Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK EMIGRASI PENDUDUK SUNDA BUITENZORG KE REJANG LEBONG BENGKULU PADA TAHUN 1908-1912.

Nama No. registrasi Jurusan/program studi Fakultas Lembaga : Budy Supriyanto : 00440223 : Pendidikan Sejarah / S-1 : Fakultas Ilmu Sosial : Universitas Negeri Surabaya

Pada tahun 1900 pemerintah Hindia Belanda melaksanakan poitik etis yang memiliki tiga rumusan yaitu edukasi, irigasi, dan emigrasi. Rumusan emigrasi dilaksanakan pertama kali oleh H.G Heyting dengan memindahkan penduduk Jawa ke Gedong Tataan Lampung pada tahun 1905. Bercermin pada percobaan emigrasi pertama, pada tahun1908 dilaksanakan emigrasi penduduk Sunda Buitenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu oleh Kontrolir Rejang Lebong D.G Hooyer. Berdasarkan latar belakang tersebut maka timbul permasalahan dalam penyusunan skripsi ini, yang dapat dirumuskan sebagai berkut; 1). Apa latar belakang pemerintah Hindia Belanda melaksanakan kebijakan emigrasi penduduk Sunda Buitenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu pada tahun 1908-1912, 2). Bagaimana pelaksanaan migrasi penduduk Sunda Buitenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu pada tahun 1908-1912 tersebut. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas tentang latar belakang dan proses pelaksanaan kebijakan emigrasi penduduk Sunda Buitenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu pada tahun 1908-1912, serta peneliti ingin mencoba untuk membuka wacana tentang kebijakan Pemerintah Hindia Belanda terkait dengan program emigrasi yang dilaksanakan. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahapan heuristik yang dilaksanakan dengan melakukan studi pustaka dan arsip, kritik dengan melakukan kritik intern terhadap data yang diperoleh, interpretasi yang dilaksanakan dengan melakukan penafsiran terhadap data yang telah diperoleh dan historigrafi yang berupa penulisan mengenai suatu kisah sejarah. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan emigrasi penduduk Sunda Butenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu pada tahun 1908-1912 dilaksanakan dengan latar belakang untuk mengembangkan pertanian di Rejang Lebong Bengkulu. Ide pelaksanaan emigrasi berawal dari pemikiran para bangsawan pribumi di Rejang Lebong yang menilai bahwa pertanian di Rejang Lebong perlu dikembangkan agar pemenuhan bahan pangan seperti beras untuk para buruh-buruh tambang yang selama ini didatangkan dari Jawa dapat tercapai. Pelaksanaan emigrasi selanjutnya dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda yang mulai mengorganisir pelaksanaan emigrasi tersebut, pada tahun 1908 dilaksanakan emigrasi pertama ke Rejang Lebong dengan menggunakan kas marga Rejang Lebong,

ix

kemudian pada tahun-tahun berikutnya mengenai pencarian emigran dilaksanakan dengan mengirimkan para emigran-emigran pada tahun sebelumnya, mantri perkebunan, dan juga agen kepolisian untuk membujuk penduduk Sunda Buitenzorg agar bersedia pindah ke Rejang Lebong. Pelaksanaan emigrasi penduduk Sunda Buitenzorg ke Rejang Lebong Bengkulu sempat mengalami kegagalan dalam hal pencarian emigran pada tahun 1912. Pembiayaan mengenai pelaksanaan emigrasi ini semuanya ditanggung oleh pemerintah Hindia Belanda termasuk dana bagi pembukaan pemukiman baru di Kepahiang, Curup, dan Rejang Lebong bagi para emigran-emigran tersebut. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan emigrasi tersebut secara keseluruhan mengalami peningkatan khususnya dalam bidang pertanian, pertanian mengalami peningkatan dalam pembukaan sawah baru yang semakin banyak dilakukan oleh penduduk Rejang Lebong dengan bantuan emigran Sunda Buitenzorg yang dipindahkan kesana, pola penanaman padi juga mengalami perubahan. Emigrasi telah merubah pola penanaman padi di Rejang Lebong yang selama ini menggunakan pola penanaman padi ladang beralih ke pola penanaman padi sawah yang sama seperti di Jawa, pelaksanaan emigrasi secara keseluruhan berhasil, terutama dalam pencapaian tujuan pemenuhan bahan pangan beras.

Anda mungkin juga menyukai