Pengintegrasian adalah kebalikan dari penurunan suatu fungsi. Jika turunan suatu fungsi : Y = f (X) ; maka untuk menentukan fungsi asalnya melakukan pengintgrasian.
F (X) = f (x) dx ;
Keterangan:
: Tanda Integral f (x) : Integran (fungsi yang diintegralkan) dx : Operator penurunan yang mengikat operasi yang dibentuk terhadap variabel X. dF(X) / dx = f (x) ; maka : f(x) dx = F (X) + C
Contoh :
F(X) = 2X2 + 3X + 5 .......dY/dX = Y = f (x) = 4X + 3 F(X) = 2X2 + 3X + 10. dY/dX = Y = f (x) = 4X + 3 F(X) = 2X2 + 3X + 100.dY/dX = Y = f (x) = 4X + 3 Dengan demikian : (4X +3) dX = 2X2 + 3X + C ...Nilai C mungkin : 5, 100, atau 1000 ;
Jika nilai C didefinisikan (tertentu atau dapat ditentukan) dan nilai X ditentukan berarti membicarakan Integral Tertentu (Integral Definit) Sebaliknya jika nilai C tidak didefinisikan (tidak ditentukan) berarti membicarakan Integral Tak Tentu (Integral In-definit). II. ATURAN-ATURAN INTEGRASI (1). HUKUM PANGKAT:
Xn dx = 1 / (n+1) X(n+1) + C
Contoh (1) :
e X dx = ex + C; a X dx = ax / ln a + C ;
Contoh (2):
2 X dx =
2x / ln 2 + C ;
1/X dx = ln X + C;
dan X > 0
Bentuk : 1/X tidak dapat dianalogkan menjadi bentuk X-1 Sehingga tidak dapat diintegralkan dengan menggunakan aturan integrasi bentuk pangkat X n (seperti contoh no. 1); melainkan harus tetap menggunakan aturan di atas (aturan logarirma) Contoh (3):
(5). HUKUM PENGGANTIAN : 5.1. PENGERTIAN DAN CONTOH SOAL Sebelum melakukan integrasi dari suatu integran, maka suku atau sebagian suku dari suatu integran dimisalkan menjadi U; selanjutnya baru melakukan proses integrasi dengan menggunakan aturan-atruran integrasi. Contoh (5.1.1):
X (X2 + 6) dx = ..? X2 + 6 dimisalkan = U .. U = X2 + 6; dU/dX = 2XdX = dU/2X Sehingga : X (X2 + 6) dx = X .(U). dU/2X = 1/2.(U). dU = (1/2).(1/2). U2 + C = U2 + C = . (X2 + 6 )2 + C;
(Ingat bahwa: U = X2 + 6 ). Contoh (5.1.2):
Sehingga : 2X (X2 + 1) dx = 2X .(U). dU/2X = (U). dU = (1/2). U2 + C = 1/2 (X2 + 1)2 + C = 1/2. (X4 +2X2 + 1 )+ C; = 1/2X4 +X2 + + C. (Ingat bahwa: U = X2 + 1 ).
5.2. ATURAN INTEGRASI DALAM HUKUM PENGGANTIAN Aturan Pertama :
Un dU = 1/(n+1) U (n+1) + C;
Contoh (5.2.1):
(2X+1) 3 dx = ..? Misalkan : 2X + 1 = U ..........U = 2X + 1 dU/dX = 2 ....dX = dU/2; (2X+1) 3 dx = U 3 dU/2 = U 3 dU = ......? = . . U4 + C; = 1/8. (2X+1)4 + C
Aturan Kedua:
1/U dU = ln U + C;
Contoh:
X / (X2+1) dx = .......? Misalkan : U = X2 + 1......dU/dX = 2X ....dX = dU/2X X. 1/U.dU/2X = 1/2. 1/U.dU = (ln U) + C = .ln (X2+1) + C. Jika X = 5 dan C = 10 ; tentukan Nilai fungsi asal tersebut....? Aturan Ketiga:
aU dU = aU/ ln a + C ;
Contoh: a(2X-1) dx = ? Misalkan : U = 2X-1 ..dU/dX = 2 .dX = dU/2. aU dU/2 = . aU dU = .(aU / lna) + C = . { a (2x-1) / ln a} + C. Nilai a adalah bilangan nyata.
Aturan Keempat:
eU dU = eU + C;
Contoh: e(2x+1) dx = ? Misal: U = 2X + 1 .dU/dX = 2..dX = dU/2. eU dU/2 = . eU .dU = (eU) + C = .e (2x+1) + C Aturan Kelima:
ln U. dU = (U.ln U U ) + C.
Contoh: ln (x+1). dx = ......? Misal: U = x + 1 ......dU/dx = 1 .....dx = dU/1. ln U. dU = U.ln U U + C; = { x+1 (ln x+1) (x+1) } + C.
Aturan Keenam:
U. eU. dU = eU (U-1) + C.
5.3. ATURAN PENGINTEGRASIAN BAGIAN F (X) = U. V .......................Fungsi Semula; Y = f (x) = U.V + U.V........Fungsi Turunan; f(x). dx = U.V + U.V F (X) = U.V + U.V.... F(X) berbentuk : F(X) =U.V. U.V = U.V + U.V
Contoh:
X. (X+1) . dX = ......? Misalkan : V = X .....................V = 1 U = (X+1) ......... U = (X+1) . dx U = 1 / (1/2+1). (X+1)1/2+1 U = 2/3 (X+1)3/2
Ingat bahwa :
Integral Definit mempunyai nilai definit karena nilai X dibatasi yaitu antara Xa dan Xb, serta Xa < Xb. Xa : Batas terendah dari integrasi; Xb : Batas tertinggi dari integrasi.
Xa
Xb f(X). dX = F(X)
Xa
Contoh:
1
5 3X2. dx = ?
1
= 3. 1/3 X3
1. Mengembalikan fungsi Turunan menjadi fungsi semula (fungsi asalnya); 2. Menentukan luas bangun fungsi dalam susunan salib sumbu.
Kegunaan Pertama :
Mengembalikan Fungsi Turunan Menjadi Fungsi Semula (Fungsi Asalnya):
Contoh (1):
Diketahui : MC = Q + 5 ; jika diproduksi 10 unit Biaya total 125; Tentukan Fungsi Biaya Total (TC) ....? TC = MC. dQ = Q2 + 5Q + C ; 125 = (10)2 + 5(10) + C ....... C = 25. TC = Q2 + 5Q + 25.
Contoh (2):
Diketahui Fungsi peneriaman marginal : MR = 5 3Q; Tentukan fungsi TR dan AR .....? TR = MR. dQ = (5-3Q) dQ = 5Q 3/2Q2 + C dan C =0 TR = 5Q -3/2Q2 dan AR = TR/Q = 5 3/2Q.
Contoh (3):
Diketahui fungsi Produk marginal : MP = 9 + 16X -3X 2; Tentukan Fungsi Produksi Total (TP)....? TP = MP. dX = 9X + 16/2 X2 3/3 X3 + C TP = 9X + 8X2 X3 + C ; dan C = 0. TP = 9X + 8X2 X3.
Contoh (4):
Diketahui Kecenderungan konsumsi marginal (Marginal Propensity to Save): MPC = 0,8 ; dan Konsumsi pada saat pendapatan Nol (Y=0) adalah Rp 15, - ; Tentukan Fungsi konsumsi ( C* ) ......?
Dan MPC = 0,8 C* = MPC. dY = 0,8. dY C* = 0,8 Y + C;.......... 15 = 0,8 (0) + C ......C = 15. Jadi fungsi konsumsi : C* = 0,8 Y + 15.
Contoh (5):
Diketahui fungsi kecenderungan tabungan marginal (Marginal Propensity to Save) : MPS = 0,3 0,1 Y -1/2 ; diwaktu Tabungan Nol (S = 0) Pendapatan ( Y = 81); Tentukan Fungsi Tabungan....?
S = MPS. dY = (0,3-0,1Y-1/2) dY = 0,3Y 0,2 Y1/2 + C.
S = 0,3Y 0,2 Y1/2 + C. S = 0 maka: Y = 81; 0 = 0,3 (81) 0,2 (81)1/2 + C.jadi: C = -22,5. S = 0,3Y 0,2 Y1/2 - 22,5.
