Anda di halaman 1dari 7

Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas

Menurut Hoobs (1998), ADB (2006), Hudbat (2006) dalam Kartika (2009) terdapat tiga faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas, diantaranya:

Manusia

Kendaraan

Lingkungan

Manusia

Fisiologis

Sistem syaraf Sistem penglihatan Sistem pendengaran Stabilitas perasaan Sistem indera peraba dan pembau Modifikasi (pengaruh obat dan kelelahan

Psikologis

Motifasi Intelegensia Pengalaman Emosi Kedewasaan Kebiasaan

Manusia
Usia Pengemudi: Usia remaja sampai dewasa awal (rata-rata pada usia 18-24 tahun) lebih sering terlibat dalam kecelakaan lalu lintas Jenis Kelamin -> Di Indonesia, korban cidera akibat kecelakaan lalu lintas 81% pria dan 19% wanita dari total kecelakaan lalu lintas Pendidikan Pengemudi -> Seseorang dengan tingkat pendidikan rendah mempunnyai karakteristik sulit untuk bekerja sama untuk mematuhi peraturan lalu lintas

Kemampuan Pengemudi -> Keterampilan pengemudi untuk mengendalikan arah serta mengendalikan kecepatan kendaraan.

Pengalaman Mengemudi -> Pengemudi pemula (kurang dari satu tahun) dengan keterampilan yang baik memiliki risiko mengalami kecelakaan lalu lintas

Perilaku -> lengah, mengantuk, mabuk, lelah, tidak teranpil, tidak mematuhi peraturan

Kepemilikan SIM ->diasumsikan bahwa pengemudi yang memiliki SIM telah terampil dalam mengemudikan kendaraan bermotor dan mengetahui peraturan lalu lintas di jalan raya.

Rem Blong

Suatu keadaan gagalnya kendaraan bermotor untuk mencapai perlambatan yang sesuai standar

Ban

- Ban kempes dan ban pecah - Ukuran ban, tipe ban, tapak, masa atau kekuatan pakai, daya cengkeram ban terhadap jalan, serta tekanan udara dalam

Kendaraan

Lampu Kendaraan

Lampu utama, lampu indikator/ penunjuk arah, dan lampu rem.

Selip

Kendaraan

Terjadi pada keadaan ban kendaraan yang terlalu penuh serta jalan yang basah dan licin

Lingkungan
Lokasi jalan: di daerah pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, Volume lalu lintas (kepadatan)

Kerusakan pada permukaan jalan(berlubang, bergelombang, berbpasir, licin)


Konstriksi jalan yang rusak atau tidak sempurna (permukaan bahu jalan terlalu rendah terhadap permukaan jalan) Geometrik jalan yang kurang sempurna (derajat kemiringan yang terlalu kecil atau terlalu besar pada belokan, terlalu sempitnya pandangan bebas bagi pengemudi) Iklim (mengharuskan pengemudi untuk mampu beradaptasi saat berkendara pada masingmasing musim)

Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing: Concepts and practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Hoobs, F.D. (1998). Traffic planning and engineering 7nd edition. University of Birmingham: England Kartika, M. (2009). Analisis faktor penyebab kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di wilayah Depok. (Sarjana Skripsi). Universitas Indonesia. Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai