4/29/2013
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum Setelah mengikuti sesi pembelajaran, peserta mampu memberikan askep klien individu dlm konteks keluarga dgn masalah HIV/AIDS
4/29/2013
lanjutan
Tujuan Khusus
Memahami konsep dasar terkait masalah HIV/AIDS mencakup pengertian, patofisiologi dan cara penularan HIV/Aids Melakukan pengkajian pada individu dan keluarga dengan HIV/AIDS
LANJUTAN
ketentuan khusus dlm penanggulangan HIV/Aids antara lain Universal precaution, managemen ARV, tatalaksana penderita HIV/Aids
Melakukan evaluasi thdp askep yg diberikan Mendokumentasikan askep klien individu & klg
4/29/2013 4
POKOK BAHASAN
PB 1 : Pengertian HIV/AIDS.
PB 2 : Patofisiologi HIV/AIDS. PB 3 : Cara penularan
PB 4 : Universal Precaution
PB 5 : Peran Perawat dlm Managemen ARV PB 6 : Penatalaksanaan Penderita HIV/AIDS.
BAHAN BELAJAR
4/29/2013
lanjutan
Menyampaikan materi ttg : pengertian, patofisiologi & cara penularan HIV/Aids, Universal precaution, peran perawat dlm managemen ARV, tatalaksana penderita HIV/Aids yg belum dipahami peserta
Memberikan kesempatan peserta bertanya & memberikan tanggapan
Memberikan klarifikasi berbagai pertanyaan & isu yg muncul pd saat tanya jawab
4/29/2013 8
lanjutan
Menjelaskan garis besar materi tentang askep klien individu & klg dgn HIV/AIDS
Bersama peserta merangkum materi yg telah dibahas. Memberikan tugas peserta mendiskusikan kasus pemicu terkait HIV/Aids & meminta peserta membuat rencana
4/29/2013
LANJUTAN
4/29/2013
10
PB 1 : PENGERTIAN HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit akibat adanya penurunan immunitas / zat kekebalan tubuh yg
4/29/2013
11
PB 2 : PATOFISIOLOGI HIV/AIDS
Virus masuk kedalam tubuh menyerang sel target
yaitu sel T helper fungsi sistem imun menjadi rusak daya tahan tubuh menurun Penderita
4/29/2013
12
PB 3 : CARA PENULARAN
HIV terdapat pada semua cairan tubuh penderita HIV/ AIDs tetapi yang terbukti berperan dalam menularkan kepada orang lain hanya air mani, cairan vagina dan darah. Penularan virus HIV dapat terjadi melalui : tranfusi darah yang mengandung HIV, jarum suntik atau alat tusuk lain (akupunktur, tato, tindik) bekas dipakai oleh pengidap HIV, hubungan seksual dengan pengidap HIV ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya
4/29/2013 14
PB 4 : UNIVERSAL PRECAUTION
Universal precaution merupakan upaya untuk mencegah penularan atau infeksi virus/ kuman dan menciptakan keamanan lingkungan kerja yang kondusif. Berbagai upaya Universal precaution antara lain melalui :
LANJUTAN Pengembangan kebijakan dan prosedur kerja yang rinci Memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga serta
ulang
Pembuangan limbah pasien HIV/ Aids secara aman Perlindungan orang di sekitar penderita dan tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi Surveilans
4/29/2013 16
Menjaga kebersihan tangan : mencuci tangan dgn benar Menggunakan larutan antiseptic untuk cuci tangan Mengelola alat kesehatan bekas pakai Melakukan disinfeksi sterilisasi secara tepat Mengelola dan memperlakukan alat/ benda tajam secara aman Mengelola limbah dan Sanitasi Lingkungan mencakup limbah cair, sampah medis, sampah rumah tangga secara tepat 4/29/2013 18
LANJUTAN
Melakukan Tata laksana propilaksis pasca pajanan dengan tepat Informasikan kepada orang yang terpajan HIV tentang : Risiko transmisi HIV,
4/29/2013
19
21
4/29/2013
22
LANJUTAN
Melakukan Pengkajian sebelum ARV : Menilai kesiapan pasien dan tingkat ketertarikan pasien menerima obat. Menilai Pemahaman Pasien tentang ARV Terapi : Menilai Riwayat kesehatan pasien dan hasil pemeriksaan lengkap : Identifikasi kekuatan dan kelemahan.
