Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PROSES IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA SAYUR URAB

NAMA KELOMPOK : KP 5

ANGGOTA:

1. I MD ADHIKUSUMA PRAMANA 2. I PUTU ADI SURYADI PUTRA 3. I KETUT ESTRADA ADI SAPUTRA 4. I MADE ADI SASTRAWAN 5. I KOMANG CANDRA WIGUNA 6. I GST.AYU MADE DEWI P.

(0820025018) (0820025026) (0820025030) (0820025031) (0820025045) (0820025057)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan tuntunan-Nyalah akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Praktikum Mikrobiologi Proses Identifikasi Escherichia coli pada Sayur Urab ini tepat pada waktunya. Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan bimbingan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Nengah Sujaya, M.Agr.Sc.,Ph.D, selaku dosen mikrobiologi 2. Para orang tua dan teman-teman yang telah mendukung 3. Dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan laporan ini. Demikian pula, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan mempunyai potensi untuk dikembangkan.

Denpasar, 26 Mei 2009

Tim Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2 1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2 1.4 Manfaat .................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI 3.1 Praktikum ................................................................................................. 8 3.2 Praktikum II.............................................................................................. 9 3.3 Praktikum III ............................................................................................ 10 3.4 Praktikum IV ............................................................................................ 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan ..................................................................................... 15 4.2 Pembahasan .............................................................................................. 17 BAB VI PENUTUP 5.1 Simpulan................................................................................................... 18 5.2 Saran ......................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejak ditemukannya mikroskop oleh Antonie Van Leeuwenhuek maka orang mengetahui bahwa ada kehidupan makhluk-makhluk kecil berupa bakteri yang tidak nampak oleh mata talanjang. Sejak ditemukannya bakteri orang-orang mulai mencari tahu bagaimana bentuk dan sifat bekteri yang bertujuan untuk mencari tahu apa manfaat yang bisa diperoleh dari keberadaan bakteri tersebut, apakah bakteri tersebut sifatnya merugikan atau menguntungkan. Setelah mengetahui bagaimana peranan serta sifat dari bakteri tersebut, para ilmuan mulai mengembangkan cara untuk mengembangbiakkan bakteri yang dianggap menguntungkan serta mengembangkan cara untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang dinggap merugukan bagi kehidupan manusia. Salah satu dari bakteri tersebut adalah Escherecia coli yang biasa dikenal dengan sebutan E. coli, bakteri ini merupakan bakteri yang sangat umum ditemukan dalam kehidupan manusia. Bakteri ini sebagian besar hidup di saluran pencernaan manusia dimana dalam jumlah tertentu bakteri ini bisa menimbulkan penyakit diare pada manusia. Walaupun bersumber dari saluran pencernaan manusia, namun dalam situasi tertentu bakteri ini mampu hidup di luar tubuh manusia bahkan pada makanan dan minumam yang kita makan, tidak mengherankan jika diare bisa menular antar satu orang ke orang lain. Untuk mengatasi hal tersebut maka orang-orang mencari cara mencegah penularan serta perkembangan bakteri Escherecia coli terutama yang menular lewat makanan dan minuman. Makanan yang tidak hiegenis yang banyak dijual di pasaran serta di pinggir jalan sangat berpotensi mengandung bakteri escherecia coli. Sebagai seorang mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat sudah sepantasnya manggulangi permasalahan tersebut, untuk itu diperlukan pengetahuan akan sifat serta morfologi escherecia coli itu sendiri. Hal tersebutlah yang melandasi kami untuk melakukan suatu praktikum serta penyusunan laporan ini, sehingga nantinya laporan praktikum 1

ini bisa bermanfaat dalam implementasi ilmu kesehatan masyarakat, baik itu sebelum atauppun setelah lulus dari perguruan tinggi.

1.1 Rumusan Masalah 1.1.1 1.1.2 1.1.3 Apa yang menandakan adanya E.coli pada sampel makanan? Bagaimana morfologi bakteri pada sampel makanan? Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengidentifikasian bakteri E.coli? 1.2 Tujuan 1.2.1 1.2.2 1.2.3 Mengetahui ada tidaknya E.coli pada sampel makanan. Mengetahui morfologi bakteri pada sampel makanan. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengidentifikasian bakteri E.coli. 1.3 Manfaat Melatih kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan instrumen-instrumen di laboratorium dan mengetahui ada tidaknya kandungan E.coli dalam sampel makanan yang diamati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Struktur Bakteri Struktur bakteri tersusun menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar sel bakteri a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. c. Sitoplasma adalah cairan sel. d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. e. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. 2. Struktur tambahan bakteri: a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lender Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. b. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. c. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan

hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. d. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. e. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. f. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak

menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru. 2.2. Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri : 1. Bakteri Kokus : Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.

Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur 2. Bakteri Basil : Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai 3. Bakteri Spirilia : Spiral yaitu bentuk sel bergelombang Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma 2.3. Alat Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang

menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu 1.Monotrik : bila hanya berjumlah satu 2.Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi 3.Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung 4.Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri 2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah : 1.Suhu

2.Derajat keasaman atau pH 3.Konsentrasi garam 4.Sumber nutrisi 5. Zat-zat sisa metabolism 6. Zat kimia 2.5. Klasifikasi Superdomain Filum Kelas Ordo Family Genus Species 2.6. Morfologi E. coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat. Kita mungkin banyak yang tidak tahu jika di usus besar manusia terkandung sejumlah E. coli yang berfungsi membusukkan sisa-sisa makanan. Dari sekian ratus strain E. coli yang teridentifikasi, hanya sebagian kecil bersifat pathogen, misalnya strain O157:H7. Bakteri yang namanya berasal dari sang penemu Theodor Escherich yang menemukannya di tahun 1885 ini merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu tulang punggung dunia bioteknologi. Hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan E. coli akibat genetikanya yang sederhana dan mudah untuk direkayasa. Riset di E. coli menjadi model untuk aplikasi ke bakteri jenis lainnya. Bakteri ini juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai. Teknik recombinant DNA tidak akan ada tanpa bantuan bakteri ini. 2.7. Pewarnaan Gram : Phylogenetica : Proterobacteria : Gamma Proteobacteria : Enterobacteriales : Enterobacteriaceae : Escherichia : Escherichia Coli

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm). Sifat Komposisi dinding sel Ketahanan terhadap penisilin Penghambatan warna basa Kebutuhan nutrien Ketahanan terhadap perlakuan fisik Gram positif Kandungan lipid rendah Lebih sensitif Lebih dihambat Kompleks Lebih tahan Gram Negatif Lipid tinggi Lebih tahan Kurang dihambat Relatif sederhana Kurang tahan

Genus bakteri yang termasuk gram negatif adalah Enterobactericeae, Salmonella spp, Shigella spp, E. coli, Yersinia enterolitica. Sedangkan bakteri gram positif adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Clostridium, Bacillus. Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan gram adalah: 1. Larutan violet kristal hucker (1 tetes) sebagai cat utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri. 2.Iodin (1 tetes) sebagai mordan untuk mengintensifkan cat utama 3. Ethanol 95% (secukupnya sampai cat utama luntur), sebagai bahan peluntur untukk melunturkan cat utama 4. Safranin (1 tetes) sebagai cat penutup untuk mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan warna cat utamanya Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram positif dan negatif sama-sama berwarna ungu. Saat ditetesi iodin, pada gram positif

terbentuk kompleks iodin kristal violet sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur, sedangkan pada bakteri gram negatif tidak. Pada gram negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel, sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram negatif melewatkannya.

BAB III METODELOGI


3.1. Praktikum I Pembuatan Tutup Kapas Alat dan Bahan: Kapas Langkah Kerja: 1. 2. 3. 4. Ambil kapas yang agak lebar sebagai bantalan Ambil kapas sedikit demi sedikit untuk mengisi kapas lebar tadi Setelah cukup, lipat kapas dan bentuk bulatan, rapikan Cobalah tutup kapas pada mulut mulut tabung reaksi. Tutup kapas yang benar adalah yang berbunyi pada saat dilepaskan dari mulut tabung Pembuatan Media Lactose Broth Alat dan Bahan: Lactose Broth merk Scharian Aquades Tabung reaksi Tabung durham Tabung erlenmeyer Pipet volum dan ball filler Timbangan analitik Autoclave Pendingin Langkah Kerja: 1. 2. 3. Timbang 4,55 gram medium Lactose Broth instant merk Scharian Suspensikan Lactose Broth instant dalam 350 mL aquades Masukkan 10 mL suspensi ke dalam tabung reaksi yang telah diisi tabung durham,dengan pipet volum dan ball filler. Pastikan dalam tabung durham tidak ada udara, tutup mulut tabung reaksi dengan tutup kapas 9 4,55 gram + 350 mL 6 buah/kelompok 6 buah/kelompok 1 buah secukupnya

