Anda di halaman 1dari 51

1

DESIGN OF PRESSURE
COMPONENTS
Pipa dengan tekanan internal
Pipa dengan tekanan eksternal
Bends
Percabangan
Flexibilitas
2
9.1 Tebal Minimum Pipa yang menerima
tekanan internal
Tebal minimum diding pipa yang mendapat beban
internal harus ditentukan sbb:
1. Untuk t < D/6
c
) PY SE ( 2
PD
t
q
m
+
+
=
t = tebal dinding pipa, in
P = tekanan internal relatif (gauge pressure), psig
D = diameter luar pipa, in
E = faktor kualitas
S = tegangan yang diijinkan (hot stress),
Y = koefisien sifat material
c = mechanical + corrosion + erosion allowances 0.02 in
3
Koefisien sifat material, Y
Untuk t < d/6
Temp
Material
s 900
0
F 950
0
F 1000
0
F 1050
0
F 1150
0
F 1150
0
Fs
Ferritic Steel 0.4 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7
Austenitic Steel 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.7
Cast iron 0.4 - - - - -
Non ferrous metal 0.4 - - - - -
Untuk t > d/6
c 2 d D
c 2 d
Y
+ +
+
=
d = diameter dalam pipa = D-2t, in
4
Factor kualitas, Eq
s j c q
E E E E =
E
c
= casting quality factor 0.85 1.0
E
j
= joint quality factor 0.6 1.0
E
s
= structural grade quality factor 0.92
Type of suplementary examination E
c

Surface examination (0.25 m R
a
) 0.85
Magnetic particle method 0.85
Ultrasonic examination 0.85
Type 1 & 2 0.90
Type 1 & 3 1.00
Type 2 & 3 1.00
5
Type of Joint Examination E
j
Furnace but weld A. r. b. s. 0.6
Electric resistance weld A. r. b. s. 0.85
Electric fusion weld (single butt) A. r. b. s. 0.80
Electric fusion weld (single butt) Spot radiograph 0.90
Electric fusion weld (single butt) 100% radiograph 1.00
Electric fusion weld (double butt) A. r. b. s. 0.85
Electric fusion weld (double butt) Spot radiograph 0.90
Electric fusion weld (double butt) 100% radiograph 1.00
By ASTM A211 specification A. r. b. s. 0.75
Double submerged arc weld (API) radiograph 0.95
Factor kualitas joint (straight & spiral longitudinal weld)
6
Persamaan alternatif untuk menghitung tebal
minimum pipa :
q
SE 2
PD
t =
|
|
.
|

\
|
+

=
P SE
P SE
1
2
D
t
q
q
)] Y 1 ( P SE [ 2
) c 2 d ( P
t
q

+
=
2. Untuk t > D/6 (pipa tebal) atau P/SE > 0.385
perlu pertimbangan khusus : teori kegagalan, thermal
stress, fatigue, dll
7
9.2 Penentuan Diameter Luar
Dalam perhitungan tebal diperlukan diameter luar pipa
Diameter luar dihitung : D = d + 2t
d = diameter dalam dihitung dari konservasi massa
fluida yang mengalir
V . A Q =
2
d
4
A
t
= V
Q 4
d
t
=
Q = kapasitas aliran fluida, in
3
/s
A = luas penampang, in
2

V = kecepatan aliran, in/s
8
Jenis fluida Kecepatan maksimum
[ft/s]
Uap untuk proses 120 150
Slurry 5 10
Uap air 100 130
Air 6 10
Fluida cair 100/
1/2

Kecepatan maksimum aliran fluida dalam pipa
9
9.3 Penentuan Diameter Nominal
Setelah t
m
ditentukan pemilihan ukuran pipa komersial
Dimensi standard
Pilih pipa dengan d yang diperlukan dan t
m
> t
m-dihitung
diameter nominal & schedule
10
11
CONTOH SOAL
Tentukan tebal dinding sebuah pipa dengan diameter eksternal D =
8.625 inch dengan kondisi rancang T = 500F dan P = 850 psig
menghitung tebal dinding pipa.
c
) PY SE ( 2
PD
t
q
m
+
+
=
E = Faktor kualitas, adalah faktor pereduksi tegangan yang diijinkan yang
harganya didasarkan pada proses pembuatan pipa. Harga E berkisar
antara 0.6, yaitu untuk furnace butt weld (FBW) dan 1.0 untuk seamless
pipa (pipa tak berkampuh) 0.85
Y = Faktor kompensasi tegangan temperatur dipergunakan untuk
mengakomodasi kenyataan bahwa penurunan tegangan yang diijinkan
pada temperatur 900F adalah tidak linear. ) 0. 4
S = allowable stress (hot stress) 18 900 psi
12
( )
inch 223 . 0
850 4 . 0 85 . 0 18900 2
850 625 . 8
t =
+

