Anda di halaman 1dari 18

(disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN

DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : bahwa dalam upaya penyelenggaraan pemerintah Desa secara efektif dan efisien perlu didukung sebuah organisasi dan tata kerja yang teratur dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa; b. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan pembinaan kemasyarakatan di Desa, perlu pengaturan Susunan Organisasi dan Tata Kerja sebagai pedoman bagi Penyelenggaraan Pemerintah Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ) ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587) ; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 24 seri E ,Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN dan BUPATI KUNINGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA a.

Mengingat

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan. 2. Bupati adalah Bupati Kuningan. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Kuningan. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah APBD Kabupaten Kuningan. 5. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Kuningan. 6. Desa adalah Desa dalam Kabupaten Kuningan. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BPD. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 11. Lembaga Kemasyarakatan adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. 12. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada Daerah dan atau Desa, dari Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten dan/atau Desa serta dari Pemerintah Kabupaten kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu. 13. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas pelayanan teknis, administrasi maupun kegiatan di wilayah Dusun. BAB II SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA Pasal 2 (1) Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. (2) Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa Desa. dan Perangkat

(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. (4) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas: a. Sekretariat Desa. b. Pelaksana Teknis Lapangan. c. Unsur kewilayahan. (5) Jumlah Perangkat Desa lainnya sekurang-kurangnya 5 (lima) orang disesuaikan kebutuhan, kemampuan keuangan desa dan kondisi sosial masyarakat setempat. 2

(1)

Pasal 3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan keuangan desa dan kondisi sosial masyarakat setempat, mengacu kepada Pedoman yang ditetapkan oleh Bupati. Bagan Struktur Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini. BAB III TATA CARA PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI

(2)

Pasal 4 (1) Kepala Desa mengajukan rancangan Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa kepada BPD. (2) Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas bersama antara Kepala Desa dengan BPD dalam Rapat BPD untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (3) Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati sebagai bahan pengawasan dan pembinaan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan. BAB IV PENGISIAN JABATAN Pasal 5 Kepala Desa dipilih langsung dari dan oleh Penduduk Desa dari calon yang memenuhi persyaratan. Pasal 6 Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Pasal 7 (1) Sekretaris Desa adalah Pegawai Negeri Sipil yang pengangkatan dan penugasannya ditetapkan oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati. (2) Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk Desa yang memenuhi persyaratan.

BAB V TUGAS, FUNGSI DAN HAK PEMERINTAH DESA Bagian Kesatu Umum Pasal 8 (1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berpedoman pada umum penyelenggaraan Negara, yang terdiri dari kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, asas keterbukaan, proporsionalitas, asas profesionalitas, asas akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas. asas asas asas asas asas

(2) Landasan pemikiran dalam pengaturan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Pasal 9 (1) Pemerintahan Desa mempunyai tugas dan fungsi mengatur dan menyelenggarakan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama dengan BPD. (2) Pemerintahan Desa kemasyarakatan. dapat membentuk lembaga

(3) Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman kepada Peraturan Daerah. Pasal 10 Pemerintah Desa mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan urusan pemerintahan umum. Bagian Kedua Kepala Desa Pasal 11 (1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa mempunyai wewenang : a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b. Mengajukan Rancangan Peraturan Desa kepada BPD; c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD; d. Menyusun dan mengajukan Rancangan Peraturan Desa mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD; e. Membina kehidupan masyarakat Desa di bidang agama, sosial budaya dan perekonomian desa; f. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; g. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 4

h. Melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan demokrasi; e. Melaksanakan prinsip Tata Pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja Pemerintahan Desa; g. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; h. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik; i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; k. Mendamaikan perselisihan masyarakat; l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai agama, sosial budaya dan adat-istiadat; n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; p. Berdomisili di desa setempat. (2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati melalui Camat, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat. (3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. (4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dalam musyawarah BPD. (5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman dan diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa atau media lainnya. 5

(6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. (7) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD. Bagian Ketiga Perangkat Desa Pasal 13 (1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Pasal 14 Unsur Pelaksana Teknis Lapangan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam menjalankan kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Pasal 15 (1) Unsur kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf c berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa di wilayah Dusunnya masing-masing. (2) Unsur kewilayahan mempunyai tugas menjalankan kegiatan kepala Desa di wilayah kerjanya. Pasal 16 Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Kepala Desa dan Perangkat Desa mempunyai hak : a. Memperoleh penghasilan tetap, tunjangan perbaikan penghasilan dan bantuan kesehatan; b. Memperoleh bantuan hukum; c. Memperoleh penghargaan bagi yang berprestasi. Pasal 17 Sekretaris Desa mempunyai Tugas : a. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan-bahan untuk kelancaran tugas-tugas Kepala Desa; b. Mempersiapkan Desa; bahan-bahan untuk penyusunan Peraturan

c. Mempersiapkan bahan-bahan laporan pertangggungjawaban Kepala Desa; d. Menjadi penghubung dalam rangka kegiatan Pemerintah Desa dengan BPD; e. Mengkoordinir kegiatan Kepala Urusan operasional; yang bersifat teknis

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. (1) Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Sekretaris Desa dibantu oleh Perangkat Desa yang melaksanakan Urusan Umum dan Urusan Keuangan.

(2)

Perangkat Desa yang membidangi Urusan Umum dalam membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas : a. Melaksanakan, menerima dan mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta melaksanakan Tata Usaha kearsipan; b. Mencatat barang-barang inventaris dan kekayaan Desa; c. Melaksanakan kegiatan administrasi umum; d. Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor. e. Mengelola administrasi Perangkat Desa; f.Mempersiapkan bahan-bahan laporan baik berupa notulen rapat maupun bentuk-bentuk laporan lainnya yang menjadi kewenangan Desa; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. Perangkat desa yang membidangi Urusan Keuangan dalam membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas : a. Menghimpun, menggali dan menganalisa sumber pendapatan Desa; b. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan Desa; c. Mengendalikan pendapatan dan Belanja Desa baik yang bersifat rutin mapun pembangunan; d. Menyusun bahan-bahan bagi Kepala Desa untuk menerbitkan Surat Perintah Mengeluarkan Uang; e. Melaporkan kondisi pendapatan dan Belanja Desa; f. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan APBDes dan Perhitungan APBDes; g. Melaksanakan fungsi Bendaharawan Desa/Pemegang Kas Desa; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

(3)

Pasal 19 (1) Pemerintah Desa dapat menetapkan hanya satu orang Kepala Urusan, sesuai kemampuan keuangan desa. (2) Bagi Pemerintah Desa yang menetapkan hanya satu kepala urusan, maka yang ditetapkan adalah Kepala Urusan Umum yang melaksanakan fungsi urusan umum dan keuangan. (3) Bagi Pemerintah Desa yang tidak menetapkan satupun Kepala urusan, maka urusan umum dan keuangan dilaksanakan oleh Sekretaris Desa. Pasal 20

Ngabihi atau yang disebut dengan nama lain, adalah pelaksana Teknis yang membidangi Pemerintahan, dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : a. Melaksanakan administrasi kependudukan; b. Mempersiapkan bahan-bahan untuk penyusunan Rancangan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa; c. Melaksanakan administrasi pertanahan; d. Melaksanakan kegiatan dan pencatatan monografi Desa; e. Mempersiapkan bahan-bahan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat bagi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa; f. Mempersiapkan bahan-bahan dan agenda untuk penyelenggaraan rapat BPD; g. Mempersiapkan bahan-bahan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketertiban dan perlindungan masyarakat; h. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kependudukan; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa; j. Secara Teknis operasional dikoordinasikan oleh Sekretaris Desa. Pasal 21 Raksabumi atau yang disebut dengan nama lain, adalah pelaksana Teknis yang membidangi Ekonomi dan Pembangunan, dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : a. Mengikuti, mempersiapkan dan menganalisa bahan-bahan kajian perkembangan ekonomi masyarakat yang meliputi pertanian, perindustrian, koperasi dan lembaga ekonomi lainnya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat; b. Melaksanakan administrasi pemberdayaan masyarakat; c. Menghimpun, menganalisa dan mempersiapkan bahan pengembangan potensi Desa; d. Mempersiapkan bahan-bahan rencana pembangunan; e. Mempersiapkan bahan dan data dalam rangka pengurusan air bersih dan pengairan untuk pertanian; f. Memberikan pelayanan bagi permohonan perijinan; g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Desa; h. Secara Teknis operasional dikoordinasikan oleh Sekretaris Desa. Pasal 22 Ketib atau yang disebut dengan nama lain, adalah pelaksana Teknis yang membidangi Agama dan Kemasyarakatan, dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : a. Mempersiapkan bahan-bahan, melaksanakan program dan kegiatan keagamaan termasuk pengembangan BAZIS, DKM dan Remaja Mesjid; b. Mempersiapkan bahan-bahan, melaksanakan program dan kegiatan kelembagaan sosial kemasyarakatan, pendidikan, kepemudaan; c. Mempersiapkan bahan-bahan, melaksanakan program dan kegiatan kesejahteraan sosial; d. Mempersiapkan bahan-bahan, melaksanakan program dan kegiatan kesehatan masyarakat; 8

e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Desa; f. Secara Teknis operasional dikoordinasikan oleh Sekretaris Desa. Pasal 23 Rurah atau disebut dengan nama lain, adalah unsur Kewilayahan, dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : a. Membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di wilayah kerjanya; b. Melaksanakan tugas pemerintah di bidang pembangunan dan kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah kerjanya; c. Melaksanakan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa di wilayah kerjanya; d. Membantu Kepala Desa dalam kegiatan pembinaan kerukunan warga di wilayah kerjanya; e. Membina dan meningkatkan swadaya gotong royong masyarakat di wilayah kerjanya; f. Melakukan penyuluhan program pemerintah, pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa di wilayah kerjanya; g. Memelihara dan mengembangkan adat istiadat yang berlaku di wilayah kerjanya; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

BAB VI HUBUNGAN KERJA Pasal 24 (1) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Kepala Desa : a. Bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. b. Memberikan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun. (2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Sekretaris Desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa. (3) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pelaksana teknis lapangan dan Unsur kewilayahan bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan secara teknis administratif koordinasi dengan sekretaris Desa. Pasal 25 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penanggungjawab utama di bidang pembangunan, Kepala Desa dibantu oleh Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 26 (1) Apabila Kepala Desa berhalangan, maka tugas kewajibannya dilaksanakan oleh Sekretaris Desa. dan

(2) Apabila Kepala Desa berhalangan tetap sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sampai dengan 6 (enam) bulan, Camat menunjuk salah seorang Perangkat Desa Sebagai Pelaksana harian (PLH) Kepala Desa. BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 27 (1) Dalam menyelenggarakan tugas, pokok dan fungsinya Kepala Desa wajib: a. Menyampaikan Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa kepada Bupati melalui Camat. b. Menyampaikan Laporan Keterangan pertanggungjawaban kepada BPD. c. Menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas : a. Laporan Akhir Tahun Anggaran. b. Laporan Akhir Masa Jabatan. c. Laporan Atas hal-hal tertentu.

10

Pasal 28 Pengaturan lebih lanjut mengenai Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ditetapkan dalam Peraturan Bupati.

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 (1) Peraturan pelaksanaan mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa yang ada sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai ditetapkan peraturan pelaksanaan berdasarkan Peraturan Daerah ini. (2) Sekretaris Desa yang ada pada saat Peraturan Daerah ini ditetapkan, tetap melaksanakan tugas sampai dengan ditetapkannya Peraturan Daerah yang mengatur mengenai Sekretaris Desa. (3) Perangkat Desa lainnya yang ada pada saat Peraturan Daerah ini ditetapkan, tetap melaksanakan tugas dan dapat dikukuhkan kembali dengan Keputusan Kepala Desa sepanjang memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Daerah ini.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 (1) Peraturan Bupati untuk Pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus sudah diterbitkan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. (2) Sosialisasi Peraturan Daerah ini dilakukan sampai dengan dinyatakan berlaku efektif. (3) Peraturan Daerah ini harus sudah dilaksanakan secara efektif dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal pengundangan.

Pasal 31 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

11

Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Disahkan di Kuningan Pada tanggal 2006 BUPATI KUNINGAN

AANG HAMID SUGANDA Diundangkan di Kuningan Pada Tanggal 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

MOMON ROCHMANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2006 NOMOR .. SERI ..

12

PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA I. UMUM Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa ini merupakan pelaksanaan dari pasal 216 Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah dengan berpedoman pada Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Peraturan Daerah ini sebagai pengganti dari Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 9 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa, yang di dalamnya memuat pokok pikiran bahwa organisasi merupakan alat untuk menghimpun secara berdaya guna dan berhasil guna terhadap seluruh kegiatan dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa perlu disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang nyata dan dilaksanakan oleh Pemerintah Desa sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Adapun pokok materi Peraturan daerah ini mengatur materi pokok yaitu tentang Susunan Organisasi, Tata Kerja, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pemerintahan Desa. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal ini menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian tentang istilahistilah itu sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman dalam penafsirannya. Pasal 2 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Cukup Jelas Ayat (4) Cukup Jelas Ayat (5) Yang dimaksud dengan kondisi sosial masyarakat setempat adalah meliputi cakupan wilayah kerja Pemerintah Desa dan karakteristik masyarakat desa yang dapat mempengaruhi jumlah perangkat desa yang dibutuhkan. Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 13

Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Ayat (1) Pengaturan mengenai pengisian jabatan Sekretaris Desa, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tersendiri mengacu kepada Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Sekretaris Desa Ayat (2) Cukup Jelas Pasal 8 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud dengan keanekaragaman adalah bahwa setiap desa dapat mempunyai ciri khas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yang dimaksud dengan partisipasi adalah bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat, masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa. Yang dimaksud dengan otonomi asli adalah bahwa kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat setempat didasarkan pada hak asal-usul dan nilai-nilai sosial budaya yang terdapat pada masyarakat namun harus diselenggarakan dalam perspektif administrasi pemerintahan negara modern. Yang dimaksud dengan demokratisasi adalah bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa harus mengakomodir aspirasi masyarakat yang diakomodir oleh BPD dan Lembaga Kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah desa. Yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat adalah bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Yang dimaksud dengan urusan pemerintahan antara lain pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan kewenangan desa seperti pembuatan peraturan desa, pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa. 14

Yang dimaksud dengan urusan pembangunan antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana desa seperti jalan desa, jembatan desa, irigasi desa, pasar desa. Yang dimaksud dengan urusan kemasyarakatan antara lain pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang pendidikan, kesehatan, adat istiadat dan seni budaya. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Huruf a Yang dimaksud dengan Penghasilan tetap adalah penghasilan yang diterima Kepala Desa/perangkat desa dari hasil tanah hak pakai desa, sedangkan yang dimaksud dengan tunjangan perbaikan penghasilan adalah tambahan penghasilan yang dapat berasal dari APBDes yang bersangkutan maupun APBD Kabupaten. Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas 15

Pasal 24 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan bertanggungjawab kepada Bupati melalui camat adalah Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan semua kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa yang ada, tugas-tugas dan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Huruf b Yang dimaksud dengan memberikan keterangan pertanggungjawaban adalah keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan desa termasuk APBDes. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 25 Yang dimaksud dengan dibantu oleh lembaga kemasyarakatan adalah dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Pasal 26 Ayat (1) Yang dimaksud dengan berhalangan adalah Kepala Desa tidak dapat melaksanakan tugas karena ada suatu kepentingan sehingga yang bersangkutan meninggalkan tugas pada waktu-waktu tertentu. Ayat (2) Yang dimaksud dengan berhalangan tetap adalah Kepala Desa tidak dapat melaksanakan tugas secara permanen yang dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan maupun alasan lain yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan tugasnya. Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas Pasal 31 Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2006 NOMOR SERI . 16

17

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR TAHUN 2006

BPD

KEPALA DESA SEKRETARIAT DESA

NGABIHI/PELAKSANA TUGAS BIDANG PEMERINTAHAN

RAKSABUMI/PELAKSANA TUGAS BIDANG EKONOMI PEMBANGUNAN

KETIB/PELAKSANA TUGAS BIDANG AGAMA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

RURAH/UNSUR KEWILAYAHAN

BUPATI KUNINGAN

AANG HAMID SUGANDA

18

Anda mungkin juga menyukai