Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengantar Negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya. Kelompok itu dinamakan bangsa, dimana bangsa dalam sebuah negara merupakan sekelompok orang yang mempunyai pertalian darah (keturunan) dan pertalian budaya / sejarah. Unsur-Unsur Terbentuknya Negara Terbentuknya suatu negara apabila beberapa unsur-unsur ini terpenuhi, antara lain: 1. Rakyat Unsur ini sangat penting dalam suatu negara, oleh karena orang / manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang pertama-tama berkepentingan agar organisasi negara berjalan baik. Merekalah yang kemudian menentukan dalam tahap perkembangan negara selanjutnya. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu negara diperlukan sebagai posisi warga negara yaitu sebagai unsur pembentuk sebuah negara dan sebagai salah satu anggota dari negara tersebut . 2. Wilayah (Teritorial) Unsur terbentuknya suatu negara berikutnya adalah adanya wilayah (teritorial) karena Tidak mungkin ada negara tanpa suatu wilayah. Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas yabng jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai negara. 3. Pemerintahan Dalam sebuah negara tentunya harus ada pemerintahan yang berdadulat. Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam wilayah negara. Pemerintah yang dimaksud di sini adalah kekuasaan eksekutif yang keabsahannya diakui oleh sluruh masyarakat berdasarkan mekanisme pemilihan yang telah diaturberdasarkan konstitusi yang berlaku di negara itu. 4. Mendapatkan Pengakuan dari Negara Lain Unsur yang keempat ini bukanlah unsur yang wajib ada, akan tetapi unsur ini berpengaruh besar dalam perkembangan dari negara itu nanti, Maksudnya, bahwa

sebuah negara akan sah keberadaannya ketika negara tersebut menjadi bagian dari negara-negara lain dalam hal kerjasama disegala aspek kehidupan, misalnya dalam hal hubungan dengan negara lain dalam bidang perekonomian, politik, teknologi dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya berangkat dari sebuah pengakuan dari negara lain tentang keabsahan negara yang diajak untuk bekerjasama. Pengertian Warga Negara Dahulu istilah warga negara seringkali disebut hamba atau kawula negara yang dalam bahasa inggris (object) berarti orang yang memiliki dan mengabdi kepada pemiliknya. AS Hikam mendifinisikan bahwa warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Sedangkan Koerniatmanto S, mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Pengertian Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara serta mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu perssekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara Indonesia. Dalam pasal 1 UU No.62 Tahun 1958 bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia. Pembagian Status Kewarganegaraan Status kewarganegaraan terbagi atas dua, yaitu : a. Status Kewarganegaraan Apatride Status kewarganegaran apatride adalah keadaan dimana seseorang tidak mempunyai kewarganegaraan,atau keadaan dimana seseorang tidak menjadi warganegara salah Satu Negara manapun. b. Status Kewarganegaraan Bipatride Status kewarganegaraan bipatride adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kewarganegaraan ganda (mempunyai 2 kewarganegaraan)

B. Siapa Warga Negara Indonesia (menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia merupakan Undang-undang yang ditetapkan sebagai penagganti UndangUndang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia karena dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ketatanegaraan Republik Indonesia sehingga Undang- Undang Nomor 62 Tahun 1958 dan Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 UndangUndang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia harus dicabut dan diganti dengan yang baru yaitu Undanag- undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Lalu, Siapa Warga Negara Indonesia (WNI) itu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Warga Negara Indonesia adalah : Pasal 2 UUKI 2006 Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Maksudnya : Yang dimaksud dengan orang-orang bangsa Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri. Pasal 4 UUKI 2006 Warga Negara Indonesia adalah: a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangundangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum UndangUndang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia; Maksudnya: siapapun orang yang sebelum UU ini berlaku telah diakui sebagai warga negara Indonesia berdasarkan peraturan perundangundangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain.

b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan seorang ibu yang berkewarganegaraan Indonesia. c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah berkewarganegaraan Indonesia dan seorang ibu yang berkewarganegaraan Asing. d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah yang berkewarganegaraan Asing dan seorang ibu yang berkewarganegaraan Indonesia. e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu berkewarganegaraan Indonesia dan dari seorang ayah yang tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan

kewarganegaraan kepada anak mereka tersebut. f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia; Maksudnya: Ditentukannya tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari dengan pertimbangan bahwa tenggang waktu tersebut merupakan tenggang waktu yang dianggap cukup untuk meyakini bahwa anak tersebut benar-benar anak dari ayah yang meninggal dunia. g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu berkewarganegaraan Indonesia. h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan

pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu berkewarganegaraan asing, dan telah diakui oleh ayahnya yang

berkewarganegaraan Indonesia sebagai anaknya dan dalam Pengakuan terhadap anak dalam ketentuan ini dibuktikan dengan penetapan pengadilan. i. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir ayah dan ibunya tidak diketahui. k. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya; Maksudnya: Siapapun anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir ayah dan ibunya tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya dan tidak diketahui keberadaannya. l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan; Maksudnya : Siapapun anak yang lahir di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan. m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Maksudnya: Siapapun anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia akan tetapi ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia sebagai Warga Negara Indonesia, maka anak mereka secara otomatis menjadi Warga Negara Indonesia
5

Selanjutnya, Pasal 5 UUKI 2006 tentang Status Anak Warga Negara Indonesia menyatakan: Pasal 5 UUKI 2006

(1) Anak warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, sebelum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkwarganegaraan asing tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia. Maksudnya: Siapapun anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ayah berkewarganegaraan asing dan telah diakui oleh ayahnya secara sah sebagai anaknya maka tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia. (2) Anak warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga Negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia. Maksudnya : Yang dimaksud dengan pengadilan adalah pengadilan negeri di tempat tinggal pemohon dalam hal permohonan diajukan dalam wilayah negara Republik Indonesia. Bagi pemohon yang bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia, yang dimaksud dengan pengadilan adalah pengadilan sesuai dengan ketentuan di negara tempat tinggal pemohon. Sedangkan tentang pilihan menjadi warga Negara bagi anak yang dimaksud pada pasal-pasal sebelumnya dijelaskan dalam Pasal 6 UUKI 2006, sebagai berikut: Pasal 6 UUKI 2006

(1) Dalam hal status kewarganegaraan Republik Indonesia terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf l, dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda, setelah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. Maksudnya: siapapun Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing (Pasal 4 huruf c), Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia (Pasal 4 huruf d), Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin (Pasal 4 huruf h), Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat

anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan (Pasal 4 huruf l), Anak warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, sebelum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkwarganegaraan asing tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia (Pasal 5 ayat 1) dan Anak warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga Negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia (pasal 5 ayat 2) maka akan berakibat anak tersebut berkewarganegaraan ganda, setelah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. (2) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan. Maksudnya: Siapapun anak yang termasuk dalam ketentuan ayat 1 pasal ini pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan

disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan. (3) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) disampaikan dalam waktu paling lambat tiga (3) tahun setelah anak berusia delapan belas (18) tahun atau sudah kawin. Maksudnya: Siapapun anak yang termasuk dalam ketentuan ayat 1 pasal ini pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan

disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan dan harus disampaikan dalam waktu paling lambat tiga (3) tahun setelah anak berusia delapan belas (18) tahun atau sudah kawin.

Anda mungkin juga menyukai