Anda di halaman 1dari 2

b.

Hak untuk memperoleh nafkah Telah disebutkan dalam Al Quran Surat Ath Thalaaq ayat 6 yang menjelaskan tentang hak-hak perempuan yang berupa nafkah dan tempat tinggal, meskipun ia sudah ditalak yang kondisinya dalam keadaan hamil. Apabila ia sudah melahirkan ia masih berhak memperoleh nafkah dari mantan suaminya untuk memelihara anaknya. c. Hak untuk memperoleh bagian harta warisan Telah disebutkan dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 7 yang menjelaskan bahwa perempuan berhak mendapat bagian tertentu dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabat-kerabat lainnya. d. Hak untuk berusaha dan memperoleh hasil usahanya Telah disebutkan dalam Al Quran Surat An Nahl ayat 97 yang menjelaskan bahwa perempuan mempunyai hak untuk berusaha dan menerima hasil dari usahanya guna mendapatkan kehidupan yang layak serta pahala. Jadi, berdasarkan ayat ini, pendapat yang mengatakan bahwa tugas perempuan hanya di dalam rumah adalah tidak benar dan tidak punya alas an yang bisa dipertanggungjawabkan menurut syariah. e. Hak dalam memilih pasangan hidup Dalam hadist Rosululloh yang artinya Dari Ibnu Abbas berkata, sesungguhnya seorang gadis telah dating mengadukan haknya keppada Rosululloh SAW, bahwa ia telah dikawinkan oleh bapaknya dan ia tidak menyukainya. Maka Nabi SAW member kesempatan kepadanya untuk meneruskan atau untuk membatalkan perkawinan itu (H.R Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru Quthni). Dapat dipahami bahwa Rosul sangat menjunjung tinggi hak asasi wanita dalam menentukan jodohnya. Sebab, rumah tangga itu dibina atas dasar cinta dan kasih saying anatara suami dan istri. 5. Hak kebebasan memilih agama Disebutkan dalam UDHR pasal 18 : Setiap orang berhak untuk bebas berfikir, bertobat, dan beragama, hak ini meliputi kebebasan berganti agama atau kepercayaannya dan bebas untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dalam bentuk beribadat dan menepatinya, baik sendiri maupun dilakukan bersama-sama dengan orang lain, baik ditempat umum maupun sendiri. Sehubungan dengan kebebasan memilih agama dan kepercayaan, Al Quran menyebutkan antara lain dalam Surat Al Baqarah ayat 256; Surat Al Kahfi ayat 29; Surat Yunus ayat 99. Berdasarkan ayatayat tersebut, jelaslah bahwa menganut agama atau kepercayaan sepenuhnya diserahkan kepada manusia itu sendiri untuk memilihnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan social. Disebutkan dalam UDHR pasal 25 : Setiap orang berhak akan tariff hidup yang memadai baik bagi kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri maupun keluarganya termasuk sandang pangan, dan perawatan kesehatan serta pelyanan-pelayanan social dan jaminan social pada waktu mengalami pengangguran, sakit, cacat, menjadi janda, usia lanjut, atau mengalamikekurangan mata pencarian di luar kemampuannya . Sehubungan dengan hak tersebut Al Quran menyebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 29. Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap kita mempunyai hak yang sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang tentunya untuk mendapatkannya dengan cara yang halal dan baik.

6.

7.

Berkaitan dengan pelayanan dan jaminan social terhadap penganggur dan orang-orang yang terlantar karena miskin, Al Quran mengisyaratkan dalam Surat Al Maaun ayat 1-3; Surat Al-Maaarij ayat 24-25. Kedua ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Islam mempunyai ajaran tentang kepedulian terhadap orang-orang lemah. Hak kebebasan bertempat tinggal dan mencari serta memberi suaka. Di dalam UDHR pasal 13 dinyatakan : 1) Setiap orang berhak untuk bebas bergerak dan bertempat tinggal di dalam perbatasan Negara. 2) Setiap orang mempunyai kebebasan untuk meninggalkan setiap Negara manapun, termasuk negaranya sendiri dan untuk kembali ke negaranya sendiri. Kemudian pasal 14 dinyatakan : 1) Setiap orang mempunyai hak untuk menari dan menikmati suaka di Negara-negara lain untuk menghindari pengejaran atau penuntutan. 2) Hak ini tidak boleh digunakan dalam perisiwa penuntutan yang benar-benar timbul dari kejahatan-kejahatan yang tidak bersifat politik atau dari tindakan-tindakan yang bertentangan dengan tujuan-tujuan dari PBB. Dalam pandangan Al Quran hak kebeasan bertindak dan mancari serta memberi suaka tersebut antara lain dinyatakan dalam Surat An Nisaa ayat 97; Surat Al Mumtahanah ayat 8-9. Dalam Surat An Nisaa ayat 97 berisi bahwa seorang mukmin tidak boleh membiarkan dirinya ditindas atau dianiaya orang lain di negerinya sendiri. Dia harus menghindar walaupun harus meninggalkan negerinya ke Negara yang lebih aman. Sedangkan Surat Al Mumtahanah ayat 8-9 berisi bahwa seorang muslim boleh memberi perlindungan terhadap non muslim yang tidak mengganggu kepentingan agama dan diri mereka.

Anda mungkin juga menyukai