JuduI: How to challenge Economic Crisis dengan Nilai-nilai Pancasila
Tinjauan : dengan analisis menggunakan hukum-hukum industri dan fisika non-linier terbukti bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila memang merupakan solusi langkah-langkah industrialisasi ndonesia untuk keluar dari krisis KesimpuIan : 1. Hukum-hukum alam dalam pemilihan sistem yang survive (Hukum Darwin & Hukum-hukum Fisika): menunjukkan alam selalu akan memilih sistem yang terbaik dalam beradaptasi, sinergi, dan menghindari pemborosan. Oleh karenanya, Pemerintah harus memilih cara yang memerlukan komitmen tinggi, bersedia berkorban demi nilai jangka panjang bangsa, melakukan intervensi, komitmen pada proses industrialisasi yang Human Resource ntensive pendekatan Mikro, sehingga terbentuk sinergi pada semua level, sehingga terbentuk ndonesia ncorporated. Akan tetapi sifat-sifat non-linier manusia perlu mendapatkan sebuah "guidance untuk menuju sinergi, karena di dalam proses tersebut terkandung nilai-nilai sosial, politik, psikologi dan budaya yang potensi konfliknya banyak memberikan hambatan menuju sinergi 2. Karakter Non-linier manusia secara masal kalau dibiarkan cenderung bertindak semaunya dan ingin menang sendiri. Karakter non-linier ini yang salah satunya ditunjukkan dalam kurva "kekayaan versus harga diri, yang biIa di biarkan akan cenderung mengikuti "histerisis yang paling luas areanya, menunjukkan sifat "immature, yang dalam tingkat nasional menjadi "sifat suatu bangsa. Karakter "mature dari suatu bangsa ditunjukkan dalam: mendahulukan harga diri, dan percaya bahwa reward akan mengikuti, percaya masa depan dan akan tercapainya cita-cita luhur bangsa, percaya bahwa pengamalan nilai-nilai luhur secara bersama-sama akan menjamin ter-realisasinya keadilan sosial dan kesejahteraan untuk semua, bersedia untuk melepaskan kebebasan dirinya, menghormati hak orang lain, dan lebih mendahulukan kepentingan bersama, dan semangat nasionalisme-kebangsaan ini perlu dikembangkan sebagai batas dari persatuan perjuangan memajukan industri dan teknologi menuju kesejahteraan bangsa indoneisia sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda. 3. Sinergi sebenarnya merupakan sifat mature dari suatu bangsa, yang sebenarnya adalah nilai- nilai Pancasila itu sendiri, sehingga pengusaha dan buruh saling memahami keadilan dan percaya masa depan, karena bangsa yang menjunjung keadilan adalan cermin dari bangsa berperadaban. Politik Teknologi diperlukan demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa, 4. Penerapan dan Rasionalisasi Nilai-nilai Pancasila dapat dijabarkan (aktivitas, dampak dan aktornya) sehingga bisa diartikan sebagai logika proses industrialisasi dan langkah pencapaian tujuan menuju negara besar, berperadaban tinggi, sejahtera dan berkeadilan. Hal ini perlu diikuti dengan pembentukan habit of industrialization 5. Dengan demikian rasionalisasi penyusunan Program jangka pendek dan jangka menengah bisa dilakukan, dan dengan meninjau sirkulasi produk dan sirkulasi uang bisa ditentukan langkah yang sebaik dilakukan dan dihindari. Selanjutnya beberapa Paradigm Shift perlu dirumuskan 6. Beberapa contoh sinergi bisa kita lihat dalam macam-macam institusi dan keterkaitan institusi- institusi dalam sistem industrialisasi di Jerman dan Belanda yang berhasil mempertahankan industrialisasi bisa kita pelajari dan penentuan bagaimana seharusnya pelaksanaan di ndonesia