Pertimbangan Anatomi
Adanya hubungan antara jaringan periodontal dan pulpa. Hubungan langsung dapat terjadi melalui :
1. Foramen Apikalis 2. Tubulus Dentin 3. Saluran akar lateral atau aksesori
Foramen Apikalis
Produk bakteri dan inflamasi pada saluran akar dapat keluar melalui foramen apikal sehingga menyebabkan patosis periradikular. Poket periodontal yang dalam hingga kepulpa, dapat mengiritasi pulpa melalui foramen apikalis.
Tubulus Dentin
Tubulus dentin yang terbuka yang tidak memiliki sementum pada permukaan akar (tidak terbentuk sejak dari masa perkembangan gigi atau akibat root planning)
Dapat dijumpai disepanjang akar. 30 40 % gigi memiliki saluran akar lateral atau aksesori dan mayoritas ditemukan di sepertiga apeks.
Etiologi
Susunan gigi yang jelek, memicu trauma. Seperti impaksi makanan dan trauma oklusal. Saluran akar lateral atau aksesori Perforasi, bisa disebabkan oleh lesi karies yang dalam, resorpsi, atau kesalahan operator (iatrogenik) Fraktur akar vertikal, menyebabkan poket periodontal yang dalam dan lokalisasi kerusakan tulang alveolar serta memberi celah untuk iritan masuk dari saluran akar ke PDL atau sebaliknya.
Klasifikasi
1. 2.
3.
4. 5.
Menurut Cohen, Burn, dan Simon. Lesi endodontik primer Lesi periodontal primer Lesi endodontik primer dengan lesi periodontal sekunder Lesi periodontal primer dengan lesi endodontik sekunder Lesi kombinasi sebenarnya
Gejalanya dapat akut, dengan terjadinya abses periodontal yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, eksudat nanah, pembentukan poket dan goyangnya gigi. Respon yang kronis kadang-kadang terjadi tanpa menimbulkan rasa sakit.
Radiograph shows separate progression of endodontic disease and periodontal disease. The tooth remained untreated and consequently the two lesions joined together
Radiograph shows bone loss in 2/3 of the root with calculus present and a separate periapical radiolucency. Clinical exam revealed coronal color change and pus exuding from the gingival crevice. Pulp vitality tests were negative
TERIMA
KASIH