Anda di halaman 1dari 27

Lakon

Kabayan di Negeri Romeo


Karya ROSYID E. ABBY

DRAMATIC PERSONAE
SUTRADARA PROF. KABAYAN ITEUNG, isteri Kabayan ROMEO, putera bangsawan keluarga Montague JULIET, puteri bangsawan keluarga Capulet,kekasih Romeo PANGERAN PARIS, calon suami Juliet PANGERAN DENMARK, sahabat Pangeran Paris PANGERAN ENGLAND, sahabat Pangeran Paris ROSALINA, cinta pertama Romeo PAPI CAPULET, ayahanda Juliet MAMI CAPULET, ibunda Juliet PAPI MONTAGUE, ayahanda Romeo MAMI MONTAGUE, ibunda Romeo INANG PENGASUH, pengasuh Juliet

2 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

SATU
PENTAS MENGGAMBARKAN SEBUAH RUANGAN LABORATORIUM, ATAU BISA JUGA RUANG BELAKANG SEBUAH RUMAH YANG DIJADIKAN TEMPAT EKSPERIMEN. TAMPAKLAH KABAYAN (PROF. KABAYAN) SEDANG MENELITI HASIL CIPTAANNYA DENGAN SEKSAMA. HASIL CIPTAANNYA ITU BERUPA MESIN WAKTU! TAK BERAPA LAMA DIA MANGGUT-MANGGUT, WAJAHNYA MENYIRATKAN RASA BANGGA. PROF. KABAYAN (Menghadap Penonton, Menghela Napas) Hhhh Akhirnya selesai juga Tak percuma saya begadang tiap malam, sampai-sampai lupa pada kewajiban suami terhadap istri. Bayangkan, sudah satu tahun lebih saya mengerjakan eksperimen ini. Lupa makan, lupa tidur, lupa segala-galanya. Tapi, coba lihat hasilnya. (Menunjuk Mesin Waktu Ciptaannya) Mesin Waktu ciptaan saya ini sudah terwujud dengan sempurna. Dengan Mesin Waktu ini, saya --Profesor Kabayan--, bakal sohor ka awun-awun, kawentar ka janapria. Di televisi, di majalah, di koran-koran, bahkan di berbagai situs dunia maya sekali pun, nama Profesor Kabayan bakal selalu menghias berbagai pemberitaan. Ya, betapa tidak dengan Mesin Waktu ciptaanku ini (Bergaya Seperti Orang Berdeklamasi) aku melanglang waktu demi waktu, abad demi abad. Aku bisa melanglang ke jaman purba atau bahkan ke jaman avant garde yang belum tentu dialami manusia masa kini. Bihari, kiwari, baringsupagi, bakal aku singgahi. SUTRADARA (Masuk Pentas Sambil Marah-Marah) Etah, etah, ari maneh, Seblu... ! Disuruh akting eh malah deklamasi! Akting, akting! Prolognya juga jangan terlalu panjang, Monoton. Nanti penonton bosan. Kalau penonton sudah merasa bosan, nanti pada bubar. Kalau penonton pada bubar, siapa coba yang akan nonton pertunjukan kita?! PROF. KABAYAN Kalau tidak ada penonton mah, Pak Sutradara, sudah saja jangan main. SUTRADARA (Geram) Jangan main bagaimana?! Percuma kita latihan kalau tidak main! PROF. KABAYAN Ah, Pak Sutradara ini bagaimana, sih? Ikhlaskan saja kita bermain, Pak, tak usah ada pamrih supaya kita ditonton orang. SUTRADARA (Agak Sinis) Ooo, jadi maunya kamu ditonton binatang, begitu?
3 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

PROF. KABAYAN Bukan begitu, Pak Sutradara. Pak Sutradara kan sering wanti-wanti pada pemain, pada kita, pada aktor-aktornya, bahwa bermain teater itu harus ikhlas, jangan dibebani rasa pamrih. Bukan begitu, Pak Sutradara? SUTRADARA (Makin Geram) Bukan! Maksudnya bukan begitu, Seblu! Dengarkan ya baik-baik Ikhlas dalam bermain teater itu adalah ikhlaskan hati, lenturkan rasa kita, supaya kita lebur dengan peran yang kita mainkan. PROF. KABAYAN Jadi SUTRADARA Sudah! Sekarang sudah bukan waktunya diskusi. PROF. KABAYAN Tapi SUTRADARA Tidak ada tapi! Cepat, segera mainkan peran kamu! SUTRADARA BERLALU DARI TEMPAT ITU. KABAYAN MELONGO, SAMBIL GELENG-GELENG KEPALA, KEMUDIAN MENGGARUK-MENGGARUK-GARUK KEPALANYA YANG TAK GATAL. PROF. KABAYAN (Menggerutu) Huh, tidak demokratis! Sok! Mau menang sendiri! KABAYAN MENGHAMPIRI MESIN WAKTU CIPTAANNYA ITU. MENELITINYA KEMBALI DENGAN SEKSAMA. MANGGUT-MANGGUT KEMBALI, WAJAHNYA MENYIRATKAN RASA BANGGA. TIBA-TIBA MUNCULLAH ITEUNG SAMBIL MEMANGGIL-MANGGIL. ITEUNG Kang Kabayan, Kang Kabayan, Kang Kabayan...! PROF. KABAYAN MASIH ASYIK MENATAP DAN MENELITI MESIN CIPTAANNYA ITU. TAK HIRAU PADA TERIAKAN ITEUNG. MERASA TAK DIHIRAUKAN, TENTU SAJA ITEUNG MENJADI MARAH KARENANYA. ITEUNG Kang Kabayan! TETAP TAK DIHIRAUKAN. ITEUNG Kang Kabayan!

4 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

KARENA MASIH TAK DIHIRAUKAN, ITEUNG SEGERA MENCOPOT SELOPNYA, LALU DILEMPARKANNYA KE ARAH KABAYAN. ITEUNG (Sambil Melempar Selop) Kang Kabayan! KABAYAN KAGET BUKAN ALANG-KEPALANG. PROF. KABAYAN Ari nyaneh, Iteung! Apa-apaan kamu teh, hah...! Ka salaki teh bukan aya hormatnya Si Jikan mah. Malah mengganggu keasyikan salaki! ITEUNG Huh, memangnya jendral dihormat-hormat. Jangankan jendral, Akang mah prajurit juga bukan! PROF. KABAYAN E, e, eh masa yang namanya jikan tidak tahu profesi salaki?! Akang teh sudah waktunya dihormat-hormat. Dihargai! ITEUNG Memang, barang antik masih bisa dihargai. Akang mah bukannya antik, tapi sudah kelewat jadul. Diobral juga bakal jatuh harga! PROF. KABAYAN Astagfirulloh, etah-etah Si Jikan! Heh, Iteung, begini-begini juga Si Kabayan ini salaki kamu. Lebihnya lagi, Si Kabayan ini sudah jadi profesor... Profesor Kabayan! ITEUNG Wuah, profesor juga profesor linglung! Tahu modalna, lah, Iteung mah... PROF. KABAYAN Nah kalau sudah tahu modal salaki mah, kewajiban istri buat menutupi rahasia. Tidak membongkar aib suami, Jaga privasi. Jangan terlalu transparan Nanti orang lain ngelunjak pada kita Kan kata ustad, kiyai dan para ulama juga, suami istri itu harus saling menjaga aibnya masing-masing, tidak dibuka-buka ke sembarang orang ITEUNG Alah, sok agamis! Silakan saja ngomong seenak udelmu, tokh orang tidak akan percaya sama omonganmu itu! PROF. KABAYAN Kajeun. Tidak dipercaya sama orang juga tidak apa. Yang penting mah kamu harus percaya sama omongan salaki. Percaya omongan salaki teh hukumnya wajib! ITEUNG (Sinis) Oh, wajib ya?! Wajib?! Sekarang baru kepikir sama Iteung, jadi istri mah banyak wajibnya ketimbang hak-nya! PROF. KABAYAN
5 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Hak? Hak apa, Jikan? Hak apa? Kan punya hak juga sama kamu mah tidak dihargai, malah dibuang dilempar-lempar. Tuh, lihat selop kamu (Menunjuk Pada Selop Yang Tadi Dilemparkan Iteung), buktinya kamu tidak menghargai hak sendiri, tahu?! ITEUNG Seblu kamu, Kabayan! Jangan pake bahasa pelesetan, siah! SAMBIL SEGERA MENGAMBIL SELOPNYA, MEMAKAINYA KEMBALI. PROF. KABAYAN Etah, etah Si Iteung, ka Profesor Kabayan nyebut setan? Yeuh, Jikan, Kabayan mah sudah jadi profesor, siah, bukan setan bukan hantu. Bukan genderewo bukan kuntilanak! ITEUNG Iya, bukan setan bukan hantu, bukan genderuwo bukan kuntilanak, tapi uka-uka sia mah. Profesor linglung, siah! PROF. KABAYAN Heh, apa buktinya Akang linglung?! Kalau linglung mah atuh, Akang tidak akan bisa bikin mesin waktu! ITEUNG Sudah! Sudah! Jangan banyak omong lagi! Profesor juga nyatanya mah tidak punya wibawa! PROF. KABAYAN Heh, apa, Jikan? Mau punya wibawa bagaimana, kalau kamu yang jadi istri tidak menaruh hormat pada suami?! ITEUNG Sudah! Diam! Diam! PROF. KABAYAN Tidak! Tidak akan diam, sebelum kamu diam mah! ITEUNG Iya, iya! Iteung akan diam. Asal Akang juga diam. PROF. KABAYAN Heh?! Kan kamu sendiri yang ngajak ribut teh. Harusnya mah kamu yang diam duluan! ITEUNG Ya wajar we ngajak ribut! Teu beurang teu peuting, kerjaanmu cuma ngurus-ngurus nu kitu patut! PROF. KABAYAN E,e,e..., apa nu kitu patut teh, hah? Apa?!

6 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

ITEUNG Itu! (Menunjuk Mesin Waktu) Tinimbang ngurus istri, Akang mah lebih anteng ngurus yang begituan PROF. KABAYAN Tuh, kamu mah susah diajak ngomong yang bener teh. Sudah, ah. Akang lapar! SAMBIL BERLALU MENINGGALKAN TEMPAT ITU ITEUNG (Berteriak) Kang Kabayan! Kang Kabayan...! PROF. KABAYAN (Dari Luar) Sudah, sudah! Akang mau makan dulu! Supaya ada tenaga buat ngajak berantem kamu! ITEUNG Jig bae rek makan mah. Kejona ge da euweuh, wew! BERANJAK PERGI, MENGIKUTI KABAYAN

7 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

DUA
PENTAS MENGGAMBARKAN SEBUAH TAMAN DI VERONA, ITALIA. PENTAS MASIH KOSONG SEBELUM AKHIRNYA MUNCUL JULIET, SAMBIL BERTERIAKTERIAK. JULIET (Berlari Ke Sana Kemari Sambil Berteriak-Teriak) Help me! Help me! Help me! SUTRADARA (Masuk, Kembali Marah-Marah) Kamu ini! Apa-apaan manggil-manggil Helmi? Peran kamu kan Juliet, masa memanggil-ma nggil nama Helmi? Yang harus kamu panggil adalah Romeo, pasangan abadi tokoh yang akan kamu perankan! JULIET Pak Sutradara, aku. SUTRADARA (Tak Menggubris) Heh, kamu tahu tidak Pujangga Inggris William Shakespeare, ketika menciptakan dua sejoli Romeo dan Juliet, penuh dengan perasaan yang sangat romantis dan melankolis. Penuh aroma percintaan yang sangat indah, meskipun ujung-ujungnya sangat tragis. Soal nama pun, ia pertimbangkan dengan pemikiran dan perasaan yang sangat mendalam, sehingga lahirlah tokoh monumental sekaligus legendaris: Romeo and Juliet! Bukannya Helmi dan Juliet JULIET Pak Sutradara, bukannya SUTRADARA (Tak Menggubris Juga) Bukan! Sekali Romeo tetap Romeo, bukan Helmi! Masa kamu tidak tahu kisah tragisnya Romeo and Juliet? Jangan kamu ganti nama Romeo dengan nama Helmi, nanti Eyang Shakespeare marah! JULIET Pak Sutradara SUTRADARA Sudah! Mainkan sekali lagi! JULIET Pak Sutradara dengarkan dulu SUTRADARA Sudah! Tidak ada waktu untuk berdebat! Tuh, lihat (Menunjuk Ke Depan, Ke Arah Penonton) penonton sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutan cerita ini. Hayoh main lagi!
8 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