Contoh (6):
Diketahui Fungsi Marginal Cost : MC = 2.e 0,2Q ; Biaya produksi (TC = 90) diwaktu produksi Nol (Q=0) . Bentuklah fungsi TC.? TC = MC.dQ = 2.e 0,2Q .dQ ; Misalkan : 0,2 Q = U. U = 0,2 Q .dU/dQ = 0,2 dQ = dU/0,2. TC = 2.e U . dU/0,2 = 2/0,2. e U . dU = = 10. e U . dU TC = 10.eU + C ....TC = 10. e 0,2Q + C; 90 = 10. e 0,2(0) + C ......C = 80. Jadi : TC = 10. e 0,2Q + 80.
Kegunaan Kedua:
Menentukan Luas Bangun Fungsi Dalam Susunan Salib Sumbu
0 0
X Xa=1 Xb=5
( 2, 4 )
DP= -Q+6
Sb X
Surplus Konsumen (Consumers Surplus) : Dari Gambar di atas fungsi permintaan menunjukkan persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang dibeli dengan haraga barang tersebut. Harga keseimbangan pasar yang terjadi adalah Pe (Pe=4), dan jumlah barang yang diminta Qe (Qe=2). Apabila kemampuan daya beli konsumen perunit barang di atas dari harga pasar (Pe) atau Harga pasar dalam kenyataannya di bawah kemampuan daya beli konsumen berarti konsumen mendapat keuntungan utilitas (bukan keuntungan yang sebenarnya).
Oleh karena itu Surplus Konsumen sebagai keuntungan utilitas yang diperoleh konsumen sebagai dampak dari kenyataan bahwa harga pasar (Pe) lebih rendah dari kemampuan daya beli konsumen per unit barang (P). Untuk Menentukan Besarnya Surplus Konsumen (Keuntungan Utilitas Total Konsumen) menggunakan rumus:
SK =
Q0
Qe f(D). dQ - Qe.Pe ;
Dari Contoh soal diatas dapat dihitung surplus Konsumen sebagai berikut: SK = 02 (-Q+6)). dQ - Qe.Pe SK = Q2 + 6Q 0/2 (2.4)
-1/2
Contoh (3):
Diketahui Fungsi Permintaan : P = - Q 2 + 16; Jika Harga Keseimbangan Pasar (Pe = 12 ). Tentukan Besarnya Surplus Konsumen ..?
Contoh (1):
Diketahui Fungsi Penawaran : P = Q + 4 ; jika harga keseimbangan pasar diketahui Pe = 7 ; Tentukan besarnya Surplus Produsen....?
Y
S P= Q + 4
( 3, 7 )
Sb X
Q* MR.dQ -
Q0
Q* MC .dQ
MR
Sb.Y
mak
MC
Sb. X 00 Q*
Contoh :
MR = 25 5Q -2Q2 dan MC = 15 -2Q Q2; Tentukan Keuntungan Total Maksimum .? Laba Maksimum: MR = MC 25 5Q -2Q2 = 15 2Q -Q2 Q2 + 3Q 10 maksimum = = 0.(Q+5) (Q-2) = 0.Q* = 2. Q* (25 5Q -2Q2).dQ maksimum
Q0
Q0
Q* (15 -2Q Q2 ). dQ
= {25Q-5/2Q2-2/3Q3} 0/2 -
{ 15Q Q2- 1/3 Q3} 0/2 maksimum ={25.2 5/2.22- 2/3.23 { 15.2- 22 1/3.23} maksimum = 34/3
Berdasarkan contoh ini kita dapat menyatakan bahwa jumlah akumulasi modal selama interval waktu 0 s.d. t dengan integral definit :
0
I= I (t)
Sb. t
Keterangan: dK/dt : Pertambahan modal persatuan waktu; Tingkat pembentukan modal (dKdt) pada waktu t adalah identik dengan tingkat aliran investasi Netto
(Net Investment) pada waktu t (tingkat investasi netto pertahun; Persediaan modal awal pada waktu t = 0 adalah K(0); K(t) menunjukkan jumlah K yang ada pada setiap titik waktu; Contoh (1): Bila investasi netto merupakan aliran konstan pada I(t) = 1000 satuan pertahun; berapakah total investasi netto (pembentukan modal) selama satu tahun dari t = 0 s.d. t =1. Jawab:
0
1 I (t). dt
Contoh (2): Bila Investasi netto pada tahun ke t : I(t) = 3 t 1/2 (ribuan dollar pertahun) yaitu aliran yang tidak konstan. Apa yang terjadi dengan pembentukan modal selama interval waktu (1, 4), yaitu selama tahun kedua, ketiga, dan keempat. Jawab:
0
4 I (t). dt =
Berdasarkan contoh di atas, kita dapat menyatakan jumlah akumulasi modal selama interval waktu (0, t), untuk setiap tingkat investasi I(t).
0
t I (t). dt =
K(t) 0
/t = K(t) K(o)
atau : K(t) = K(0) + 0t I (t). dt. Keterangan: K(t): menunjukkan jumlah K yang ada pada setiap titik waktu; dK/dt : pertambahan modal (K) persatuan waktu atau disebut tingkat pembentukan modal pada waktu t; K(0) : Persediaan modal awal atau persediaan modal pada waktu t = 0; Jadi: K(t) = K(0) +
0
t I (t). dt.
Pembahasan nilai diskonto dan nilai sekarang dari arus pendapatan dapat menngunakan dua formula diskonto, yaitu:
Sekarang dimisalkan kita mempunyai aliran atau arus nilai yang akan dating, yaitu rangkaian pendapatan piutang pada berbagai waktu atau pengeluaran biaya hutang pada berbagai waktu. Bagaimana kita menghitung nilai sekarang dari seluruh aliran kas/ aus kas.
Rt = Ro. (1+r) t ;
Nilai Sekarang dari Arus Pendapatan (Ro):
Ro2 = R1 (1+r) -2 Nilai sekarang dari pendapatan tahun ke 3: Ro3 = R1 (1+r) -3. Total Nilai Sekarang dari arus pendapatan tahun 1, 2, dan tahun ke 3 :
Ro = Rt. e rt.
Total Nilai Sekarang dari Pendapatan selama t tahun adalah:
t Rt. e rt. dt
Contoh untuk bunga kontinu: Diketahui aliran pendapatan setiap tahun konstan sebesar D, suku bunga pertahun r; Tentukan Total nilai sekarang dari pendapatan selama t tahun:
t D. e rt. dt.
= D. 0t e U.(dU/-r) = D. 0t (1/-r). e U.dU. = - D/r. 0t eU.dU. .....ingat : eU = eU = -D/r. [eU. 0/t ] = - D/r.[ e -rt. 0/t ] = - D/r. [ e-r(t) e r(0) ] = + D/r [D/r. e rt ]
jadi :
= D/r [ 1 e rt ]
Aliran kas konstan D = 3000; Suku bunga pertahun 0,06 (6%). Tentukan Total nilai sekarang dari pendapatan selama 2 tahun jika bunga diperhitungkan secara kontinu. Penyelesaian : Cara I, Menggunakan Rumus:
= D/r [ 1 e rt ]
= 3000/ 0,06 [ 1 2,71828 -0,06(2) ] = 50.000 ( 1- 0,8869 )
= 5655.
Cara II, Menggunakan Integral:
=
= =
0
t Rt. e rt. dt
= 3000 02 e -0,06.t .dt. Misalkan : U = -0,06 t......dU/dt = -0,06...dt = dU/-0,06 = 3000 02 e U.(dU/-0,06)= 3000 02 (1/-0,06) e U.dU
= 3000/-0,06 02 e U.dU; ingat : eU = eU. = -50.000. e U 0/2 = -50.000. e (-0.06.t) 0/2 = -50.000 [ e -0,06(2) - e -0,06(0) ]
Penyelesaian:
= Rt (1+r) t = o + 1
Nilai sekarang pendapatan periode awal (tahun ke 0): o = Rt (1+r) t = 3000 (1+0,06)-0 = 3.000,00 Nilai sekarang pendapatan periode ke 1: 1 = Rt (1+r) t = 3000 (1+0,06)-1 = 2.830,19. Total Nilai sekarang selama 2 tahun : = o + 1 = 3.000,00 + 2.830,19 = 5.830,19. Dalam bentuk Tabel disajikan:
Periode 0 1 Jumlah ( = NPV ) Pendapatan 3.000,00 3.000,00 6.000,00 DF=1/(1+r)t 1 0,9434 Nilai Sekarang (PV) 3.000,00 2.830,19 NPV=5.830,19
----------batas integral-------------