Anda di halaman 1dari 3

Nama: syarifah zahara Nim: 1006103030014 Kelompok: B Prodi: pend.

fisika

Para Penentang Syariah Pasti Kalah


Setiap perjalanan dakwah Islam selalu saja ada pihak-pihak yang menjadi penghalang. Ketika dakwah Rasulullah SAW mulai di gencarkan di tengah-tengah masyarakat, muncul namanama beken macam Abu lahab dan Abu Jahal yang begitu getol merintangi dakwah Islam. Hampir sama dengan kondisi pada saat ini, para penentang dakwah Islam kembali tampil bak burung emprit yang mengganggu tanaman padi. Mereka mencoba merusak semuanya, berbagai cara pun digunakan dengan harapan jangan sampai Islam secara utuh untuk diamalkan (kaffah). Slogan-slogan murahan seperti Say no to khilafah, Selamatkan Indonesia dari syariah, Anti Syariah Islam sering keluar dari mulut-mulut para penentang Ideologi Islam tersebut. Diantara mereka juga ada yang dari kalangan umat Islam, mereka telah terpengaruh dengan cara berpikir barat. Virus sekulerisme, pluralisme dan liberalisme memang telah lama di cekok-an oleh kafir penjajah ke tengah-tengah ummat dengan harapan agar Islam tidak lagi exist sebagai sebuah Ideologi, cukuplah Islam hanya ibadah ritual dan spiritual semata. Proses sipilis (Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme) di Indonesia sendiri sebenarnya muncul dengan tidak tiba-tiba, pada tahun 1970an, Nur cholis masjid tampil ke permukaan bagai pahlawan kesiangan dengan semboyan yang lumayan terkenal yakni Islam yes, partai Islam No. Pernah ia mengatakan bahwa fundamentalis agama lebih berbahaya dari narkoba. Dibelakang cak Nur berjajar nama-nama seperti Mukti Ali (menteri agama), Munawir Sadzali, Harun Nasutioan (rector IAIN syarif hidayatullah waktu itu). Para pelajar dari Indonesia dikirim ke Barat kemudian di cuci otaknya, setelah pulang membawa oleh-oleh buah pemikiran asing (sipilis). Pada masa sekarang, proyek ini disokong oleh lembaga-lembaga internasional semacam The Asia Foundatioan,Australia Aid, USAid, Yayasan Tifa, DLL. Mereka mengucurkan dana sampai jutaan Dolar AS guna memuluskan proyek liberalisasi ini.Tercatat beberapa lembaga yang menerima dana ini adalah: BKSPPI, JIL, PP Muhammadiyah, Wahid Institute, Fatayat NU, Fahmina Institute, Uin Alaudin Makasar, University louksumawe,MMD dikti, Balqis Women, Lakspedam NU, LPP Aisyiah, IMM, Radio 68H, Pemuda Muhammadiyah Aceh, PUSHAM UII, Pusat studi wanita UIN, LABDA, Laboratorium dakwah shalahudin, Nasyiatul Aisyiah Aceh, Ikatan Remaja Muhammadiyah, Percik, LK3, ICIP, Univ. Paramadina, LkiS, LKPMP, Majalah syirah, Fahmina institute dan lain-lain. (Kompilasi laporan tahun 2004, 2005, 2006, 2007: Asia Foundation, AusAid, USAID dan yayasan Tifa [Geoerge Soros], www.suara-islam.com). Ulil Abshor sendiri pernah mengatakan kepada hidayatullah.com bahwa UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) pun tak luput ketiban gemerincing dolar dari The Asia

Foundation untuk melancarkan program liberalisasi ini. Selain kami ada juga ormas Islam yang menerima dana dari TAF program Islam and Civil Society. Mereka itu adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Solo, dan Departemen Agama. Dana yang diterima JIL jauh lebih kecil daripada mereka. Ungkap ulil. Ketika ditanya berapa JIL mendapat kucuran dana? Koordinator Jaringan Islam Liberal itu menjawab Setiap tahun kami mendapat sekitar Rp 1,4 milyar. Selain itu, JIL juga mendapatkan dana dari sumber-sumber domestik, Eropa, dan Amerika. Tapi yang paling besar dari TAF". (hidayatullah.com).

