Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM

: Dewandaru Pradipta : 070010094

NORMALISASI

Proses normalisasi adalah proses menganalisa dan memperbaiki skema relasi menggunakan data atribut untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang baik menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga dapat:

Mengotimalisasi redundansi Menghilangkan anomali Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu:

Bentuk normal pertama (1NF) Bentuk normal kedua (2NF) Bentuk normal ketiga (3NF) Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF) Bentuk normal keempat (4NF) Bentuk normal kelima (5NF) atau PJ/NF (Project Join Normal Form)

Sejauh Mana Normalisasi Perlu dilakukan ? Sejauh mana normalisasi perlu dilakukan? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh para mahasiswa dan praktisi basis data. Tidak ada patokan dasar untuk itu!. Pada dasarnya, kita harus terus melakukan langkah-langkah normalisasi hingga kita tidak menemukan anomaly-anomali lagi. Pada kenyataannya, normalisasi hingga ke 3NF seringkali sudah cukup memadai untuk menghilangka anomaly-anomali. Hanya kadang-kadang saja kita melangkah terus hingga ke BCNF dan 4NF atau bahkan 5NF. Tetapi tidak ada standar buku sampai sejauh mana kita perlu melaksanakan langkah-langkah normalisasi. Pada prinsipnya : lakukanlah normalisasi hingga normalisasi hingga anomaly tidak ditemukan lagi.

1. Bentuk Normal Keempat (4NF) Syarat :


Relasi memenuhi syarat BCNF Tidak berisi kebergantungan banyak nilai.

Ketika relasi ada dalam BCNF, kita tidak akan menemukan lagi anomaly-anomali.karena kebergantungan fungsional. Bagaimanapun juga, masih mungkin ditemukan anomalyanomali karena kebergantungan banyak nilai. Sebagai contoh, saya membuat sebuah table yang memperlihatkan bahwa setiap mata kuliah, dosen-dosen mengajar matakuliah tertentu dan menyarankan buku teks tertentu pula (a) Tabel Matakuliah, Dosen, dan Buku Teks Matakuliah Basis Data Dosen Wira Utama Bambang Sumargo Kardiman susono Praktek Basis Data Bernanrd Simatupang Jones Chang Buku Teks Drucker Peters

Setiap matakuliah diajarkan oleh sejumlah dosen (misalnya, matakuliah Basis Data mempunyai 3 Dosen dan Matakuliah Praktek Basis Data mempunyai 1 dosen). Setiap matakuliah menyarankan sejumlah buku teks yang digunakan (misalnya, matakuliah Praktek Basis Data mempunyai 2 buku Teks). Buku-buku teks yang diberikan untuk matakuliah bersifat mandiri dari dosen yang mengajarkannya. Sebagai contoh, buku teks yang sama digunakan untuk matakuliah Basis Data dan diajarkan oleh 3 dosen yang berbeda.

PENAWARAN_MATAKULIAH Matakuliah Basis Data Basis Data Basis Data Basis Data Basis Data Basis Data Praktek Basis Data Praktek Basis Data Dosen Wira utama Wira utama Bambang Sumargo Bambang Sumargo Kardiman Susono Kardiman Susono Bernard Simatupang Bernard Simatupang Buku Teks Drucker Peters Drucker Peters Drucker Peters Jones Chang

(b) Relasi BCNF

Gambar B diatas kita dapatkan dengan mengisi semua field yang kosong dengan data yang sesuai berdasarkan Tabel (a). relasi yang saya namai Penawaran_Matakuliah ini adalah dalam bentuk 1NF. Untuk setiap matakuliah, semua kombinasi yang mungkin dari dosen dan buku teks hadir pada table Penawaran_Matakuliah.

Perhatikan bahwa kunci primer untuk relasi Penawaran_Matakuliah ini adalah kombinasi dari 3 atribut (Matakuliah, Dosen, Buku Teks). Relasi ini juga merupakan BCNF. Meski demikian, relasi Penawaran_MAtakuliah ini memiliki data-data yang berulang yang memungkinkan terjadinya anomaly-anomali. Contoh, misalkan kita ingin menambahkan buku teks ketiga (pengarang: Dewandaru) untuk matakuliah Praktek Basis Data. Ini hanya dapat dilakukan dengan menambahkan tiga rekaman pada relasi Penawaran_Matakuliah; satu untuk masingmasing dosen. Kebergantungan pada contoh saya ini dinamakan kebergantungan banyak nilai (multivalue dependency), yang terjadi saat paling sedikit 3 atribut ada dalam relasi dimana untuk nilai A ia mendinisikan himpunan nilai B,dan setiap nilai B mendefiniikan nilai C.

Dan untuk menghilankan kebergantungan jenis ini dari relasi, kita mendekomposis relasi menjadi 2 relasi baru.

DOSEN Matakuliah Basis Data Basis Data Basis Data Praktek Basis Data Dosen Wira utama Bambang Sumargo Kardiman Susono Bernard Simatupang

BUKU_TEKS Matakuliah Basis Data Basis Data Praktek Basis Data Praktek Basis Data Buku Teks Druckers Peters Jones Chang

Relasi Normal Keempat (4NF)

Relasi yang terakhir (Tabel ) adalah bentuk normal keempat (4NF) Yang terbentuk jika suatu relasi ada dalam bentuk BCNF dan tidak mengandung kebergantungan nilai.saya mempersilahkan anda (pembaca) untuk menguji 2 relasi pada table c untuk membuktikan bahwa relasi-relasi itu ada dalam bentuk normal keempat dan bebas anomalyanomali. Selain itu ( relasi Dosen dan Buku_Teks) dapat digabungkan kembali dan menghasilkanrelasi awal yang sama (relasi Penawaran_Matakuliah pada table b).

2.bentuk normal ke lima (5NF) atau PJ/NF (Project Join Normal Form) Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join). Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projectionjoin normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan sulit untuk dideteksi secara praktis.

Contoh : (a) Table ABC A# A1 A1 A2 A1 B# B1 B2 B1 B1 C# C2 C1 C1 C1

Pada table A, terdapat kolom A#, B#, dan C#. dan masing-masing dari kolom itu mempunyai baris masing-masing. Dan kolom B# menjadi kunci dari A# dan C#

(b) Proses Pen-join-an (5NF)

A# A1 A1 A2

B# B1 B2 B1

B# B1 B2 B1

C# C2 C1 C1

A# A1 A1 A2 A1

B# B1 B2 B1 B1

C# C2 C1 C1 C1 Proses pen-join-nan dilakukan dengan mengabungkan 2 buah table kecil menjadi 1 tabel yang besar, yaitu table ABC.

Anda mungkin juga menyukai