Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK Deiby F.

Kumakaw, Program studi Pendidikan ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado, 2013, Judul: Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Manado. Dibawah Bimbingan : Drs. R.I.J. Pangkey dan Drs. S. Dehoop, M.Si. Untuk mencapai tujuan pengajaran, bukanlah suatu hal yang mudah. Sering guru berhadapan dengan berbagai masalah sehingga tidak tercapai tujuan pengajaran secara optimal.Dengan kata lain bahwa harapan sering tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam suatu pengamatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dijumpai masalah seperti, rendahnya prestasi belajar siswa, adanya guru-guru yang kurang memahami tentang ketrampilan mengajar, belum menerapkan ketrampilan variasi stimulus secara optimal dalam proses mengajar, hasil belajar ekonomi. Penelitian ini diangkat untuk menjawab permasalahan proses pembelajaran yang kurang efektif di SMP Negeri 2 Manado. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Yang menjadi hipotesis tindakan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Penggunaan variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 2 Manado. Sampel penelitian tindakan kelas ini di ambil dari siswa yang berjumlah 25 orang. Adapun hasil penelitian tindakan kelas ini adalah ketika menerapkan penggunaan variasi stimulus terdapat peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari tes pada putaran I dari 25 siswa yang tuntas 9 orang atau 36% dan yang belum tuntas sebanyak 16 orang atau 64%. Pada putaran ke II terjadi peningkatan dari 27 siswa, sebanyak 24 siswa atau 26% yang tuntas dan tinggal 1 siswa yang belum tuntas atau 4%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Variasi Stimulus, Hasil Belajar

PENDAHULUAN Sebagaimana biasanya dalam proses belajar mengajar selalu dititik beratkan pada pencapaian tujuan pembelajaran khusus yang telah dirumuskan dalam satuan pelajaran. Tujuan Pelajaran khusus ini lebih ditekannkan pada perubahan tingkah laku siswa yang sesuai dengan minat dan tingkat kematangannya.Dalam mencapai tujuan pembelajaran diatas, guru memegang perana penting dalam menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang baik, terutama yang berhubungan dengan keterampilan mengajarnya. Ketrampilan mengajar pada dasarnya mengarah pada kemampuan menampilkan jenis-jenis keterampilan yang menunjang keberhasilan belajar siswa.Dan salah satunya adalah keterampilan stimulus.Ketrampilan variasai stimulus merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang guru, karena ketrampilan ini membantu guru untuk melihat dan menilai sampai sejauh mana ketekunan siswa, antusias serta partisipasi siswa dalam proses interaksi belajar mengajar. Keterampilan variasi stimulus memiliki kegunaan menghasilkan belajar yang baik, memperkuat perbuatan yang dipelajari dan mencegah proses extinction biasa, mengisi waktu antara respons dan reinforcement yang tertunda serta sebagai insentif dalam menimbulkan aktivitas pendekatan. Dengan ketrampilan mengajar ditunjang pula oleh kemampuan pengetahuan akademik guru, penampilan guru dan komponen penting lainnya diharapkan hasil belajar siswa meningkat atau dengan kata lain ketrampilan megajar guru memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.Oleh sebab itu, setiap guru dalam mendukung tugas mengajar perlu ditunjang dengan berbagai keterampilan mengajar karena hanya dengan demikian guru akanlebih lancar dan mudah dalam usaha mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan pengajaran, bukanlah suatu hal yang mudah. Sering guru berhadapan dengan berbagai masalah sehingga tidak tercapai tujuan pengajaran secara optimal.Dengan kata lain bahwa harapan sering tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam suatu pengamatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dijumpai masalah seperti, rendahnya prestasi belajar siswa, adanya guru-guru yang kurang memahami tentang ketrampilan mengajar, belum menerapkan ketrampilan variasi stimulus secara optimal dalam proses mengajar, hasil belajar ekonomi. Pencapaian hasil belajar siswa dapat tercermin melalui kemampuan daya serap dalam hal ini dapat dilihat pada setiap mengadakan evaluasi hasil belajar pada setiap akhir pelajaran. Sesuai data yang ada mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Manado sebagian besar siswa masih rendah, bervariasi pada nilai 5 dan 6 karena kekurang mampuan guru dalam mata pelajaran IPS Terpadu. Proses belajar mengajar mata pelajaranIPS Terpadu di SMP Negeri 2 Manado menunjukkan adanya kelemahan, dimana guru tidak mampu mempraktekkan ketrampilan-ketrampilan mengajar yang seharusnya diperankan dalam setiap memberikan/menyajikan materi pelajaran. Termasuk keterampilan variasi stimulus yang belum diterapkan secara optimal. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya antusias dan partisipasi ssiwa dalam proses intrekasi belajar mengajar. Ada beberapa factor yang mempengaruhi

antara lain latar belakang pendidikan, kekurang mampuan guru memahami setiap tuntutan ketrampilan, waktu yang tersedia dan berbagai factor penyebab sehingga mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yang optimal.Kondisi yang demikian diduga memberi pengaruh kuat terhadap keinginan belajar siswa terhadap mata pelajaran tertentu, sehingga tidak mencapai hasil belajar siswa yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang hanya mencapai nilai antara 5,0 sampai 6,5. Atau dngan kata lain bahwa hasil yang dicapai tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam belajar yang telah ditetapkan yakni 7,0. Oleh sebab itu, perlu dicarikan jalan pemecahannya sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah mengharakan agar guru yang mengajar dapat menerapakan keterampilan variasi stimulus pada saat guru menyajikan materi pelajaran.Alasan utama hal ini perlu dilakukan adalah agar siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti setiap penyajian pelajaran, dan di samping itu pula siswa tidak akan meresa bosan dalam mengikuti pelajaran, sebaliknya mereka akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran, dan akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan hasil belajar. Kerena luasnya hal-hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada ketrampilan mengajar variasi stimulus, dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah maka dilakukan perumusan masalah sebagai berikut : Aapakah penggunaan Ketrampilan mengajar variasi Stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : a. Dapat menjadi bahan referensi bagi para peneliti di bidang pendidikan khsusunya dibidang pendidikan ekonomi. b. Dapat menjadi bahan referensi bagi para peneliti masalah-masalah pendidikan 2. Manfaat Praktis Manfaat Praktis penelitian ini diharapkan : a. Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam rangka mengembangkan kemampuan guru mengembangkan berbagai ketrampilan mengajar khususnya ketrampilan variasi stimulus. b. Dapat menjadi bahan masukan bagi praktis dibidang pendidikan dalam menyusun kurikulum. Menurut (Sudjana 2000:28) belajar sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses bealjar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilan dan kecakapan dalam bereaksi. Dalam pengertian ini terdapat kata perubahan yang berarti bahwa seseorang yang telah mengalami perubahan tingkah laku baik dalam aspek pengetahuan,

ketrampilan dan sikap. Perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan ialah dari tidak bisa menjadi bisa, dan tidak trampil menjadi terampil dan dalam aspek sikal ialah dari ragu-ragu menjadi yakin dan tidak sopan menjadi sopan dan dari kurang ajar menjadi terpelajar.Tanpa adanya perubahan tingkah laku, belajar dapat dikatakan tidak berhasil atau gagal.. Mengingat mengajar merupakan suatu perubahan yang memerlukan tanggung jawab moral, maka berhasilnya pendidikan siswa secara formal terletak pada tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas mengajar.Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat unik tapi sederhana. Diakat unik karena mengajar dilaksanakan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari dan mudah dihayati oleh siapa saja. Mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubugannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri sendiri. ( Uzer Usman dan Setiawan_ 2001:6). Pengertian ini mengandung makna guru dituntut untuk dapat beperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa uang mampu memanfaatkan lingkungan baik yang terdapat dalam kelas maupun yang terdapat di luar kelas. Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi professional yang kompleks sebagai interagrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah tingkah laku yang ditampilkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bermacam-macam variasi mengajar dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa, mengurangi atau mengatasi kejenuhan dan kebosanan sehinggadalam situasi belajar mengajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusias dan penuh partisipasi. Menurut T. Raka Johni variasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat dikelompokkkan menjadi : 1). Variasi suara Variasi suara adalah perubahan nada suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah hati dari cepat berubah menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih atau pada saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu. 2). Pemusatan Perhatian. Memusatkan perhatian pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru dengan perkataan seperti : Perhatikanlah baik-baik, Nah, ini penting sekali, :Dengar baik-baik. Ini agak sukar dimengerti, dan berbagai kata atau kalimat dan ungkapan yang senada dengan itu. Biasanya cara pemusatan dengan lisan ini diikuti dengan isyarat seperti menunjuk ke gambar yang tergantung didinding, atau papan tulis dan sebagainya. 3). Membaut Kesenyapan Sejenak Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang sangat sengajar selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian. 4). Mengadakan kontak pandang Bila guru berbicara menginteraksi dengan siswanya sebaiknya pandangan menjelajah keseluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk

menunjukkan hubungan yang intim dengan mereka yang kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. 5). Gerakan Badan dan Mimik Variasi dalam eskpresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang amat penting dalam berkomunikasi.Hal ini tidak saja sekedar menarik perhatian, tetapi lebih dari itu dapat menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah, misalnya tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata atau kelihatan tertarik dengan memperhatikan sesuatu gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam cara, misalnya mengangguk, menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala, hari dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran ,jarak, arah untuk menarik perhatian. 6). Mengubah Posisi Guru Pengertian posisi guru dalam kelas digunakan untuk memperhatikan perhatian siswa. Penggantian posisi disini dimaksudkan kea rah depan atau belakang, kadang-kadang duduk. Yang penting diingatkan adalalah variasi ini dipergunakan dengan maksud tertentu dan dilakukan secara wajar tidak berlebihan. Komponen keterampilan mengadakan variasai dalam kelas yang terakhir adalah mengubah pola dan tingkat interaksi antara guru siswa dan antara siswa dengan siswa lainnnya.Pola umum interaksi tersebut sangat beragam mulai dari situasi siswa bekerja sendiri-sendiri secara bebas, diantara kedua kutub ini banyak sekali pola-pola yang mungkin ada.Misalnya guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok kecil, tukar pendapat melalui diskusi, atau melakukan demonstrasi tanpa campur tangan guru.Dapat pula guru berbiara atau membantu murid secara perorangan, atau member pelajaran kepada seluruh kelas melalui pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Menurut Usman (2007) bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu yang kemudian menjadi tahu. Kemudian menurut Nitiwijaya (2000) menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh indiviu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Dari kedua pengertian belajar di atas, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi manusia oleh karena menyangkut suatu perubahan tingkah laku yang tidak dapat diperoleh tanpa suatu proses belajar. Dengan kata lain bahwa seorang individu dapat dikatakan belajar apabila ia telah memiliki suatu perubahan tingkah laku tertentu seperti dari yang tidak tahu tentang sesuatu objek menjadi tahu tentang sesuatu objek itu, bahwa individu itu telah memiliki pengetahuan atau pengertian yang khusus sehingga iapun memiliki respons yang berbeda dibandingkan dengan sebelum ia mengerti atau mengetahui sesuatu. Akan tetapi belajar yang dimaksud, bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan atau tanpa rencana secara terstruktur, tetapi belajar merupakan usaha yang harus dilakukan secara sadar. Kemudian belajar tidak dapat dilakukan dalam waktu tertentu saja, melainkan dapat dilakukan dalam kurun waktu yang tidak terbatas oleh karena hal itu menyangkut aspek kehidupan individu.

Menurut Surakhmad (2000) bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah dilakukan proses belajar. Hasil yang dicapai kemudian akan mendapat tempat di dalam perbendaharaan pengetahuan siswa dan setiap ada penambahan pengetahuan akan mempengaruhi struktur perbendaharaan itu secara menyeluruh. Selanjutnya menurut Purwanto (2000) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian siswa dalam belajar selama jangka waktu tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa yang mengalami proses belajar akan memiliki kemampuan atau menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru berdasarkan program pengajaran yang telah direncanakan dengan sebaik-baiknya, dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya pula. Dengan kata lain bahwa hasil belajar yang dicapai seorang siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor baik antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa bahkan antara siswa dengan sarana-prasarana yang tersedia. Pengenalan terhadap berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sangat penting artinya, dalam rangka membantu para siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Prestasi belajar adalah gabugan dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.Prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang setelah meyelesaikan sesuatu. Sedangkan belajar adalah salah satu kegiatan dalam keseluruhan proses pendidikan. Selanjutnya tentang prestasi belajar itu.Nawai (1998:8) menyatakan bahwa prestasi belajar disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Prestasi merupakan suatu kebanggaan seseorang jika dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Prestasi belajar tidak lepas dari proses untuk mencapai prestasi belajar itu sendiri. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Jika Penggunaan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus diterapkan dengan sebaik-baiknya, maka hasil belajar siswa akan meningkat. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah rancangan dengan penelitian tindakan di kelas (classroom action research). Rancangan yang digunakan mengacu pada Hopkins (dalam Sukidin, dkk, (2002). Penelitian ini terdiri dari tahapan tahapan sebagai berikut : tahapan perencanaan, tindakan, observasi / pengamatan, dan refleksi. Prosedur rancanagn penelitian tindakan tentang Penerapan Ketrampilan Mengajar Variasi Situmulus dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran IPS Terpadu adalah sebagai berikut : a. Perecanaan Kegaitan perencaan ini, merupakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan PTK. Pada tahap ini, peneliti bersama Guru mendiskusikan masalah yang dihadapi di kelas. Selanjutnya merumuskan masalah serta tindakan kelas yang akan dilakukan sebagai upaya penanggulanganyan. Pada tahap ini disusun scenario pelajaran, dengan menggunakan variasi stimulus dan menyusun tes formatif, menyusun lembar observasi kegaiatn dalam pembelajaran. Kegaitan ini meliputi (1) menyusun strategi pembelajaran,

memilih dan menetapkan materi pelajaran yang akan dipelajari, jenis jenis variasi pembelajaran yang digunakan dan alat evaluasi untuk kegaitan pengamatan. (2) memiliki dan menetapkan guru mata pelajaran ekonomi yang dapat dijadikan sebagai mitra dalam kegiatan pembelajaran. (3) melaporkan dan mengkonsultasikan rencana pelaksanaan kegiatan penelitian kepada pihak-pihak yang terkait khususnya Kepala Sekolah dan pembimbing dalam penelitian ini. b. Tindakan Kegiatan tindakan kelas, dalam proses belajar mengajar peneliti menerapkan Penerapan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu. Sedangkan jenis penilaian yang digunakan adalah tes hasil belajar.. Secara umum langkah langkah yang digunakan sebagai berikut : - Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar - Guru memberikan penjelasan umum tentang mekanisme penyajian materi - Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. - Melakukan evaluasi akhir Dengan alternative tindakan yang dilakukan oleh guru diharapkan terjadi perbaikan kegiatan pembelajaran dan terjadi peningkatan kompetensi dsesuai dengan rencana pembelajaran, khususnya pada siswa sasaran pembelajaran. Dengan pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi (Produksi Distribusi dan Konsumsi) c. Observasi /pengamatan Dalam meningkatkan ini, peneliti, bersama guru mitra secara bersama-sama melakukan pengamatan terhadap keseluruhan tindakan dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan, baik tindakan yang dilakukan oleh guru maupun tindakan yang dilakukan oleh siswa.Dosen pembimbing memberikan arahan arahan tentang pelaksanaan penelitian tersebut.Pengamatan secara komprehensif ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil objektif dalam pengumpulan data, sehingga dapat diambil kesimpulan yang sebenarya berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan, maka peneliti bersama guru mitra melakukan refleksi berupa analisis dan evaluasi terhadap keseluruhan kegiatan penelitian yang telah dilakukan.Hasil observasi ini dijadikan dasar untuk mengambil kesimpulan apakah perlu ada perbaikan rencana atukah hasil dari tindakan kelas tersebut telah memenuhi hasul maksimal.Kegiatan refleksi didasarkan pada hasil observasi yang termuat dalam lembar hasil observasi, lembar kegiatan siswa maupun data hasil tes kemudian dianalisis. Hasil tersebut diinterpresasi untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap hasil tindakan pada setiap pertemuan. Kegiatan refleksi ini selain menganalisis dan melakukan penilaian terhadap kegaitan dikelas juga ditujukan untuk mengetahui kembali keseluruhan rancangan penelitian. Hasil yang diperoleh melalui kegiatan refleksi ini, dijadikan acuan untuk menentukan langkah berikutnya apakah hasilnya belum sesuai harapan

(sesuai rencana), maka kegiatan proses tindakan kelas telah selesai. Pelakasnaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan tiga kali putaran namun apabila putaran kedua telah mencapai sasaran maka putaran berikutnya tidak dilanjutkan. Variabel penelitian yang hendak diamati dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar variasi stimulus. Variabel-variabel ini secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Ketrampilan variasai meliputi : Variasi gaya mengajar meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, membuat kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik dan mengubah posisi guru b. Hasil belajar adalah keberhasilan siswa yangdicapai melalui serangkaian belajar dalam hal ini dengan penerapan kemampuan guru menerapkan ketrampilan variasi stimulus. Data utama dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dan hasl evaluasi rancangan , proses dan capaian pelaksanana kegiatan belajar mengajar. Data tersebut diperoleh melaui lembar observasi pengamatan yang disusun berdasarkan indicator-indikator varibel yang telahd irumuskan.Dalam PTK ini ada tiga sumber data yaitu data primer yang tersebut dari. Observasi, mengatamati proses pembelajaran tindakan kelas dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung Wawancara, dilakukan baik dengan guru maupun dengan siswa itu sendiri untuk melengkapi data penelitian. Data nilai hasil belajar siswa sesudah dilakanakan PTK Teknik analisa data yang digunakan untuk mengkaji hasil-hasil belajar melalui serangkaian penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan teknik presentase (%) terhadap ketercapaian indicator setiap materi pada putaran penelitian tindakan kelas.Yang dijadikan dasar evaluasi dan refleksi tindakan kelas berupa analisa presentase dimana hasil tes formatif yang dilakukan baik putaran I maupun putaran II atau III jika pada putaran kedua hasil belajar yang dicapai belum mencapai tingkat ketuntasan minimal.Sedangkan nilai yang diperoleh dipersentasekan sehingga dikatahui apakah terjadi perkembangan atau tidak. Criteria ketuntasan keberhasilan belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dianggap berhasil apabila 85 % keseluruhan siswa mencapai nilai 7,0. Penelitian ini dilaksanakn di kelas VIIISMP Negeri 2 Manado yang berjumlah 25 siswa.Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga bulan yakni bulan agustus, September dan oktonber 20

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Perencanaan penelitian tindakan kelas ini berisikan hal-hal sebagai berikut : Rencana bahan penelitian : memuat bahan-bahan yang dibutuhkan ialah bahan pengamatan dan evaluasi dengan menggunakan alat Penilaian Kemampuan Guru untuk ketramplan variasi stimulus Rencana tindakan kelas : langkah langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan tindakan pengamatn refleksi hasil peneltiian
8

Rencana evaluasi : pre test dan pos test dalam rangka mengetahui hasil capaian siswa Rencana Kriteria Keberhasilan : criteria yang akan digunakan dalam kajian ini, ketuntasna perorangan apabila siswa memperoleh skor nilai >7,0 dan ketentuan klasifikasi dinyatakan berhasil atau tuntas secara kelompok apabila > 85 % dari jumalh kelas memperoleh skor atau keberhasilan 7,0. Dalam pelaksanaan perlakuan di kelas maka yang dipersiapkan adalah, pembelajaran dengan Penerapan Ketrampilan Mengajar Variasai Stimulus dalam meningkatkan Prestasi Belajar siswa yang menekankan pada aspek proses belajar sebagai suatu sistem. Hal ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa serta kompetensi guru dalam pelaksanaan tugas mengajar. Dengan demikian hal hal yang akan diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus dalam meningkatkan hasil belajar. Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dapat dikemukakan sebagai berikut : Kelas Tindakan : Kelas VIII. Pokok Bahasan : Kegiatan Ekonomi (Kegiatan ProduksiDistrubusi-Konsumsi) Pelaksanaan tindakna kelas (action) dilakukan pada kelas yang menjadi objek penelitian.Tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan model system yang meliputi kegiatan. : Perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi serta pengembangan hasil. Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan Putaran Pertama : Kelas dengan menggunakan metode ceramah Putaran Kedua :Kelas dengan menggunakan Penerapan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus. Jika belum berhasil akan dilanjutkan ke putaran berikutnya. Kegiatan Peneltiian : 1) Pengajian Materi 2). Pengamatan sesuai unsur yang ditentukan,. 3) Mengadakan evaluasi 4). Analisis hasil dan evaluasi Hasil Pengamatan tentang proses belajar mengajar Aktivitas yang terjadi pada waktu proses belajar mengajar berlangsung secara garis besar sebagai berikut : Secara umum dapat dijelaskan bahwa guru tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam penyajian materi menggunakan pembelajaran penerapan ketrampilan mengajar variasi stimulus dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dalam proses belajar mengajar serta dalam melaskanakan proses belajar mengajar materi yang disajikan sesuai dengan rencana pengajara, sebab secara garis besar materi telah tercantum dalam rencana pembalajaran. Hasil belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi hasil belajar yang diperoleh dari hasil evalausi berdasarkan pokok bahasan yang diajarkan yaitu : Kegiatan Ekonomi ( Produksi Distribusi dan Konsumsi). Selanjutnya akan dikemukakan data hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada putaran pertama, yakni sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Hasil Belajar Siswa NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN 1 ALFA WANGKA 70 TUNTAS
9

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

CHRISTOFEL MAMAHIT 55 BELUM TUNTAS CHRISTOFEL WEDO 65 BELUM TUNTAS YUSRIANDY ASRAW 69 BELUM TUNTAS TARIQ YAHYA 75 TUNTAS TAN RICO MICHAEL 49 BELUM TUNTAS JONATHAN JENDRY 67 BELUM TUNTAS DOTULONG 81 TUNTAS ANGGA PUTRA PRADANA 79 TUNTAS MIRACLE HAMID 66 BELUM TUNTAS REZA HASYIM 55 BELUM TUNTAS TAMRIN EDE 70 TUNTAS ANESTHESY SANGEROKI 65 BELUM TUNTAS ARUM ISMANDARI 78 TUNTAS DEVI SADIA 55 BELUM TUNTAS GRACELLA KATAMERY 67 BELUM TUNTAS MARCELLA MALAWERE 75 TUNTAS VANESHA YOHANES 60 BELUM TUNTAS JELITA KAPEREK 60 BELUM TUNTAS JULIANY KARIM 56 BELUM TUNTAS VREYNE LAUMA 70 TUNTAS RAMLAWATY IBRAHIM 51 BELUM TUNTAS TESSALONIKA WOLA 50 BELUM TUNTAS CHEREN YANUBI 55 BELUM TUNTAS EVELYN ROMPAS 70 TUNTAS MELATI LAILA TUNTAS : 9 SISWA 36 % BELUM TUNTAS : 16 SISWA 64 % Refleksi: Berdasarkan data hasil tindakan pada table tersebut diatas, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : Bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar pada Putaran Pertama di lihat dari ketuntasan perorangan berdasarkan kriteria yang ditentukan, hanya 9 siswa yang berhasil dari 25 siswa. Dengan demikian putaran ini dikategorikan belum berhasil dan untuk itu masih harus dilanjutkan pada putaran berikut, dan akan dilakukan perbaikan dalam proses mengajar dengan menggunakan keterampilan variasu stimulus dengan mengikuti tahap tahapan yang telah ditetapkan. Selanjutnya akan dikemukakan data hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada putaran kedua, yakni sebagai berikut: Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN 1 ALFA WANGKA 79 TUNTAS 2 CHRISTOFEL MAMAHIT 70 TUNTAS 3 CHRISTOFEL WEDO 85 TUNTAS 4 YUSRIANDY ASRAW 75 TUNTAS 5 TARIQ YAHYA 79 TUNTAS 6 TAN RICO MICHAEL 71 TUNTAS

10

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

JONATHAN JENDRY 80 TUNTAS DOTULONG 89 TUNTAS ANGGA PUTRA PRADANA 95 TUNTAS MIRACLE HAMID 90 TUNTAS REZA HASYIM 89 TUNTAS TAMRIN EDE 95 TUNTAS ANESTHESY SANGEROKI 81 TUNTAS ARUM ISMANDARI 92 TUNTAS DEVI SADIA 75 TUNTAS GRACELLA KATAMERY 80 TUNTAS MARCELLA MALAWERE 90 TUNTAS VANESHA YOHANES 66 BELUM TUNTAS JELITA KAPEREK 75 TUNTAS JULIANY KARIM 75 TUNTAS VREYNE LAUMA 79 TUNTAS RAMLAWATY IBRAHIM 70 TUNTAS TESSALONIKA WOLA 70 TUNTAS CHEREN YANUBI 72 TUNTAS EVELYN ROMPAS 95 TUNTAS MELATI LAILA TUNTAS : 24 SISWA 96 % BELUM TUNTAS : 1 SISWA 4% Refleksi: Dilihat dari ketuntasan perorangan berdasrkan criteria yang ditentukan, telah diperoleh hasil bahwa dari 25 siswa, terdapat 24 siswa yang telah mencapai nilai 70 atau 7,0 ke atas, sedangkan 1 siswa lainnya belum mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan. Berdasarkan ukuran criteria yang ditentukan bahwa dinyatakn berhasil secara klasikal apabila > 85 % kelas / kelompok memperoleh nilai > 70 atau 7,0. Dengan demikian apabila memperhatikan angka pencapaian prosentase maka hasilnya berarti diatas criteria atau kelompok dapat dikatakan sudah berhasil. Dengan hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh menunjukkan bahwa para siswa berhasil dengan baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan penerapan ketrampilan mengajar variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan. Berdaqsarkan uraian dari hasil penelitian di atas, dapatlah dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penerapan ketrampilan mengajar variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajarn siswa melalui penelitian ini dinilai perlu untuk dilanjutkan sebagai tindakan / intervensi yang disengaja sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya hasil belajar siwswa. 2. Penerapan Ketrampilan Mengajar Variasi Stimulus dalam meningkatakan belajar siswa perlu diprogramkan oleh setiap guru sebab mampu memfasilitasi terciptanya kesempatan yang efektif bagi siswa untuk belajar, artinya selama pembelajaran berlangsung mereka termotivasi untuk belajar mengajukan

11

pertanyaan dan memperluas serta memperdalam masalah yang berkaitan dengan materi yang dibahas dan pada gilirannya memotivasi dan mendorong siswa untuk tertarik belajar dan mencapai hasil belajar yang baik. Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapatlah dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pelaksanaan penerapan ketrampilan mengajar variasi stimulus dalam meningkatkan prestasi belajar siswa menuntut kemampuan professional guru guna mengarahkan pemahaman siswa terhadap setiap materi pelajaran yang disajikan. 2. Selain keterampilan variasi stimulus, guru juga harus memahami setiap keterampilan mengajar agar guru lebih leluasa atau fleksibel dalam menyiapkan program mengajarnya sehingga proses mengajarpun lebih kreatif dan produktif. Dan setiap guru perlu untuk selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar mereka. DAFTAR PUSTAKA Abdul, Madjid. 2007. Perencanaan Bandung

Pembalajara PT. Remaja Rosdakarya

Ali, M. 2002. Guru dalam Proses Belajar Bandung

Mengajar. Sinar Baru Algesinod

Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian . Rineka Cipta. Jakarta 2006.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Dimyati & Moedjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah, Bakri, S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Usaha Nasional Hadjar Ibnu. Surabaya www.yamika.org/08-peran-guru-dalam-mencerdaskansiswa html ?PHPSESSIO=07f298b514c66adc0775eeecc59146d2=13k Kunandar, 2007. Guru Profesional Impelementasi (KTSP) Dan Sukses dalam Sertifikasi Guru PT. Raja Grafindo Pesada, Jakarta Narbuko,C.2001 . Metodologi Pendidikan. Bina Ilmu. Jakarta Nasution, S.2000.Didaktik Asa-asas Mengajar Bumi Aksara. Jakarta ..2000.Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.Bumi aksara. Jakarta Nawawi, H.1988. Agung.jakarta Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas.Gunung

Ngalim, P.2006. Prinsip prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

12

Sadikin, dkk.2002.Evaluasi Hasil Belajar . Dikti Dikbud. Jakarta Sardiman.A.M.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Raja Grafinso Persada. Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai