Anda di halaman 1dari 8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I Modul 2 PENGUKURAN SUDUT MENDATAR

Kelompok 18 : Friska Nur A. / 15104015 Ayu Hernasari H. / 15104049 Rian Febriandani / 15104067 M. Hamsah F. /15104069

Departemen Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOVEMBER 2005

MAKSUD DAN TUJUAN

Praktikum modul kelima pengukuran profil memanjang dan melintang ini dilakukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah surveying I. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah terampil dalam menggunakan alat sipat datar dan terampil dalam membaca alat rambu ukur, dapat menggambarkan profil memanjang dan melintang dengan menggunakan skala horizontal dan vertikal, dapat mengetahui beda tinggi antara satu titik dengan titiktitik lainnya, dapat mengukur panjang, lebar bahkan volume jalan yang dapat digunakan untuk aplikasi galian timbunan, pengaspalan jalan, dan sebagainya.

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

1/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

TEORI DASAR

Pengukuran profil memanjang dan melintang pada dasarnya sangat bermanfaat sebagai informasi relief muka tanah. Profil ini banyak digunakan dalam hitungan galian, timbunan tanah, penggambaran lapisan, patahan bumi serta perencanaan lainnya. Profil terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. profil memanjang dan 2. profil melintang Data yang diperlukan dalam pengukuran profil ini adalah : 1. Jarak mendatar antar titik detail profil, 2. ketinggian tiap titik detail profil.

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

2/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

Baik profil memanjang maupun melintang, relief muka bumi diwakili oleh titik muka bumi yag terpilih. Titik wakil ini disebut dengan titik detai profil. Pemilihan titik detail profil, mempunyai syarat sebagai berikut: Muka tanah antara kedua titik detail, dapat digambarkan dengan garis lurus. Titik detail yang penting harus tetap diukur walaupun berdekatan. Titik detai profil, terletak pada garis/lajur profil yang dimaksud. Jarak mendatar antar titik detail yang terpendek diseduaikan dengan kemempuan terbaik dalam penggambaran. Profil melintang, mempunyai peraturan khusus sebagai berikut: Pengukuran dilakukan pada titik awal dan akhir. Pengukuran dilakukan pada titik-titik berjarak tertentu sepanjang jalur pengukuran (missal setiap 50 meter) Pengukuran dilakukan pada titik belok jalur pengukuran dengan membagi sudut belok kurang lebih sama. Pengukuran dilakukan dilakukan pada titik khusus sesuai dengan keperluan Pengukuran dilakukan dengan lebar tertentu(missal 25 m) kekiri dank e kanan jalur pengukuran. Profil memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, riool. Dengan jarak dan beda tinggi titik-titik diatas permukaan bumi didapatlah irisan tegak lapangan yang dinamakan profil memanjang pada sumbu proyek. Dilapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang menyatakan sumbu proyek dan kemudian digunakan untuk pengukuran menyipat datar dan memanjang untuk memperoleh profil memanjang. Prinsip dasar pengukuran untuk mendapatkan ketinggian setiap titik detail, menerapkan prinsip dasar pengukuran dengan sipat datar yaitu berdasarkan ketinggian garis bidik dari bidang acuan. Penggambaran profil dilakukan berdasarkan data ukuran, yaitu ketinggian dan jarak mendatar antar titik detail profil. Mengingat relief muka tanah menjadi perhatian utama maka, dalam menggambarkan suatu lajur, skala untuk ketinggian dandan untuk jarak antar titik menggunakan besaran skala yang berbeda. Skala penggambaran profil yang dimaksud adalah: 1. Skala horizontal : Untuk meletakkan titik detail profil berdasarkan jarak mendatar. 2. Skala Vertikal : Untuk dapat menempatkan titik detail profil tersebut dari bidang acuan gambar yang dipilih. Untuk profil melintang dan memanjang, skala horizontal mungkin berbeda mengungat panjang jalur yang harus digambarkan. Di samping itu profil melintang lebih diutamakan dalam menghitung nilai volume galian dan timbunan, sehingga biasanya diterapkan skala horizontal yang lebih besar dibandingkan dengan profil memanjang. Gambar profil memanjang, biasanya disertai situasi profil yang menunjukkan jalur pengukuran profil pada bagian atas ataupun bawah. Pada situasi profil tersebut ditarik kontur profil berdasarkan ketinggian hasil pengukuran profil baik baik melintang ataupun memanjang. Pada gambar profil memanjang, tidak diperhitungkan koreksi jarak akibat belokan jalur sehingga panjang gambar profil adalah sepenuhnya panjang pengukuran.

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

3/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

PROSEDUR PENGUKURAN

Pengukuran profil memanjang dilakukan melalui beberapa prosedur sebgai berikut: 1. Letakkan alat sipat datar pada tempat yang strategis sehingga menjangkau penglihatan atau tidak terhalang oleh benda apapun. Atur alat agar gelembung nivo tepat berada di tengah-tengah. Pada gambar, alat diletakkan di titik A sehingga titik nol hingga ITB 39 dapat terlihat dengan jelas dan diperoleh angka yang tepat. 2. Tentukan titik nol yang diinginkan. Titik nol yang kami gunakan pada saat praktikum yaitu di tepi jalan dan dekat selokan. Sehingga memanjang ketepi jalan, karena tidak memungkinkan untuk ditempatkan di tengah jalan. 3. Dari titik nol yang telah ditentukan, ukur memanjang mengikuti jalan sepanjang lima puluh meter kemudian beri tanda setiap jarak lima meternya, sehingga terbentuk titik pertama pada jarak 5 m dari titik nol, 10 m pada titik kedua dan seterusnya hingga pada titik yang kesepuluh berjarak 50 m dari titik nol. 4. Ukur tinggi kesepuluh titik tersebut serta titik ITB 77 sebagai titik acuannya.dengan cara meletakkan rambu ukur pada titik nol, kemudian baca tinggi dengan menggunakan alat sipat datar. Lakukan hal yang serupa pada titik-titik berikunya hingga titik kesepuluh.

Sketsa pengukuran memanjang dan melintang (tampak atas):


BNI

Keterangan: Jalur profil melintang BM Jalur profil memanjang

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

4/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

Pengukuran terhadap rambu A, B, C tempat menyimpan alat sipat datar

Sedangkan pengukuran profil melintang dilakukan melalui prosedur berikut ini: 1. Tentukan jalur profil melintang pertama yang memotong tegak lurus jalur memanjang dan jalur profil melintang kedua pada jarak 25 m dari jalur yang pertama. 2. Letakkan alat pada tempat yang memungkinkan pembacaan rambu jelas, tidak terhalang benda apapun. Dalam hal ini kami meletakkan alat di titik B untuk mengukur profil melintang pertama (lihat sketsa). 3. Pengukuran dilakukan dengan lebar 10 meter ke kiri dan 10 meter ke kanan dari titik 0 pada jalur profil melintang yang pertama (titik nol tepat di tengahtengah jalan). 4. Pengukuran dilakukan pada titik khusus (titik yang memiliki beda tinggi). Berdasarkan keadaan lapangan, maka kami mengkhususkan lima titik ke kiri dan delapan titik ke kanan. 5. Gambarkan sketsa agar memudahkan pengukuran. Sketsa jalur profil melintang pertama:

6. Hitung masing-masing tinggi titik khusus dengan menggunakan rambu ukur. 7. Pada pengukuran profil melintang jalur kedua, alat diletakkan pada titik C . 8. Titik pusat terletak tepat di tengah-tengah jalan (titik 15). 9. pengukuran dilakukan dengan lebar 10 m ke kanan dan ke kiri. 10. pengukuran dilakukan pada titik khusus dengan enam titik khusus ke kiri dan sembilan titik khusus ke kanan. 11. Hitung masing-masing tinggi titik khusus yang telah ditentukan dengan rambu ukur. Sketsa jalur profil melintang kedua:

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

5/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

DATA UKURAN, PENGOLAHAN DATA, PENGGAMBARAN PROFIL

Data ukuran yang diperoleh berdasarkan praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: PROFIL MELINTANG
Tempat Alat NoTitik Bacaan BenangTengah Kiri B ITB 77 0 1 2 3 4 2,112 1,629 1,625 1,525 1,519 1,065 3,55 3,55 5,7 7,97 Kanan Kiri Jarak Kanan

5 6 7 8 9 10 11 12 13 C ITB 77

0,58 1,745 1,599 1,752 2,282 1,76 1,763 1,136 0,675 2,125

10 3,55 3,55 5,35 5,5 6,25 6,44 7,54 10

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

6/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1,601 1,597 1,487 1,512 1,408 1,771 1,778 1,654 1,501 1,648 2,196 1,637 0,992 0,683 0,83 0,834 3,47 3,47 5,25 8,87 8,87 10 3,47 3,47 4,95 5,1 5,26 7,06 9,06 9,06 10

PROFIL MEMANJANG
Tempat Alat No Titik Bacaan Benang Tengah Kebelakang 2.559 2,714 2,711 2,61 2,52 2,447 2,299 2,112 0 5 10 15 20 25 30 Rincikan Jarak Datar

ITB77 0 1 2 3 4 5 6

7 8

1,882 1,639

35 40

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

7/8

4/25/13

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEYING I

9 10

1,501 1,298

45 50

PENGOLAHAN DATA PENGGAMBARAN PROFIL ANALISIS KESIMPULAN DAN SARAN

dc126.4shared.com/doc/49wkghmQ/preview.html

8/8

Anda mungkin juga menyukai