(SAMBIL HENDAK BERLALU) JULIET Pak Sutradara. SUTRADARA (Menghentikan Langkah) Apa lagi? JULIET Maksudku bukan helmi, tapi help me SUTRADARA (Tanpa Ekspresi) Oh, help me Kenapa tidak ngomong dari tadi? Ya, sudah! Mainkan lagi peran kamu! BERLALU DARI TEMPAT ITU JULIET (Kembali Berlari-Lari Sambil Berteriak-Teriak) Help me! Help me! Help me! TIDAK LAMA MUNCULLAH ROMEO. ROMEO Wahai Juliet Ada apakah gerangan sampai kau berteriak-teriak meminta pertolongan? JULIET Oh, Romeo, Romeo kebetulan sekali kau datang. Oh, Romeo SAMBIL MENOLEH KE SANA KEMARI ROMEO Bicaralah, Juliet! Biar rasa sesak di dadamu lapanglah sudah Biar beban di hatimu meringan bagai kapas diterbangkan angin. Biarlah aku jadi tumpuan curahan hatimu. Maka bicaralah, Juliet! Apa gerangan yang menghantui dirimu sehingga engkau berteriak-berteriak minta tolong. JULIET Oh, Romeo Aku tak sanggup mengatakannya ROMEO Katakanlah, Juliet! JULIET Oh, Romeo Kedua orangtuaku hendak menjodohkan aku dengan Pangeran Paris. Sedangkan engkau tahu, hatiku tidak untuk dia ROMEO Lalu, kenapa engkau berlari-lari seakan ketakutan? Apakah kamu dikejar hantu, wahai Juliet? JULIET (Cemas)
9 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Ah, Romeo Cepat, sembunyikanlah aku. Sekarang bukan saatnya bercanda. Aku dikejarkejar Pangeran Paris, Pangeran Denmark, dan Pangeran England. Kau tahu kan, Pangeran England dan Pangeran Denmark itu sahabat-sahabat karibnya Pangeran Paris. Mereka merasa kecewa dan marah karena sahabatnya, Pangeran Paris, cintanya telah kutolak. (Semakin Cemas, Karena Mendengar Langkah-Langkah Kaki Semakin Mendekat) Oh, Romeo dengarkan, langkah-langkah kaki mereka semakin mendekat. Cepatlah, Romeo Sembunyikan aku, cepat! ROMEO Jangan takut, Juliet! Aku siap jadi pahlawanmu. Akan kuhadapi mereka tanpa rasa takut sedikit pun. Pantang bagi Romeo melarikan diri. (Sambil Mencabut Pedangnya Yang Menggantung Di Pinggang) Dengan pedangku ini, akan kubabat habis mereka! JULIET Tidak, Romeo. Jangan hadapi mereka! Bahaya. Nanti urusannya tambah runyam. Cepatlah, tak ada waktu lagi bagi kita berdiam diri. (Semakin Ketakutan) Dengar, Romeo, mereka sudah semakin dekat. Ayo kita lari! JULIET SEGERA MENGGAET TANGAN ROMEO, DAN MENGAJAKNYA PERGI DARI SANA. BEGITU ROMEO DAN JULIET MENGHILANG DARI TEMPAT ITU, MUNCULLAH PANGERAN PARIS DENGAN KEDUA SAHABATNYA, PANGERAN ENGLAND DAN PANGERAN DENMARK, SAMBIL MENENGOK KE SANA-KEMARI, MENCARI-CARI. PANGERAN PARIS Sialan! Ke mana larinya dia? PANGERAN DENMARK Aku tahu pasti, tadi dia lari ke arah sini. PANGERAN ENGLAND Apa mungkin dia diumpetin mahluk halus? Karena jelas-jelas, tadi dia lari ke arah sini! PANGERAN PARIS Ngaco, kamu! Mahluk halus apa? Taman ini taman bebas mahluk halus. Bersih dari gangguan semacam itu. Makanya, kau jangan terlalu banyak baca buku horror, nanti imajinasimu terlalu liar. PANGERAN DENMARK (Seperti Teringat Sesuatu) Eh, apa mungkin dia lari ke rumahnya Romeo? PANGERAN PARIS
10 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Tidak! Tidak mungkin. Bagaimana pun juga, keluarga Montague tak akan mengijinkan seorang pun dari keluarga Capulet menginjak rumahnya. Kau tahu sendiri kan, bagaimana kedua keluarga itu saling memendam dendam karena permusuhan yang tak pernah ada ujungnya. PANGERAN ENGLAND Ya, begitulah. Itulah sebabnya mengapa Juliet, anak gadis dari keluarga Capulet, dilarang keras berhubungan dengan Romeo, pemuda dari keluarga Montague. Dalam situasi seperti ini, justru yang beruntung adalah kau, Pangeran Paris. Kau dijodohkan oleh orangtuanya Juliet, dengan maksud menjauhkannya dari Romeo. PANGERAN PARIS Beruntung bagaimana? Buktinya, dia milih minggat daripada hidup bersamaku. PANGERAN DENMARK Apa mungkin dia dibawa kabur Romeo? PANGERAN PARIS Kalau memang begitu, kurang ajar sekali dia! Artinya dia ngajak bertarung dengan kita. PANGERAN ENGLAND Biar! Biar nyaho dia, siapa kita! Berurusan dengan kita, berarti cari mampus! MUNCULLAH ROSALINA KE TEMPAT ITU, TANPA MENYADARI SEKELILINGNYA. MEREKA LANGSUNG MEMPERHATIKAN ROSALINA. ROSALINA (Bicara Sendiri, Sambil Senyum-Senyum) Oh, Romeo Seandainya kau punya keberanian menyatakan cinta, saat itu pula akan kuungkapkan betapa aku pun mencintaimu lebih dari yang lainnya. Oh, Romeo ROSALINA KEMUDIAN MEMETIK SETANGKAI BUNGA. DAN DENGAN MATA TERPEJAM, DICIUMNYA BUNGA ITU, DIHIRUPNYA DALAM-DALAM. SEMENTARA DIA BEGITU RUPA, PANGERAN PARIS PERLAHAN MENDEKAT, BERDIRI DI HADAPANNYA. ROSALINA (Sambil Terpejam) Ah, seandainya seandainya kau punya keberanian menyatakan cinta, saat itu pula akan kuberikan bunga mawar yang harumnya melebihi keharuman rambutku. Oh, Romeo Romeo Rom (Kaget, Karena Saat Membuka Mata, Di Hadapannya Telah Berdiri Pageran Paris) Oh Pangeran Paris! Maaf (TERSIPU MALU) P. PARIS Sedang apa kau? P. ENGLAND (Tertawa)
11 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Rupanya Rosalina yang cantik ini masih tergila-gila sama Si Romeo. P. DENMARK (Tertawa) Dan rupanya dia belum tahu, bahwa laki-laki yang digilainya itu telah tergila-gila pada perempuan lain. P. PARIS, P. DENMARK DAN P. ENGLAND TERTAWA SERENTAK. ROSALINA TERBENGONG-BENGONG. ROSALINA Aa apa maksud kalian? P. PARIS Apa kau tidak tahu? Romeo sedang ada hubungan khusus dengan Juliet! ROSALINA Hubungan khusus? Maksudnya pacaran? Mereka saling jatuh cinta? P. DENMARK Ya. Dan sekarang Juliet menghilang. Ada kemungkinan dibawa kabur oleh pujaan hatimu itu. ROSALINA Tidak! Tidak mungkin! Romeo tidak mungkin jatuh cinta sama Juliet. Aku tahu, hubungan keluarga mereka tidak harmonis. Mereka sangat bermusuhan. P. ENGLAND Itulah sebabnya, kenapa kami punya anggapan bahwa Romeo lah yang membawa lari Juliet. Karena hubungan mereka tak mendapat restu dari kedua belah pihak. Lagi pula, Juliet telah dijodohkan dengan Pangeran Paris! ROSALINA (Gembira) Oh, benarkah?! P. PARIS Benar! (Pada Teman-Temannya) Ayo, kita cari lagi! Makin berlama-lama, makin jauh dia minggat. Ayo cepat, kita cari lagi. MEREKA BERLALU DARI TEMPAT ITU. TINGGALLAH ROSALINA SEORANG DIRI. TAPI KEMUDIAN DIA BERGEGAS MENYUSUL. ROSALINA Heh, kalian tunggu! Aku ikut! BERGEGAS KELUAR

