Anda di halaman 1dari 7

Nilai berupa uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak terutang :

Harga jual, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau seharusnya diminta oleh penjual krn penyerahan BKP (Barang Kena Pajak). Penggantian, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan JKP (Jasa Kena Pajak). Nilai impor = CIF + BM. Nilai Ekspor, adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yg diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Nilai lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

1.

UNTUK PEMAKAIAN SENDIRI DAN PEMBERIAN CUMA-CUMA BKP/JKP ADALAH HARGA JUAL/PENGGANTIAN SETELAH DIKURANGI LABA KOTOR UNTUK PENYERAHAN MEDIA REKAMAN SUARA ATAU GAMBAR ADALAH PERKIRAAN HARGA JUAL RATA-RATA

2.

3.

UNTUK PENYERAHAN FILM CERITA ADALAH PERKIRAAN HASIL RATA-RATA PER JUDUL FILM
UNTUK PENYERAHAN PRODUK HASIL TEMBAKAU ADALAH SEBESAR HARGA JUAL ECERAN UNTUK PENYERAHAN BKP DARI PUSAT KE CABANG ATAU SEBALIKNYA ATAU PENYERAHAN BKP ANTAR CABANG ADALAH HARGA POKOK PENJUALAN / HARGA PEROLEHAN UNTUK PENYERAHAN BKP MELALUI JURU LELANG ADALAH HARGA LELANG UNTUK AKTIVA YANG MENURUT TUJUAN SEMULA TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN YANG MASIH TERSISA PADA SAAT PEMBUBARAN PERUSAHAAN ADALAH HARGA PASAR WAJAR UNTUK PENYERAHAN JASA BIRO PERJALANAN/PARIWISATA ADALAH 10% DARI JUMLAH TAGIHAN ATAU JUMLAH YANG SEHARUSNYA DITAGIH UNTUK JASA PENGIRIMAN PAKET ADALAH 10% DARI JUMLAH TAGIHAN ATAU JUMLAH YANG SEHARUSNYA DITAGIH

4.

5.

6. 7.

8.

9.

Tarif PPN

Selain Ekspor Ekspor

= 10% dari Dasar Pengenaan Pajak = 0% dari Dasar Pengenaan Pajak

Tarif PPnBM

Paling Rendah 10% dan paling tinggi 200% Atas ekspor BKP yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif 0% Golongan & Tarif BKP yang tergolong mewah yang dikenai PPnBM diatur dalam PP sedangkan jenis Barang dikenai PPnBM diatur dg Permenkeu

Pada saat membeli/memperoleh BKP/JKP, akan dipungut PPN oleh PKP penjual. PPN yang dipungut oleh PKP penjual tersebut merupakan pembayaran pajak dimuka dan disebut dengan Pajak Masukan. Pada saat menjual/menyerahkan BKP/JKP kepada pihak lain, wajib memungut PPN. Bagi penjual, PPN tersebut merupakan Pajak Keluaran. Kurang Bayar, PK > PM selisihnya harus disetorkan ke kas negara. Lebih Bayar, Pk < PM selisihnya dapat direstitusi (diminta kembali) atau dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

Contoh :

Maret 2011, PT. ABC mempunyai transaksi : 1. Membeli bahan baku Rp.100.000.000,- (dipungut PPN Rp.10.000.000,-) 2. Membeli bahan penolong Rp. 40.000.000,- (dipungut PPN Rp 4.000.000,-) 3. Menjual Produknya Rp. 200.000.000,- ( memungut PPN Rp. 20.000.000,-) Jadi : Perhitungan PPN : Jumlah Pajak Keluaran Jumlah Pajak Masukan PPn kurang bayar

Rp. 20.000.000,Rp. 14.000.000,Rp. 6.000.000,-

Jumlah PPN kurang bayar Rp.6.000.000,- ini harus disetorkan ke kas negara.

PPN = DPP x Tarif Pajak


Contoh : 1. PKP A menjual tunai BKP kepada PKP B dengan Harga Jual Rp. 25.000.000,-. PPN yg terhutang : 10% x Rp. 25.000.000 = Rp. 2.500.000

PPN Rp. 2.500.000,- merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh PKP A, sedangkan bagi PKP B, PPN tersebut merupakan Pajak Masukan.

2. Seorang mengimpor BKP dari luar daerah Pabean dengan Nilai Impor Rp.15.000.000.
PPN Terutang : 10% x 15.000.000,- = Rp. 1.500.000,PPN Rp. 1.500.000 yang dipungut melalui Direktorat Jendral Bea dan Cukai, merupakan Pajak Masukan yang dibayarkan oleh pihak yang mengimpor BKP tersebut.

Anda mungkin juga menyukai