4. Sterilkan dengan autoclave pada suhu 121oC pada tekanan 1,5 lbs selama 20 menit (untuk efisiensi, cawan petri diautoclave bersamaan setelah sebelumnya dibungkus dengan kertas buram) 5. Simpan media dalam lemari pendingin

3.2. Praktikum II Penanaman Sampel Ke Dalam Media Lactose Broth Alat dan Bahan:

Media Lactose Broth dalam tabung reaksi Pipetman (1000 mikrometer) Yellow tips Alkohol Tissue Sampel air sumur Bunsen dan korek api Lamina airflow Inkubator Lemari pendingin

6 buah 1 buah 6 buah secukupnya secukupnya secukupnya

Langkah Kerja: 1. Sebelum menggunakan lamina airflow, UV selama 15 menit, pastikan tutup kaca telah tertutup dengan rapat. Untuk menjaga kesterilan tangan, semprotkan alkohol sebelum bekerja dalam lamina airflow 2. Buka tutup kapas pada tabung reaksi, bakar mulut tabung pada bunsen 3. Ambil sampel air sumur dengan pipetman dan yellow tips yang telah distel 1000 mikrometer, masukkan pada tabung reaksi 4. Bakar kembali mulut tabung pada bunsen, tutup dengan tutup kapas 5. Simpan tabung berisi sampel dalam inkubator selama 24 jam, lalu pindahkan ke lemari pendingin

Pembuatan Media EMBA

10

Alat dan Bahan: Medium EMBA instant Aquades Timbangan analitik Tabung erlenmeyer Cawan petri yang sudah diautoclave sebelumnya Alkohol Kertas aluminium foil Lamina airflow 1 buah 3 buah/kelompok secukupnya 10,8 gram 300 mL

Langkah Kerja: 1. Menimbang 10,8 gram medium EMBA instant 2. Suspensikan dengan 300 mL aquades pada tabung erlenmeyer melalui tiga tahap 3. Tutup dengan aluminium foil, autoclave kembali 4. Setelah diautoclave, tuangkan + 20 mL suspensi ke masing-masing cawan petri di dalam lamina airflow 5. Menunggu hingga medium menjadi padat, bungkus, letakkan di lemari pendingin

3.3. Praktikum III Streak Sampel pada Media EMBA Alat dan Bahan: Medium EMBA pada cawan petri Sampel pada tabung reaksi tabung/kelompok Jarum ose Bunsen dan korek api Alkohol Tissue secukupnya secukupnya 1 buah 3 buah/kelompok 6

11

Inkubator Lemari pendingin Lamina airflow

Langkah Kerja: 1. Semprotkan alkohol pada tangan agar steril, pindahkan alat-alat yang akan digunakan ke lamina airflow, nyalakan blower dan buka kaca penutup secukupnya agar ruang kerja tidak terkontaminasi 2. Bagi medium menjadi dua dengan memberi batas spidol pada cawan petri, satu sampel pada tabung distreak pada satu bagian. 3. Bakar jarum ose pada bunsen sampai berpijar dalam posisi vertikal, dinginkan. Untuk mengecek sudah dingin atau belum, bisa disentuhkan pada media agar. 4. Buka tutup kapas, bakar mulut tabung pada bunsen, ambil sampel dengan jarum ose, bakar kembali mulut tabung, kemudian tutup dengan tutup kapas. 5. Buat streak yang rapat pada media agar dengan jarum ose yang telah berisi sampel, hentikan pada satu titik 6. Bakar kembali jarum ose, tunggu hingga dingin 7. Lanjutkan kembali membuat streak dari titik henti tadi, kali ini streak dibuat renggang 8. Tutup cawan petri, bungkus, masukkan ke inkubator selama dua hari. Setelah dua hari, lihat ada atau tidaknya warna hijau metalik (indikator adanya bakteri Eschericia coli), kaemudian pindahkan cawan ke pendingin 9. Kumpulkan kembali tabung reaksi yang berisi sampel, letakkan di lemari pendingin

3.4. Praktikum IV Pengecatan Gram Alat dan Bahan: 12

Biakan bakteri pada media agar (yang berwarna hijau metalik dan tidak) Gelas objek Jarum ose Air suling Tissue Penjepit kaca objek Bunsen dan korek api Pipet tetes Pewarna kristal violet Alkohol Lugol Pewarna safranin

Langkah Kerja: 1. Semprot kaca objek dengan alkohol, lap dengan tissue. Jepit dengan penjepit kaca objek, bakar pada bunsen untuk menghilangkan sisa alkohol 2. Bakar jarum ose sampai berpijar, diamkan sebentar sampai dingin, ambil sedikit biakan bakteri yang telah diisolasi pada cawan petri, buat apusan bakteri dengan setetes air suling dengan menggesek-gesekkan jarum ose pada kaca objek (lakukan untuk biakan yang berwarna hijau metalik dan yang tidak) 3. Fiksasi di atas api bunsen dengan jarak sekitar 20 cm dari nyala api. Fiksasi sebaiknya jangan terlalu panas agar tidak merusak bentuk sel bakteri 4. Tambahkan setetes pewarna kristal violet pada sediaan, biarkan selama 2 menit, kemudian cuci dengan air mngalir dengan cara membalik kaca objek (apusan tidak terkena langsung air yang mengalir) 5. Tetesi dengan lugol, biarkan selama 1 menit kemudian cuci dengan alkohol selama 30 detik, cuci terbalik dengan air mngalir

13

6. Warnai dengan safranin selama 5 detik, cuci kembali dengan air mengalir, buang kelebihan air dengan tissue tanpa menggosok sediaan 7. Keringkan di udara atau di atas api bunsen

Pengamatan Morfologi Bakteri Alat dan Bahan: Mikroskop cahaya Sediaan bakteri pada kaca objek Minyak imersi Cover glass Langkah Kerja: 1. Nyalakan mikroskop, atur cahaya, letakkan kaca objek, dan lihat posisi bakteri dengan pembesaran terkecil terlebih dahulu 2. Setelah menemukan posisi bakteri, perbesar pembesarannya. Amati bentuk dan warna bakteri 3. Untuk melihat dengan pembesaran 1000x, gunakan minyak emersi dan cover glass

14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan Dalam praktikum didapatkan hasil mengenai ada tidaknya bakteri dalam sampel yaitu E. coli dan coliform. 1a.Hasil pengamatan penanaman sampel No. Tabung 1 2 3 4 5 6 A B C D E F Ada Tidaknya Gas KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5

1b. Hasil Pengamatan pada Media EMBA No. Tabung 1 2 3 4 5 6 A B C D E F Ada Tidaknya Warna Hijau Metalik KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 -

Keterangan : KP 1 : air sumur KP 2 : lawar KK 1 : jamu gendong KK 2 : susu kedelai

15

KP 3 : kuah pindang KP 4 : nasi kuning KP 5 : sayur urab

KK 3 : bumbu lumpia KK 4 : bumbu pelecing KK 5 : air isi ulang

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa bakteri fekal (E.coli) ada yang berbentuk coccus dan basil. Sedangkan bakteri non-fekal yang teramati bebentuk basil(dominan) dan beberapa ditemukan coccus. Pada tabel pertama menunjukan ada

tidaknya gelembung pada tabung durham, tabung ini di letakkan pada setiap dasar tabung reaksi, tabung ini bertujuan pada mengetahui tersebut. adanya Proses

metabolisme

bakteri

metabolisme pada bakteri yang dilakukan secara anaerobik akan menghasilkan gelembung berupa gas CO2. Coliform adalah bakteri yang bersifat anaerobik dan sampel diletakkan pada tabung yang telah ditutup rapat, sehingga hanya sempel yang pada tabung durhamnya terdapat gelembung udara yang memiliki kemungkinan terdapat E.coli. Berdasarkan hasil pengamatan dari 60 tabung reaksi terdapat 42 tabung yang pada tabung durhamnya terdapat gelembung udara atau sebasar 80% dari keseluruhan tabung.

Setelah mengetahui ada tidaknya gelembung pada tabung reaksi, pembuktian ada tidaknya E.coli dilakukan dengan pembiakan pada EMBA dan pengecatan gram. Setelah dilakukan

pengamatan pada media EMBA terdapat 6 media EMBA yang menunjukan warna hijau metalik diantara ke-6 media tersebut terdapat 1 media yang sebelumnya pada tabung reaksi tidak menunjukan adnya gelembung, Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 5 dari 42

16

yang sampel yang memiliki kemungkinan besar mengandung bakteri E. coli atau sebesar 14%

4.2. Pembahasan Pada table pengamatan untuk sayur urab, semua tabung terdapat gelembung udaranya,. Pada media EMBA tidak ditemukan koloni berwarna hijau metalik. Setelah dilakukan pengecatan gram dan dilanjutkan dengan pengamatan pada mikroskop, preparat coliform non-fekal memperlihatkan morfologi bakteri yang berbentuk basil dan berwarna ungu. Sedangkan pada sampel EMBA berwarna hijau metalik yang kami gunakan sebagai pembanding,setelah kami lakukan pengecatan gram dan kami amati dengan mikroskop terlihat morfologi bakteri yang berbentuk basil namun warna yang dihasilkan tidak Nampak jelas. Hal tersebut terjadi karena kesalahan saat melakukan pengecatan gram. Saat pengecatan gram sampel terlalu lama dipanaskan, sehingga bakteri menjadi gosong.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pengidentifikasian bakteri E.coli : Mmedia cair Lactosa Broth yang digunakan untuk media penanaman

bakteri karena memiliki molekul gula yang lebih sederhana sehingga mudah difermentasi oleh bakteri. Tabung durham pada tabung reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya metabolism bakteri coliform dimana udara pada tabung durham yang merupakan hasil dari fermentasi dari laktosa. Media EMBA yang digunakan untuk dapat digunakan untuk penanaman bakteri.

17

BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa E. coli merupakan salah satu coliform fecal dimana bakteri ini bisa ditemukan di luar tubuh manusia. Bakteri E. coli dapat menyebabkan penyakit diare dimana salah satu penularannya adalah dari makanan. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa ada sampel makanan yang didalamnya terkandung bakteri E. coli. Pengidentifikasian bakteri E. coli tersebut dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari pembiakan bakteri pada lactose broth, penanaman pada EMBA, yang kemudian dilanjutkan dengan pengecatan gram. Sampel akan dikatakan mengandung bakteri E. coli apabila menunjukkan warna hijau metalik. 5.2 Saran Bakteri E. coli adalah bakteri yang mampu hidup di luar tubuh manusia dan dapat menyebabkan penyakit diare pada seseorang. Salah satu penyebaran bakteri ini adalah melalui makanan. Sehingga orang yang menkonsumsi makanan yang mengandung bakteri E. coli berpotensi untuk menderita diare. Untuk alangkah baiknya apabila kita mulai memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Masyarakat sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan tidak hanya berdasarkan rasa dan penampilannya melainkan juga dari kandungan gizi dan kebersihannya. Begitu pula dengan para penjual dan produsen makanan agar lebih memperhatikan cara pengemasan produk yang mereka sajikan sehingga dijamin layak dan aman untuk dikonsumsi.

18

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(t.t).http//www.wikipedia.com.Struktur Sel Bakteri.diakses: 2 Juni 2009. Anonim.(t.t).http//www.wikipedia.com. Bakteri.diakses:2 Juni 2009. Anonim.(t.t).http//www.wordpress.com.Medium Medium.diakses:1 Juni 2009. Anonim.(2008).http//www.wordpress.com.Bacteri-Ciri ciri,Struktur,Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya.diakses: 1 Juni 2009. Anonim.2006.http//www.blogsame.com.Mikrobiologi Pangan.diakses: 1 Juni 2009. Imron, Tamyis Ali.(2008).http//www.blogspot.com. Pengukuran Coliform Fecal Dengan MPN.diakses:31 Mei 2009. Dewanti,Ratih dan Hariyadi.(t.t).http//wordpress.com.Bakteri Indikator Sanitasi dan Keamanan Air Minum.diakses: 1 Juni 2009. Sujaya, I Nengah.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi.Denpasar:Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. dan Cara Pembuatan

19

Lampiran:

1.

lactose broth

2.

autoclave

3.

4. inkubator

20

5. streak media

6. EMBA

7. lemari pendingin

8. hasil streak media

9. hijau metalik

10. Pengecatan gram

21

11. mokroskop

12. Mokroskop (samping)

22

Anda mungkin juga menyukai