Anda di halaman 1dari 9

ZAKAT

A. PENGERTIAN ZAKAT Zakat (Bahasa Arab: ;transliterasi: Zakah) adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam. (Wikipedia, Ensiklopedia bebas) Etimologi Secara harfiah zakat berarti tumbuh, berkembang, menyucikan, atau membersihkan. Sedangkan secara terminologi syariah, zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana yang ditentukan. B. Hukum Zakat Setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nishab, wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan syarat-syaratnya. Zakat merupakan rukun islam yang ketiga dan disebut beriringan dengan shalat. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkandan mensucikanmereka . (QS. At-Taubah: 103) Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.(QS.Al-Baqarah : 110) C.Jenis zakat Zakat terbagi atas dua jenis yakni: Zakat Fitrah Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. Zakat maal (harta) Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendirisendiri. C. Hukum Orang Yang Enggan Menunaikan Zakat Orang yang enggan menunaikan zakat dengan mengingkari hukum wajibnya, berarti kafir, keluar dari agama islam, dan boleh di bunuh dalam keadaan kafir. Sedangkan orang enggan mengelurkan zakat karena bakhil, tetapi mengakui bahwa zakat adalah wajib, maka ia

berdosa disebabkan keengganannya, tidak dihukumi keluar dari agama Islam. Hendaknya zakat diambil dari orang tersebut secara paksa disertai tazir. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS.At-Taubah:11) Perkataan Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq ketika memerangi orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat, Seandainya meraka enggan menyerahkan seekor anak kambing betina seperti yang telah mereka berikan kepada rosulullah, pasti akan saya perangi mereka karena tidak ingin membayar zakat.

D. Hikmah Disyariatkan Zakat 1. Membersihkan jiwa seorang mukmin dari bahaya yang ditimbulkan dosa dan kesalahan-kesalahan serta dampak buruk didalam hati. 2. Menyediakan perbekalan bagi mereka yang berperang dijalan Allah SWT. 3. Membantu musafir yang muslim ketika kehabisan bekal, dan tidak memperoleh sesuatu yang mencukupi tanggungan selama dalam perjalanannya. 4. Meringankan beban orang muslim yang memiliki hutang, dengan cara menutup hutang serta kewajiban yang mesti ditunaikan dari hutang. 5. Menghimpun hati yang tercerai berai di atas keimanan Islam. 6. Membantu dan menutupi kebutuhan serta kesusahan orang-orang miskin yang terhimpit hutang. 7. Meminimalkan tertumpuknya harta yang hanya pada orang-orang kaya. 8. Membersihkan harta dan mengembangkan serta menjaga dan melindunginya dari berbagai musibah dengan berkah ketaatan kepada Allah SWT. 9. Mengumpulkan hati yang berserakan diatas iman dan islam . 10. Menegakan kemaslahtan umum menjadi tiang tegaknya kebahagiaan dan kehidupan masyarakat. E. Manfaat Membayar Zakat 1. Sebagai realisasi perintah dari Allah SWT dan rasul-Nya. 2. Berlipatgandakan pahala amal perbuatan Allah SWT berfirman, 3. Al-araf 156Shadaqah adalah burhan (petunjuk) kepada keimanan dan merupakan indikasi yang menunjukan atas keimanan itu. Seperti yang tercantum dalam sebuah hadits, shadaqah adalah burhan (petunjuk). (HR. Muslim) 4. Membersihkan diri dari kotoran-kotoran dan akhlak-akhlak tercela. 5. Berkembangnya harta dan munculnya berkah serta melindungi dan menyelamat dari buruknya cinta harta, seperti disebutkan dalam sebuah hadits, tidak akan berkurang harta yang disedekahkan.(HR. Muslim) 6. Orang yang bersedekah akan berada di bawah naungan sedekahnya kelak di hari kiamat. Seperti disebutkan dalam sebuah hadits,.dan lelaki yang bersedekah kemudian menyembunyikannya, hingga tangan kirinya tidak, mengetahui apa yang diinfakan oleh tangan kanannya.(Muttafaq Alaih) 7. Zakat penyebab turunnya Rahmat Allah, Allah berfirman

Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orangorang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayatayat Kami. QS. al-Araf (7) : 156 F. Sumber - Sumber Zakat Secara Terperinci Adapun mengenai jenis jenis harta yang menajdi sumber zakat yang dikemukakan secara terperinci dalam Al Qur'an dan Hadits pada dasranya ada empat jenis, yaitu tanam tanaman, buah buahan, hewan ternak, emas dan perak serta harta perdagangan. Empat jenis inilah yang paling banyak beredar dikalangan umat manusia, dan kebutuhan kepadanya merupakan hal yang niscaya. Harta yang wajib dikeluakan zakatnya yang diungkapkan dalam Al Qur'an dan Haditssecara rinci adalah emas dan perak, segala yang dikeluarkan dari bumi seperti tanam tanaman dan biji bijian, hewan ternak dan harta perdagangan. 1. Landasan Al Qur'an dan Hadits a. Hewan ternak Dalam berbagai Hadits dikemukakan bahwa hewan yang wajib dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi persyaratan tertentu, ada 3 jenis, yaitu unta, sapi, dan domba atau kambing. Adapun persyaratan utama kewajiban zakat pada hewan ternak adalah sebagai berikut : 1. Mencapai Nisab Syarat pertama ini berkaitan dengan jumlah minimal hewan yang dimiliki, yaitu lima ekor untuk unta, 30 ekor untuk sapi, dan 40 ekor untuk kambing atau domba. 2. Telah melewati Satu Tahun ( Haul ) 3. Digembalakan di tempat Pengembalaan umum Yakni tidak diberi makan dikandangnya kecuali sangat jarang sekali. b. Emas dan Perak Kewajiban mengeluarkan zakat emas dan perak setelah memenuhi persyaratan tertentu. Adapun syarat utama zakat pada emas dan perak adalah mencapai nisab dan telah berlaku satu tahun. Nisab zakat emas adalah duapuluh misqal atau dua puluh dinar, sedangkan nisab zakat perak adalah sua ratus dirham. c. Perdagangan Kewajiban zakat pada perdagangan yang telah memenuhi persyaratan tertentu, ada tiga syarat utama kewajiban zakat pada perdagangan, yaitu : 1. Niat berdagang

Niat berdagang atau niat memperjualbelikan komoditas komoditas tertentu ini merupakan syarat yang sangat penting. 2. Mencapai nisab Nisab dari zakat perdagangan adalah sama dengan nisab dari zakat emas dan perak, yaitu senilai dua puluh misqal atau dua puluh dinar emas atau dua ratus dirham perak. 3. Telah berlaku waktu Satu Tahun d. Hasil Pertanian ( Tanaman dan buah buahan ) Tanaman, tumbuhan, buah buahan dan hasil pertanian lainnya yang telah memenuhi persyaratan wajib zakat, harus dikeluarkan zakatnya. Jika dalam pertanian itu yang dominan adalah usaha manusia dengan biaya yang lebih besar, maka zakatnya lebih kecil. Akan tetapi jika yang dominan itu anugerah Allah SWT, maka zakatnya lebih besar. e. Barang Temuan dan Barang Tambang Yang menjadi dasar diwajibkannya zakat pada barang temuan dan barang tambang dengan disertaiperbedaan pendapat para ulama dalam menentukan besar zakatnya yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sunan Ibnu Majah dari Abu Hurairah.

G. Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Zakat Terdapat bayak ayat Al- Quran dan Hadits yang menerangkan ancaman bagi yang enggan membayar zakat berupa kerugian yang nyata dan siksa yang pedih. Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairahbahwa, Rasulullah bersabda, Tidaklah ada seseorang yang memiliki harta simpanan yang tidak membayarkan zakatnya kecuali akan dipanggang ke neraka jahannam, kemudian dibuatkan lempenganlempengan dan diseterikalah punggung dan jidatnya, hingga Allah selesai memberikan keputusan kepada hamba-hamba-Nya, di hari yang sutu hari sama dengan lima puluh ribu tahun, kemudian ia akan diperlihatkan jalan yang akan ia lalui, apakah menuju ke jannah atau neraka.

H. orang yang diwajibkan Zakat Zakat itu wajib bagi yang memenuhi syarat berikut ini: 1) Islam 2) Merdeka 3) Telah memiliki tau mencapai nisab 4) Harta tersebut telah miliki selam satu tahun penuh, 5) Kecuali yang berupa pertanian atau buah-buahan, tidak di syariatkan dimiliki satu tahun penuh. Berdasarkan firman Allah yang:Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya).QS.Al-Anam:141) I. Harta-harta yang Tidak Wajib Dizakati

1. Buah-buahan dan sayuran, karena tidak ada dalil syarI yang mewajibkan. Disunnahkan memberikan sebagian hasil kepada orang-orang fakir dan tetangga berdasarkan keumuman firman Allah, 2. Budak belian, kuda, bighal (peranakan kuda dan keledai), dan keledai. Berdasarkan sabda Nabi: 3. Harta yang tidak mencapai nishab, kecuali bila pemiliknya hendak bertathawwu. 4. Barang-barang untuk dipakai (hiasan), bukan untuk diperdagangkan, seperti permadani dan lain-lain, begitu juga rumah, pabrik, dan kendaraan. 5. Batu-batu mulia seperti zamrud, berlian, intan dengan ermacam ragamnya. Bila diperdagangkan, maka , maka wajib dikeluarkan zkat dengan nilai sepreti halnya barang-barnag yang diperjualkanbelikan. 6. Perhisan wanita, bila hanya digunakan sebagi perhisan. Namaun bila ada maksud menyimpan/menabung untuk suatu keperluan d samping sebagai hiasan, wajib zakat karena menyerupai arti simpanan.

J. Penerima Zakat Ada delapan golongan yang berhak menerima Zakat, 1. Fakir : Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. 2. Miskin : Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. 3. Amil : Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Mu'allaf : Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya 5. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya 6. Gharimin : Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya 7. Fisabilillah : Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb) 8. Ibnus Sabil : Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan

K.Yang tidak berhak menerima zakat 1. Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi

orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari). 2. 3. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami

(ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim). 4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.

5.

Orang kafir.

L.Beberapa Faedah Zakat 1. Faedah Diniyah (segi agama) a) Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. b) Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan. c) Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firmanAllah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah berlipat ganda. d) Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan Rasulullah Muhammad SAW. 2. Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak) a) Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar zakat. b) Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya. c) Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya. d) Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak. 3. Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan) a) Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia. b) Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah. c) Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelasekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak

bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin. d) Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan melimpah. e) Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat. L.Lembaga Pengelola Zakat Pengelola zakat oleh lembaga pengelola zakat, apalagi yang memiliki kekuatan hukum formal, akan memiliki beberapa keuntungan, antara alain: 1. 2. 3. 4. Untuk menjaminkepastian dan disiplin pembayar zakat. Untuk menjagaperasaan rendah diri pada mustahik apabila berhadapan langsung Untuk mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan Untuk memperhatikan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintah yang

untuk menerima zakat dari para muzakki. harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat. islami. Sebaliknya, juka zakat di serahkan secara langsung dari muzakki kepada mustahik, meskipun secara hukum syari'ah adalah syah, akan tetapi di samping akan terabaikannya hal-hal tersebut di atas, juga hikmah dan fungsi zakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan umat, akan sulit diwujudkan. Di Indonesia, pengelola zakat di atur berdasarkan undang-undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan undang-undang No.38 tahin 1999 dan keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan zakat. Meskipun harus di akui bahwa dalam peraturan-peraturan tersebut masih banyak kekurangan yang sangat mendasar, misalnya tidak di jatuhkannya sanksi bagi muzakki yang melalaikan kewajibannya (tidak mau membayar zakat), tetapi Undangundang tersebut mendorong upaya pembentukan lembaga pengelola zakat yang amanah, kuat dan di percaya oleh masyarakat.

Dalam bab II pasal 5 undang-undang tersebut di kemukakan bahwa pengelola zakat bertujuan: 1. 2. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan Meningkatkan fungsi dan peranan pranata kegamaan dalam upaya mewujudkan

tuntunan agama. kesejahteraan masyarakat dan keadilan social meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat

Kesimpulan:
1. Tidak boleh memindahkan zakat dari satu negara ke negara lain, yang berjarak ukuran boleh qashar atau lebih. 2. Diperbolehkan membayar zakat dan memberikannya kepada salah satu golongan diatas. 3. Tidak halal memberikan zakat pada keluarga Nabi, karena mereka ini mulia dan terhormat. 4. Tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang nafkahnya berada dalam tanggung jawabnya, seperti kepada kedua orang tua, anak, cucu serta isterinya. 5. Seorang isteri boleh memberikan zakatnya kepada suaminya yang miskin. 6. Zakat tidak boleh diberikan kepada orang-orang kafir, atheis, dan fasik. Seprti orang yang meninggalkan sholat dan senang mengejek syariat Islam. 7. Zakta merupakan salah satu bentuk Ibadah, yang syarat sahnya adalah niat. 8. Diperbolehkan membayarkan hutang seorang Gharim (diliit hutang) dengan sesuatu yang bisa menutup seluruh atau sebagian hutangnya. 9. Boleh memberikan zakat kepada orang fakir secukupnya untuk waktu beberapa bulan atau setahun penuh. 10. Zakat diwajibkan dalam emas dan perak seperti juga wajib atas mata uang sabaik (batangan emas) .

DAFTAR PUSTAKA

1. Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002
Rahmat Taufiq Hidayat, Khazanah Istilah Al-Quran, Bandung, Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta, CV. Hajimasagung: 1992 Mizan: 1990

Dalam Wikipedia, Ensiklopedia bebas :

o Smith, Huston.2001.Agama-agama Manusia.Jakarta: Obor. o Heyneman, Stephen P.,2004.Islam and Social Policy. Nashville: Vanderbilt University Press. o Gibb, H. A. R., 1957.Mohammedanism.London: Oxford University Press. o Pass, Steven.2006. Beliefs and Practices of Muslims. Jakarta: GMP. o Panduan Pintar Zakat. H.A. Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia."QultumMedia. Jakarta. 2008.". o "Artikel Berjudul: Tuntunan Zakat Mal Pada MediaMuslim.

Anda mungkin juga menyukai