Program Liberalisasi Sebagaimana di jelaskan oleh Dr. Adian Husaini ada tiga progam pokok liberalisasi yang di usung oleh mereka, yakni Liberalisasi dalam aqidah Islam (Pluralisme agama), liberalisasi konsep wahyu (menggugat otentisitas mushaf utsmani) dan Liberalisasi syariah dan akhlak.(Liberalisasi Islam di Indonesia, 2006). Karena itu kita tidak boleh menyerah, derap perang pemikiran (goswhul fikri) harus tetap di galakkan. Pemikiran-pemikiran bathil seperti ini sangat berbahaya jika terus-terusan dibiarkan menjalar ke tengah-tengah masyarakat. Jangan biarkan mereka melakukan inviltrasi ke organisasiorganisasi Islam seperti NU, Muhammdiyah dan lainya. Agen sipilis ini sebenarnya hanya segelintir orang, namun dengan uang, banyak media massa memanjakannya. Bagi para pejuang syariah, tidak ada jalan lain kecuali tetap istiqomah memperjuangkan syariah dan selalu memohon atas pertolongan-Nya. Sungguh, pertolongan Allah itu amat dekat. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.(QS. Al-Baqarah: 214). Dalam sejarah mereka selalu kalah, dan pasti akan kembali kalah. Mungkin mereka tidak tahu, bahwa apa yang dilakukannya hanyalah sia-sia belaka. Allah SWT berfirman: "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orangorang kafir benci; Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci." (QS Ash-Shaff : 8-9). Yakinlah yang bathil pasti lenyap. Allah SWT telah menegaskan Sebenarnya kami melemparkan yang hak (benar) kepada yang batil (tidak benar), lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. (QS. 21:18). Karenanya, ketika kebenaran datang, semua yang batil akan lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap ! (QS. 17: 81). Wallohu a'lam bi ash shawab.

Upaya Musuh Islam Agar Manusia Memusuhi Islam


PHILADELPHIA (SuaraMedia News) Beberapa seri buku pelajaran anak-anak AS tentang Islam mengandung retorika yang menyesatkan dan menghasut tentang agama ini, dengan secara tak akurat menggambarkan penganutnya memusuhi dan pantas untuk dicurigai. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Pennsylvania siap untuk memulai kampanye kesadaran publik melawan buku-buku Dunia Islam (World of Islam) dari penerbit Mason Crest. Tema keseluruhan dari buku-buku ini adalah bahwa kaum Muslim penuh dengan kekerasan,
bahwa Islam adalah agama kelas dua dan bahwa seseorang harus waspada terhadap Muslim di

lingkungannya, ujar Moein Khawaja, direktur CAIR cabang tersebut, pada hari Selasa (16/03). Buku buku ini tidak memenuhi misi sekolah untuk mendidik. Di antara puluhan contoh yang dikutip oleh Khawaja, buku Muslim di Amerika mengatakan bahwa sejumlah Muslim mulai berimigrasi ke Amerika untuk mengubah masyarakat Amerika, terkadang dengan menggunakan terorisme . Di bagian lain, gambar dua gadis Muslim berjilbab yang sedang tersenyum tampak di halaman berjudul Ancaman-ancaman Keamanan. Mason Crest bermitra dengan Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri di Philadelphia untuk memproduksi sepuluh seri buku ini, yang dirancang untuk anak-anak usia 10 tahun keatas. Tidak jelas di mana buku-buku itu digunakan, apakah di dalam kelas atau di perpustakaan. Namun Khawaja mengatakan keluhan dari cabang-cabang CAIR di seluruh penjuru negeri mendorongnya untuk yakin bahwa buku-buku itu tersebar di sekitar dua lusin negara bagian AS. Kepala lembaga penelitian, Harvey Sicherman, mengatakan pada hari Selasa (16/03) bahwa ia bingung dengan reaksi terhadap seri tersebut, dan bahwa kedua contoh di atas dipahami di luar konteks. Penempatan foto itu adalah kelalaian, ujarnya, dan judulnya tidak berarti bahwa gadis-gadis itu adalah ancaman keamanan. Kutipan tentang imigrasi Muslim ke Amerika tidak akurat, ujar Sicherman. Ya, beberapa orang memang datang ke AS untuk melakukan terorisme, dan saya tidak mengerti bagaimana seseorang bisa mendebat kalimat itu, ujarnya. Khawaja mengatakan bahwa persoalannya bukan hanya tentang kalimat-kalimat yang menurutnya penuh dengan gaya dan pesan anti-Islam. Sebuah buku bukan hanya berisi kutipan. Itu adalah kesimpulan yang anda peroleh, ujar Khwaja. Ia menyebutkan sebuah kronologis di dalam buku Islam di Eropa yang dimulai dengan tahun 1988 dan mendaftar 10 peristiwa, tujuh di antaranya melibatkan ekstremis Muslim yang berpartisipasi dalam pengeboman, pembajakan atau kekerasan lainnya. Kaum Muslim telah berada di Eropa selama ribuan tahun, ujar Khawaja. Ini konyol. Sicherman mengatakan bahwa perwakilan dari lembaga penelitian akan menghadiri konferensi pers kelompok Muslim itu pada hari Rabu (17/03) untuk mempelajari persoalan ini lebih jauh. (rin/dn). sumber : www.suaramedia.com

Anda mungkin juga menyukai