12 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

TIGA
KE TAMAN YANG SAMA, MUNCULLAH PAPI DAN MAMI CAPULET. MEREKA KEMUDIAN DUDUK DI SEBUAH KURSI/BANGKU YANG ADA DI TAMAN ITU. P. CAPULET (Menghela Napas Dalam-Dalam, Lalu Menggeleng-Gelengkan Kepala) Aku tak habis pikir, mengapa Juliet, putri semata wayang kita, harus terlibat asmara dengan anaknya Si Montague. M. CAPULET Namanya juga anak muda, Pih. Apalagi kalau keduanya dihadapkan pada urusan cinta, mereka tak peduli dari kalangan mana dan dari golongan apa mereka berasal. Cinta itu kan tak pandang bulu, Pih. P. CAPULET (Kesal) Memang, tapi tak seharusnya mereka terlibat cinta! Cinta mereka cinta yang tak mendapat restu dari nenekmoyang kita! M. CAPULET Tenanglah, Pih, tokh anak kita itu telah dijodohkan dengan Pangeran Paris. Mudah-mudahan cinta mereka terputus dengan hadirnya calon mantu kita itu. TIBA-TIBA MEREKA DIKEJUTKAN DENGAN MUNCULNYA PAPI DAN MAMI MONTAGUE. MAMI CAPULET Eh, lihat, Pih, siapa yang datang? PAPI CAPULET MENENGOK KE ARAH MUNCULNYA PAPI DAN MAMI MONTAGUE. PAPI DAN MAMI MONTAGUE DUDUK DI KURSI TAMAN, DI SUDUT YANG BERLAINAN, TANPA MENYADARI ADANYA PAPI DAN MAMI CAPULET DI SANA. SEMENTARA MEREKA BERBINCANG, PAPI DAN MAMI CAPULET MEMPERHATIKAN MEREKA PENUH SELIDIK SAMBIL SESEKALI BERBISIK-BISIK. MAMI MONTAGUE Tidak bisa tidak, pokoknya kita harus pisahkan anak kita dengan Si Juliet. PAPI MONTAGUE Mau pisahkan bagaimana, Mih? Mereka sudah begitu masketnya. Tak mungkin lagi kita pisahkan. MAMI MONTAGUE Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, Pih. Jangankan yang taraf pacaran, yang sudah menikah pun banyak yang kawin cerai. Lihatlah para politisi kita, para pejabat negara, lihat pula para celebrities di Kota Verona ini, berapa persen yang dapat mempertahankan keutuhan cinta mereka?! Sedikit, Pih! Mereka bahkan sering kawin-cerai. MAMI CAPULET (Pada Suaminya)
13 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Heh, sok tau! Sok moralis! Apa hubungannya Juliet dengan semua itu? Ngomong kok ke sana-kemari! Tidak fokus! PAPI CAPULET (Menempelkan Telunjuk Pada Bibirnya) Ssst Jangan dulu banyak bicara! Dengarkan dulu, apa maunya mereka?! MAMI MONTAGUE Dengarkan, Pih, Masih banyak perawan-perawan cantik dibandingkan Si Juliet itu. Huh, tak tahu diri! Sok! Kayak yang cantiknya selangit saja. Lebih cantikan aku di masa muda ketimbang dia! (Merajuk) Akuilah, Pih, aku cantik kan? PAPI MONTAGUE (Menggangguk, Tersenyum) Iya, iya! Kamu cantik! MAMI CAPULET Ge-er amat! Cantik dari mana, heh?! Muka kayak badak begitu dibilang cantik! PAPI CAPULET (Seperti Bicara Sendiri) Tapi kuakui, waktu muda dia memang sangat cantik. MAMI CAPULET (Mendelik Marah) Apa? Cantik katamu? Jadi. jadi kamu juga pernah naksir dia ya? PAPI CAPULET Eh, bukan begitu, Mih. Cantik sih memang, tapi aku tak pernah jatuh hati pada wanita lain selain pada dirimu. Lagi pula, meskipun dia cantik, tokh kecantikan kamu lebih bersinar dari dia. MAMI CAPULET (Merajuk) Huh, gombal! TIBA-TIBA MASUKLAH INANG PENGASUH JULIET DENGAN TERGESA-GESA, MENGHAMPIRI PAPI DAN MAMI CAPULET. WAJAHNYA MENYIRATKAN KEKHAWATIRAN YANG AMAT SANGAT. INANG PENGASUH Celaka! Celaka! Celaka! MENYAKSIKAN ITU, PAPI DAN MAMI MONTAGUE PUN TERHENTI DARI PERBINCANGANNYA, SERTA KEMUDIAN PERHATIAN MEREKA TERTUJU PADA ADEGAN BERIKUTNYA. MAMI MONTAGUE (Kaget, Memperhatikan Adanya Musuh Mereka Di Sana, Tak Jauh Dari Tempat Mereka Duduk) Oh, my God Sejak kapan mereka ada di sana, Pih?

14 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

PAPI MONTAGUE Entahlah! Mungkin sejak kita datang ke tempat ini. Atau mungkin juga jauh sebelumnya sudah di sini, hanya saja kita tidak menyadarinya. MAMI MONTAGUE Oh, my God Apa mungkin mereka tadi nguping pembicaraan kita, Pih? PAPI MONTAGUE (ACUH) Kalau pun iya, apa pedulinya?! INANG PENGASUH (Masih Tidak Bisa Menguasai Dirinya) Celaka, Tuan! Celaka, Nyonya! PAPI CAPULET Kamu ini! Siapa yang celaka, hah? INANG PENGASUH Celaka! Celaka! Celaka! MAMI CAPULET Bicara yang jelas! Kenapa? Ada apa kamu? INANG PENGASUH Nona menghilang, Nyonya! Nona menghilang, Tuan! PAPI & MAMI CAPULET (Serentak, Kaget, Saling Berpandangan) Apa? Menghilang? INANG PENGASUH (Ketakutan) Iya, Tuan Iya, Nyonya MAMI CAPULET Kurang ajar kamu! Tugasmu apa sih?! Masa inang pengasuh tidak tahu tugasnya apa?! INANG PENGASUH (Masih Ketakutan) Tahu, Nyonya! Tapi MAMI CAPULET (Melotot, Marah) Kalau tahu, kenapa Nona bisa hilang dari pengawasanmu heh! INANG PENGASUH Soalnya, Nyonya e soalnya PAPI CAPULET Walaupun Nona sudah bukan ABG lagi, tapi tugasmu tetap sebagai inang pengasuh. Tetap harus mengasuh dan menjagai dia sampai masanya dia kawin! MAMI CAPULET (Kesal) Tidak salah lagi, pasti dibawa kabur anaknya Si Mentega!