=
Tebal minimum dinding pipa :
t
m
= t + (corrosion Allowance) + (mill tolerance)
= 0.223 + 0.063 + 0.010 = 0.296 inch

Pipa komersial dengan tebal dinding yang terdekat di atas t
m
adalah :
Tebal dinding pipa berdasarkan mechanical strength :
D
nom
= 8 inch
Schedule 40 dengan t
nom
= 0.322 inch
13
9.4 Penentuan Tebal Pipa yang Mendapat
Beban Tekanan Eksternal
Pipa mengalami tekanan eksternal (atmosfir) jika tekanan
di dalam lebih kecil dari tekanan atmosfir (ex: vakum)
Pipa yang lebih kecil dari pipa konsentris juga mendapat
tekanan eksternal

jika tekanan di pipa besar lebih tinggi
Pipa (tube) di dalam vessel dapat mengalami tekanan
internal, jika tekanan vessel > tekanan tube
Prosedur penentuan t
m
ASME Boiler &
Pressure Vessel
Code Section VIII,
Division I
14
A. Untuk D/t > 10
1. Ambi suatu harga t (anggapan) dan hitunglah rasio L/D
o
dan D
o
/t.
2. Dengan kedua harga L/D
o
dan D
o
/t, masuklah ke charts, charts
UGO-28.0 yang terdiri dari dua buah charts
untuk harga L/D
o
>50.0, pakailah harga L/D
o
= 50, sedang
untuk harga L/D
o
< 0.05, pakailah harga L/D
o
= 0.0
3. Tentukan titik potong antara kurva D
o
/t (dari hasil perhitungan pada
langkah 1 ) dan garis horizontal L/D
o
(hasil perhitungan pada
langkah 1). Titik potong tersebut boleh berupa titik hasil interpolasi
untuk harga D
0
/t yang terletak di antara dua harga D
o
/t yang ada di
charts. Dari titik potong (atau titik hasil interpolasi) tersebut, tarik
garis vertikal ke bawah dan bacalah harga faktor A.
15
4. Dengan harga A yang diperoleh dari langkah 3, masuklah ke chart
ke-3 untuk material pipa. Dengan harga A, buatlah garis vertikal
sampai memotong garis yang menunjukan garis temperatur
rancang. (boleh dilakukan interpolasi untuk menentukan titik
potong).
Garis vertikal yang dibuat melalui titik A dengan harga yang diperoleh
pada langkah 3, disamping dapat memotong garis temperatur rancang,
dapat pula tidak memotong garis temperatur rancang tersebut karena (1)
garis vertikal tersebut terletak di sebelah kiri titik potong antara garis
temperatur rancang dan sumbu horizontal (dalam hal ini, lihat langkah 7
untuk menentukan faktor B ) dan (2) garis vertikal terletak diluar sumbu
vertikal kanan atau harga A > harga A terbesar pada chart. Untuk kasus
terakhir harga faktor B di anggap harga terbesar pada garis temperatur
rancang pada chart.
5. Dari titik potong yang diperoleh pada langkah 4, dapat di baca
harga faktor B.
16
6. Dengan harga faktor B yang diperoleh pada langkah 5, dapat
dihitung harga tekanan eksternal maksimum yang diijinkan,
dari rumus berikut :
( ) t / D 3
B 4
P
o
a
=
7. Untuk harga A yang terletak disebelah kiri garis temperatur
rancang, dihitung dari rumus berikut :
( )
P
AE
D t
a
o
=
2
3 /
8. Bandingkan harga

yang dihitung pada langkah 6 atau langkah 7
dengan harga P. Jika harga

P
a
< p, maka ulangilah prosedur 1 s/d
8 dengan memilih harga t yang lebih besar. Iterasi tersebut
dilakukan terus sampai diperoleh harga t yang menghasilkan

yang
lebih besar dari P
17
18
19
20
21
22
23
CONTOH SOAL
Tentukan tebal dinding pipa lurus dengan diameter eksternal 10.75
inch, terbuat dari baja karbon, beroperasi pada temperatur 300
0
F
dan mengalami beban eksternal 350 psig. Pipa tersebut panjang
sekali.
1. Misalkan t = 0.365 inch, maka
L/D
o
= 50 (sebenarnya L/D
o
>50, tapi untuk L/D
o
> 50, maka
dipakai harga L/D
o
=50 )
D
o
/t = 10.75/0.365 = 29.45
2&3. Dengan L/D
o
= 50 dan D
o
/t = 29.45, maka dari chart 5 - UGO - 28.0
diperoleh harga A= 0.00122
4&5 Dengan harga A = 0.00122 dan chart untuk baja karbon dengan
temperatur rancang 300
0
F, diperoleh harga B = 11600

24
6.
P psig
a
=

=
4 11600
3 29 45
525
.
7. Check : P
a
= 525 psig > P = 300 psig

Karena itu pipa denga tebal dinding t = 0.365 inch cukup kuat untuk
menahan beban tekanan eksternal sebesar 350 psig.

Apakah perlu dilakukan iterasi dengan memilih tebal dinding yang lebih
kecil, karena t = 0.365 inch mungkin terlalu kuat ?
25
9.5 Penentuan Tebal Belokan Pipa
1. Pipe Bends
Pipe bends terbuat dari pipa lurus yang
dibengkokkan
Untuk pipe bend, tebal minimum diding pipa setelah
dibengkokkan tidak boleh lebih kecil dari t
m
pipa
lurus
2. Elbow
Dibuat dengan cara di cor
Kekuatannya menahan tekanan internal dihitung
dengan cara pada paragraf 304.7.2 (B31.3)
26
3. Multiple Mitter Bend
Pipa belok yang terbuat dari potongan-potongan pipa lurus
P
m
= tekanan internal maksimum yang
diijinkan terjadi di miter bends
r
2
= jari-jari rata-rata pipa dengan
memakai tebal dinding nominal
R
1
= jari-jari efektif miter bend,
didefinisikan sebagai jarak
terpendek dari garis sumbu pipa
ke garis potong dua bidang datar
dari sambung miter yang
bersebelahan
T = Tebal dinding pipa miter
u = sudut potong miter
o = sudut perubahan arah pada
sambungan miter = 2 u
27
Tekangan internal maksimum yang diijinkan haruslah harga
terkecil dari dua persamaan berikut :
( )
( )
|
|
.
|

\
|
u +

=
c T r tan 643 . 0 ) c t (
c T
r
c T SE
P
2
2
m
( )
P
SE T c
r
R r
R r
m
=

|
\

|
.
|
2
1 2
1 2
05 .
u haruslah < 22.5
0

4. Mitter Bend Tunggal
Mitter dengan u < 22.5
0

( )
( )
|
|
.
|

\
|
+

=
u
c T r ton 643 . 0 ) c t (
c T
r
c T SE
P
2
2
m
c = corrosion+errosion allowance
E = faktor kualitas
S = tegangan yang diijinkan
28
Batasan harga R
1
(B31.3)
R
A D
1
2
= +
tanu
A mempunyai harga empirik sbb :
English unit SI
(T-c), inch A
s 0.5 1.0
0.5 < (T-c)< 0.88 2 (T-c)
>0.88 [2(T-c)/3] + 1.17
(T-c), mm A
s 13 25
13 < (T-c)< 22 2 (T-c)
> 22 [2(T-c)/3] + 30
Tebal dinding pipe bends dan tebal dinding segmen-segmen
belokan miter yang mengalami tekanan eksternal dapat ditentukan
dengan cara yang sama dengan cara yang dipakai untuk
menentukan tebal dinding pipa lurus yang menerima tekanan
eksternal
29
CONTOH SOAL
Hitunglah tekanan internal maksimum yang diijinkan untuk pipa
belokan miter dengan diameter 36 inch dari tebal dinding nominal
0.375 inch yang dibuat dari A 515 Gr. 60 (material pelat), dengan
temperatur = 500 F, C=0.1 inch, E= 1.0, = 1.5 x 36 = 54 inch, = 0.5,
toleransi pembuatan (plate mill under-run tolerance) = 0.01 inch.
1. Perhitungan tekanan internal maksimum untuk pipa miter ganda :
untuk u = 22.5 ,
dari persamaan (1):
( )
( ) ( ) c T r tan 643 . 0 c T
c T
x
r
c T SE
P
2
2
m
u +

=
dengan S = 17300 psi
T = 0.375 - 0.010 = 0.365 inch
r
2
= 0.536 0.375) = 17.8125 inch
30
( ) ( )
( ) ) 215 . 0 x 8125 . 17 5 . 22 tan 643 . 0 1 . 0 365 . 0 (
1 . 0 365 . 0
x
8125 . 17
1 . 0 365 . 0 x 17300
P
o
m
+

=
P psig
m
= 80
dari persamaan (2) :
( )
P
SE T c
r
R r
R r
m
=

|
\

|
.
|
2
1 2
1 2
05 .
( )
( )
psig 206
8125 . 17 x 5 . 0 54
8125 . 17 54
x
8125 . 17
1 . 0 365 . 0 x 17300
P
m
=


=
Kesimpulan : P
m
= 80 psig
Tekanan maksimum
31
2. Perhitungan tekanan internal maksimum untuk pipa miter tunggal
dengan R
1
= 36 inch, diperoleh
( )
( ) ( )
psig 37
265 . 0 x 8125 . 17 577 . 0 x 25 . 1 265 . 0
265 . 0
x
8125 . 17
265 . 0 x 17300
c T r tan 25 . 1 c T
c T
x
r
c T SE
P
2
2
m
=
+
=
u +

=
Berdasarkan B31.3 R
1
minimum adalah (untuk T-c < 0.5)
( )
inch 4 . 20
2
36
5 . 22 tg
0 . 1
2
D
tg
A
R
o
1
= + = +
u
= u = 22.5
0
u = 22.5
0
inch 7 . 19 R
1
=
32
33
9.6 Penentuan Tebal Penguat Percabangan
Percabangan pipa terdiri dari pipa utama, dan pipa cabang, yang
diameternya pada umumnya lebih kecil daripada diameter pipa
utama.
Pada lokasi dimana pipa cabang akan disambungkan, maka pada
pipa utama dibuat lubang sebagian permukaan pipa utama
dibuang.
Dengan dibuatnya lubang, maka luas potongan aksial (dimana hoop
stress bekerja) akan berkurang pipa utama diperlemah.
Sebenarnya pipa dengan dimensi standard yang dipilih mempunyai
tebal dinding > t
m
, maka kelebihan tebal tersebut dapat menjadi
kompensasi berkurangnya luas potongan aksial yang terbuang.
Dasar pemikiran inilah yang dipakai Code dalam melakukan analisis
kekuatan percabangan pipa. Metode tersebut dinamakan area
replacement method atau Metode kompensasi.
34
35
Dalam analisis metode kompensasi, tebal dinding pipa diperinci
dalam tebal-tebal, yang dalam perkembanganya berasal dari urutan
berikut:
( )
t
PD
SE PY
=
=
|
\

|
.
|
2
t = tebal dinding pipa yang dihitung
t
m
= t + c
t
nom
= t
m
+ mill tolerance + tebal lebih
Variabel :
T = tebal dinding pipa nominal
t = tebal dinding pipa sesuai mechanical strength
c = corrosion + erosion allowance
t
m
= tebal dinding pipa minimum yang diperlukan
T = tebal dinding pipa minimum dari pipa standard yang dipilih
T = T - mill tolerance
Subskrip : b pipa cabang
h pipa utama
~ 0.125 t
nom

36
Tebal lebih = T (t + c + mill tolerance)
= T (t-c)
Luas dinding pipa utama yang terbuang
A
1
= t
h
d
1
tegak lurus
A
1
= t
h
d
1
(2 sin |) miring

Luas lebih pada pipa utama (karena tebal lebih)
A
2
= (2d
2
d
1
)(T
h
t
h
c)

