Anda di halaman 1dari 19

Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 1 of 19 Created by Johansen,S.

Pd
RINGKASAN FISIKA SMP
Ujian Nasional Tahun 2013
KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemuaian zat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu.
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
9. Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
14. Menentukan besarnya energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
17. Menjelaskan fenomena alam yang terjadi akibat perubahan suhu atau peredaran bumi-bulan
terhadap matahari.
18. Mengidentifikasi atom, ion, unsur, atau molekul sederhana serta penggunaannya pada produk
kimia dalam kehidupan sehari-hari.
19. Menjelaskan sifat-sifat fisika dan atau kimia berdasarkan hasil percobaan.
20. Menjelaskan perubahan fisika atau kimia berdasarkan hasil percobaan.
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 2 of 19 Created by Johansen,S.Pd
RINGKASAN FISIKA SMP
Ujian Nasional Tahun 2013
1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan
alat ukur dalam kehidupan sehari-hari
Besaran dan satuan
Besaran : Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah : ukuran besaran
Besaran terbagi 2 :
1. Besaran Pokok : yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan berdiri
sendiri.
2. Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Ada 7 besaran pokok :
1. Panjang satuan meter ( m )
2. Massa satuan kilogram ( kg )
3. Waktu satuan sekon ( s )
4. Suhu satuan Kelvin ( K )
5. Kuat arus satuan Ampere ( A )
6. Intensitas Cahaya satuan Kandela ( Cd )
7. Jumlah zat satuan mole ( mol )
Besaran turunan:
1. Volume m
3
2. Massa jenis kg/m
3
3. Kecepatan m/s
4. Gaya kg.m/s
2
= Newton
5. Energi Joule
6. Tekanan Pascal = N/m
2
7. Daya Watt
8. Medan magnet Tesla = Weber/m
2
9. Berat Newton
Tabel awalan dalam sistem SI
No Awalan Simbol Faktor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
nano
mikro
mili
centi
deci
deka
hecto
kilo
Mega
Giga
Tera
n

m
c
d
da
h
k
M
G
T
1/1.000.000.000
1/1.000.000
1/1.000
1/100
1/10
10
100
1.000
1.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 3 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Membaca alat ukur
1. Alat ukur panjang
a. Penggaris

Panjang pensil = nilai pada skala akhir - nilai pada skala awal
= 6cm - 2cm
= 4 cm
b. Jangka Sorong Ketelitian = 0,1 = 0.01 cm
Cara membaca = skala utama sebelum 0 skala nonius + skala nonius yg berhimpit skala utama x ketelitian
= 3,5 + 7 x 0.01 cm
= 3,57 cm
c. Mikrometer Sekrup Ketelitian = 0,01 mm
2. Alat ukur Massa
Cara menghitung = jumlahkan semuanya
= 2000g + 500 g + 50 g
= 2550 g
= 2,55 kg
Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut.
Skala utama : 3,5 mm
Skala nonius : 0,12 mm
-------------------------------------------------------------- +
Pembacaan : 3,62 mm
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 4 of 19 Created by Johansen,S.Pd
4. Stopwatch
Skala yang ditengah ( dengan jarum penunjuk lebih pendek ) adalah skala menit. Sedangkan yang
melingkar di pinggir ( dengan jarum penunjuk yang lebih panjang ) adalah skala detik.
5. Gelas Ukur
Menghitung volume = Volume akhir-Volume awal
= 140 - 90
= 50 ml = 50 cm3
2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis
dalam kehidupan sehari-hari
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga wujud zat yaitu zat padat, zat
cair, dan gas. Zat tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom. Beberapa atom membentuk
molekul. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Molekul
di dalam zat selalu bergerak sehingga memiliki energi.
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud yang menyerap/memerlukan kalor/panas :
melebur, menguap, menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan kalor/panas : membeku,
mengembun, mengkristal / menyubim
SIFAT ZAT
Untuk memahami sifat zat, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana susunan partikel zat itu.
Perhatikan gambar berikut ini !
PADAT CAIR GAS
Gambar : Susunan partikel zat padat, zat cair, dan gas
a. Sifat-sifat zat padat
Letak partikelnya sangat berdekatan
Susunan partikel nya teratur
Gaya antar partikel sangat kuat
Gerak partikel tidak bebas, hanya berotasi di tempat
Persiapan Menghadapi UN 2013
b. Sifat-sifat zat cair
Letak molekulnya agak berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel kurang kua
Gerak partikelnya lebih bebas
c. Sifat-sifat gas
Letak partikelnya sangat berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel sangat lemah
. Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.
Massa Jenis merupakan ciri khas suatu benda, artinya jika jenis benda
juga sama walaupun massa dan volume berbeda.
Rumus :
V
m
=
m = massa benda ( kg )
V = volume benda ( m
= massa jenis benda
.
air
= 1 gr / cm
Massa jenis relatif
.
relatif
=
air
benda
.
.

Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari


1. Kapal Besi Terapung
2. Es Terapung
3. Galangan Kapal
4. Balon Gas
5. Endapan Kapur pada Air Minum
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es
terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur,
namun apabila dilihat langsung
kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke
bawah dan mengendap.
Menganalisis Benda Terapung, Melayang,
Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan
benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat
mengetahui benda-benda tersebut terapung
melayang, atau tenggelam.
a. Jika massa jenis zat lebih kecil dari massa jenis zat
cair, maka benda akan terapung.
b. Jika massa jenis zat sama dengan massa jenis zat
cair, maka benda akan melayang.
c. Jika massa jenis zat lebih besar dari massa
zat cair, maka benda akan tenggelam.
Page 5 of 19
Letak molekulnya agak berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel kurang kuat
Gerak partikelnya lebih bebas
Letak partikelnya sangat berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel sangat lemah
Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.
Massa Jenis merupakan ciri khas suatu benda, artinya jika jenis benda
juga sama walaupun massa dan volume berbeda.
massa benda ( kg )
volume benda ( m
3
)
massa jenis benda ( kg/m
3
)
1 gr / cm
3
= 1000 kg /m
3
Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari-hari
5. Endapan Kapur pada Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es
terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur,
namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih
kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke
Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam
membandingkan massa jenis zat cair dan
benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat
benda tersebut terapung
melayang, atau tenggelam.
Jika massa jenis zat lebih kecil dari massa jenis zat
cair, maka benda akan terapung.
jenis zat sama dengan massa jenis zat
cair, maka benda akan melayang.
Jika massa jenis zat lebih besar dari massa jenis
zat cair, maka benda akan tenggelam.
Created by Johansen,S.Pd
Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.
Massa Jenis merupakan ciri khas suatu benda, artinya jika jenis benda sama maka massa jenis benda
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es
terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur,
dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih
kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 6 of 19 Created by Johansen,S.Pd
3. Menjelaskan pengaruh suhu dan pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu benda.
Ada empat jenis skala suhu yang sering digunakan di antaranya adalah :
- skala Celsius,
- skala Fahrenheit,
- skala Reamur, dan
- skala Kelvin.
Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701
1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol C). Pada skala
Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 C dan titik didih air
ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu sebesar 100 C. Jarak antara kedua titik tetap ini
dibagi menjadi 100 skala.
Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 F dan titik didih air ditetapkan
sebesar 212 F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak
digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Rumus Konversi suhu
) 32 (
9
5
0 0
= F t C t 32
5
9
0 0
+ = C t F t
t K = t
0
C + 273 t
0
R = C t
0
5
4
Pemuaian Panjang
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
Musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh :
1. panjang mula-mula benda,
2. besar kenaikan suhu, dan
3. jenis benda.
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai
panjang dinyatakan dengan persamaan
L = L
0
..t
L = L
0
(1+ t)
Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P
0
, lebar L
0
, dan tinggi h
0
dipanaskan hingga
suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh
harga volume balok tersebut sebesar:
V = V
0
+ V dan V = V
0
. . t
Pemuaian zat cair
Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai 4 C volumenya tidak bertambah, akan
tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 7 of 19 Created by Johansen,S.Pd
suhu 4C air mempunyai volume terendah tetapi masa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya
dinaikkan dari 0
0
C 4
0
C akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4
0
C ke atas akan
memuai. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.
Penerapan Prinsip Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari
O. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai
kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting
sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
O. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang
rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang.
Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang
akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
O Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk
memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan
ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk
dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali
mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
O Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga
saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak
dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
O Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda
yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu
normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik
kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda.
Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai
panjang yang kecil.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer
bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal.
4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan
wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah jika keduanya bersentuhan.
Faktor yang mempengaruhi kalor :
- massa zat ( m)
- perubahan suhu ( At )
- jenis zat ( c )
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 8 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Rumus :
Q = m.c. t
Q = m.L
Q = m. U
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
Grafik Suhu terhadap Kalor
5. Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-
hari.
O Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan terhadap
titik tertentu sebagai acuan.
O Jarak yang ditempuh benda merupakan panjang seluruh lintasan yang dilewati.
O Perpindahan adalah selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal.
O Jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor. Kecepatan
benda bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap waktu.
O Kelajuan benda merupakan besarnya kecepatan dan termasuk dalam besaran skalar.
O Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan
kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu.
O Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
O Benda yang bergerak lurus dikelompokkan dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) . Benda dengan kecepatan tetap dan lintasannya lurus
dikatakan melakukan gerak lurus beraturan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah
gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah secara teratur tiap detik.
Rumus GLB
t
s
v = atau s = v. t
Rumus GLBB
6. Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu.
S = Vo.t + .a.t
2
a =
t
Vo Vt
Vt
2
= Vo
2
+ 2.a.S
Q = Kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg
o
C)
t = Perubahan suhu (
o
C)
v = keceptan tetap( m/s)
s = jarak / perpindahan ( m )
t = selang waktu ( sekon )
Vt = kecepatan akhir ( m/s )
Vo = kecepatan awal ( m/s )
S = jarak / perpindahan ( m)
a = percepatan ( m/s
2
)
t = selang waktu ( s )
Suhu
Kalor
A
B
C
D
Makna Grafik :
AB : suhu zat padat naik
BC : zat padat berubah wujud jadi cair
CD : suhu zatcair naik
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 9 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Usaha ( W ) adalah hasil kali gaya searah dengan perpinahan yang dihsilkannya.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha
E.Potensial ( Ep ) ; energi yang dimiliki benda karna kedudukannya.
Energi kinetik ( Ek ) adalah energi yang yang dimiliki benda karna geraknya.
Energi mekanik ( EM ) = hasil penjumlahan energi kinetik dan energi potensial
Perubahan bentuk energi:
- Setrika : E.Listrikpanas (kalor)
- Senter : E. Listrik E. Cahaya
- Air terjun : E.potensial E.gerak E. bunyi dan panas.
- Motor listrik : E.Listrik E. Gerak
- Kompor minyak : E.Kimia E. Panas dan cahaya
- Dinamo : E. Gerak E. Listrik
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
A. TUAS
Keuntungan Mekanis :
Lk = lengan kuasa Lb = lengan beban
W = gaya beban ( N) F = gaya kuasa ( N )
Tuas Kelas satu : titik tumpu terletak diantara beban dan kuasa.
W = usaha ( joule )
F = gaya ( N )
S = perpindahan ( m )
W = F. S
Ep = m.g.h
Ek = mv
2
EM = Ep + Ek
Tongkat kayu dapat digunakan sebagai tuas untuk
mengangkat batu
KM =
Lb
Lk
F
W
=
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 10 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Contoh : Gunting, Tang Potong, Pencabut Paku
Tuas Kelas dua: Beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
Contoh : Gerobak dorong
Tuas Kelas tiga : titik kuasa terletak antara beban dan titik tumpu.
Contoh :
B. Bidang Miring
RUMUS Keuntungan Mekanis
KM =
Lb
Lk
h
S
=
S = panjang bid.miring ( m )
h = tinggi bidang miring ( m )
C. KATROL
a. Katrol Tetap , KM = 1 b. Katrol Bergerak , KM = 2
c. Susunan Katrol
KM = Jumlah katrol
8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
Tekanan ( Pressure = P ) : perbandingan antara gaya dan luas penampang
W
F
h
Staples
Pancingan
Lengan
tangan
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 11 of 19 Created by Johansen,S.Pd
A
F
P =
~ Tekanan sebanding dengan gaya
~ Tekanan berbanding terbalik dengan luas penampang.
~ Tekanan benda padat : gayanya berasal dari berat benda itu.
m= massa ( kg )
A
g m
P
.
= A = luas penampang ( m
2
)
P = tekanan ( N/m
2
)
Tekanan zat cair yang tidak bergerak disebut tekanan Hidrostatis. Tekanan hidrostatis
ditentukan oleh faktor :
- kedalaman zat cair ( h ) : semakin dalam zat cair tekanan semakin besar.
- massa jenis zat cair () : semakin rapat zat cair tekanan besar.
- gravitasi bumi ( g )
Tekanan Gas
Hukum Boyle : hasil kali tekanan dan volume gas yang berada dalam ruang tertutup adalah
konstan.
Tekanan Udara
Semakin tinggi suatu tempat tekanan udara berkurang sebesar 1 cmHg.
Tekanan udara berasal dari beratnya, itulah sebabnya udara lebih banyak terkonsetrasi dekat
permukaan bumi.
Manfaat tekanan udara :
- Ketika minum dengan pakai sedotan
- penyemprot baygon
- tempel mainan pada kaca.
- Agar dapat bernafas dengan bebas, karena tanpa adanya tekanan udara maka sulit untuk
menghirup udara bebas.
9. Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.
Getaran adalah gerak bolak balik secara periodik melalui titik kesetimbangan.
Periode ( T ) adalah : waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran

n
t
T = satuan periode : sekon
Frekuensi ( f ) adalah jumlah getaran setiap sekon
P.
hid
= gh
P
1
.V
1
= P
2
.V
2
getaran jumlah
waktu
T =
Tinggi suatu tempat :
h = (Po P ) x 100 meter
Tekanan udara di suatu tempat :
P =( Po -
100
h
) cmHg
Persiapan Menghadapi UN 2013
waktu
getaran jumlah
f =
Jadi :
T
1
f =
Satu getaran = gerak benda dari
GELOMBANG
A. GELOMBANG TRANSVERSAL
Satu gelombang terdiri dari satu bukit dan satu lembah.
Panjang gelombang ( ) : jarak antara 2 puncak
gelombang berdekatan.
Periode gelombang ( T ) : waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu gelombang penuh ; sat
Frekuensi gelombang ( f ) : jumlah gelombang dalam
setiap sekon ; satuan Hertz ( Hz ).
Cepat rambat gelombang ( v ) : jarak yang ditempuh
gelombang dalam satu periode.
B. GELOMBANG LONGITUDINAL
Satu gelombang : terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari
Gelombang bunyi merupakan gelombang
Syarat terjadi dan tedengarnya bunyi:
1. Ada sumber getar ( bunyi )
2. Ada medium
3. Ada pendengar
Pembagian bunyi
1. Infranonik
2. Audiosonik
3. Ultrasonik
Rumus pemantulan bunyi: untuk mengukur kedalaman laut dan kedalaman goa
11. Menentukan sifat cahaya, besaran
atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari
t
s
T
v = =

=
d =
Page 12 of 19
getaran
; satuan frekuensi :
gerak benda dari P Q R Q P
GELOMBANG TRANSVERSAL
ari satu bukit dan satu lembah.
) : jarak antara 2 puncak
Periode gelombang ( T ) : waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu gelombang penuh ; satuan sekon ( s)
Frekuensi gelombang ( f ) : jumlah gelombang dalam
setiap sekon ; satuan Hertz ( Hz ).
Cepat rambat gelombang ( v ) : jarak yang ditempuh
gelombang dalam satu periode.
GELOMBANG LONGITUDINAL
Satu gelombang : terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal
Syarat terjadi dan tedengarnya bunyi:
Ada sumber getar ( bunyi )
: frekuensi kurang dari 20 Hz dapat didengar jangkrik,anjing
: frekensi antara 20 20.000Hz dapat didengar manusia
: frekuensi lebih dari 20.000 Hz dapat didengar kelelawar, anjing
Rumus pemantulan bunyi: untuk mengukur kedalaman laut dan kedalaman goa
d = kedalaman laut ( m )
v = cepat rambat bunyi ( m/s)
t = waktu ( s )
Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa
atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.

Arah getar
O A B C D E
Lembah
gelombang
t
n
f =
f .
2
.t v
=
Created by Johansen,S.Pd
frekuensi : Hertz ( Hz )
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
dapat didengar jangkrik,anjing
dapat didengar manusia
dapat didengar kelelawar, anjing
Rumus pemantulan bunyi: untuk mengukur kedalaman laut dan kedalaman goa
kedalaman laut ( m )
v = cepat rambat bunyi ( m/s)
besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa
Arah getar
O A B C D E
Bukit
gelombang
Lembah
gelombang
Arah
rambat

P
Q
R
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 13 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Si =
f - So
xf S
o
PEMANTULAN PADA CERMIN CEKUNG
Sinar istimewa Pada cermin cekung.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui fokus ( f )
2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan P dipantulkan kembali melalui titik itu juga.
Jarak fokus ( f )
Jarak bayangan ( Si )
i o
S
1
S
1
f
1
+ =
Perbesaran bayangan ( M )
M =
o
i
o
i
h
h
S
S
- =
f S
f
o

= - M
Rumus rumus pada cermin cembung sama dengan rumus pada cermin cekung.
PERJANJIAN TANDA
1. Untuk bayangan ( Si )
a.. Si ( + ) :bayangan nyata,terbalik,didepan cermin.
b. Si ( - ) :bayangan maya, tegak, dibelakang cermin
So =jarak benda
P F O
Jarak fokus f
S
i
= jarak bayangan
O
P
F
O
Sumbu utama

P F O
Sumbu utama
f =
2
R
O
P
F
O
Sumbu utama
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 14 of 19 Created by Johansen,S.Pd
2. Jarak fokus ( f )
a. focus f ( + ) untuk cermin cekung
b. focus f ( - ) untuk cermin cembung
3.Perbesaran bayangan ( M)
Jika M (+) bayangan maya, jika M (-) bayangan nyata.
Menentukan besaran besaran pada alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari
hari.
Mata
Bagian bagian Mata
Fungsi bagian mata:
Pupil : celah cahaya, mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.
=
== Iris : selaput yang membentuk celah berfungsi memberi warna pada mata.
=
== Lensa Mata : mengatur pembiasan cahaya yang masuk pada mata.
=
== Retina : tempat bayangan ( sebagai layar)
=
== Otot Siliar berfungsi untuk memegang lensa mata dan mengatur tebal / tipisnya lensa
mata.
Lukisan Pembentukan Bayangan
Akomodasi Mata
a. Akomodasi Maksimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih cembung ketika mata melihat benda yang
dekat.
Jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dengan jelas disebut titik dekat atau Punctum Proximum
( PP )
Untuk mata Normal PP = 25 cm.
b. Akomodasi minimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih tipis ketika melihat benda jauh.
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata dengan jelas tanpa akomodasi disebut titik jauh atau
punctum remotum ( PR ).
Untuk mata normal PR = jauh tak terhingga.
2F
2
2F
1
( + )
Benda
O 2F1 2F
1

Bayangan
B
a
y
a
n
g
a
n
Benda
Dekat
Sifat bayangan : - nyata
- terbalik
- diperkecil
5
2
1 8
3
6
7
4
Keterangan :
1. Kornea mata
2. Cairan mata
3. Pupil
4. Otot siliar
5. Iris
6. Lensa mata
7. Retina
8. Syaraf optik
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 15 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Cacat Mata
Miopi ( rabun jauh / terang dekat )
Yaitu mata yang dapat melihat jelas pada
jarak dekat tetapi kabur ( rabun ) melihat
benda jauh.
Terjadi karena bayangan benda jauh jatuh
didepan retina.
Dapat ditolong dengan Kaca mata lensa Negatif ( cekung )
Setelah memakai kaca mata :
Si = - PR dan So = Jauh tak hingga
si so f
1 1 1
+ = =
PR
+

1 1

Jadi : f = - PR
Kuat lensa P =
PR
100

Hipermetropi ( rabun dekat / terang jauh)


Yaitu : mata yang dapat melihat benda jauh dengan jelas tetapi rabun melihat benda dekat.
Terjadi karena bayangan benda dekat jatuh dibelakang retina.
Dapat ditolong dengan kaca mata lensa positif.
Persamaan : Si = - PP dan So = 25 cm
Kuat lensa :
PP
P
100
4 =
Jarak fokus :
P
f
100
=
Mata Tua ( Presbiopi )
Mata yang tidak dapat melihat benda dekat maupun benda jauh dengan
jelas.
Terjadi karena adanya penurunan kemampuan daya akomodasi mata,
sesuai dengan bertambahnya usia.
Dapat ditolong dengan Kaca Mata lensa Bifoka ( lensa rangap )
LUP
LUP adalah alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda- benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas.
Susunan Lensa
1. Terdiri dari sebuah lensa cembung ( lensa + )
2. Letak benda yang diamati : antara O dan F.
Sifat Bayangan pada Lup :
- maya
- tegak
- diperbesar
Rumus Perbesaran ( M = magnifier )
1. Mata berakomodasi maksimum:
Bayangan
O
Benda
dekat

Bayangan( Image )
- -
+ +
Kaca mata lensa rangkap
Bayangan
( + )
Benda
Lukisan pembentukan bayangan pada LUP
F F O
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 16 of 19 Created by Johansen,S.Pd
1 + =
f
PP
M
2. Mata tanpa akomodasi :
f
PP
M=
Keterangan :
f = jarak fokus Lup
PP = jarak titik dekat mata
M = perbesaran
15. Menjelaskan terjadinya gejala listrik statis serta menentukan jenis muatan.
Partikel pembangun atom terdiri dari 3 :
1. Proton : bermuatan positif ( + )
2. Elektron : bermuata negatif ( - )
3. Neutron : tidak bermuatan ( netral )
Elektron terletak pada kulit atom, sedangkan proton dan neutron berada pada inti atom
yang disebut Nukleus
Elektron bergerak mengelilingi inti atom mirip seperti planet-planet mengelilingi matahari.
Pada Inti atom terdapat :
1. Netron
2. Proton
3. Elektron ; terdapat pada kulit atom
Jadi yang menyumbang muatan atom adalah partikel elektron dan proton.
Benda netral dapat diberi muatan listrik dengan cara menggosok.
1. Plastik jika digosok dengan kain wol menjadi bermuatan negatif.
Terjadi karena eletron elektron kain wol berpindah ke plastik.
Jadi : benda bermuatan negatif jika mengalami kelebihan elektron / kekurangan proton.
2. Kaca digosok dengan kain sutera menjadi bermuatan Positif, karena elektron elektron
dari kaca berpindah ke kain sutra.
Jadi: benda bermuatan positif karena mengalami kekurangan elektron atau kelebihan
proton.
Menentukan besaran Fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
Cara mengukur kuat arus : Dengan Amperemeter , dipasang secara seri
Saklar adalah alat untuk memutus / menyambung arus listrik pada suatu rangkaian.
Sekring alat yang dapat membatasi arus listrik.
Beda Potensial ( V ) : Energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan

V =
Q
W
+
+
Proton
Elektron
Neutron
Lampu

Baterai + -
A
Ampermeter


Voltmeter
Lampu
V
V = beda potensial ( volt )
W = energi ( Joule )
Q = besar muatan ( Coulomb )
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 17 of 19 Created by Johansen,S.Pd
Tegangan Jepit : tegangan terukur
ketika arus listrik mengalir.
Alat ukur beda potensial : Voltmeter ,
dipasang secara paralel.
HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK
Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial dan
berbanding terbalik dengan hambatan penghantar
I =
R
V

2
2
1
1
I
V
I
V
=
Hambatan kawat penghantar
R =
A
L
R =
2
4
d
L

SUSUNAN HAMBATAN
1. SERI
Sifat seri :
1. Kuat arus pada setiap hambatan sama besar.
I
1
= I
2
= I
2. Jumlah beda potensial pada setiap hambatan sama
dengan potensial sumber.
V = V
1
+ V
2
3. Hambatan pengganti seri menjadi lebih besar dari salah
satu hambatan terbesar
Rs = R
1
+ R
2
PARALEL
Sifat paralel :
1. Jumlah kuat arus pada setiap hambatan sama
dengan kuat arus sumber.
I = I1 + I2
2. Beda potesial pada setiap hambatan adalah
sama dan sama dengan beda potensial sumber.
V = V1 = V2
R
1
R
2
I I
1
I
2

V
1
V
2
+ -
V
I = Kuat arus listrik ( A )
V = Beda potensial ( V)
R = Hambatan listrik ( )
L = panjang kawat penghantar ( m )
A = luas penampang kawat ( m
2
)
d = diameter kawat ( m )
= hambat jenis ( O.m )
R = hambatan kawat ( O )
R
1
R
2
I
1
I
2
V.
Baterai
Gambar : Susunan hambatan Paralel
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 18 of 19 Created by Johansen,S.Pd
3. Hambatan pengganti paralel menjadi lebih kecil
dari salah satu hambatan yang terkecil.
2 1
1 1 1
R R R
p
+ =
14. Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari hari.
a. Rumus rumus Energi Listrik
b. Rumus Daya Listrik
P = V.I = I
2
.R =
R
V
2
=
t
W
Keterangan :
W = energi listrik ( Joule )
P = daya listrik ( watt )
t = waktu ( s )
i = kuat arus ( A )
R = hambatan listrik ( )
V = beda potensial ( volt )
Ro = hambatan mula mula ( )
L = panjang ( meter )
A = luas penampang ( m
2
)
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub kutub yang dihasilkan.
Klasifikasi Magnet
Berdasarkan gaya tarik magnet terhadap benda, maka benda dikelompokkan menjadi :
1. Benda Magnetis : yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : besi, baja, nikel, alcomaks, alniko, kobalt.
2. Benda Non Magnetis : yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : tembaga, kayu, kertas, plastik, aluminium.
Berdasarkan kuat lemahnya gaya tarik magnet terhadap benda :
1. Ferromagnetik : benda yang ditarik kuat oleh magnet.
Contoh: besi, baja, nikel, kobalt
2. Paramagnetik : benda yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh : platina dan mangan
3. Diamagnetik : benda yang ditolak oleh magnet.
Contoh : bismuth dan timah.
Ada 2 Kutub magnet:
1. Kutub Utara ( U )selalu menunjuk ke utara bumi.
W = V.I.t W = I
2
.R.t
W = P.t
W = t
R
V
2
Persiapan Menghadapi UN 2013 Page 19 of 19 Created by Johansen,S.Pd
2. Kutub Selatan ( S ) selalu menunjuk ke selatan bumi.
Membuat magnet ada 3 cara :
1. Dengan cara menggosok : magnet digosok terhadap calon magnet secara teratur dan
searah.
2. Dengan menggunakan arus listrik
Calon magnet ( paku besi ) dililit dengan kawat kumparan, kemudian dihubungkan dengan arus
listrik.
3. Dengan Induksi
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
Induksi magnetik oleh perubahan Fluks magnetik.
L Kesimpulan : GGL induksi timbul jika kumparan mengalami perubahan fluks magnetik ( jumlah garis gaya magnet ).
L Besar GGL induksi :
L Perubahan fluks magnetik dapat dilakukan dengan 3 cara :
Gambar 4
Magnet
Calon magnet
Gambar .5
Arus mengalir
Galvanometer
U
Magnet di dorong
masuk kumparan
Arus mengalir
Gambar :2
S
Magnet di dorong
masuk kumparan
Arus mengalir
Gambar:3
U
Magnet di tarik keluar
kumparan
t
. N
A
Au
= c
= perubahan fluks magnetik ( Wb )
t = selang waktu ( s )
N = jumlah lilitan kumparan
Calon Magnet
Magnet

Anda mungkin juga menyukai