15 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

KELUARGA MONTAGUE YANG SEJAK TADI MENGUPING PEMBICARAAN MEREKA, MERASA GUSAR, DAN KEMUDIAN MENGHAMPIRI MEREKA. MAMI MONTAGUE Heh, hati-hati ya kalau bicara! Kami bukan keluarga Mentega, tapi Mon-te-gue! MAMI CAPULET Heh, mahluk dari mana ini?! Tak ada hujan tak ada petir, tiba-tiba muncul sambil marahmarah begitu! Tak tahu diri! MAMI MONTAGUE Cis! Kamu yang tak tahu diri! Menghina keluargaku seenak udelmu! Perlu kamu tahu, nama kebangsawanan kami bukan Mentega, tapi MAMI CAPULET Memang bukan Mentega, tapi Margarine! PAPI MONTAGUE Nyonya! Kami harap Nyonya tidak menghina nama kebesaran kami! Di antara kita boleh saja bermusuhan, tapi ingat nama mencerminkan kehormatan. Kalau Nyonya menghina nama kami, artinya Nyonya menghina kehormatan kami juga. Paham?! PAPI CAPULET (Sinis) Hahaha Rupanya keluarga Montague ini masih berbangga hati dengan nama. Hal yang sepele kukira. Sangat sepele dibandingkan dengan penghinaan anak kalian yang telah membawa lari anak kami! Begitukah perbuatan seorang bangsawan? Terhormatkah yang demikian itu?! PAPI MONTAGUE Jaga mulutmu, Capulet! Siapa yang membawa lari anak kalian, heh? Siapa? PAPI CAPULET Siapa lagi kalau bukan anakmu, Si Romeo?! Dia seringkali mempengaruhi anakku supaya dia bisa hidup bersama anakmu yang tidak sopan itu. Tidak tahu malu! PAPI MONTAGUE Heh! Justru anakmulah yang tidak tahu malu! Anak gadis koq tidak bisa menjaga etika dan tatakrama. Menggoda laki-laki, seperti pelacur pinggiran jalan saja! MAMI CAPULET Apa? Anakku seperti pelacur?! (Pada Suaminya) Pih Ini sudah keterlaluan, Pih! Tak bisa kita biarkan, Pih! MAMI MONTAGUE Lantas, mau kamu bagaimana, heh? INANG PENGASUH
16 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Iya bagaimana, Nyonya? MAMI CAPULET (Membentak) Apanya yang bagaimana?! Sudah, jangan ikut campur, kamu! Cepat cari Nona kamu! Awas! Kalau tidak ketemu, tahu rasa, kamu! Cepat, tunggu apa lagi! INANG PENGASUH Iya, iya Nyonya SEGERA BERLALU DARI TEMPAT ITU MAMI CAPULET Sudahlah, Pih. Yang lebih penting kita cari dulu anak kita. Percuma saja bicara dengan mereka. Nanti kalau ada apa-apa dengan anak kita, baru kita teruskan lagi urusan yang belum selesai ini. (Pada Papi Dan Mami Montague) Dan kalian, kalau ada apa-apa dengan anak kami, awas ya! Ayo, Pih MENGGAET LENGAN SUAMINYA. PAPI DAN MAMI CAPULET SEGERA MENINGGALKAN TEMPAT ITU, MENINGGALKAN PAPI DAN MAMI MONTAGUE YANG MEMENDAM MARAH. PAPI DAN MAMI MONTAGUE SALING BERPANDANGAN. TAK LAMA KEMUDIAN MEREKA PUN BERLALU.

17 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

EMPAT
MASIH DI SEBUAH TAMAN DI VERONA, ITALIA. ITEUNG MUNCUL DENGAN WAJAH TERBENGONG-BENGONG. DIA MEMANDANG KE SEKELILINGNYA DENGAN WAJAH KEHERANAN. ITEUNG (Memanggil-Manggil) Kang Kabayan! Kang Kabayan! Geuwat, tingali geura ka dieu! Di nagara mana ieu teh? PROF. KABAYAN (Muncul, Menghampiri Iteung) Naon, Jikan? ITEUNG (Tetap Mengitari Pandang Ke Sekeliling, Tak Memperhatikan Kehadiran Suaminya) Ari ieu di nagri mana? Di jaman naon, nya? Mani asing kieu! PROF. KABAYAN (Sama-Sama Kebingungan) Nyao atuh, Jikan! Moal kitu di Nagri Manaboa mah?! TIBA-TIBA MUNCULLAH SUTRADARA DENGAN GAYANYA YANG EKSENTRIK. SUTRADARA Cut! Cut! Cut! PROF. KABAYAN Eh, teu kaur maen! Ada apa lagi atuh, Pak Sutradara?! Kita kan lagi akting, sudah konsentrasi, sudah bermain imajinasi, mau bagaimana lagi?! SUTRADARA Seblu! Jangan pake bahasa Sunda! Ini kan tontonan untuk umum, bukan untuk budayawan dan pejabat Sunda saja. PROF. KABAYAN Wah, Pak Sutradara ini kayak yang anti-Sunda saja Ini urusannya sudah ke wilayah etnis, Pa Sutradara. Kalau urusannya sudah menyangkut etnis, bisa berabe nantinya. SUTRADARA Heh, jangan jadi provokator ya! Bukannya anti, tahu?! Tapi hargailah penonton. Siapa tahu di antara penonton itu ada yang tidak mengerti bahasa Sunda. PROF. KABAYAN Eh, ari Pak Sutradara Kita kan maen drama teh di Tanah Pasundan, Pak Sutradara, ya wayahnya saja atuh penonton teh kudu ngarti bahasa Sunda Lagi pula, apa ruginya sih pake bahasa Sunda, itung-itung dalam rangka pelestarian bahasa daerah we ini mah atuh. Supaya kita tidak dicap banyak wacana. SUTRADARA

18 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Dasar seblu! Dalam rangka, dalam rangka! Bukan pada tempatnya, tahu?! Heh, dengar ya, sutradara itu saya, bukan kamu! Kamu sebagai pemain, sebagai aktor, harus nurut pada apa yang diperintahkan sutradara! Paham?! SAMBIL BERLALU KELUAR PROF. KABAYAN (Menggerutu) Wah, tetep teu demokratis Sutradara teh! Cupet! SUTRADARA (Muncul Lagi) Apa? Dedengean teh jiga Cepot? Gini-gini juga Sutradara! KEMUDIAN BERLALU LAGI PROF. KABAYAN (Geleng-Geleng Kepala, Kemudian Berakting Lagi) Wah, Iteung Kawasna mah ieu teh di Nagri Manaboa, Nagri Antah Berantah. Tuh tingali, kaayaan tamanna ge beda jeung di urang. SUTRADARA (Berteriak Dari Luar) Seblu! Dialognya pake bahasa Indonesia! PROF. KABAYAN (Berteriak Juga, Menahan Kesal) Iya, iya! ITEUNG Kang Kabayan Iteung mah takut Sudah saja kita pulang, yuk! PROF. KABAYAN Sudah kepalang, Jikan! Kita selidiki saja dulu! ITEUNG Takut, Kang Kabayan Mungkin saja kita ada di jaman purba, di jaman dinosaurus. PROF. KABAYAN Hehehe Jikan, Jikan Mana mungkin di jaman dinosaurus ada bangku taman mah atuh. Tuh, lihat itu kan bangku taman seperti di kita juga Masa kamu tidak ingat, dulu kan kita pernah duduk berduaan di bangku taman yang seperti ini, Jikan. Kamu ingat tidak, malam itu pas bulan purnama, kita duduk di Taman Alun-Alun Bandung ITEUNG (Meneliti Kursi/Bangku Taman) Iya, hampir sama. Tapi ini mah kesannya klasik sekali, beda sekali dengan bangku yang di Taman Alun-Alun itu. SAAT KEDUANYA SEDANG MENELITI/MELIHAT-LIHAT KURSI TAMAN ITU, MUNCULLAH PANGERAN PARIS, PANGERAN DENMARK, PANGERAN ENGLAND DAN ROSALINA. KABAYAN DAN ITEUNG SUNGGUH KAGET DIBUATNYA. ITEUNG Kang Kabayan, Kang Kabayan Lihat, ada orang planet, Kang Kabayan! Artinya kita ada di planet, tapi planet apa ya, Kang Kabayan? Apa mungkin planet di luar angkasa?
19 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

PROF. KABAYAN Hus! Kampungan sekali kamu mah, Jikan. Mereka memang orang planet. Planet bumi! Sama seperti kita! ITEUNG Tapi, kenapa atuh penampilannya begitu patut! PROF. KABAYAN Nyao atuh! P. PARIS Heh, who are you? Apa kalian ini manusia apa hantu, hah? P. DENMARK Kalau manusia, manusia dari mana kalian? P. ENGLAND Kalau hantu, hantu dari alam mana kalian datang, hah? ROSALINA Dan kenapa kalian kemari? Ada tujuan apa? Apa kalian yang menolong Romeo sembunyikan Juliet? KABAYAN (Kepada Iteung) Heh, Jikan, kamu dengar kan? Heheh, teu sangka kita ini masuk ke jaman Romeo and Juliet. ITEUNG Apa? Jaman Rhoma Irama? Atuh itu mah masih jaman kita. PROF. KABAYAN Hus! Tuh kuping buka lebar-lebar. Bukan Rhoma Irama, tapi Romeo and Juliet. ITEUNG (Heran) Ro-meo and Ju-li-et? Jaman apa itu teh? PROF. KABAYAN Eh, dasar kuuleun! Bodo kamu mah. Bonganna teu ngambeu sakola. P. PARIS, P. DENMARK, P. ENGLAND DAN ROSALINA SALING PANDANG. P. PARIS Heh, ditanya malah asyik ngobrol berdua, kalian! Cepat, jawab pertanyaan kami tadi! PROF. KABAYAN Kami mah orang Pasundan, Mister. Kami tidak kenal dengan yang namanya Romeo, juga Juliet. ROSALINA
20 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Orang Pasundan? Di mana itu? Dan kenapa kalian datang kemari? PROF. KABAYAN Wah, sulit kalau diterangkan mah. Diterangkan juga mungkin kalian tidak akan tahu tempatnya, tidak akan mengerti. P. ENGLAND Jadi kamu menganggap bodoh sama kita-kita orang ya? PROF. KABAYAN Bukan. Sama sekali bukan begitu, Mister. Kalian tidak akan mengerti, karena selain tempatnya sangat jauh dari sini, juga rentang jamannya pun sangat jauh berbeda dengan jaman di mana kalian hidup. P. PARIS Heh, kamu orang jangan berbelit-belit ya. Singkat, padat, tegas! Maksud omonganmu itu apa, hah? PROF. KABAYAN Mister, kami ini berasal dari suatu tempat, dan dari suatu jaman yang berbeda dengan jaman kalian. Kami datang ke sini menggunakan Time Machine ciptaan kami. P. PARIS, P. DENMARK, P. ENGLAND, ROSALINA (Saling Pandang, Serentak) What? Time Machine? SEMUA TABLO. KETIKA ITULAH MUNCUL SUTRADARA, KEMUDIAN BERDIRI DI TENGAH, MENGHADAP PENONTON. SUTRADARA Singkat cerita, Profesor Kabayan dengan mesin waktunya itu sanggup mencarikan Juliet. Tapi, di hati kecilnya, Kabayan lebih bersimpati pada Romeo dan Juliet, karena dia sering mendengar dan membaca tentang kisah kasih mereka, kisah kasih yang suci hingga harus mengalami peristiwa tragis: kasih membawa mati, asmara membawa ajal! Tapi maaf, bukan sengsara membawa nikmat ya! Kabayan hendak menyelamatkan mereka agar peristiwa tragis itu tak pernah terjadi. Mari, kita saksikan adegan berikutnya dari drama ini. (Menoleh Ke Para Pemain Yang Masih Tablo Di Tempatnya Masing-Masing) Heh, kalian mau sampai kapan jadi patung? Cepat bubar, adegan mau dilanjutkan. SEMUANYA TERSENTAK. SALING PANDANG. KEMUDIAN SEMUANYA (TERMASUK SUTRADARA) BERLALU DARI TEMPAT ITU.

21 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

LIMA
DI SUATU TEMPAT DI VERONA, DI TAMAN YANG BERBEDA DENGAN TAMAN SEBELUMNYA. JULIET MASUK DIIRINGKAN ROMEO. ROMEO Oh, Juliet demi rembulan yang cahayanya menyepuh pucuk pepohonan di sana, aku bersumpah JULIET Diamlah, Romeo, janganlah bersumpah demi bulan. Wujud bulan selalu berubah setiap saat. Dia kadang-kadang bulat penuh, kadang-kadang tinggal sepotong, kadang-kadang pula tersisa seperti sabit. Aku tak mau sumpahmu itu berubah setiap saat. ROMEO Lalu, demi apa aku bersumpah, supaya kau tahu bahwa cintaku tak akan berpaling darimu? JULIET Bersumpahlah demi dirimu sendiri. Aku percaya pada cinta sucimu itu. ROMEO Hanya saja, Juliet hanya saja di antara kita ada tembok penghalang yang tak mudah kita lewati. Permusuhan di antara keluarga kita tak kunjung damai. Malah kian meruncing saat mereka tahu bahwa kita sedang menjalin cinta. JULIET Oh, Romeo Kenapa namamu harus Romeo? Kenapa aku harus Juliet? Kenapa kau dilahirkan dari keluarga Montague, sedangkan aku harus ditakdirkan sebagai Capulet? ROMEO Juliet, semua itu tak perlu kau pertanyakan. Kehendak Tuhan memang penuh misteri. JULIET Oh. Kenapa kau harus menjadi musuhku, Romeo? Tapi di mataku, kau adalah dirimu sendiri, bukan Montague, bukan siapa-siapa. What is a name. Ya, apalah artinya sebuah nama. Tokh seandainya bunga mawar tidak bernama mawar, harumnya akan tetap saja sebagai bunga mawar. Karena itu, siapa pun namamu, engkau tetaplah Romeo yang kucinta sepenuh hati. Bersumpahlah, Romeo, kau akan tetap mencintaiku meskipun aku sudah tiada. ROMEO Heh, apa maksudmu Juliet? Kenapa kau bicara seperti itu? JULIET Tidak, Romeo. (Memandang Ke Suatu Tempat, Mengalihkan Pembicaraan) Ah, kau lihat, Romeo. Di sana ada sekuntum mawar sedang tumbuh

