Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT JANTUNG

Narasumber : Dr. Astuti gisntini


Penyakit kardio vaskular seperti infark miokard adalah penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan oleh penanganan yang sering terlambat dari penyakit jantung. Oleh karena itu, pemahaman akan diagnosis penyakit kardio vascular sangat penting untuk menangani pasien penyakit kardio vaskular secara cepat dan tepat. Jantung sebagai organ endokrin yang memproduksi hormon atrial natriuretic hormon (ANP) dan B-type natriuretic peptide (BNP), yang mengkoordinasi fungsi jantung, pembuluh darah dan ginjal.

A. Jenis penyakit jantung:


Coronary heart disease (CHD) dan Coronary artery disease (CAD) disebut juga sebagai systemic cardiovascular disease (CVD) karena penyempitan arteri dengan

terbentuknya deposit lemak yang membentuk plaq atherosclerosis. Penyumbatan menyebabkan penurunan suply oksigen pada jaringan intermittent chest pain (angina), nyeri bertambah pada keadaan exercise Plaq membesar dan tdk stabil mempersempit lumen arteri koroner nyeri pada waktu istirahat atau minimum exercise (unstable angina) atau menyebabkan heart attack (myocardial infarction) acute coronary syndrome (ACS). Congestive heart failure (CHF) menyebabkan sirkulasi tdk efektif, karena jantung tidak mempunyai kemampuan mengisi atau mengosongkan bilik jantung dengan sempurna . Darah kembali lagi pada kaki, tangan, kaki, paru dan liver yang menyebabkan bengkak, sesak dan capek. Cardiomyopathy Myocarditis berupa inflamasi otot jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Pericardial disease bisa terjadi karena infeksi bakteri maupun jamur, trauma, autoimmune process, cancer, atau akibat mengancam jiwa. heart attack. Infeksi perikardium sangat

Congenital heart disease Endocarditis adalahinflamasi yang disebabkan oleh mikroorganisme ataupun karena proses autoimun.

Pemeriksaan jantung bertujuan untuk: Menegakkan kelainan apakah berasal dari jantung atau dari organ lainnya Menentukan penyaki jantung, atau menentukan apakah kelainan akut atau kronik Monitoring progresifitas penyakit, seperti pada kelainan serangan jantung, juga melihat berat dan luasnya kelainan / penyakit tersebut Penyakit jantung menampakkan gejala yang non spesifik seperti kelelahan, sehingga harus dilakukan pemeriksaa darah dan pemeriksaan lainnya untuk menentukan diagnosis Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan diagnosis berbeda dengan pemeriksaan cardiac risk testing Pemeriksaan jantung untuk skrining asymptomatic penyakit jantung koroner yang menentukan risiko terkena

B. Pemeriksaan Jantung
Penyakit jantung menampakan gejala yang non spesifik seperti kelelahan, abdominal discomfort Dokter harus meminta pemeriksaan darah dan pemeriksaan lainnya untuk menentukan diagnosis. Salah satunya Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan diagnosis berbeda dengan pemeriksaan cardiac risk testing. Pemeriksaan jantung untuk skrining pada

penderita asimptomatik untuk menentukan apakah mempunyai risiko terkena penyakit jantung koroner. Pemeriksaan Laboratorium Cardiac biomarkers Adalah pemeriksaan berdasarkan protein yang dilepaskan dari sel otot jantung yang mengalami kerusakan seperti pada keadaan acute coronary syndrome, dengan gejala klinik seperti: nyeri dada, nyeri pada rahang, nyeri perut, punggung, atau nyeri yang menjalar pada bahu atau tangan, sesak, mual dan perasaan melayang.

Jenis-jenis pemeriksaan: 1. Troponin I Penting dalam menegakan cedera otot jantung. Cardiac troponin I sangat spesifik untuk jantung, dan terdeteksi dalam darah jika ada cedera jantung. Tes ini lebih sensitif dan spesifik dibandingkan dengan CK-MB pada kasus cedera otot jantung. Troponin I mengidentifikasi lebih awal pasien nyeri dada yang dicurigai karena iskemia. Bisa

mengidentifikasi false positive elevations CK-MB (pada rhabdomyolysis). 2. CK-MB Salah satu bentuk enzim creatine kinase yang terdapat dalam otot jantung , keadaannya akan meningkat pada kerusakan otot jantung fungsinya tergantikan oleh troponin. 3. Myoglobin Myoglobin adalah protein yang dilepaskan dalam darah dari jantung atau otot rangka yang cedera. Tes ini sudah jarang digunakan sekarang. Pemeriksaan Laboratorium lainnya: Analisis Gas Darah untuk evaluasi oksigen, Karbon dioxide, dankadar pH. Complete Metabolic Panel(CMP) pemeriksaan untuk mengevaluasi kelainan organ . Elektrolit untuk mengevaluasi kelainan cairan tubuh dan keseimbangan garam. Pemeriksaan Hematologi lengkap untuk mengevaluasi adanya anemia.

C. Pemeriksaan faktor risiko


1. Kolesterol Dipakai sebagai indikator kesehatan secara umum. Untuk mengurangi plaq dan resiko serangan jantung diusahakan kadar kolesterol <150 mg/dL. Kadar kolesterolmenggambarkan beberapa resiko: jika kolesterol mendekati kadar 215 risiko penyakit jantung dan stroke sekitar 50%, saluran empedu 40% (90% batu empedu yang terbuat dari kolesterol), kanker payudara 10% dan kanker kolon 5%.

2. HDL (High Density Lipoprotein) Disebut sebagai good cholesterol. Kadar yang diinginkan >45mg/dL. Kadar HDL yang tinggi menurunkan coronary artery disease. Pada proses menurunkan kadar kolesterol sementara. 3. LDL cholesterol, disebut kolesterol jahat Dipakai untuk menilai risiko penyakit jantung kadar yang diinginkan <130 mg/dL, kadar LDL tinggi dihubungkan dengan risiko. There is some controversy about tests to detect the level of C-reactive protein (CRT) and its value in predicting heart disease. On November 14, 2002, 2001 the New England Journal of Medicine published the results of one of the most definitive studies on this subject. To read a summary of that study, posted on the Healing Heart Discussion Group. 4. Trigliserida adalah jumlah lemak dalam pembuluh darah. Kadar trigliserid akan meningkat setelah makan, pemeriksaan ini memerlukan puasa 12-14 jam, minum air putih masih diperbolehkan. Kadar trigliserida < 100mg/dL mencegah terjadinya penyakit jantung. total , kadar HDL akan turun untuk

D. Jantung Rematik
Gejala & tanda Mengalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam umumnya akan melakukan beberapa

pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan.

Anda mungkin juga menyukai