Anda di halaman 1dari 1

1. Bola mata adalah perpanjangan dari otak.

Ini karena mata kita tertanam pada lobus (bagian otak) bagian belakang kepala untuk memproses penglihatan. Bundelan serabut saraf optik menghubungkan retina yang menerima pandangan langsung ke lobus oksipital otak. 2. Bedah otak bisa-bisa aja dilakukan saat pasien sadar Pasien yang menderita tumor otak atau pun gangguan epilepsi dapat menjalaninya. Daripada mengggunakan CT Scan atau MRI untuk menampilkan gambaran otak, ahli bedah saraf dapat ngobrol dengan pasiennya untuk menandai area di otak yang mengontrol penglihatan, bahasa, dan pergerakan tubuh, untuk memastikan akurasi prosedur dan hasil yang aman. Pasien diberi anastesi saat membedah tengkorak ketika dokter mau membuka tengkorak tadi. 3. Otak itu dapat mengetahui segalanya, tapi tidak bisa merasakan apapun Otak sendiri ternyata tidak punya reseptor nyeri. Tak ada sistem sensoris di otak untuk mendeteksi suhu, tekanan atau kerusakan jaringan. 4. "Otak Beku" masih merupakan misteri Ilmuwan menyebutnya "brain freeze" atau otak beku. Penyebab yang paling mungkin adalah bahwa minuman yang dingin, jika diminum dengan cepat, dapat mengejutkan saraf trigeminus, yang mengatur sensasi dari wajah dan kepala. Hipotalamus di otak mendapatkan pesan untuk menghangatkan dan meresponnya dengan memperlebar pembuluh darah di sekitar saraf. Tetapi pelebaran pembuluh darah yang tiba-tiba dapat menyebabkan tekanan dan nyeri tiba-tiba. 5. Otak adalah sebuah kantong Oksigen Meski cuma berukuran 2 persen dari keseluruhan berat tubuh, otak menggunakan 20% Oksigen dari keseluruhan yang diperlukan tubuh. Artinya, seperlima Oksigen yang kita hirup langsung ngacir ke otak. Berita buruknya...? Otak rentan kekurangan oksigen (anoreksia). Sekitar lima menit tanpa adanya darah yang kaya Oksigen ke otak, sel-sel otak mulai melakukan kematian massal. 6. Kita tidak dapat menggelitiki diri Sendiri Sistem sensorik tubuh sebenarnya aktif sepanjang waktu, yang bisa membuat kita mendengar suara nafas kita, atau merasakan berat tubuh kita di kaki. Nah, inilah "background sensation", sistem sensorik kita lebih memberi perhatian terhadap sinyal dari dunia luar daripada sinyal dari dalam tubuh, seperti suara klakson mobil. Ahli saraf percaya kalo cerebellum (otak kecil), yang merupakan koor-nya gerakan, memprediksikan kalo sistem sensoris kita dapat membedakannya

Anda mungkin juga menyukai