22 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

(Menunjuk Ke Tempat Yang Di Pandangnya) Petiklah buat aku, sebagai tanda cintamu itu! ROMEO MEMANDANG KE TEMPAT YANG DITUNJUK JULIET. ROMEO Baiklah, demi gadis yang kucinta sampai mati, akan kupetik mawar itu. Akan kupersembahkan untukmu sebagai tanda cintaku yang paling dalam. ROMEO KEMUDIAN BERGEGAS MENINGGALKAN TEMPAT ITU, HENDAK MEMETIK MAWAR YANG DIINGINKAN JULIET. SEMENTARA DITINGGALKAN KEKASIHNYA, DARI BALIK GAUNNYA JULIET SEGERA MENGELUARKAN BOTOL KECIL BERISI RACUN. SETELAH MEMANDANG KESANA-KEMARI, DENGAN AGAK RAGU-RAGU, DITEGUKNYALAH SEGERA RACUN TERSEBUT. DAN PADA AKHIRNYA, JULIET PUN TERKULAI LEMAS. KETIKA AKHIRNYA MUNCUL ROMEO SAMBIL MEMBAWA PESANAN JULIET, DIDAPATINYA JULIET SUDAH TERBUJUR KAKU. ROMEO SEGERA MEMBURU TUBUH TERBUJUR ITU. ROMEO Oh, Juliet Juliet Apa yang terjadi, Juliet? (Matanya Tertumbuk Pada Botol Kecil Berisi Racun. Ditelitinya Botol Itu Dengan Perasaan Sangat Terpukul) Oh, Juliet, kenapa kau lakukan ini. Kenapa, Juliet? Bukankah aku telah bersumpah akan mencintaimu sampai kapan pun? KEMUDIAN, DENGAN PERLAHAN ROMEO MENGELUARKAN PEDANG KECIL YANG TERSELIP DI PINGGANGNYA. DENGAN PERLAHAN-LAHAN PULA UJUNG PEDANG ITU IA TUJUKAN PADA ULU HATINYA. LALU DENGAN SEKUAT TENAGA, DENGAN KEDUA TANGANNYA, IA AYUNKAN PEDANG KECIL ITU MENUJU ULU HATINYA. DAN ROBOHLAH ROMEO DENGAN TUBUH BERSIMBAH DARAH. PADA SAAT ITU MUNCULLAH PROF. KABAYAN DENGAN ITEUNG, DIIRINGKAN PANGERAN PARIS, PANGERAN DENMARK, PANGERAN ENGLAND, DAN ROSALINA. MEREKA SEGERA BERHAMBURAN MENGHAMPIRI KEDUA MAYAT TERSEBUT. PANGERAN PARIS MERASA DIIRIS-IRIS HATINYA. IA MEMELUK TUBUH JULIET YANG TELAH MENJADI MAYAT, SAMBIL MENYEBUT-NYEBUT NAMANYA. ROSALINA PUN TAK KALAH HISTERISNYA. IA MEMANGGILMANGGIL ROMEO SAMBIL MEMELUK TUBUH YANG BERSIMBAH DARAH ITU. PROF. KABAYAN (Kepada Iteung) Wah, Jikan terlambat Padahal Akang teh pengin pisan nulungan Romeo dengan Juliet teh Supaya mereka terhindar dari tragedi seperti ini ITEUNG Namanya juga takdir, Kang Kabayan. Kita mah hanya mampu berusaha, sementara takdir tak bisa kita lawan.
23 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

PADA SAAT ITU MUNCULLAH INANG PENGASUH, YANG MEMBURU KE ARAH MAYAT JULIET. INANG PENGASUH (Menjerit) Nonaaa KEMUDIAN BERLARI KE LUAR PENTAS BEBERAPA SAAT KEMUDIAN, INANG PENGASUH DATANG LAGI BERSAMA PAPI DAN MAMI CAPULET, DI BELAKANGNYA MENYUSUL PAPI DAN MAMI MONTAGUE. MEREKA BERHAMBURAN MENGHAMPIRI JASAD ANAKNYA. KEDUA KELUARGA MEMELUK TUBUH ANAKNYA MASING-MASING, SAMBIL BERTERIAK-TERIAK MEMANGGIL NAMANYA. KETIKA ITULAH, PANGERAN PARIS DAN ROSALINA MENGHAMPIRI PROF. KABAYAN DAN ITEUNG, YANG SEDARI TADI MENYAKSIKAN PERISTIWA ITU DENGAN PERASAAN TAK MENENTU. P. PARIS Kalian hidup di abad masa depan. Mungkin di masa depan, di mana kalian hidup, ada obat mujarab yang bisa menyembuhkan mereka berdua. PROF. KABAYAN Tidak, Mister Saya tidak bisa melawan takdir. Mereka sudah tidak bernyawa lagi ROSALINA (Memohon Dengan Sangat) Tolonglah Bagi yang sudah mati pun, mungkin ada obatnya. Bukankah abad di mana kalian hidup itu, segalanya serba canggih? Tolonglah, selamatkan mereka. Kami berdua rela, seandainya bisa hidup kembali, kami rela melepaskan mereka. Biarlah mereka berdua menikmati cintanya yang tak bisa terpisahkan itu. PROF. KABAYAN Maaf, Nona Di jaman apa pun, di abad super atau mega canggih pun, kematian tidak akan ada obatnya. Itu adalah takdir. Biarlah peristiwa mencatat, mereka mati demi mempertahankan cinta mereka. Mereka mati demi perdamaian kalian. Mereka yang mati adalah korban ambisi-ambisi kalian. Maaf, kami permisi Kami hendak kembali lagi ke abad di mana kami menjalani hidup (Kepada Iteung) Hayu, Jikan! KABAYAN DAN ITEUNG SEGERA MENINGGALKAN TEMPAT ITU, DIIKUTI PANDANGAN MATA P. PARIS DAN ROSALINA. MENINGGALKAN MEREKA YANG TENGAH DIRUNDUNG DUKA.

ENAM
24 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

PENTAS MENGGAMBARKAN SEBUAH PEKARANGAN DEPAN RUMAH YANG SANGAT SEDERHANA. KABAYAN DENGAN MEMAKAI KAOS OBLONG DAN PANGSI, DILILIT KAIN SARUNG, KELUAR MENUJU BALE-BALE YANG TERLETAK DI PEKARANGAN RUMAH ITU. PENAMPILANNYA TAMPAK KUSUT, DENGAN RAMBUT ACAK-ACAKAN. SEMENTARA MATANYA MASIH TERPEJAM, ATAU MEREM-MEREM AYAM, RUPANYA IA SEDANG TIDUR SAMBIL BERJALAN. IA SEGERA MEMBARINGKAN DIRINYA DI BALE-BALE ITU. DAN KEMBALI TIDUR DENGAN NIKMATNYA. SESEKALI BIBIRNYA MENYUNGGINGKAN SENYUM. SESEKALI PULA TERTAWA. DARI LUAR TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA ITEUNG MEMANGGIL-MANGGIL NAMANYA. ITEUNG (Dari Arah Luar) Kabayan, Kabayan, Kabayan...! KABAYAN MASIH TETAP BERBARING, SAMBIL MENGUAP BEBERAPA KALI. ITEUNG MUNCUL DARI SEBUAH TEMPAT, MUNGKIN DARI DALAM RUMAH. KETIKA DILIHATNYA KABAYAN SEDANG TIDUR, ITEUNG GELENG-GELENG KEPALA. ITEUNG Astagfirulloh aladzim Tidak ada kenyangnya kamu tidur, Kabayan! Teu di kamar teu di luar, dasar pelor, nempel sama bantal langsung saja molor! (Menghampiri Dan Segera Membangunkan Kabayan) Kabayan! Kabayan! Kabayan! TAPI TETAP SAJA KABAYAN TAK BANGUN-BANGUN. ITEUNG SEGERA MENGAMBIL SELOP YANG DILETAKKANNYA AGAK JAUH DARI SANA. LALU DARI AGAK JAUH ITEUNG MELEMPARKAN SELOP ITU KE ARAH KABAYAN. ITEUNG (Sambil Melempar Selop) Kang Kabayan! MERASA KAGET OLEH SERANGAN MENDADAK ITU, KABAYAN SEGERA BANGUN. KABAYAN (Sambil Menggisik-Gisik Matanya) Ari nyaneh, Iteung! Apa-apaan kamu teh, hah...! Ka salaki teh bukan aya hormatnya Si Jikan mah. Malah mengganggu tidur salaki saja! ITEUNG Huh, memangnya jendral dihormat-hormat. Jangankan jendral, kamu mah prajurit juga bukan! KABAYAN Astagfirulloh, etah-etah Si Jikan! Heh, Iteung, begini-begini juga Si Kabayan ini salaki kamu. Lebihnya lagi, Si Kabayan ini sudah jadi profesor... Profesor Kabayan! ITEUNG
25 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Wuah, profesor ti mana horeng! Ngimpi kampu mah, Kabayan! Ngimpi! KABAYAN (Merasa Kebingungan) Heh, ngimpi? ITEUNG Iya, ngimpi! Jangankan profesor, SD juga tidak lulus kamu mah. KABAYAN (Mencubit-Cubit Lengannya) Ngimpi? Ah, maenya sih? (Terus Senyam-Senyum Pada Iteung) Ya sudah atuh, sana ke dapur. Siapkan sarapan. Akang mau sarapan. ITEUNG Siapkan sendiri, sana! Enak saja, bangun tidur maunya diladeni! KABAYAN Ya iya atuh. Kan kamu teh pamajikan Akang. Tugas seorang istri mah harus meladeni salaki. Meladeni salaki teh hukumnya wajib! ITEUNG (Sinis) Iya, da istri mah banyak wajibnya ketimbang hak-nya! KABAYAN Hak? Hak nanahaon, Jikan? Hak naon? Kan punya hak juga ku kamu mah tidak dihargai, malah dibalang-balangkeun geuning. Tuh, lihat selop kamu (Menunjuk Pada Selop Yang Tadi Dilemparkan Iteung) buktinya kamu tidak menghargai hak sendiri, tahu?! ITEUNG Seblu kamu, Kabayan! Jangan pake bahasa pelesetan, siah! SAMBIL SEGERA MENGAMBIL SELOPNYA KABAYAN Etah, etah Si Iteung, ka salaki nyebut setan? Kawalat siah! ITEUNG Tuda boga salaki teh KABAYAN Sudah, ah. Akang lapar! SAMBIL BERLALU MENINGGALKAN TEMPAT ITU ITEUNG (Berteriak)
26 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Kang Kabayan! Kang Kabayan...! KABAYAN (Dari Luar) Sudah, sudah! Akang mau sarapan dulu! Supaya ada tenaga buat memerangi kamu! ITEUNG Jig bae rek sarapan mah. Nasinya juga da euweuh, wew! BERANJAK PERGI, MENGIKUTI KABAYAN

SELESAI
(Versi lain dari naskah Mesin Waktu dan Kabayan Langlang Jaman karya Rosyid E. Abby) Bandung, 2009-2010 Rosyid E. Abby Email: re_abby@yahoo.com Hp: 0818227202

27 | Lakon Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E. Abby

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP 3.2 SMP9
    RPP 3.2 SMP9
    Dokumen4 halaman
    RPP 3.2 SMP9
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Pembelajaran
    Tujuan Pembelajaran
    Dokumen4 halaman
    Tujuan Pembelajaran
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Peningkatan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII PBL
    Peningkatan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII PBL
    Dokumen1 halaman
    Peningkatan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII PBL
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Jurnal
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • RPP 9 SK 3
    RPP 9 SK 3
    Dokumen7 halaman
    RPP 9 SK 3
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • RPP 2.1 SMP9
    RPP 2.1 SMP9
    Dokumen7 halaman
    RPP 2.1 SMP9
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • RPP 3.1 Fix
    RPP 3.1 Fix
    Dokumen4 halaman
    RPP 3.1 Fix
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • RPP 2.2 SMP 9 Fix
    RPP 2.2 SMP 9 Fix
    Dokumen4 halaman
    RPP 2.2 SMP 9 Fix
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawaban
    Kunci Jawaban
    Dokumen4 halaman
    Kunci Jawaban
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Cover Skripsi
    Cover Skripsi
    Dokumen2 halaman
    Cover Skripsi
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • KISI
    KISI
    Dokumen4 halaman
    KISI
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Conan 478
    Conan 478
    Dokumen6 halaman
    Conan 478
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • 7174 A
    7174 A
    Dokumen2 halaman
    7174 A
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Drama Religi
    Drama Religi
    Dokumen10 halaman
    Drama Religi
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran Peserta KBI X
    Formulir Pendaftaran Peserta KBI X
    Dokumen2 halaman
    Formulir Pendaftaran Peserta KBI X
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Lakon Monumen
    Lakon Monumen
    Dokumen40 halaman
    Lakon Monumen
    Ayudyah Langening Tyas
    Belum ada peringkat
  • GH
    GH
    Dokumen8 halaman
    GH
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Drama Religi
    Drama Religi
    Dokumen10 halaman
    Drama Religi
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • Cinta Rahasia
    Cinta Rahasia
    Dokumen1 halaman
    Cinta Rahasia
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat
  • GH
    GH
    Dokumen8 halaman
    GH
    Hattori Hari
    Belum ada peringkat