a) Memperbaiki prognosis dengan mencegah infark miokard akut dan kematian. b) Mengurangi atau menghilangkan gejala. Pencegahan: Pengendalian aktivitas fisik jika pasien belum menjalani prosedur revaskularisasi (PCI). Pengendalian faktor risiko (stop merokok, hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia). Batasi penggunaan alkohol terutama pasien hipertensi dan gagal jantung. Mengontrol dampak psikologis pasien terhadap penyakitnya.
a) b) c) d)
GAGAL JANTUNG AKUT (GJA) a. KIE 1) Tujuan pengobatan: mencegah perburukan penyakit. 2) Pencegahan serangan selanjutnya: a) Membatasi aktivitas fisik b) Kendalikan faktor risiko c) Mengkonsumsi obat gagal jantung kronik secara rutin dan teratur (lihat bab gagal jantung kronik) d) Kontrol ke dokter spesialis untuk penatalaksanaan lebih lanjut 3) Alasan rujukan: untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
GAGAL JANTUNG KRONIK (DEKOMPENSASIO KORDIS) a. KIE 1) Tujuan penatalaksanaan: memperpanjang harapan hidup. 2) Pencegahan: a) Penyuluhan umum (1) Penyuluhan tentang gagal jantung kepada pasien dan kelurganya (2) Mengontrol berat badan (3) Pengaturan diet dan kebiasaan sehari-hari (a) Diet rendah garam (<2 g/hari) (b) Pembatasan intake cairan (<1,5-2 L/hr) (c) Hindari konsumsi alkohol (d) Berhenti merokok. (4) Pembatasan dan penyesuaian aktivitas fisik. (5) Obat yang perlu mendapat perhatian khusus. b) Rehabilitasi: Rehabilitasi dilakukan pada pasien yang stabil dengan kelas fungsional II-III