4/29/2013
23
Tentang terapi ARV. Hal-hal penting terkait Terapi ARV : Pertimbangan Pola Makan : Penting karena ada ARV yang memerlukan makanan atau asam tertentu dalam lambung untuk mencapai penyerapan ARV maksimal khusunya terkait obat : Didanosin ( ddl/Videx), Delavirdine ( Rescriptor) dan Saquinavir (fortovase), Ritonavir (Ziagen),Nelfinavir (Vuiracept) dan Indinavir (Crixipan).
4/29/2013
24
LANJUTAN
Penyimpanan Obat : Semua obat disimpan dalam suhu kamar, kecuali Ritonavir ( suhu 36 46 F, satu dosis boleh disimpan dalam suhu kamar hanya selama 12 jam ).
4/29/2013
25
Berikan dukungan pada anggota keluarga yang mengidap HIV (bersikap hangat, beri perhatian, ajak berkomunikasi, dengarkan keluhannya, libatkan dalam aktivitas yang mampu dilakukan)
Mengenali dan melakukan Tatalaksana gejala dan keluhan yang sering di alami penderita mencakup : demam, nyeri, neuropsikologi, diare, muntah-muntah, sesak napas/ batuk, masalah kulit/ genitalia, lemah/ kelelahan dan Lakukan rujukan ke pelayanan kesehatan jika timbul gejala infeksi berat
4/29/2013 26
LANJUTAN
Pendidikan kesehatan pada keluarga yang berkaitan dengan HIV/AIDS : Materi edukasi mencakup materi pencegahan, pengobatan, dan perawatan antara lain : konsep dasar HIV/Aids, Pencegahan infeksi, Infeksi opportunity dan cara penanganannya, Tanda-tanda bahaya, Kebutuhan nutrisi penderita, cara perawatan. Sikap Perawat pada saat melakukan pendkes. : Fleksibel; Sabar; Menghargai; Waspada Tingkatkan perilaku hidup sehat (istirahat cukup, asupan nutrisi adekuat/ TKTP, latihan secara teratur), perilaku seksual aman (menggunakan kondom).
4/29/2013 27
LANJUTAN
Melakukan Upaya Pencegahan terhadap penularan infeksi HIV yaitu melakukan upaya universal precaution antara lain dengan ( cuci tangan, pembuangan limbah, pengelolaan luka), menghindari luka akibat penggunaan suntikan bekas penderita. Lakukan konseling individu atau keluarga Kolaborasi dalam pemberian obat anti viral dan obatobat untuk mengatasi infeksi
4/29/2013
28
LANJUTAN
Perawatan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan serta keamanan Lakukan perawatan pada kondisi terminal : hormati keinginan pasien dan siapkan klien dan keluarga menghadapi kematian Perawatan penderita di rumah sesuai kondisi.
4/29/2013
29
Perawatan Fisik :
Perawatan di rumah: posisi dan mobilisasi, rawat luka, kulit, higiene oral, nutrisi yang adekuat, istirahat dan tidur,eliminasi, kenyamanan dan kebersihan tempat tidur dan lingkungan Tata laksana gejala : demam, nyeri, neuropsikologis, diare muntah batuk, masalah kulit genital, lemah, TB
4/29/2013
30
LANJUTAN
Pencegahan Fisik
Kewaspadaan universal : cuci tangan, pembuangan limbah, gunakan sarung tangan, terlepas dari kondisi penderita Melindungi si ODHA Makanan adekuat/ TKTP Hewan peliharaan
4/29/2013
31
LANJUTAN
Pelayanan Pend Kes HIV/ AIDS pd prwtn pasien HIV/ Aids di rmh :
Sikap Perawat pd saat melakukan pend kes : Fleksibel; Sabar; Menghargai; Waspada Ketentuan Pend kes pd yanwat di rmh :
Materi Pendidikan kesehatan antara lain mencakup : Informasi dasar HIV/Aids; Mencegah IO dan cara menanganinya; Tanda kegawatan dan rujukannya; tindakan universal precaution; Nutrisi
4/29/2013 32
Continuum of Care Penderita HIV/ Aids Jaringan sumber daya dan layanan, untuk memberikan dukungan holistik dan komprehensif untuk ODHA dan keluarganya Komprehensif meliputi : penyediaan perawatan, pengobatan, dukungan dan pencegahan. Holistik melibatkan rujukan, follow up, monitoring dan tata laksana kasus Rumah, klinik & rumah sakit, layanan komunitas lain Aksesibilitas yankes dan support sistem (kemiskinan, stigma) Perawatan berkelanjutan (discharge planning, rujukan) Sumber daya yang ada di masyarakat Koordinasi yang baik (jejaring, komunikasi)
LANJUTAN
Record-keeping
Data umum Data riwayat dan tahap perkembangan keluarga Data lingkungan rumah Data struktur keluarga
4/29/2013
LANJUTAN Data Keluhan dan hasil Pemeriksaan fisik meliputi : o Keluhan pasien : Nyeri, lemah/ lelah, sesak napas, mual, kesulitan tidur dll. o Penampilan umum : berbagai gejala (wasting syndroma) o Kepala & muka : tingkat kewaspadaan menurun, kehilangan memori, rasa sakit pada membran mukosa mulut akibat herpes atau kandida o Paru-paru : napas pendek, dispnea, batuk, nyeri dada, gejala pneumonia, tuberculosis o Jantung : irama & frekuensi denyut jantung tidak teratur
4/29/2013
35
LANJUTAN Data Keluhan dan hasil Pemeriksaan fisik meliputi : o Abdomen : nek dan muntah, tidak nafsu makan, diare o Genetalia : rasa nyeri pada genetalia, infeksi perineal, kandidiasis pada vagina, ada kutil o Kulit : rash, lesi, sarcoma kaposi, eksim, psoriasis, herpes, dermatitis o Tungkai : turgor jelek, parasentesiaData Keluhan dan hasil Pemeriksaan fisik meliputi : o Keluhan pasien : Nyeri, lemah/ lelah, sesak napas, mual, kesulitan tidur dll.
4/29/2013
36
LANJUTAN o Penampilan umum : berbagai gejala (wasting syndroma)\ o Kepala & muka : tingkat kewaspadaan menurun, kehilangan memori, rasa sakit pada membran mukosa mulut akibat herpes atau kandida o Paru-paru : napas pendek, dispnea, batuk, nyeri dada, gejala pneumonia, tuberculosis o Jantung : irama & frekuensi denyut jantung tidak teratur o Abdomen : mual dan muntah, tidak nafsu makan, diare o Genetalia : rasa nyeri pada genetalia, infeksi perineal, kandidiasis pada vagina, ada kutil o Kulit : rash, lesi, sarcoma kaposi, eksim, psoriasis, herpes, dermatitis
4/29/2013 o Tungkai : turgor jelek, parasentesia 37
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko terjadi infeksi silang pada keluarga Bp, khususnya., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang menunjang kesehatan dan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan daya tahan tubuh akibat HIV/AIDS
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada keluarga ., khususnya Bpberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan nutrisi pada anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS
4/29/2013 38
LANJUTAN
Risiko terjadi isolasi sosial pada keluarga Bp.., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menggunakan koping adaptif dalam mengatasi masalah anggota keluarga dengan HIV/AIDS. Resiko terjadi ketidakpatuhan terhadap pengelolaan program terapi ARV (Manajemen Pengobatan tidak efektif) pada keluarga Bp. .......... berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat mendukung penderita mentaati program terapi dan kompleksiatas program terapi.
4/29/2013
39
LANJUTAN
Gangguan psikologis : kehilangan harapan pada penderita HIV/AIDS di keluarga Bp. ..........b/d. progresivitas penyakit, tidak mampu untuk mencapai tujuan hidup.
Risiko terjadi konflik keluarga akibat adanya penderita HIV/Aids pada keluarga Bp., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam pengambilan keputusan tentang ............ terhadap anggota keluarga dengan HIV/AIDS
4/29/2013
40
RENCANA KEPERAWATAN 1
Resiko penularan HIV/ Aids
Sumber : pasien, tenaga kesehatan, pengunjung Host : immunitas, umur, penyakit penyerta , dalam pengobatan, pemasangan kateter.
LANJUTAN Cara pencegahan penularan infeksi virus HIV Pentingnya periksa kesehatan & konsumsi obat secara teratur.
Diskusikan dengan keluarga tentang : Cara merawat anggota keluarga dengan HIV/AIDS
LANJUTAN
Demonstrasikan cara perawatan anggota keluarga dengan HIV / AIDS mencakup : Cara perawatan kebersihan diri Cara mengelola cairan/ darah dan sekresi klien Cara merawat luka kecil Ajarkan cara memberikan dukungan psichologis/ Kenyamanan klien serta cara melakukan kontrol infeksi di rumah
4/29/2013
43
LANJUTAN
Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang dapat menunjang tumbuhnya sikap positip klien terkait penyakitnya dan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
Berikan reinforcement positif terhadap upaya pemanfaatan sarana kesehatan dan sumber lain secara tepat.
