Anda di halaman 1dari 11

BAB 2 PENELITIAN EKSPERIMEN

BAB 2 PENELITIAN EKSPERIMEN


A. Ragam Penelitian Ragam penelitian dapat dilihat dari berbagai segi sehingga ada banyak ragam penelitian. Menurut Kumar (1996) ragam penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tiga perspektif, yaitu : aplikasi, tujuan, dan jenis informasi yang diperoleh. Dari perspektif aplikasi penelitian diklasifikasi menjadi penelitian murni dan penelitian terapan. Penelitian murni atau penelitian dasar adalah penelitian yang hanya dimaksudkan untuk pengembangan ilmu (ilmu untuk ilmu). Penelitian terapan atau peneltian praktis adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mendapat informasi sebagai dasar untuk memecahkan masalah-masalah praktis atau masalah pembangunan. Dari perspektif tujuan, penelitian dapat dipilah menjadi penelitian eksploratif, penelitian deveopmental, dan penelitian verifikatif. Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan pengetahuan yang baru (Sutrisno Hadi, 2000). Penelitian developmental adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Dan penlitian verikatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menguji kebenaran pengetahuan yang telah ada. Dari perspektif tipe informasi yang diperoleh, penelitian dapat dipilah menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Kedua penelitian ini memiliki landasan yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif bertitik tolak dari filsafat positivisme, sedangkan penelitian penelitian kualitatif bertitik tolak dari filsafat fenomenologi. Ragam penelitian menurut Kumar ini jika dibagankan akan tampak seperti pada gambar 2.1. Ragam penelitian Psikologi menurut Seniati, dkk (2005) dilihat dari perspektif tipe informasi , pada umumnya dapat dibagankan seperti gambar 2.2.

12

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

RAGAM PENELITIAN

APLIKASI

TUJUAN

TIPE INFORMASI
KUALITATIF

EKSPLORASI

EKSPLORASI
DEVELOPMENTAL DEVELOPMENTAL VERIFIKATIF

KUANTITATIF

Gambar 2.1 : Ragam Penelitian Dilihat dari Tiga Perspektif

PENELITIAN PSIKOLOGI

KUANTITAT IF

KUALITATIF

Non Eksperimen

Eksperimen

Fenomenologi

Etnografi

Studi kasus

Kancah

Laboratorium

Kancah

Laboratorium

Gambar 2.2 : Ragam Penelitian Psikologi

12

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

B. Penelitian Eksperimental
1. Pengertian Penelitian eksperimen adalah penyelidikan di mana minimal salah satu variabel dimanipulasikan untuk mempelajari hubungan sebab akibat (Solso dan MacLin, 2002). Yang dimaksud dengan dimanipulasikan adalah divariasikan (variasinya sengaja dibuat oleh peneliti). Dengan demikian, maka dalam eksperimen harus ada sekurang-kurangnya ada variable aktif.. Zimney dalam (Christensen, 2001) menyatakan bahwa eksperimen psikologis adalah observasi yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu faktor atau lebih divariasikan dan faktor yang lain dibuat konstan.

2.

Karakteristik Eksperimen Pertanyaan yang sering muncul di kalangan mahasiswa adalah : apakah perbedaan antara penelitian eksperimen dengan penelitian lain pada umumnya? Dengan menyimak definisi atau pengertian eksperimental di atas maka, perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian lainnya cukup jelas, karena penelitian eksperimen mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan penelitian lainnya. Adapun karakteristik eksperimen antara lain adalah : a. Meneliti hubungan sebab akibat b. Ada manipulasi variabel c. Ada fenomena yang dibuat agar terjadi d. Ada kontrol yang ketat e. Ada faktor yang divariasikan dan faktor lain konstan

3. Keunggulan Eksperimen a. Dapat meneliti hubungan sebab akibat lebih teliti, dibanding dengan penelitian non eksperimen. Hal ini Karena dalam eksperimental

12

10

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

pengaruh-pengaruh variable sekunder dikontrol secara ketat, sehingga jika terjadi perbedaan pada variable terikat diantara kelompok eksperimen dan kelompok control itu dapat diketahui apakah karena pengaruh variable eksperimen ataukah karena factor-faktor lain. b. Peneliti dapat memanipulasi variabel dengan lebih rinci Manipulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik manipulasi berdasarkan jenis, maupun manipulasi berdasarkan besaran (kualitas/kuantitas), sehingga penelitian ini akan memberikan hasil yang teliti.

4. Kelemahan Eksperimen Walaupun eksperimental mempunyai keunggulan seperti disebutkan dia atas, namun eksperimen juga mempunyai kelemahankelemahan sebaai tersebut di bawah ini : a. Kontrol terlalu ketat, sehingga situasinya tidak alamiah akibatnya generalisasinya terbatas b. Perlu waktu yang lama (tidak selamanya benar) c. Menganggap manusia sebagai objek (manusia menjalani proses yang mekanistis); Ini dapat dibantah : bahwa manipulasi terbatas pada kondisi tertentu yang dapat mengarahkan perilaku seseorang kepada suatu cara tertentu. Jadi dlm penlit eksperimen manusia bukanlah mesin kosong, melainkan tetap memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak sendiri.

5. Hukum kausalitas Telah disebutkan di atas bahwa penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat. Untuk mempermudah dalam menarik kesimpulan apakah terdapat hubungan kausal diantara dua hal atau lebih, John Stewart Mills mengajukan canon atau hukum sebagai berikut :

12

11

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

a. Hukum persamaan Jika ada dua kejadian atau lebih mempunyai faktor yg sama, maka faktor yg sama tersebut dianggap sebagai penyebab kejadian tsb. ABC FGE BDC GHE ADC FHE ------------------C E Anak laki-laki + nonton film agresif agresif

Anak perempuan + nonton film agresif agresif ---------------------------------------------------------------Film agresif agresif

b. Hukum perbedaan Jika ada dua kejadian atau lebih mempunyai faktor yg sama, kecuali satu faktor yang berbeda, maka faktor yg berbeda tersebut dianggap sebagai penyebab kejadian tsb.

AB

FG

ABC FGC -----------------------C C agresif

Anak laki-laki + nonton film agresif

Anak laki-laki + tidak nonton film agresif tidak agresif ------------------------------------------------------------------------------Film agresif agresif

12

12

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

c. Hukum persamaan dan perbedaan Hukum persamaan digunakan utk mencari faktor yg sama sbg

penyebab beberapa kejadian. Hasil ini digunakan utk membuat hipotesis yg kemudian diuji dg hukum/ metode perbedaan

ABC JKE
Metode Metode persamaan DFC LME persamaan

ABC JKE DFC LME GHC NOE


Metode perbedaan

GHC NOE

PQ VW RS XY TU ZA

Metode perbedaan

PQ

VW

RSC XYE

Anak laki + film agresivitas

Agresif Agresif

Anak laki + film agresivitas

Agresif Agresif

Anak wanita + film agresivitas

Anak wanita + film agresivitas

Anak laki + film agresivitas

Tak agresif Tak agresif

Anak laki + film agresivitas

Tak agresif Tak agresif

Anak wanita + film agresivitas

Anak laki + film tak agresivitas

d. Hukum variasi beriringan Metode variasi seirama menyatakan bahwa hubungan kausal terjadi jika variasi pada variabel hasil (VT) berparalel dengan variasi pada variabel sebab (VB)

ABC

DFE

AL+ 1 jam nonton agresivitas AL+ 2 jam nonton agresivitas AL+ 3 jam nonton agresivitas

Agresif rendah Agresif Sedang Agresif Tinggi

AB2C DF2E AB3C DF3E


e. Hukum pertinggal

12

13

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Jika faktor spesifik telah diketahui menyebabkan satu kejadian tertentu dan hanya tersisa satu faktor spesifik, serta satu kejadian yg belum diketahui penyebabnya, maka dapat disimpulkan bahwa faktor spesifik yang tersisa tersebut menyebabkan kejadian itu. ADGC BFHE A B D F G H C E hub kausal yg disimpulkan hub kausal yg diketahui

Film agresivitas IQ rendah Harga diri rendah IQ rendah prestasi rendah Agresif + prestasi rendah + introvert

Harga diri rendah introvert ----------------------------------------------------Film agresivitas Agresif

Catatan : Metode pertinggal ini jarang digunakan dalam penelitian eksperimental, dan lebih banyak digunakan dalam penelitian non eksperimental. Hal ini karena metode ini lebih menggunakan sebab akibat, penalran sedang deduktif pada untuk menyimpulkan hubungan penelitian

eksperimental hubungan kausal antara variable bebas dab variable terikat dihasilkan dengan metode induktif. Yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan statistic.

12

14

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

C. Eksperimen Semu
Eksperimental semu adalah penelitian yang seperti eksperimental, tetapi tidak memenuhi tiga syarat utama eksperimental, yaitu ; (1) manipulasi, (2) Kontrol, dan (3) randomisasi. Walaupun penelitian eksperimental semu ini berbeda dengan penelitian eksperimental, namun diantara keduanya memiliki persamaan, yaitu : (1) keduanya berusaha meneliti hubungan sebab akibat, (2) keduanya besifat prospektif, dalam arti menciptakan sesuatu (variable terikat) agar terjadi di masa yang akan dating, (3) dimungkinkan adanya kelompok control pada kedua penelitian tersebut.

Yang termasuk rancangan eksperimental semu, antara lain : 1. Design One shot case study 2. Design one group pretest-posttest 3. Design randomized control group only 4. dll

DESIGN ONE SHOT CASE STUDY Pretest treatment Posttest

T
kontrol. Contoh :

Dalam design ini hanya menggunakan satu kelompok unit percobaan tanpa

Mengajar dg metode A, kemudian diukur efektivitasnya. Ukurannya adalah rerata dari posttest.

12

15

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Kelebihan : Dapat untuk mengembangkan suatu prakarsa atau sebagai design penelitian eksploratif Kekurangan : 1. Validitasnya rendah, karena tidak ada kontrol 2. Tidak ada kelompok pembanding, shg kesimpulannya sangat subjektif dan intuitif

DESIGN ONE GROUP PRETEST-POSTTEST Pretest treatment Posttest

T1 T2
Contoh :

Sebelum pembelajaran degngan metode A diadakan pre-test, kemudian diberikan treatment berupa pembelajaran dengan metode A, kemudian diadakan posttest. Kelemahan : 1. Validitas internal masih rendah ---- perbedaan pretest dan posttest belum tentu disebabkan oleh metode A 2. Hasilnya mengandung bias karena pengaruh: a. Efek testing b. Maturasi c. History d. Regresi Keunggulan : Dengan adanya pretest dan posttest maka prinsip pembandingan di dalam eksperimen terpenuhi.

12

16

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

DESIGN RANDOMIZED CONTROL GROUP ONLY Pretest treatment Posttest

Prosedur : 1. Dari satu populasi diambil sampel secara random, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang setara. 2. Satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan yang lain sebgai kelompok kontrol 3. Berikan treatment pada kelompok kontrol 4. Selesai teratment pada kelompok eksperimen, kemudian berikan posttest pada kedua kelompok. 5. Bandingkan hasil posttest dari kedua kelompok tersebut

Kelebihan : Validitasnya lebih tinggi dp design one group pretest posttest, karena adanya randomisasi dan kontrol.

Kekurangannya : Beberapa pengaruh luar belum tentu dapat dihilangkan.

12

17

Psikologi Eksperimen S. Sulistiyono, M.Psi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai