kelenjar sebasea Penderita dengan akne memproduksi sebum lebih banyak dari pada penderita tanpa akne. Sebum bersifat komedogenik dan dapat menyebabkan inflamasi.
Sebum terdiri dari kolesterol, trigliserida, asam oleat, dan skualen. Salah satu komponen sebum yang berperan pada patogenesis akne yaitu trigliserida Trigliserida dirubatr menjadi
flora
ini
terjadinya inflamasi, dan bersifat komedogenik. Secara invivo terdapat hubungan antara
jumlah skualen dengan ukuran sebosit, dimana terjadi pembesaran sebosit oleh karena skualen
yang meningkat pada penderita akne.
menghitung kadar sebum pada daerah dahi, hidung kedua pipi dan dagu dengan Sebumeter.
Mereka melaporkan terdapat peningkatan sekresi sebum pada penderita. akne dibandingkan
dengan kontrol, tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kuantitas sebum denpn tingkat keparahan akne. Sedangkan Mourelatos K dkk- pada tahun 2006 di Leeds menghubungkan jumlah sekresi sebum dengan usia penderita akne, dimana sekresi sebum meningkat seiring dengan pertambatran usia (usia pubertas) dan lebih tinggi pada penderita akne. Hormon androgen juga mernpengamhi produksi sebum, terbukti pada pemberian anti androgen, produksi sebum menurun. Ditemukan, kadar rata-rata androgen dalam serum lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang tanpa akne. 5 alfa reduktase adalah enzim yang bertanggung jawab mengkonversi testosterone menjadi DHT poten, yang memiliki aktifitas tinggi pada area kulit yang cenderung memiliki akne, pada wajah, dada dan punggung. peran adrogen pada penderita akne diperkuat oleh Pang Y, dkk pada talrun 200g di cina dimana pemanjangan gen reseptor androgen (rantai CAG dan GGN) meningkatkan risiko akne, dan selanjutnya dapat dijadikan marker pada penderita akne. Peran estrogen dalam menginduksi sebum belum diketahui secara pasti. Jumlah estrogen yang dibutuhkan untuk menurunkan produksi sebum lebih banyak dibandingkan untuk menghambat ovulasi, Mekanisme kerja estrogen yaitu : 1. Secara langsung melawan efek androgen di dalam kerenjar sebasea. 2. Menghambat produksi androgen oleh gonad melalui efek balik pelepasan gonadotropin pituitari. 3. Regulasi gen yang menekan pertumbuhan kelenjar sebasea atau produksi lipid.
2. Perubahan dalam komposisi lemak permukaan kulit. 3. Penyumbatan saluran kelenjar sebasea