) Dikemas dalam competencies based training (CBT) Strategi pembelajarannya production Based Training (PBT) Pendekatan pembelajaran student centered learning, Mastery Learning, dan Behavior Outcome Aproach.

Evaluasi hasil belajar

Pendekatan penilaian acuan patokan (PAP)/criterient reference assessment , dan eksternal evaluation melalui proses verifikasi.

Hasil/produk belajar

Portofolio hasil belajar siswa sebagai bukti belajar yang mampu menggambarkan kompetensi siswa (Learning Evidence Indicator) , mudah di telusuri (treserable), dan dapat dijadikan bahan verifikasi dalam uji kompetensi.

1. Pasal 4 UU No 2 tahun 1989 (UUSPN) dan pasal 3 ayat (2) PP No 29 tahun 1990 4. Pembelajaran Berbasis Kompetensi (CBT)

2. Penyelenggaraan pendidikan pada umumnya mementingkan aspek kognitif, sedangkan aspek afektifnya praktis terabaikan.

3. Memasuki Era Global

5. Pembelajaran Berbasis Luas dan Mendasar melalui Broad Based Curricullum (BBC)

6. Pembelajaran berorentasi pada Life Skill

Orentasi Pengembangan Program Ruang Lingkup Materi Strategi Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Pola Penyelenggaraan Evaluasi Keberhasilan Belajar Siswa Sistem Pengelolaan Pembelajaran

Orientasi : Strategi PBT adalah suatu upaya pembelajaran yang difokuskan pada potensi siswa, dan kebutuhan wilayah untuk menghasilkan tamatan yang profesional, serta mempunyai relevansi yang tinggi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Pengembangan Program : Program pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada produk unggulan sekolah/daerah, dan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki lapangan kerja dan berusaha mandiri di bidang pertanian yang relevan. Ruang Lingkup materi : Materi pembelajaran secara umum merupakan paduan dari semua disiplin ilmu, terdiri dari materi kejuruan, materi-materi adaptif, dan normatif.

Evaluasi Hasil belajar : adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sistem Pengelolaan Pembelajaran:Pendekatan pembelajaran dirancang dengan menerapkan prinsip magang (Apertenship Metodology) pada kegiatan produksi, dengan menggunakan wahana TPU. Melalui pendekatan ini peran guru adalah sebagai manajer kelas, baik dalam kegiatan produksi maupun dalam proses pembelajaran. Siswa dalam hal ini secara aktif terlibat dalam proses produksi sesuai dengan tingkat kompetensi siswa.

Strategi Pembelajaran : Secara kusus strategi yang direkomendasikan adalah belajar tuntas, berbasis produksi, dan pembelajaran berorentasi pada siswa/ belajar siswa aktif (student centered learning), serta behavior Outcome Aproach. Pendekatan Pembelajaran : Kegiatan belajar Mengajar diarahkan untuk membentuk siswa yang profesional dan produktif dengan mengedepankan pengembangan (Kognitive skill, Psikomotorik Skill, dan Afective skill) serta personal skill sesuai dengan karakter dan tuntutan kompetensi. Pola Penyelenggaraan : Dalam rangka mendekatkan kesesuaian mutu tamatan terhadap tuntutan kemampuan kerja dan sikap profesional yang dibutuhkan oleh lapangan kerja, maka pola penyelenggaraan pembelajaran diarahkan menggunakan wahana unit produksi/Training Production Unit (TPU) yang dikelola secara profesional.

Kurikulum Program Produktif Strategi dan Pendekatan Pembelajaran 1. Strategi Pembelajaran Program Normat 2. Strategi Pembelajaran Program Adaptif 3. Strategi Pembelajaran Program Produktif

Program normatif pada sekolah menengah kejuruan (SMK) mempunyai misi untuk membentuk karakter/kepribadian siswa secara mantap sesuai dengan program keahliannya. Program normatif secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga (3), yaitu: Kelompok Mata pelajaran Pendidikan ,Moral Pancasila, Pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan mempelajari materi-materi tersebut diharapkan siswa mampu mengambil pelajaran untuk menentukan sikap dan prilaku pada saat sekarang di mana siswa hidup bermasyarakat dan belajar dibidang teknologi pertanian, dengan memperhatikan implikasinya sesuai dengan standar nilai dan kondisi masyarakat.

Kompetensi lainya yang dapat terbentuk Melalui strategi seperti ini adalah kompetensi komunikasi, kerjasama dalam team, memecahkan masalah, mengembangkan sikap toleransi, membangun etos kerja dan mampu mengeksplorasi sumber belajar dilingkungannya. Penerapan standar nilai dapat dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu: Menerapkan standar nilai dalam kehidupan bermasyarakat Dengan bekal pemahaman (tahu bagaimana berbuat, kapan harus berbuat dan bagaimana berbuat dengan menyesuaikan pada situasi yang baru) siswa dapat menerapkan standar tatanilai yang diyakini kebenarannya dalam kehidupan bermasyarakat. Memberi penyuluhan kepada masyarakat. Melalui pemahaman terhadap standar nilai, sosial budaya masyarakat, siswa dapat memberikan penyuluhan terhadap masyarakat tentang bagaimana seharusnya bersikap dan berbuat.

Pembelajaran adaptif di SMK saat ini menurut hasil pengamatan dirasa masih belum optimal dan belum sesuai dengan isi pesan yang ada dalam kurikulum yang diharapkan, akibatnya tujuan pendidikan belum terwujut seluruhnya. Kondisi semacam ini mengakibatkan peran adaptif dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk memasuki era global belum berhasil sepenuhnya. Manfaat dari pembelajaran adaptif Memahami konsep-konsep dan keterkaitannya meningkatkan daya nalar untuk memecahkan masalah sehari-hari Meningkatkan ketrampilan proses sebagai alat (tool) untuk membangun gagasan baru. Menerapkan konsep untuk memahami dan menghasilkan inovasi yang terkait dengan program keahlian yang ditekuninya. Bagaimana Pembelajaran adaptif agar menarik

Pembelajaran program produktif diarahkan untuk membentuk kompetensi bidang pertanian (spesialis) secara profesional, dan produktif, serta kompetensi-kompetensi lain yang dibutuhkan seseorang untuk memasuki dunia kerja (komunikasi, kerja sama, pengambilan keputusan, problim solving, Penguasaan teknologi informasi dan penggunaan konsep matematika). Proses pencapaian kompetensi program produktif dilakukan melalui pendekatan pembentukan (conditioning) dan penguatan / reinforcement, kegiatan latihan-latihan/magang kegiatan produksi pada TPU.

A. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran 1. Proses Perencanaan Pembelajaran Penyusunan program/rencana pembelajaran terintegrasi dengan proses produksi, meliputi komponen komponen: a. Menyusun jadwal pembelajaran terintegrasi dengan proses produksi b. Menetapkan strategi dan metodologi pembelajaran c. Menyusun daftar referensi d. Menyusun perangkat evaluasi hasil belajar siswa f. Pelaksanaan PBM 2. Menyusun alat bantu pembelajaran disesuaikan dengan metode pembelajaran. Alat bantu ini dipilih untuk memperlancar dan mempermudah proses belajar siswa. 3. Merumuskan tugas-tugas dan latihan siswa. Tugas-tugas siswa di rancang dalam rangka proses membelajarkan siswa secara aktif. Tugas ini harus memperhatikan kompetensi dan sub kompetensi yang akan dicapai.

B. Peran Siswa dalam pelaksanaanpembelajaran. 1. Orentasi Program a. Memahami program pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap program pembelajaran di SMK/profile kompetensi tamatan harus mantap, sebelum siswa memulai belajar. b. Memahami kompetensi dan uraian standar kompetensi. Pemahaman kompetensi dan uraian standar kompetensi adalah mutlak bagi siswa, sebelum proses pembelajaran dilakukan. c. Memahami strategi pembelajaran: -Pembelajaran dilakukan melalui production based training, artinya bahwa proses pembelajaran (pembekalan pengetahuan, ketrampilan dan sikap) dipelajari untuk memenuhi tuntutan kompetensi. -Selama proses belajar siswa diwajibkan menyusun portfolio hasil belajar siswa, sesuai standar learning evidence indicator, dan batasan waktu pemenuhan yang telah ditetapkan. - Pembelajaran dilakukan melalui pendekatan siswa aktif, artinya bahwa proses penguasaan kognitive skill, psikomotorik skill,dan afektive skill dilakukan secara aktif oleh siswa, guru hanya memberi stimulus, memfasilitasi proses belajar siswa dan memberikan bimbingan sesuai kebutuhan siswa secara individual. -Keberhasilan belajar siswa ditetapkan berdasarkan kemampuan siswa dalam memenuhi standar kompetensi, melakukan proses produksi dengan mengikuti prosedur tetap, dan menghasilkan produk sesuai sampel standar. - Proses evaluasi hasil belajar siswa dilakukan melalui pendekatan PAP, dan eksternal evaluation, yang dilakukan oleh Pihak industri/lembaga sertifikasi dengan melakukan verifikasi portfolio hasil belajar siswa.

1.

2.

3.

C. Peran Manajemen Sekolah Menyelenggarakan TPU. Keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran berbasis produksi di SMK, sangat dipengaruhi oleh terselenggaranya TPU yang dikelola secara profesional. Sekolah Sebagai Centre bagi Masyarakat. Dalam jangka panjang penyelengaraan pembelajaran berbasi produksi, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada profesionalisme sekolah, terutama para alumni yang mempunyai profesi usaha agribisnis dibidang pertanian. Membentuk Team Pengendali mutu Penyelenggaraan pembelajaran berbasis produksi tidak dapat dilaksanakan secara konvensional (Strategi dan metodologi, penjadwalan, dan sistem evaluasinya). Untuk menangani kegiatan ini tidak dapat diserahkan kepada masing-masing guru secara terpisah.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai