Anda di halaman 1dari 4

KERAJAAN SEMUT

RABU, DISEMBER 08, 2010 IBNU AHMAD 2 COMMENTS

Muqaddimah: Surah AnNaml (Semut): Surat an-Naml terdiri daripada 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyyah dan diturunkan sesudah surah Asy Syu'araa'. Dinamai dengan "An Naml", kerana pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan "An Naml" (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk ke sarang masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tenteranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan ni'mat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentera yang terdiri daripada jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah ni'mat yang besar itu tidak berasa takbur dan sombong, dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang soleh. Allah Subhanahu Wata'ala menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tenteranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar berusaha untuk

mencukupi keperluan seharian, mementingkan kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerjasama yang sangat baik. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surah ini Allah mengisyaratkan hari kehadapan dan kebesaran nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seorang ketua negara yang ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.

Kisah Nabi Sulaiman dan Semut Merah


Kisah ini akan menyajikan suatu cerita pada zaman Nabi Sulaiman yang kaya raya dan dianugerahi kelebihan untuk berkomunikasi dengan semua binatang yang ada di dunia ini. Salah satu kisah yang diceritakan dalam Al Qur'an adalah bahwa Nabi Sulaiman bisa berbicara dengan semut. Tentu kita ingat dengan doa dari Nabi Sulaiman yang meminta kepada Allah SWT untuk dianugerahi kerajaan besar, dan tak seorang pun manusia setelahnya yang akan memilikinya. Dan doa ini dikabulkan oleh Allah SWT, dan sampai saat ini pun janji Allah untuk menepati permintaan Nabi Sulaiman telah terbukti. Bahkan Nabi kita, Rasulullah SAW juga telah menyadari akan doa Nabi Sulaiman ini dalam ayat Al Qur'an, mungkin akan diceritakan lain kali saja.

Semut

Kisahnya. Ketika rombongan Nabi Sulaiman a.s akan melintasi lembah yang ditempati sebagai sarang semut, dan Beliau menyeru kepada semut-semut itu agar berlindung. Atas kebijakan Nabi SUlaiman inilah semut-semut itu memberikan pujian

kepada Nabi Sulaiman. Pada masa-kanak-kanak, Nabi Sulaiman sudah menampakkan tandatanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian dalam mempertimbangkan dan mengambil suatu keputusan. Sebuah peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otak Nabi Sulaiman dibuktikan dengan kecerdasannya dalam memecahkan beberapa masalah. Salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Sulaiman adalah mengerti bahasa binatang. Suatu hari rombongan besar Nabi Sulaiman hendak menuju lembah Asgalan, dan rombongan itu terdiri dari Nabi Sulaiman dan umatnya, malaikat, jin serta binatang-binatang. Ditengah perjalanan, Beliau menyuruh rombongannya berhenti. "Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk ALlah untuk menyelamatkan diri," ucap Nabi Sulaiman. "Wahai Nabiyullah, mengapa kita tiba-tiba berhenti di tengah jalan," tanya salah satu rombongan. "Di depan ada lembah semut yang di dalamnya terdapat jutaan semut, mereka akan kusuruh untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita," jawab Nabi Sulaiman. Dari jarak yang cukup jauh itu, Nabi Sulaiman nampaknya mendengar dialog Raja Semut yang menyuruh para semut untuk berlindung. Sungguh mukjizat yang sangat hebat sob, seseorang bisa mendengar pembicaraan hewan dari jarak yang jauh lagi, dialah Nabiyullah Sulaiman, Raja segala raja yang pernah hidup di dunia ini, dan tak pernah ada seorang rajapun di dunia ini sehebat Beliau. Pujian Semut. "Hai semut-smur, masuklah kalian ke dalam sarang agar selamat dan tidak terinjak oleh rombongan Nabi Sulaiman," ucap Raja Semut. Nabi Sulaiman tersenyum mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ketika kaum semut itu tengah sibuk menyelamatkan diri, Nabi Sulaiman menyuruh kepada rombongannya untuk terus bersyukur kepada Allah SWT. Sungguh Anugerah Allah, meskipun diberi kekuatan hebat pun Nabi Sulaiman ini tidak pernah sombong, rasa syukur yang selalu Beliau ucapkan sob. Setelah beberapa saat berhenti, Nabi Sulaiman dan rombongannya kembali meneruskan perjalanan. Ketika melintasi lembah semut itu, Nabi Sulaiman dan rombongannya mendapatkan pujian dari Raja Semut. Kaum semut bersyukur karena

sarangnya tidak rusak oleh rombongan Nabi Sulaiman. "Kami takjub kepada Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, sehingga tidak ada satupun yang terbunuh diantara kami," kata Raja Semut. Kisah ini merupak cuplikan dari ayat Al Qur'an surat An-Naml ayat 18 yang artinya, "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semutsemut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." (QS. An-Naml: 18)

Anda mungkin juga menyukai