Anisa M. Pratiwi Dwi Triana Oleh : (06) Khansa R. Husna (16) (10) Octaviani M. (25)
ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang
berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Dimana bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal
(ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta). Merupakan
hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpigh Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.
Tubuh beruas-ruas
Tubuh terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan perut (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothorak Bentuk simetri bilateral Rangka luar keras tersusun atas zat kitin Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan
pembuluh-pembuluh darah terbukti Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi
secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis) System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
seluruh permukaan tubuhnya Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya
Klasifikasi Kelas Crustacea t erbagi atas : 1.Subkelas Malacostrata (udang tingkat tinggi), yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Tubuhya terdiri atas cephalothoraks
Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius
Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus Hewan ini tidak berwarna.
Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut : 1. Ordo Isopoda Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat. Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu. 2. Ordo Stomatopoda Hidupnya di laut. Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah. Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar. Warna tubuhnya menyolok. 3. Ordo Decapoda Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam. Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang. Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh. Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks. Contoh : Cabarus sp (udang air tawar) Panulirus sp (udang laut lobster)
2. Subkelas Entamostraca (udang tingkat rendah), yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Merupakan mikroorganisme Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya Klasifikasi Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut :
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia : Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini : Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting. Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota
Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen, yaitu : Prothoraks (bagian depan), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap Mesothoraks (bagian tengah), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap Metathoraks (bagian belakang), terdapat sepasang kaki jalan. Metamorfosis Hewan ini mengalami metamorfosis (perubahan bentuk tubuh menuju kedewasaan) sebagai berikut: a) Metamorfosis sempurna : Telur larva kepompong (pupa) imago (dewasa). Contoh: kupukupu, lalat, dan tawon. b) Metamorfosis tidak sempurna : Telur - nimfa imago. Contoh : jangkrik, Lipas, Belalang. c) Tidak mengalami metamorfosis : Dari telur - Imago ( dewasa ). Contoh: Lepisma (kutu buku)
Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut : 1. Thysaruna, yaitu Apterygota yang memiliki antena panjang. Contoh : Lepisma Saccharina (kutu buku), Mempunyai kemampuan merusak buku dan pakaian yang dikanji. Menghasilkan enzim selulosa yang berguna untuk mengubah selulosa menjadi gula sederhana. 2. Collembola, Hidup di tanah terutama di hutan yang lembab. Antenanya berbuku-buku. Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota. Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh dan metamorfosisnya tidak sempurna. Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna.
1.
Rayap : Rayap membentuk susunan masyarakat (polimorfisme), yaitu raja, ratu, prajurit (tentara), dan pekerja (tidak bersayap) Rayap prajurit dan pekerja mandul
2.
Ordo Neuroptera (bersayap jala) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan
Metamorfosisnya sempurna
Mempunyai alat mulut menggigit.
3.
Termasuk Exopterygota
Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis Metamorfosisnya tidak sempurna Mempunyai alat mulut menggigit
Contoh:
4. Ordo Rinchota. Ordo Rinchota dibagi menjadi dua familia sebagai berikut :
Hemiptera Termasuk Exopterygota Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti selaput tipis Mempunyai mulut menusuk dan mengisap Metamorfosisnya tidak sempurna. Contoh : Podops vermiculata (walang colelat) Leptopcorisa acuta (wlang sangit) Cymex rotundatus (kutu busuk)
Homoptera
Termasuk Expterygota
Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput Pada waktu istirahat sayap dilipat Metamorfosisnya tidak sempurna. Contoh : Nilaparvata lugegens (wereng)
Termasuk Endopterygota
Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap karena zat tanduk Sayap belakangnya tipis berupa selaput Chrysochrosa fulminans (samber lilen) Xylotropes gideon (kumbang kelapa) Coccinella sp. (kepik emas) Orhyctes rhinoceros (kumbang tanduk) Hydrous picicornis (kepik) Calandra oryzae (kumbang beras) Lampryris (kunang-kunang)
Contoh :
6.
Ordo Hymenoptera (bersayap selaput) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama Mempunyai alat mulut menggigit dan menjilat Contoh : Apis indica (lebah madu) Oechophylla smaragdina (semut rangrang) Delichoderus bituberculatus (semut hitam) LEBAH MADU (Apis indica) Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta susunan masyakat lebah , yaitu: Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat mengurus telur dan larva. Lebah tentara Lebah jantan Lebah ratu
7.
Ordo Diptera (bersayap dua) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis Metamorfosisnya sempurna
Contoh :
Culex sp.
Aedes aegepty Anopheles dudlowi
8.
Ordo Siphonoptera
Termasuk Endopterygota
Tidak bersayap dan bermata tunggal Metamorfosisnya sempurna Mempunyai alat mulut menusuk dan mengisap Ctenocephalus cannis (kutu anjing) Ctenocephalus felis (kutu kucing) Pulex irritan (pinjal manusia) Xenopsylla cheopsis (kutu tikus)
Contoh :
9.
Ordo Lepidoptera Termasuk Endopterygota Mempunyai alat mulut mengisap Metamorfosisnya sempurna Mempunyai dua pasang sayap tipis beraneka ragam warna Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak)
Contoh:
Sistem Organ Insecta : System pernapasan pada serangga disebut system trakea. Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel. Udara pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh.
Sistem pencernaan insecta : Dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi. Dari mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin. Selanjutnya makanan masuk ke lambung.
Pada lambung terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim.
Makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa.
Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus.
Sistem reproduksi Insecta : kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.
Habitat Hewan ini sebagian besar hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Namun, jarang sekali hewan ini yang hidup di air laut.
Peranan Insecta Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain : Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini dapat diperoleh secara musiman. Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera) Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah) Di bidang Ekologi, Insecta merupakan rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen Berbagai Insecta tanah berperan sebagai traktor alami.
Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain : sebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo Rhynchota) Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk Hama padi misalnya wereng dan walang sangit Merusak tanaman budidaya, misalnya belalang, kumbang kelapa, sexava, dan berbagai jenis ulat merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coloeoptera, misalnya kepik.
C. Myriapoda
Ciri - ciri Myriopoda : Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan
sepasang mata tunggal (ocellus) Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di
setiap segmen perut kaki, sedangkan pada Alat gerak pada kelompok hewan Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
1.
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. Habitat di bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
2.
Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) / kaki seribu Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut. Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan.
Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai taring bisa
(maksiliped).
Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
tunggal.
Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Habitat Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
Sistem Organ Myriapoda Sistem pernapasannya berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya. Sistem pencernaan
2.
Ordo Arachnoida Mencakup segala macam labah-labah Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang
Habitat : Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.
System Organ Arachnida : Sistem pernapasan : berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
Sistem pencernaan : dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen. Sistem reproduksi : terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.
PERANAN Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusi Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan, misal laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.