Anda di halaman 1dari 13

\

,
..
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGANDARAT
GEOUNG KARYA TElP. (021) 3506138.
I
FAX: (021) SS07202. 3506129,
JL. MEROEKA BARAT NO.8
3506129. SS06145, SS06145, 3506143.3862179
3506143. 3862220 email: hubdalCilhubdal.web.1d
JAKARTA 10110
I Home Page : www.hubdal.web.ld
INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : SK.4320/KU.006/DRJD/2010
TEN'TAlfG
PERLAKUAN (TREATMENT) AKUlfTANSI TERBADAP BASIL PEKERJAAlf
BELAN'JA MODAL DI LlN'GK.lJN'GAN' DIREKTORAT JEN'DERAL
PERHUBUNGAN DARAT
o
Menimbang a. bahwa untuk memberikan pedoman dalam penyusunan
laporan keuangan, khususnya berkaitan dengan laporan
barang m.ilik negara hasil peketjaan di Iingkungan
direktorat jenderal perhubungan darat, perlu disusun
perlakuan .(treatment) akuntansi yang mengatur pola
pencatatan barang milik negara ha.sil pekeIjaan di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Perlakuan
(Treatment) Akuntansi Terhadap Hasil Peketjaan Belanja
Modal Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat dengan Instruksi Direktur Jenderal.
Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tabun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Repuplik: Indonesia Nomor 4286);
2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4355) ;
3 Undang-undang Nomor 15 Tabun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4400) ;
4 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tabun 2005 Nomor 49,Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4503);
o
5 Peraturan Pemerintah Nbmor 6 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1609 ) ;
6 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010; .
7 Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Ke:rja Kementerian Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 90 Tahun 2006 ;
8 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerlan Negara
Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peratura Presiden Nomor 66 Tahun 2006 ;
9 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK..:018/1999
Standar Klasifikasi dan Kodefikasi Barang ;
10 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001
Tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan
Negara Dalam Sistem Akuntansi Pemerintahan ;
11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
Tentang Sistem Akuntansi dan Pe1aporan Keuangan
Pemerintah Pusat ;
12 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. KM.60 TallUn
2010 tentailg Organisasi dan Tata Ke:rja Kementerian
Perhubungan;
MENGINSTRUKSlKAN
Kepada a. Para Pejabat pada Kantor / Satuan KeIja di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang bertindak
se1aku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
Ese10n I (UAPPB-El);
b. Para Unit Akuntansi Pembantu
Wilayah (UAPPB-W); dan
Pengguna Barang
c. Para Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).
o
UNTUK
PERfAMA Melakukan Perlakuan (Treatment) Akuntansi Terhadap
Barang Milik Negara Hasil Pekerjaan di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, berupa:
a. perlakuan (treatment) akuntansi
hasil kegiatan belanja modal;
pemiodahtanganan
b. perlakuan (treatment) akuntansi barang milik negara
hasil pekerjaan yang akan diserahkan ke Dinas
Perhubungan/Pemerintah Daerah, Universitas,
Sekolah. Yayasan, Perusahaan Swasta ;
c. perlakuan (treatment) akuntansi barang milik negara
hasil pekerjaan yang akan' diserahkan ke Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ;
" \
l
d.
e.
perlakuan (treatment) akuntansi barang milik negara
hasil pekerjaan yang dibangun dan digunakan /
dioperasionalkan Unit Pelaksana Teknis (UPf) ;
perlakuan (treatment) akuntansi hasil pekerjaan fasilitas
kese1amatan jalan yang dibangun di jalan nasiona1;
f. perlakuan (treatment)
pekerjaan rehabilitasi,
tetap.
akuntansi terhadap
renovasi dan restorasi
hasil
aset
KEDUA Perlakuan (treatment) akuntansi Pemindahtanganan Hasil
Kegiatan Belanja Modal sebagaimana dimaksud DIKTUM
PERTAMA huruf a, meliputi:
a. pemiodahtanganan barang milik negara untuk
1 tanah dan / atau bangunan ;
2 selain tanah dan / atau bangunan yang bernilai Iebm
dari Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah).
dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR.
.'.
b. pemindahtanganan barang milik negara berupa tanah
dan / atau bangunan tidak memerlukan persetujuan
DPR apabila :
1 sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau
penataan kota ;
2 harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan
pengganti sudah disediakan dalam dokumen
penganggaran ;
3 diperuntukkan bagi pegawai negeri ;
()
4 diperuntukkan bagi kepentingan umum ;
5 dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
dan/atau berdasarkan perundang
undangan yang jika status kepemilikannya
dipertahankan tidak layak secara ekononUs.
c. pemindahtanganan barang milik negara berupa tanah
dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1 untuk tanah dan I atau bangunan yang bemilai di
atas Rp. 10.000.000.000.- (sepuluh mUyar rupiah)
dilakuk8n oleh pengelola barang setelah mendapat
persetujuan Presiden;
2 untuk tanah dan / atau yang bernilai
A ,
sampai dengan Rp. 10.000.000.000.- (sepuluh milyar
J
rupiah) dilakukan oleh pengelola barang.
d. pemindahtanganan barang milik Negara selain tanah
dan I atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh mUyar rupiah) dilakukan
oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan
pengelola barang.
e. pemindahtanganan barang milik negara selain tanah
dan I atau bangunan yang bernilai di atas Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) sampai
dengan Rp. 100.000.000.000,- (seratus mllyar rupiah)
dilakukan oleh pengguna barang setelah mendapat
persetujuan Presiden.
f. usul untuk memperoleh persetujuan Presiden diajukan
olehpengelola barang.
KETIGA Perlakuan (Treatment) Akuntansi Barang Milik Negara Hasil
PekeIjaan Yang Akan Diserahkan. Ke Dinas
Perhubungan/Pemerintah Daerah, Universitas, Sekolah,
Yayasan, Perusahaan Swasta sebagaimana dimaksud
DIKTUM PERTAMA hurnf b, meliputi:
a. barang milik negara yang sejak awal perencanaan akan
diserahkan ke dinas perhubungan/pemerintah daerah
universitas, sekolah. yayasan, perusahaan swasta
diberlakukan. sebagai unsur belanja modal dalam
penganggarap..
b. sebelum terbit berita acara serah terima operasional,
barang milik negara sebagaimana dimaksud pada humf
o
a. wajib dilaporkan. dalam neraca sebagai ekuitas dana
investasi pemerintah berupa aset definitif sesuai dengan
jenis kelompok aset dengan pengungkapan yang
memadai.
c. setelah terbit berita acara serah terima operasional,
sambil menunggu penetapan pemerintah tentang
legalitas hibah, barang milik negara dimaksud wajib
dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas dana lancer
pemerintah berupa persediaan dengan pengungkapan
yang memadai.
d. setelah terbit surat keputusan penetapan pemerintah
tentang legalitas hibah, barang milik negara dimaksud
dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam catatan
atas laporan barang milik negara sebagai aset yang
telah dihibahkan ke Dinas Perhubungan/Pemerintah
Daerah.
KEEMPAT Perlakuan (Treatment) Akuntansi Barang Milik Negara Hasil
PekeIjaan Yang Akan Diserahkan Ke Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) sebagaynana dimaksud DIKTUM
PERTAMA huruf c, meliputi:
a. sesuai dengan prinsip substansi mengungguli bentuk
(substance over form) akuntansi pemerintahan, maka
barang milik negara yang digunakan oleh Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) diberlakukan sebagai unsur
modal.
b. barang milik negara yang digunakan oleh Badan Uaaha
Milik Negara (BUMN) berdasarkan penyerahan dari
pengelola barang dan prinsip substansi mengungguli
bentuk (substance over forrrq sebagaimana dimaksud
huruf a, wajib dilaporkan dalam neraca Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sebagai ekuitas pemerintah pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
pengungkapan yang memadai.
