Anda di halaman 1dari 22

KESEHATAN REPRODUKSI

ULLIDHATUN SAHALIHA 1121159 D III KEBIDANAN (1B)

MASALAH INFERTILITAS DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Infertilitas atau ketidaksuburan ketidakmampuan pasangan usia subur (PUS) untuk memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan lebih dari satu tahun.

Menurut WHO memberikan definisi-definisi sbb: a. Infertilitas Primer suatu keadaan ketika PUS yang telah menikah lebih dari 1 tahun melakukan hubungan seksual secara teratur dan tanpa memakai alat kontrasepsi, tetapi belum juga terjadi kehamilan, atau belum pernah melahirkan anak hidup. b.Infertilitas Sekunder suatu keadaan ketika PUS yang sudah mempunyai anak, sulit untuk memperoleh anak lagi, walaupun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur dan tanpa pemakaian alat kontrasepsi.

c. Kehamilan Terbuang (Pregnancy wastage) Pasangan suami istri mampu menjadi hamil tetapi tidak mampu menghasilkan kelahiran hidup-aterm (termasuk didalamnya abortus spontan pada tiap saat dari kehamilan dan kelahiran mati). d. Sub-fertilitas = Sub-fekunditas Kesukaran untuk menjadi hamil yang mungkin disebabkan fekunditas (kapasitas / kemampuan untuk reproduksi) yang menurun dari pasangan suami-istri.

e. Sterilitas Ketidak mampuan yang lengkap dan permanen untuk menjadi hamil atau menghamili, meskipun telah diberi terapi. f. Tanpa Anak (Childlessness) Pasangan suami istri tidak pernah menghasilkan anak, yang mungkin disebabkan karena infekunditas (ketidak mampuan untuk menjadi hamil atau menghamili), kehamilan terbuang (Pregnancy wastage), kontrasepsi atau abortus.

Menurut statistik lamanya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan adalah sebagai berikut : 80 % tahun pertama 75 % tahun kedua 50-60 % tahun ketiga 40-50 % tahun keempat 25-30 % tahun kelima

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA INFERTILITAS 1. Faktor infertilitas pada suami dan istri Penyebab infertilitas pada keduanya sekitar 20%, yang disebabkan oleh beberapa faktor sbb: Gangguan senggama Ketidaktahuan pasangan suami istri pd siklus masa subur Reaksi imunologis (kekebalan) Adanya tumor otak. Adanya gangguan fungsi hormon tiroid

2. Faktor Infertilitas pada Suami Penyebab infertilitas pada suami sekitar 40%, yang disebabkan oleh beberapa faktor sbb : a. Faktor Kelainan Alat Kelamin Hipospadia (muara saluran kemih terletak dipermukaan bawah zakar). Ejakulasi Retrogad (ejakulasi dimana air mani masuk kedalam kandung kemih) Buah zakar mengecil (atrofi). Buah zakar yang tidak turun.

Terdapat Varikokel (keadaan dimana pembuluh darah menuju buah zakar terlalu besar, sehingga jumlah dan kemampuan gerak spermatozoa berkurang). b. Faktor Fungsional Kemampuan ereksi kurang Kelainan pada pembentukan spermatozoa Gangguan pada spermatozoa

3. Faktor Infertilitas pada Istri Penyebab Infertilitas pada istri sekitar 40% ,yang disebabkan oleh subfaktor sbb : a. Subfaktor (Kalainan Alat Kelamin) Liang senggama (vagina) 5% Mulut rahim (servik) 5% Rahim sendiri 5% Saluran telur (tuba fallopii)

b. Subfaktor Fungsional Kelaianan hormonal berupa : Gangguan sistem hormonal wanita dan dapat disertai kelainan bawaan. Gangguan pada pelepasan telur (ovulasi). Gangguan pada korpus luteum (defisiensi korpus luteum). Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam rahim.

PENCEGAHAN INFERTILITAS
A. Secara Umum

Melakukan pola hidup sehat yang


teratur dan seimbang. Mengatasi berbagai gangguan kesehatan reproduksi yang dialami. Mengetahui teknik senggama yang benar. Mengatasi masalah psikolagi bersama pasangan. Berkonsultasi mengenai siklus masa subur.

Memperoleh informasi dan pengetahuan kesehatan reproduksi secara lengkap dan benar. B. Secara Khusus Tangani infeksi pada alat reproduksi secara serius dan tuntas. Berhenti merokok. Menghentikan penggunaan alkohol. Konsultasikan penggunaan obat2an yang digunakan.

Pemeriksaan Pasangan Infertil


Pemeriksaannya memakan waktu lebih kurang 6 kali siklus menstruasi. Kebanyakan dari pemeriksaan infertilitas harus dilakukan pada saat2 tertentu dalam siklus menstruasi seorang perempuan dan sering kali tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan pemeriksaan lainnya.

A. Syarat-syarat sebelum pemeriksaan Istri dg usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 tahun. Istri dg usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang. Istri pasangan infertil dg usia 36-40 tahun dilakukan dilakukan bila belum mendapatkan anak dari perkawinan ini. Pemeriksaan infertil tidak dilakukan bila salah satu pasangannya mengidap penyakit yg dapat membahayakan istri dan anaknya.

B. Langkah-langkah yang dilakukan Anamnesis , terdiri atas pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan khusus Pemeriksaan fisik umum (TTV) Pemeriksaan laboratorium dasar (darah lengkap,urin lengkap,fungsi hepar dan ginjal, serta gula darah). pemeriksaan menunjang ( rotgen ataupun USG)

Pemeriksaan khusus Pemeriksaan ovulasi Pemeriksaan sperma Pemeriksaan lendir serviks Pemeriksaan tuba Pemeriksaan endometrium

PENANGANAN INFERTILITAS
Penanganannya terlebih dahulu diketahui dulu apakah pasangan infertilitas primer atau sekunder. Penanganannya dilakukan sesuai usia pernikahan dan secara bertahap dari resiko yg paling ringan sampai menggunakan teknologi modren.

Usaha usaha yang dilakukan,sbb: konsultasi medis, terkait cara senggama yang benar yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Manajemen masa subur yg benar. Pemberian obat-obat untuk kesuburan. Tindakan inseminasi buatan, seperti peletakan sperma ke folikel ovarium,dll Bayi tabung / pembuahan in vitro.

SUMBER
Kumalasari,Intan,APP,dan Iwan Andhyantoro,S.K.M.2012. Kesehatan Reproduksi . Jakarta : Salemba Medika http://www.google.co.id/infertilitas. kesehatanreproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai