Anda di halaman 1dari 2

1.

literatur mengenai vit c, karbit & KMnO4 serta mekanisme kerja bahan tsb

Menurut Mikasari (2004), proses respirasi pada buah berguna sebagai petunjuk lama penyimpanan buah, semakin rendah laju respirasi memberikan umur simpan yang semakin panjang dan sebaliknya. Lebih lanjut, laju respirasi yang tinggi mempercepat batas penyimpanan buah yang ditandai oleh adanya kerusakan fisik pada buah seperti warna kulit menguning disertai bintik hitam yang semakin meluas dipermukaan kulit, aroma buah berubah menjadi asam dan buah menjadi lunak. Reaksi metabolisme akan mengakibatkan berubahnya sifat fisik dan kimia dari buah tersebut dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas buah. Sifat fisik yang berubah meliputi, warna ukuran, kekerasan dan rasio daging/kulit buah, sedangkan sifat kimianya yakni kandungan karbohidrat, gula, asam, rasa, aroma, vitamin.
Menurut Santoso dan Purwoko (1995), pada sebagian besar kasus, kandungan etilen yang tinggi di area sekitar penyimpanan dapat dihindari dengan membuang sumber-sumber etilen untuk mencegah deteriorasi komoditi sayuran dan buah yang mudah rusak dan peka etilen. Pembuangan etilen dapat dilakukan dengan proses kimia. Beberapa senyawa kimia yang dapat digunakan untuk membuang etilen adalah KMnO4 dengan nama dagang Purafil yang berfungsi untuk mengoksidasi etilen menjadi CO2 dan H2O (Reid, 1992).

Ketersediaan oksigen ini diminimalisir dengan bahan penjerat oksigen (oxygen scavenger) yaitu Vitamin C. Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Pada umumnya teknologi penjerapan oksigen menggunakan satu atau lebih konsep berikut ini: oksidasi asam askorbat, oksidasi serbuk Fe, oksidasi pewarna peka-cahaya, oksidasi enzimatik (misalnya enzim glukosaoksidase dan alkoholoksidase), asam lemak tak jenuh (misalnya asam oleat atau linolenat. Diantara bahan tambahan tersebut, asam askorbat (vitamin C) di anggap yang paling luas penerimaannya oleh konsumen. Adapun reaksi yang terjadi dengan asam L-askorbat adalah : Asam L-askorbat + O2 asam dehidro L-askorbat + H2O dengan bantuan enzim (oksidasi atau peroksidase). Artinya, keberadaan asam L-askorbat aktif, O2 di dalam akan menurun karena digunakan untuk mengoksidasi asam L-askorbat. Akibatnya respirasi buah menurun, dan masa simpan dapat diperpanjang (Muchtadi, 2008).

2.

pengaruh vit c, karbit & KMno4 terhadap susut bobot, perubahan warna, kekerasan, pH, sensori. cari literatur bandingkan dgn data.

3.

bgaimana proses terjadinya biogenesis pembentukan etilen

Anda mungkin juga menyukai