Anda di halaman 1dari 16

PT.

PLN (Persero)
Sektor Pembangkitan Belawan

Nama : Joel Hasudungan R.M.S : Merchis Goklas Silalahi : Tedy Dwi Febri : Manro Haro Munthe : Warga Hot Martua Napitupulu

09 202 161 09 202 173 09 202 158 09 202 021 09 202 011

Gambar Diagram T-S ( Rankine ideal

a-b

b-c c-d

d-e

e-f

f-a

: Air dipompakan dari tekanan P2 menjadi P1, Langkah ini adalah kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi. : Air bertekanan ini dinaikkan suhunya hingga mencapai titik didihnya. : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini di sebut vapourising (penguapan) dengan proses isobar isotermis disebut Boiler. : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai suhu kerjanya. Langkah ini terjadi di boiler dengan proses isobar. : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan suhunya turun. Langkah ini adalah ekspansi isentropis, dan terjadi di dalam turbin. : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat. Langkah ini adalah isobar isotermis, dan terjadi didalam kondensor.

SIKLUS AIR , UAP, DAN UDARA PLTU

Ket :

: : : :

Uap Air Udara Gas Buang

I . KOMPONEN UTAMA SIKLUS AIR PLTU 1. Hotwell Berfungsi menampung air kondensasi uap dari turbin tingkat terakhir melalui media pendingin berupa air laut. Temperatur didalam hotwell : 400c 2. Condensate Pump Berfungsi untuk memompakan air dari hotwell condensor ke feed water tank (FWT) melalui beberapa proses pemanasan sebelumnya (LPH 1, LPH 2 ) Pressure Condensat Pump :12 Bar.

3. Gland Steam Berfungsi sebagai perapat poros disisi LP dan HP Turbin, disisi LP gland steam berfungsi untuk mencegah udara luar masuk kedalam turbin.

sedangkan disisi HP gland steam berfungsi untuk mencegah uap keluar dari turbin setelah dipergunakan galnd steam kemudian didinginkan didalam Gland Steam Condensor (GSC) dan kondensatnya kemudian dialirkan kembali kedalam condensor, melalui media pendingin berupa air yang dipompakan oleh condesate pump sekaligus juga untuk menaikkan temperatur air yang dipompakan oleh condensate pump.

4. Low Pressure Heater 1 (LPH 1) Berfungsi untuk memanaskan air setelah melalui Gland Steam condensor (GSC) melalui media pemanas dari ekstraksi uap turbin tingkat pertama. Condensasi uap kemudian dialirkan kembali kedalam Condensor. Temperatur air setelah LPH 1 : 600c

5. Low Pressure Heater 2 (LPH 2) Berfungsi untuk memanaskan air setelah LPH 1 melalui media pemanas ekstraksi uap turbin tingkat ke dua. Hasil condensasi uap dialirkan kembali ke condensor melalui LPH 1. Temperatur air setelah LPH 2 : 700c.

6. Feed Water Tank (FWT) Berfungsi sebagai tangki penampung air kebutuhan boiler. Didalam feed water tank air kembali dipanaskan melalui media pemanas ekstraksi uap turbin tingkat ke tiga. Didalam FWT terdapat Deaerator yang berfungsi untuk memisahkan dan membuang gas-gas yang terdapat didalam air ke atmosfer. Temperatur air didalam FWT : 120 1310c

7. Boiler Feed Pump (BFP) Berfungsi untuk memompakan air dari FWT ke Boiler Drum melalui beberapa proses pemanasan sebelumnya (HPH 4, HPH 5) Pressure BFP : 90 Bar 8. High Pressure Heater 4 (HPH 4) Berfungsi untuk memanaskan air dari Feed Water Tank (FWT) melalui media pemanas berupa ekstraksi uap turbin tingkat ke empat. Hasil condensasi uap ekstraksi dialirkan kembali ke condensor melalui drain tank. Temperatur air setelah HPH 4 : 1700c

9. High Pressure Heater 5 (HPH 5) Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewai HPH 4 melalui media pemanas berupa ekstraksi turbin tingkat ke lima. Hasil kondensasi uap dialirkan kembali ke condensor melalui Drain Tank untuk dinormalkan temperaturnya. Temperatur air setelah HPH 5 : 1860c 10. Economizer Berfungsi untuk memanaskan kembali air setalah HPH 5 dengan media pemanas berupa gas (flue gas) hasil pembakaran di ruang bakar (boiler) tingkat pertama.

II. KOMPONEN UTAMA SIKLUS UAP 11. Boiler Drum Berfungsi untuk menampung air yang telah dipanaskan sebelumnya di economizer yang berasal dari FWT yang dipompakan BFP. Selain itu Boiler Drum juga berfungsi sebagai pemisah air dan uap dimana uap nantinya akan kembali mengalami proses pemanasan sehingga uap yang dihasilkan dapat menggerakkan turbin. 12. Water Wall Berfungsi untuk mengubah fasa air menjadi uap ( uap jenuh) air dari biler drum turun melalui down comer menuju header water wall dan kemudian mengisi tube-tube water wall. Air yang sudah berubah fasanya (uap jenuh) kemudian kembali kedalam boilr drum dan karena pengaruh berat jenis, air mengumpul di sisi bawah boiler drum sedangkan uap diatasnya.

Air kemudian terus turun kembali menuju water wall secara alami (sirkulasi natural) dan dipanaskan. Sedangkan uap akan dipanaskan lebih lanjut di LTS dan HTS. 13. Low Temperatur Superheater (LTS) Berfungsi untuk menaikkan temperatur uap menjadi uap superheat melalui media pemanas berupa gas hasil pembakaran. Proses ini terjadi didalam boiler tingkat ke dua. Temperatur uap setelah LTS : 3680c

14. Desuperheater / Spray Superheater Berfungsi untuk menjaga temperatur uap superheat dari LTS sebelum masuk turbin. Temperatur uap dijaga dengan cara menyemprotkan air yang berasal dari BFP (feed water tank).

15. High Temperatur Superheater (HTS) Berfungsi untuk menaikkan temperatur uap superheat menajdi uap superheat yang benar-benar kering melalui media pemanas berupa gas hasil pembakaran didalam boiler tingkat ke tiga. Temperatur uap superheat setelah HTS : 5100c.

16. Turbin Uap Berfungsi untuk mengubah energi thermal menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik akan digunakan untuk memutar generator.
17. Condensor Berfungsi untuk merubah fasa uap yang keluar dari turbin (uap bekas) menjadi air condensat (air jenuh) dengan cara media pendinginan air laut.

18. Vakum Pump Berfungsi untuk menghisap udara yang terjebak di condensor agar uap bekas dari turbin masuk ke dalam condensor untuk di didinginkan.

III. KOMPONEN UTAMA SIKLUS UDARA


1. Forcet Draf FAN (Sistem Pengaliran Paksa) Berfungsi memompakan udara pembakaran kedalam dapur pembakaran (burner) dengan melalui air preheater dan air reheater. FD Fan adalah pengaliran paksa hanya memompakan udara pembakaran yang dingin dan bersih.

2. Air Preheater. Berfungsi untuk memenaskan udara yang dipompakan FD Fan melalui media pemanas uap dari ASH (Auxiliary Steam Header) sehingga udara yang masuk keruang bakar panas.

3. Air Reheater Berfungsi untuk memanaskan udara FD Fan setelah melewati Air Reheater dengan memanfaatkan panas udara sisa dari ruang bakar. Kemudian gas buang diteruskan ke Stack. Tetapi pada start awal air preheater dan air reheater tidak berfungsi karena belum ada media pemanas. 4. Ruang Bakar Berfungsi untuk memanaskan air economizer, uap LTS dan uap HTS hingga mencapai teperatur yang di butuhkan turbin. 5. Stack (Cerobong) Berfungsi sebagai saluran buang gas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai