Anda di halaman 1dari 1

2.

Kehidupan Politik Masa Demokrasi liberal


a. Silih Bergantinya Kabinet sistem parlementer sesuai dengan uuds 1950 ternyata tidak membawa kestabilan politik. Selama 1950-1955,terdapat empat kali pergantian kabinet. Kabinet-kabinet tersebut adalah kabinet natsir (September 1950-maret 1951) kabinet sukiman (april 1951-februari 1952), kabinet wilopo (april 1952-juni 1953), dan kabinet ali sastroamidjojo (juli 1953-juli 1955). Sesuai dengan konstitusi, parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika oposisidi parlemen kuat dan partai politik yang memerintah kehilangan dukungan. Kabinet natsir (6 september 1950-20 maret 1951) merupakan kabinet koalisi di mana PNI sebagai partai kedua terbesar dalam parlemen tidak turut serta. Salah satu sebab PNI menolak turut dalam kabinet ini ialah merasa tidak di beri kedudukan yang sesuai. Inti kabinet ialah masyumi dan anggota non partai. Kabinet ini sebenar nya mencakup para ahli pada bidang nya. Tokoh tokoh terkenal, diantara sultan hamengku buwono IX, Mr.assaat (bekas pejabat presiden RI), Ir. Djuanda, dan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Kegagalan kabinet natsir, yaitu dalam penyelesaian dan pengembalian irian barat ke Indonesia. Inilah yang menyebabkan mosi tidak percaya dari parlemen terhadap kabinet. Krisi menjadi lebih dalam dengan adanya mosi hadikusumo (PNI) mengenai pencabutan PP No. 39/1950 tentang DPRS dan DPRDS yang diterima baik oleh parlemen sehingga Kabinet natsir jatuh. Pada 21 maret 1951, Natsir mengembalikan mandat nya kepada presiden soekarno. Kabinet sukiman wirjosandjojo (april 1951-februari 1952) yang berusaha menjalankan program, yaitu menjamin keamanan dan kententraman, mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya, dan memperbarui hukum agraria, mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum, menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukan irian barat ke dalam wilayah RI secepatnya, juga tidak berlangsung lama, kabinet sukiman di jatuhkan karena menandatangani persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari amerika serikat kepada Indonesia atas dasar mnutual security Atc (MSA). Persetujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memihak blok barat (AS). Kabinet Wilopo (PNI) diresmikan pada April 1952. Kabinet ini terdiri atas anggota partai PNI dan Masyumi yang masing masing mendapat jatah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (partai katolik republic Indonesia), perkindo (partai Kristen Indonesia), parindra 9partai Indonesia Raya),partai buruh, dan PSII masing-masing 1 orang dan golongan tak berpartai 3 orang. Kabinet ini di anggep sebagai sebuah tim yang terpadu sesuai dengan keahlian masing-masing para menteri nya. Oleh karena itu, kabinet ini di sebut sebagai zaken Kabinet.

Anda mungkin juga menyukai