Luas lebih pada pipa cabang
A
3
= 2L
4
(T
h
t
h
c)/sin|


37
Variabel
d
1
= panjang efektif (pipa utama) yang terbuang untuk pipa
cabang
d
2
= setengah lebar dari daerah penguat, yaitu panjang dan luas
lebih pada pipa utama, yang besarnya diambil harga terbesar
di antara dua harga berikut :
1 2
d d =
( ) ( ) 2 / d c T c T d
1 h b 2
+ + =
dengan batasan : d
2
s D
h
L
4
= tinggi daerah penguat (yaitu panjang dari luas lebih) pada
pipa cabang, yang harganya diambil yang terkecil dari dua
harga berikut
( )
L T c
h 4
25 = . ( )
L T c T
b r 4
25 = + .
T
r
= tebal dinding minimum dari pelat penguat, jika ternyata diperlukan
38
Kriteria kekuatan
Percabangan pipa dengan lubang pada pipa utama
dinyatakan kuat jika
( )
1
las
4 3 2
A A A A > + +
jika kriteria di atas tidak dipenuhi ditambahkan penguat
( ) ( ) ( )
A A A A A A
las penguat laspenguat
2 3 4 4 4 1
+ + + + >
39
CONTOH SOAL
Hitunglah replacement area untuk percabangan pipa berikut:
Pipa utama : NPS 8, Schedule 40, ASTM A 53 Gr., B ERW
Pipa cabang: NPS 4, Schedule 40, ASTM A 53 Gr., B SMLS
P = 600 psig, temperatur = 400 F dan C = 0.10 inch
mill tolerance = 0.01 inch untuk pipa utama
mill tolerance = 0.02 inch untuk pipa cabang
Dari tabel pipa standard diperoleh :
D
h
= 8.625 inch
T
h
= 0.322 inch
D
b
= 4.500 inch
T = 0.237 inch
Dari tabel material, diperoleh
S
h
= SE = 20.000 x 0.85 = 17.000 psi
S
b
= 20.000 psi

40
Dihitung :
T
h
= T - mill tolerance = 0.312 inch
T
b
= 0.207 inch
d
1
= D
b
2(T
b
-c) = 4.5 2(0.207-0.10) = 4.286 inch
d
2
= dipilih harga terbesar antara d
1
atau (T
b
-c)+(T
h
-c) + d
1
/2
= 4.286 inch
L
4
: 2.5(0.207 0.10) + 0 = 0.267 inch

Tebal pipa :
( )
t
PD
SE PY
=
+ 2
:
inch 150 . 0 t
h
=
inch 067 . 0 t
b
=
Luas pipa utama yang terbuang oleh lubang :
( )( )
A t xd inch
h 1 1
2
2 0643 = = sin . |
41
Luas lebih :
( )( )
A d d T t c inch
h h 2 2 1
2
2 0266 = =

.
( )
A L T t c inch
b b 3 4
2
2 0021 = = .
A inch
4
2
0055 = .
t inch
c
= 0166 .
A A A inch
2 3 4
2
0342 + + = .
Dengan membandingkan kedua harga luas di atas ditemukan bahwa
Sehingga dapat disimpulkan bahwa diperlukan metal penguat.
1 4 3 2
A A A A < + +
42
Luas metal penguat yang diperlukan dapat dihitung sebagai berikut :
( ) ( )
A d D T
penguat
b r 4 2
2 =
( ) 325 . 1 0055 . 0 x 2 t 2 A
2
c laspenguat 4
= = =
Total ruang yang tersedia untuk metal penguat
Total ruang yang tersedia untuk metal penguat
Jika dipilih : T
r
= .
maka (A
4
)
penguat
= .
sehingga :
( ) ( )
1 laspenguat 4 penguat 4 4 3 2
A A A A A A > + + + +
43
9.7 Fleksibiltas Sistem Perpipaan
Sebuah sistem perpipaan dikatakan mempunyai fleksibilitas yang
cukup atau baik, bila sistem perpipaan tersebut
dapat mengalami perubahan panjang akibat ekspansi atau
kontraksi termal
gerak titik tumpu sistem perpipaan tanpa mengalami
kerusakan-kerusakan :
kegagalan sistem perpipaan atau titik-titik tumpunya akibat
tegangan berlebih atau akibat lelah
bocor pada sambungan
tegangan yang merusak atau distorsi yang dialami sistem
perpipaan, katup atau peralatan yang tersambung dengan
sistem perpipaan akibat beban gaya atau momen yang
berlebih pada sistem perpipaan
44
Persyaratan khusus ANSI/ASME mencantumkan beberapa tentang
fleksibilitas yang harus dipenuhi oleh sistem perpipaan :
range tegangan hasil perhitungan, S
E
di setiap titik sistem
perpipaan akibat perpindahan titik tidak boleh melebihi daerah
tegangan yang diijinkan (the allowable stress range, S
A
)
gaya reaksi hasil perhitungan tidak merusak titik tumpu sistem
perpipaan atau peralatan yang tersambung dengan sistem
perpipaan
perpindahan sistem perpipaan hasil perhitungan haruslah
berada dalam batas-batas yang ditentukan.
45
Sistem perpipaan yang tidak memerlukan analisis fleksibilitas:
sistem perpipaan yang merupakan duplikat sistem perpipaan
yang sudah ada, yang dalam operasi menunjukan kinerja yang
memuaskan
sistem perpipaan yang dengan mudah dapat dinilai mempunyai
fleksibilitas yang cukup bila dibandingkan dengan sistem
perpipaan yang fleksibilitasnya telah dianalisis sebelumnya
sistem perpipaan dengan ukuran seragam, yang ditumpu
dengan hanya dua titik tumpu tanpa ada titik restraint diantara
keduanya, dan yang memenuhi ketentuan empirik berikut :
( )
1
2
K
U L
Dy
s

D = diameter luar pipa, dalam inch (atau mm)


y = perpindahan resultante total, dalam inch (mm)
L = panjang pipa di antara dua titik tumpu, dalam ft (m)
U = jarak antara kedua titik tumpu, dalam ft (m)
K = 0.03 untuk satuan Inggris
= 208.3 untuk satuan metrik
46
Persyaratan analisis formal :
Sistem perpipaan yang tidak memenuhi salah satu dari ketiga
persyaratan diatas haruslah dianalisis dengan salah satu cara
analisis berikut : metode analisis sederhana, metode analisis
pendekatan (approximate analysis) atau metode analisis
komprehensif
Metode komprehensif yang dapat diterima meliputi metode
analitik dan metode yang memakai charts, yang dapat
menghitung gaya, momen dan tegangan-tegangan yang
ditimbulkan oleh displacement strains.
Pada analisis komprehensif, faktor-faktor intensitas tegangan
pada komponen perpipaan selain pipa lurus haruslah
diperhitungkan. Komponen tersebut mempunyai kelebihan
fleksibilitas.
Pada analisis fleksibilitas, maka semua komponen perpipaan
yang terletak antara dua anchor points haruslah diperlakukan
secara keseluruhan
47
Tegangan Fleksibilitas :
Displacement stress range, S
E
, dihitung berdasarkan rumus
berikut ini
S S S
E b t
= +
2 2
S
b
= Resultan tegangan lentur
S
t
= tegangan puntir = M
t
/2Z
Z = section modulus pipa
Resultan tegangan lentur untuk pipa belok dihitung dengan
rumus
Z
) M i ( ) M i (
S
2
0 0
2
i i
b
+
=
48
Resultan tegangan lentur untuk pipa belok dihitung dengan
rumus
Z
) M i ( ) M i (
S
2
0 0
2
i i
b
+
=
i
i
= faktor intensifikasi tegangan
in-plane
i
0
= faktor intensifikasi tegangan
out-plane
M
i
= momen lentur in-plane
M
o
= momen lentur out-plane
M
t
= momen torsi
49
Resultan tegangan lentur untuk percabangan pipa dihitung
dengan rumus
pipa utama
Z
) M i ( ) M i (
S
2
0 0
2
i i
b
+
=
Z
e
= section modulus efektif pipa cabang = t r
2
2
T
s

r
2
= jari-jari rata-rata pipa cabang
T
s
= tebal efektif dinding pipa cabang, harga terkecil antara
T
h
dan (i
i
)(T
b
)
T
h
= tebal dinding pipa utama, diluar penguat
T
b
= tebal dinding pipa cabang
e
2
0 0
2
i i
b
Z
) M i ( ) M i (
S
+
=
pipa cabang
50
CONTOH SOAL
Sistem perpipaan dengan dua buah anchor seperti ditunjukkan pada
gambar, memiliki diameter luar OD = 8.625 in dan schedule 40,
terbuat dari baja carbon. Temperature rancang adalah 200
o
F,
sedangkan temperature instalasi adalah 70
o
F. Diketahui e = 0.99
in./100 ft pada 200
0
F. Tentukanlah apakah sistem perpipaan dengan
dua anchor ini memerlukan analisis fleksibilitas.
51
panjang pipa, L = 12 + 25 = 37 ft.
- jarak antara kedua anchor, U = (12
2
+25
2
)
1/2
= 27.73 ft.
- hitung :
DY/(L-U)
2
= 8.625 X 0.2745/(37 - 27.72)
2
= 0.0275 < 0.03
Solusi :
diameter luar, D = 8.625 in.
regangan akibat perpindahan
y Y Z = + A A
2 2
AY= = 12 099 100 01188 . / .
AZ= = 25 099 100 02475 . / .
( ) ( )
y = + = 01188 02475 02745
2 2
. . .
Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa sistem perpipaan dengan
dua anchor ini tidak memerlukan analisis fleksisbilitas.

Anda mungkin juga menyukai