Vitamin C
Disebut juga sebagai asam askorbat yang larut dalam
air. Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih dengan rumus molekul C6H6O6. Mudah rusak jika bersentuhan dengan udara, terutama jika terkena panas. Tidak stabil dalam larutan alkali. Cukup stabil dalam larutan asam.
Sejarah
Penyakit Scurvy pada abad ke 15 banyak diderita
oleh pelaut yang berlayar selama berbulan-bulan dan makan makanan yang dikeringkan. Penyakit Scurvy menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti perdarahan gusi, perdarahan dibawah kulit, edema, tukak, dan kematian. Tahun 1750, Lind seorang dokter dari skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat dicegah dan diobati dengan memakan jeruk.
Sejarah
Tahun 1932, Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King
berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin C. Tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin C merupakan agen untuk mencegah sariawan. Tahun 1933 zat antiskorbut berhasil disintesis menjadi asam askorbat oleh Haworth dan Hirst.
Susunan Kimia
Merupakan turunan heksosa.
Sumber-sumber
pada bagian atas usus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Pada konsumsi dosis rendah (<30 mg per hari) vitamin C hampir seluruhnya diabsorbsi. Pada konsumsi normal (30-180 mg per hari) vitamin C dapat diabsorbsi sekitar 70-90%.
dosis 1-1,5 g dan 16% pada dosis 12 g. Vitamin C dirubah jadi DHAA (dehidro askorbat acid) karena DHAA lebih cepat ditransport ke sel-sel tubuh. Setelah masuk ke epitel usus atau jaringan DHAA direduksi menjadi vitamin C.
bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi berlebih yaitu 100 mg sehari akan dikeluarkan sebagai asam askorbat sebagai karbon dioksida melalui pernafasan.
amino dalam lumen usus yang banyak menyebabkan masalah gastrointestinal. Vitamin C yang tidak terabsorbsi pada usus dapat mengakibatkan diare dan masalah gastrointestinal. Pektin dan seng juga menghambat absorbsi vitamin C. Konsentrasi besi yang tinggi pada saluran pencernaan juga dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada absorbsi vitamin C.
Vitamin C membantu penyerapan ion-ion Fe pada usus halus sehingga Fe tersebut dapat berkumpul di pool Fe dengan bantuan protein plasma yaitu transferin (sebagai pengangkut Fe) dan feritin serta hemosiderin (sebagai penyimpan Fe).
Vitamin C (hidrofilik) dengan vitamin E (lipofilik) berinteraksi sinergis, karena keduanya memiliki kekuatan yang sama walaupun berbeda medium. Selain itu gangguan inhibitor antioksidan lebih kecil sehingga memperkecil tingkat oksidasi. Kekuatan antioksidan pun lebih besar.
AKG Vitamin C
AKG Vitamin C
Tabel tersebut merupakan AKG yang dianjurkan.
keadaan stress psikologik atau fisik, seperti pada luka, panas tinggi, atau suhu lingkungan tinggi dan pada perokok.
1. Penyakit skorbut. Ditandai dengan perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya, kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi. Gejala skorbut akan terlihat apabila taraf vitamin C dalam serum menurun dibawah 0,2 mg/dl
akan menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi untuk menderita batu ginjal.
Sebagai antioksidan Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat
melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies.
nitrosamine yang bersifat karsinogenik. Vitamin C juga dapat menurunkan taraf trigliserida serum tinggi yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung.
TERIMAKASIH