PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program) Oleh: Erwin Rahardianto 105100301111033 Fakultas Teknologi Pertanian
Analisis Kompetisi dan Peluang Pasar Produk Barang dan Jasa Layanan
Segmen pasar utama yang kita tuju adalah petani kentang
yang ada di Malang Raya. Tujuan utama dari segmen pasar tersebut adalah pemberian metode baru tentang penanaman bibit kentang yang diharapkan akan terus digunakan petani dan sekaligus memberikan metode baru yang lebih efektif dan efisien terhadap petani kentang di Malang Raya. Kendala segmen pasar ini adalah seberapa tertarikkah petani terhadap metode baru yang notabene adalah metode baru dan belum banyak diketahui oleh petani kentang pada umumnya.
bagaimana petani bisa tertarik dan bekerjasama yang akhirnya akan menjadi mitra kerja. Aspek teknis dari sistem ini adalah polybag sendiri terbuat dari plastik hitam yang dibuat berbentuk pot dengan diameter 20-30 Cm dan ketinggian 50 Cm. Media tanah yang digunakan adalah tanah yang telah difermentasi selama 2 minggu hingga 1 bulan sebelum penanaman. Penanaman dilakukan dikedalaman 10cm dari permukaan tanah. Pemupukan dilakukan dengan rentang waktu tertentu dan dengan pupuk yang berbeda-beda.
1 Hari - 30 Hari
31 Hari 97 Hari
100 Hari
Persiapan media
-Bokashi
Pupuk Kocor
3 Hari (1x) Pupuk Mutiara 200 cc Bokashi Cair 200 cc
Pupuk Spray
3 Hari (1x) CaNO (10 gr)
Pupuk Kocor
3 Hari (1x) Pupuk Mutiara 400 cc Bokashi Cair 200 cc
Pupuk Spray
3 Hari (1x) KH2PO
Bahan
-Subsoil
Prevathon
Panen
-NPK -Polybag
Penanaman pertama diasumsikan akan menghasilkan bibit kentang G2 sebanyak 1000Kg. Dengan perkiraan omset kotor sebesar Rp. 10.000.000. Dari hasil tersebut bibit kentang yang dihasilkan akan disortir menjadi 2 kelompok. Untuk ukuran diameter <5cm akan dijual sebagai bibit kentang dengan asumsi Rp. 1.000/knoll, sedangkan ukuran >5cm akan dijual sebagai buah konsumsi dengan asumsi Rp. 7.000/kg. Untuk menekan jumlah pembelian bibit kentang kultur jaringan,media tanah, dan polybag, maka dari sebagian hasil panen bibit akan di tanam kembali menjadi bibit untuk mendapatkan jumlah buah kentang yang semakin banyak.
Diasumsikan harga bibit kentang menjadi separuh dari harga awal (dikarenakan merupakan hasil panen G1) : bibit pupuk media tanah : Rp. 500/knoll : Rp. 500/polybag : Rp. 100/polybag + Rp. 1100/polybag
*sehingga diasumsikan untuk modal pembibitan kentang G2 adalah Rp. 1100x1000 = Rp. 1.100.000 dan diasumsikan akan menghasilkan bibit kentang G3 sebanyak 1 ton dan omset Rp. 8.900.000 Proses ini akan terus menerus dilakukan hingga pemanenan pada kentang G4/ generasi 4, dan total omset yang didapat ketika proses penanaman hingga G4 adalah Rp. 29.200.000.