"
()
- KELIMA
c. sebelum. terbit berita acara serah terima operasional,
barang milik negara sebagaimana dimaksud- huruf a,
wajib dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas dana
investasi pemerintah berupa aset defmitif sesuai dengan
jenis kelompok aset dengan pengungkapan yang
memadai.
d. setelah terbit berita acara serah terima operasional,
sambil menunggu penetapan pemerintah tentang
legalitas hibah, barang milik negara yang telah
disajikan dalam laporan keuangan pemerintah pusat
agar dieliminasi sehingga tidak terjadi pembukuan
ganda.
e. Kementerian Negara / Lembaga yang melaporkan
barang neraca Kementerian Negara /Lembaga wajib
memberikan penjelasan yang memadai tentang barang
milik negara dimaksud.
Perlakuan (Treatment) Akuntansi Barang Milik Negara
Hasil PekeIjaan Yang Dibangun Dan Digunakan /
Dioperasionalkan Unit Pelaksana Teknis (UPI')
sebagaimana dimaksud DIKTUM PERTAMA huruf d,
meliputi:
a. barang milik negara yang dibangun dan
digunakan/ dioperasionalkan oleh Unit Pelaksana
Teknis (UPI') diberlak:ukan sebagai unsur modal.
. b. terhadap barang milik negara yang dibangun dan
digunakan/ dioperasionalkan oleh Unit Pelaksana
Teknis (UPI') berdasarkan penyerahan dari Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPI') kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Darat/Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat selaku Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-El) dan dari
Direktur Jenderal Perhubungan Darat/Sekretaris
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kepada Kepala
Unit Pelaksana Teknis (UPT), wajib dilaporkan dalam
neraca Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai ekuitas
dana investasi berupa aset defmitif dengan
pengungkapan yang memadaL
c. Kementerian Negara/Lembaga yang melaporkan
barang milik negara dalam neraca Kementerian Negara
/Lembaga wajib memberikan penjelasan yang
memadai tentang barang milik negara dimaksud.
\
\
KEENAM Perlakuan (Treatment) Akuntansi HasU PekeIjaan Fasilitas
Keselamatan Jalan Yang Dibangun Di Jalan Nasional
,sebagaimana dimaksud DIKTUM PERTAMA huruf e,
meliputi:
a. barang milik negara berupa fasilitas keselamatan jalan
yang dibangun di jalan nasional, diberlakukan sebagai
unsur modal.
b. sebelum terbit berita acara serah terima operasional,
barang milik negara sebagaimana dimaksud pada huruf
a, wajib dilapoikan dalam neraca satuan keIja sebagai
ekuitas dana investasi pemerintah berupa aset defmitif .
sesuai dengan jenis kelompok aset dengan
pengungkapan yang memadai.
c. setelah t,erbit berita acara semh terima operasional
terhadap barang milik negara sebagaimana dimaksud
pada huruf a, dari Kuasa Pengguna Anggaran Satuan
KeIja kepada Direktur Jenderal Perhubungan
Darat/Sekretaris Direktorat, Jenderal Perhubungan
Darat selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Barang Eselon I (UAPPB-El) dan dari Direktur Jenderal
Perhubungan Darat/Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat kepada Direktur Di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, wajib
dilaporkan dalam neraca Kantor Pusat Di1;jen
Perhubungan Darat sebagai ekuitas dana investasi
berupa aset defmitive dengan pengungkapan yang
memadai.
d. Kementerian Negara/Lembaga yang melaporkan barang
milik negara dalam neraca Kementerian Negara
,< \ /Lembaga wajib memberikan penjelasan yang memadai
" J tentang barang milik negara dimaksud.
KETUJUH Perlakuan (Treatment) Akuntansi Terhadap HasU Pekerjaan
Rehabilitasi, Renovasi dan Restorasi Aset Tetap
sebagaimana dimaksud DIKTUM PERTAMA huruf f,
meliputi:
a. pengeluaran setelah perolehan aset tetap yang dapat
dikapitalisasi dan memenuhi batasan i ~ minimum,
dicatat dan dilaporkan sebagai penambah nUai aset
tetap, serta dianggarkan dalam belanja modal.
selanjutnya terhadap penambahan tersebut
dilaporkan dalam laporan keuangan dan laporan
barang milik negara.
b. rehabilitasi adalah perbOOkan aset tetap yang rusak
sebagian dengan tanpa meningkatkan kualitas atau
kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai
dengan kondisi semula. Pengeluaran dengan tujuan
rehabilitasi aset tetap tidak dikapitalisasi sebagai
penambah nilOO aset tetap, serta tidak dianggarkan
dalam belanja modal sebingga tidak dicatat dalam
laporan barang milik negara.
o
c. renovasi adalah perbaikan aset tetap yang rusak atau .
mengganti yang book dengan maksud meningkatkan
kualitas atau kapasitas. Sedangkan restorasi adalah
perbaikan aset tetap yang rusak dengan tetap
mempertahankan arsitektumya. Pengeluaran dalam
rangka renovasi dan restorasi sepanjang meliputi
biaya yang dike1uarkan untuk meningkatkan kualitas
dan atau kapasitas, dan memenuhi batasan nilai
minimum dicatat. dan dilaporkan sebagai
penambahan nilOO aset tetap, serta dianggarkan
dalam belanja modal. Selanjutnya terhadap
penambahan tersebut dilaporkan dalam Laporan
Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara.
d. nilai renovasi aset tetap yang bukan milik satuan
.keIja terkait merupakan aset tetap renovasi yang
diklasifikasikan ke dalam aset tetap Iainnya oleh
satuan keIja yang melakukan renovasi.
e. nilai renovasi aset tetap sebagaimana climaksud
huruf d, tidak dicatat di dalam Aplikasi Simak BMN,
cukup dicatat dalam Aplikasi SAKPA melalui Jurnal
Neraca. .
KEDELAPAN
Contoh tata cara penulisan jurnal terhadap perlakuan
(treatment) akuntansi terhadap barang milik negara hasil
pekeIjaan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
secara rinci tercantum dalam Lampiran Instruksi ini.
.;e.
KESEMBlLAN
KESEPULUH
KESEBELAS
o
Perlakuan. (Treatment) Akuntansi Terhadap Barang Milik. Negara
Hasil Pekerjaan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat ini diber1akukan. sebelum terbentuknya Unit Pelaksana
Teknis {UPT} Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Para Pejabat Eselon II melak:ukan pengawasan terhadap
pelaksanaan instruksi ini.
Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan
dan/atau kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : JAKARTA
Padatanggal : 31 Desember. 2010
DIREK.TUR JENDERAL PERBUBUKGAN DARAT
Drs, SUROYO ALIMOESO
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 195310181976011 001
Sannan Instruksi ini disampaikan kepada. yth:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan ;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
4. Para Kepala Bagian di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat;
5. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat;
6. Para Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.
Lampiran Instruksi Direktur Jenderal PerhubUngan Darat
Nomor SK.4320/KU.OO6/DRJD/2010
Tanggal : 31 DESEMBER 2010
TATA CARA PENULISAN JURNAL TERHADAP PERLAKUAN (TREATMENT)
AimNTANSI TERBADAP BAR.ANG MILIK. NEGARA BASIL PEKERJAAN DI
LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
1. PENJELASAIf KETENTUAN PEMlNDAH TANGANAN BARANG MILlE NEGARA
BASIL PEKERJAAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT
2. PERLAKUAN AKUNTANSI BAR.ANG MlLIK NEGARA BASIL PEKERJAAN YANG
AKAN DlSERA.HKAN KE DINAS PERHUBUNGAN / PEMERINTAH DAERAB
o a. Tidak ada Penjumalan.
b. Pencatatan pada saat perolehan Aset (Sebelum Terbit Berita Acara Serah
Terima Operasional) :
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
Jalan, lrigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Diinvestasikan dalam aset tetap xxx
c. Pencatatan Sete1ah Terbit Berita Acara Serah Terima Operasional (sebelum
penetapan Pemerintah tentang legalitas hibah) :
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Lalu melakukan Reklasifikasi Masuk ke persediaan,
Persediaan xxx
Cadangan Persediaan xxx
d. Pencatatan Sete1ah Terbit Surat Keputusan Penetapan Pemerintah tentang
Legalitas Hibah :
Cadangan Persediaan
Persediaan xxx
"
3. PERLAKUAN AKURTANSI BARANG M1LlK. NEGARA BASIL PERERJAAN
YARG AKAN DISERAHKAN ICE BADAN USAHA MILIK. NEGARA (BUl\IlN)
a. Tidak ada PenjumaIan.
h. Tidak ada PenjumaIan.
c. Pencatatan pada saat perolehan Aset (Sebelum Terbit Berita Acara Serah
Terima) :
Tanah xxx
PeraIatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
o
JaIan, lrigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Diinvestasikan daIam aset tetap xxx
d. Pencatatan Setelah Terbit Berita Acara Serah Terima OperasionaI :
Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
e. Tid.ak ada Penjumalan.
4. PERLAKUAN AKUNTANSI BARANG MlLm. NEGARA BASIL PEKERJAAN YANG
DIBANGUN DAN DIGUNAKAN I DIOPERASIONALKAN UNIT PELAKSANA
TEKNIS (UPT)
a. Tidak, ada Penjumalan.
b. Pencatatan Pada UPT Saat Penyerahan dari Direktur Jenderal Perhubungan
Darat kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) :
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedurtg & Bangunan xxx
Jalan, Iirigasi dan Jembatan xxx
Aset tetap lainnya xxx
Konstruksi DaIam Pengetjaan xxx
c. Tidak Ada Penjumalan.
5. PERLAKUAN AKUNTANSI RASn. PEKERJAAN FASlLlTAS KESELAMATAN
JALAN YANG DmANGUN DI JALAN NASIONAL
a. Tidak Ada Penjurnalan.
b. Pencata4\n pada saat perolehan Aset sebelum Terbit Berita Acara Serah Terlma
Operasional dilakukan oleh Satuan Kelja Pelaksanaan Pekeljaan :
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Diinvestasikan dalam aset tetap xxx
o
c. Pencatatan Pacia Saat Terbit Berita Acara Serah Operasional :
1). Pencatatan yang dilakukan oleh Satuan KeIja Pelaksana PekeIjaan :
Diinvestasikan dalam aset tetap xxx
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan,', xxx
Jalan, lrigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
2). Pencatatan yang dilakukan oleh Satker Kantor Fusat:
Tanah xxx
Peralatan & Mesin xxx
Gedung & Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jembatan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Diinvestasikan dalam aset tetap xxx
d. Tidak ada PenjurnaIan.
6. PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KAPITALISASI BASn. PEBERJAAN
REHABILITASI, RENOVASI DAN RESTORASI ASET TETAP
a. Tidak ada PenjurnaIan.
h. Tidakada PenjurnaIan.
.

c. pencatatan atas renovasi asset tetap milik satuan keIja dengan
maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas:
Peralatan Dan Mesin xxx
Gedung Dan Bangunan xxx
Asset Tetap Lainnya xxx
Jalan, Irigasi dan Jembatan xxx
Diinvestasikan dalam asset tetap xxx
d. pencatatan atas renovasi aset tetap yang bukan milik satuan keIja
dengan maksud meniogkatkan kuatitas atau kapasitas:
Aset Tetap Lainnya xxx
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap xxx
e. tidak ada penjualan.
o
DIREKTUR JElmER.AL PERBOBU1fGAN DARAT
Dra. SUROYO ALIMOESO
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19531018 197602 1 001

Anda mungkin juga menyukai