Pd
RINGKASAN FISIKA SMP
Ujian Nasional Tahun 2013
KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemuaian zat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu.
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
9. Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
14. Menentukan besarnya energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
17. Menjelaskan fenomena alam yang terjadi akibat perubahan suhu atau peredaran bumi-bulan
terhadap matahari.
18. Mengidentifikasi atom, ion, unsur, atau molekul sederhana serta penggunaannya pada produk
kimia dalam kehidupan sehari-hari.
19. Menjelaskan sifat-sifat fisika dan atau kimia berdasarkan hasil percobaan.
20. Menjelaskan perubahan fisika atau kimia berdasarkan hasil percobaan.
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 2 of 19 Created by Johansen,S.Pd
RINGKASAN FISIKA SMP
Ujian Nasional Tahun 2013
1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan
alat ukur dalam kehidupan sehari-hari
Besaran dan satuan
Besaran : Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah : ukuran besaran
Besaran terbagi 2 :
1. Besaran Pokok : yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan berdiri
sendiri.
2. Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Ada 7 besaran pokok :
1. Panjang satuan meter ( m )
2. Massa satuan kilogram ( kg )
3. Waktu satuan sekon ( s )
4. Suhu satuan Kelvin ( K )
5. Kuat arus satuan Ampere ( A )
6. Intensitas Cahaya satuan Kandela ( Cd )
7. Jumlah zat satuan mole ( mol )
Besaran turunan:
1. Volume m
3
2. Massa jenis kg/m
3
3. Kecepatan m/s
4. Gaya kg.m/s
2
= Newton
5. Energi Joule
6. Tekanan Pascal = N/m
2
7. Daya Watt
8. Medan magnet Tesla = Weber/m
2
9. Berat Newton
Tabel awalan dalam sistem SI
No Awalan Simbol Faktor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
nano
mikro
mili
centi
deci
deka
hecto
kilo
Mega
Giga
Tera
n
m
c
d
da
h
k
M
G
T
1/1.000.000.000
1/1.000.000
1/1.000
1/100
1/10
10
100
1.000
1.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 3 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Membaca alat ukur
1. Alat ukur panjang
a. Penggaris
Panjang pensil = nilai pada skala akhir - nilai pada skala awal
= 6cm - 2cm
= 4 cm
b. Jangka Sorong Ketelitian = 0,1 = 0.01 cm
Cara membaca = skala utama sebelum 0 skala nonius + skala nonius yg berhimpit skala utama x ketelitian
= 3,5 + 7 x 0.01 cm
= 3,57 cm
c. Mikrometer Sekrup Ketelitian = 0,01 mm
2. Alat ukur Massa
Cara menghitung = jumlahkan semuanya
= 2000g + 500 g + 50 g
= 2550 g
= 2,55 kg
Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut.
Skala utama : 3,5 mm
Skala nonius : 0,12 mm
-------------------------------------------------------------- +
Pembacaan : 3,62 mm
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 4 of 19 Created by Johansen,S.Pd
4. Stopwatch
Skala yang ditengah ( dengan jarum penunjuk lebih pendek ) adalah skala menit. Sedangkan yang
melingkar di pinggir ( dengan jarum penunjuk yang lebih panjang ) adalah skala detik.
5. Gelas Ukur
Menghitung volume = Volume akhir-Volume awal
= 140 - 90
= 50 ml = 50 cm3
2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis
dalam kehidupan sehari-hari
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga wujud zat yaitu zat padat, zat
cair, dan gas. Zat tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom. Beberapa atom membentuk
molekul. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Molekul
di dalam zat selalu bergerak sehingga memiliki energi.
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud yang menyerap/memerlukan kalor/panas :
melebur, menguap, menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan kalor/panas : membeku,
mengembun, mengkristal / menyubim
SIFAT ZAT
Untuk memahami sifat zat, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana susunan partikel zat itu.
Perhatikan gambar berikut ini !
PADAT CAIR GAS
Gambar : Susunan partikel zat padat, zat cair, dan gas
a. Sifat-sifat zat padat
Letak partikelnya sangat berdekatan
Susunan partikel nya teratur
Gaya antar partikel sangat kuat
Gerak partikel tidak bebas, hanya berotasi di tempat
Persiapan Menghadapi UN 2013
b. Sifat-sifat zat cair
Letak molekulnya agak berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel kurang kua
Gerak partikelnya lebih bebas
c. Sifat-sifat gas
Letak partikelnya sangat berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel sangat lemah
. Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.
Massa Jenis merupakan ciri khas suatu benda, artinya jika jenis benda
juga sama walaupun massa dan volume berbeda.
Rumus :
V
m
=
m = massa benda ( kg )
V = volume benda ( m
= massa jenis benda
.
air
= 1 gr / cm
Massa jenis relatif
.
relatif
=
air
benda
.
.
=
d =
Page 12 of 19
getaran
; satuan frekuensi :
gerak benda dari P Q R Q P
GELOMBANG TRANSVERSAL
ari satu bukit dan satu lembah.
) : jarak antara 2 puncak
Periode gelombang ( T ) : waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu gelombang penuh ; satuan sekon ( s)
Frekuensi gelombang ( f ) : jumlah gelombang dalam
setiap sekon ; satuan Hertz ( Hz ).
Cepat rambat gelombang ( v ) : jarak yang ditempuh
gelombang dalam satu periode.
GELOMBANG LONGITUDINAL
Satu gelombang : terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal
Syarat terjadi dan tedengarnya bunyi:
Ada sumber getar ( bunyi )
: frekuensi kurang dari 20 Hz dapat didengar jangkrik,anjing
: frekensi antara 20 20.000Hz dapat didengar manusia
: frekuensi lebih dari 20.000 Hz dapat didengar kelelawar, anjing
Rumus pemantulan bunyi: untuk mengukur kedalaman laut dan kedalaman goa
d = kedalaman laut ( m )
v = cepat rambat bunyi ( m/s)
t = waktu ( s )
Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa
atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Arah getar
O A B C D E
Lembah
gelombang
t
n
f =
f .
2
.t v
=
Created by Johansen,S.Pd
frekuensi : Hertz ( Hz )
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
dapat didengar jangkrik,anjing
dapat didengar manusia
dapat didengar kelelawar, anjing
Rumus pemantulan bunyi: untuk mengukur kedalaman laut dan kedalaman goa
kedalaman laut ( m )
v = cepat rambat bunyi ( m/s)
besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa
Arah getar
O A B C D E
Bukit
gelombang
Lembah
gelombang
Arah
rambat
P
Q
R
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 13 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Si =
f - So
xf S
o
PEMANTULAN PADA CERMIN CEKUNG
Sinar istimewa Pada cermin cekung.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui fokus ( f )
2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan P dipantulkan kembali melalui titik itu juga.
Jarak fokus ( f )
Jarak bayangan ( Si )
i o
S
1
S
1
f
1
+ =
Perbesaran bayangan ( M )
M =
o
i
o
i
h
h
S
S
- =
f S
f
o
= - M
Rumus rumus pada cermin cembung sama dengan rumus pada cermin cekung.
PERJANJIAN TANDA
1. Untuk bayangan ( Si )
a.. Si ( + ) :bayangan nyata,terbalik,didepan cermin.
b. Si ( - ) :bayangan maya, tegak, dibelakang cermin
So =jarak benda
P F O
Jarak fokus f
S
i
= jarak bayangan
O
P
F
O
Sumbu utama
P F O
Sumbu utama
f =
2
R
O
P
F
O
Sumbu utama
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 14 of 19 Created by Johansen,S.Pd
2. Jarak fokus ( f )
a. focus f ( + ) untuk cermin cekung
b. focus f ( - ) untuk cermin cembung
3.Perbesaran bayangan ( M)
Jika M (+) bayangan maya, jika M (-) bayangan nyata.
Menentukan besaran besaran pada alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari
hari.
Mata
Bagian bagian Mata
Fungsi bagian mata:
Pupil : celah cahaya, mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.
=
== Iris : selaput yang membentuk celah berfungsi memberi warna pada mata.
=
== Lensa Mata : mengatur pembiasan cahaya yang masuk pada mata.
=
== Retina : tempat bayangan ( sebagai layar)
=
== Otot Siliar berfungsi untuk memegang lensa mata dan mengatur tebal / tipisnya lensa
mata.
Lukisan Pembentukan Bayangan
Akomodasi Mata
a. Akomodasi Maksimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih cembung ketika mata melihat benda yang
dekat.
Jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dengan jelas disebut titik dekat atau Punctum Proximum
( PP )
Untuk mata Normal PP = 25 cm.
b. Akomodasi minimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih tipis ketika melihat benda jauh.
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata dengan jelas tanpa akomodasi disebut titik jauh atau
punctum remotum ( PR ).
Untuk mata normal PR = jauh tak terhingga.
2F
2
2F
1
( + )
Benda
O 2F1 2F
1
Bayangan
B
a
y
a
n
g
a
n
Benda
Dekat
Sifat bayangan : - nyata
- terbalik
- diperkecil
5
2
1 8
3
6
7
4
Keterangan :
1. Kornea mata
2. Cairan mata
3. Pupil
4. Otot siliar
5. Iris
6. Lensa mata
7. Retina
8. Syaraf optik
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 15 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Cacat Mata
Miopi ( rabun jauh / terang dekat )
Yaitu mata yang dapat melihat jelas pada
jarak dekat tetapi kabur ( rabun ) melihat
benda jauh.
Terjadi karena bayangan benda jauh jatuh
didepan retina.
Dapat ditolong dengan Kaca mata lensa Negatif ( cekung )
Setelah memakai kaca mata :
Si = - PR dan So = Jauh tak hingga
si so f
1 1 1
+ = =
PR
+
1 1
Jadi : f = - PR
Kuat lensa P =
PR
100
2
2
1
1
I
V
I
V
=
Hambatan kawat penghantar
R =
A
L
R =
2
4
d
L
SUSUNAN HAMBATAN
1. SERI
Sifat seri :
1. Kuat arus pada setiap hambatan sama besar.
I
1
= I
2
= I
2. Jumlah beda potensial pada setiap hambatan sama
dengan potensial sumber.
V = V
1
+ V
2
3. Hambatan pengganti seri menjadi lebih besar dari salah
satu hambatan terbesar
Rs = R
1
+ R
2
PARALEL
Sifat paralel :
1. Jumlah kuat arus pada setiap hambatan sama
dengan kuat arus sumber.
I = I1 + I2
2. Beda potesial pada setiap hambatan adalah
sama dan sama dengan beda potensial sumber.
V = V1 = V2
R
1
R
2
I I
1
I
2
V
1
V
2
+ -
V
I = Kuat arus listrik ( A )
V = Beda potensial ( V)
R = Hambatan listrik ( )
L = panjang kawat penghantar ( m )
A = luas penampang kawat ( m
2
)
d = diameter kawat ( m )
= hambat jenis ( O.m )
R = hambatan kawat ( O )
R
1
R
2
I
1
I
2
V.
Baterai
Gambar : Susunan hambatan Paralel
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 18 of 19 Created by Johansen,S.Pd
3. Hambatan pengganti paralel menjadi lebih kecil
dari salah satu hambatan yang terkecil.
2 1
1 1 1
R R R
p
+ =
14. Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari hari.
a. Rumus rumus Energi Listrik
b. Rumus Daya Listrik
P = V.I = I
2
.R =
R
V
2
=
t
W
Keterangan :
W = energi listrik ( Joule )
P = daya listrik ( watt )
t = waktu ( s )
i = kuat arus ( A )
R = hambatan listrik ( )
V = beda potensial ( volt )
Ro = hambatan mula mula ( )
L = panjang ( meter )
A = luas penampang ( m
2
)
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub kutub yang dihasilkan.
Klasifikasi Magnet
Berdasarkan gaya tarik magnet terhadap benda, maka benda dikelompokkan menjadi :
1. Benda Magnetis : yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : besi, baja, nikel, alcomaks, alniko, kobalt.
2. Benda Non Magnetis : yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : tembaga, kayu, kertas, plastik, aluminium.
Berdasarkan kuat lemahnya gaya tarik magnet terhadap benda :
1. Ferromagnetik : benda yang ditarik kuat oleh magnet.
Contoh: besi, baja, nikel, kobalt
2. Paramagnetik : benda yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh : platina dan mangan
3. Diamagnetik : benda yang ditolak oleh magnet.
Contoh : bismuth dan timah.
Ada 2 Kutub magnet:
1. Kutub Utara ( U )selalu menunjuk ke utara bumi.
W = V.I.t W = I
2
.R.t
W = P.t
W = t
R
V
2
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 19 of 19 Created by Johansen,S.Pd
2. Kutub Selatan ( S ) selalu menunjuk ke selatan bumi.
Membuat magnet ada 3 cara :
1. Dengan cara menggosok : magnet digosok terhadap calon magnet secara teratur dan
searah.
2. Dengan menggunakan arus listrik
Calon magnet ( paku besi ) dililit dengan kawat kumparan, kemudian dihubungkan dengan arus
listrik.
3. Dengan Induksi
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
Induksi magnetik oleh perubahan Fluks magnetik.
L Kesimpulan : GGL induksi timbul jika kumparan mengalami perubahan fluks magnetik ( jumlah garis gaya magnet ).
L Besar GGL induksi :
L Perubahan fluks magnetik dapat dilakukan dengan 3 cara :
Gambar 4
Magnet
Calon magnet
Gambar .5
Arus mengalir
Galvanometer
U
Magnet di dorong
masuk kumparan
Arus mengalir
Gambar :2
S
Magnet di dorong
masuk kumparan
Arus mengalir
Gambar:3
U
Magnet di tarik keluar
kumparan
t
. N
A
Au
= c
= perubahan fluks magnetik ( Wb )
t = selang waktu ( s )
N = jumlah lilitan kumparan
Calon Magnet
Magnet