4/29/2013
44
Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana perlengkapan KU Pengembangan kebijakan, prosedur kerja yang rinci Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres, burnout, PPP, konseling pasca pajanan Supervisi Surveilans
45
46
Universal precautions (Blood and body fluid) + body substance isolation (Moist body substance) Lakukan pada semua pasien berhubungan dengan diagnosa atau kemungkinan infeksi. Lakukan pada darah, semua bentuk cairan tubuh kecuali keringat, kulit terluka, dan mucous membrane Ciptakan upaya mengurangi risiko tranmissi microoganisme dari sumber yang diketahui maupun sumber yang tidak diketahui.
47
STANDAR PRECAUTIONS
PENCEGAHAN PLHAS
Melakukan sex aman Support keterbukaan Test Partner Merencanakan pengurangan resiko Membimbing ketidak harmonisan pasangan Rumah tangga dan pengasuh precaution Memilih keturunan, PMTCT, KB
48
Sumber Infeksi
Rute Infeksi
Strategi MTCT Plus Menyediakan Perawatan dan Dukungan kepada Wanita terinfeksi HIV dan keluarganya
Perawatan Medis
Dukungan Psikososial
Konseling Dukungan spiritual Konseling lanjutan Dukungan masyarakat
Dukungan sosioekonomis
50
RENCANA KEPERAWATAN 2
Resiko nutrisi berkurang
Diskusikan dgn. keluarga tentang : pengertian , penyebab dan tanda & gejala, akibat gizi kurang Pentingnya gizi seimbang bagi klien HIV/AIDS Berbagai zat gizi yang terkandung dalam makanan Cara memilih dan mengolahbahan makanan yang akan dimasak Cara menyajikan makanan Kebutuhan makan klien HIV/AIDS dalam sehari Cara menciptakan suasana yang dapat meningkatkan selera makan Jelaskan pada keluarga tentang cara mengatasi anggota keluarga jika tidak nafsu makan 4/29/2013 51
LANJUTAN
Demonstrasikan kepada keluarga cara mengolah bahan makanan, cara menyajikan makanan Ajarkan keluarga cara menyusun menu harian sesuai kebutuhan gizi seimbang Ajarkan cara merawat penderita HIV/Aids dengan gangguan nutrisi :
LANJUTAN
Menganjurkan agar pasien membersihkan mulut memakai sikat yg lembut Mengurangi faktor-faktor yg menghambat asupan nutrisi Memonitor berat badan dan tinggi badan, hasil albumin
4/29/2013
53
HIV
Meningkatnya Resiko Infeksi
Zat Gizi Makro Body Mass : mempertahankan Status Gizi Protein, Karbohidrat, Lemak Zat Gizi Mikro : pengatur metabolisme tubuh esensial to restore immune bodies Vitamin, Mineral, Air Terdapat dalam jumlah kecil
Pd umumnya, konsumsi ODHA dibawah optimal requirement Kalori 70% dan Protein 65%
Adanya Infeksi Akut meningkatkan
Proses Metabolisme
DRASTIS
LEMAK 10-15% dr Total Kalori/hari -- berasal dari MCT absorbsi lebih baik mencegah diarhoea -- Dewasa cukup Protein, rendah Lemak
VITAMIN MINERAL AIR - A,B-caroten, C, E, Se = antioxidants - Selenium = Glutathione > protect cell against Oxidative damage NK cell > cytotoxic activities - Zinc = Regulation of DNA RNA synthesis, NK cell - Fe = Electron carrier in cytochromes - B1,B6,B12 = neurotropic (nerves tonic)
Diperlukan 2-5 kali RDA Kebutuhan H2O penting utk body restore
RENCANA KEPERAWATAN 3
Intervensi resiko isolasi
Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, faktorfaktor yang dapat menimbulkan Terjadinya isolasi sosial dalam keluarga dan tanda-tanda isolasi sosial yang dialami keluarga.
Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang dapat mencegah terjadinya isolasi sosial dalam keluarga.
4/29/2013 63
LANJUTAN Beri reinforcement positif terhadap tindakan keluarga Buat jadwal aktivitas harian yang dapat dilakukan
Bimbing keluarga untuk memutuskan mengatasi masalah isolasi sosial dalam keluarga
Beri kesempatan keluarga untuk mengulang dan mendemonstrasikan kembali apa yang telah diajarkan Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang dapat mencegah terjadinya isolasi sosial dalam keluarga. Beri reinforcement positif terhadap tindakan keluarga
4/29/2013 64
RENCANA KEPERAWATAN 4
Intervensi resiko tidak patuh
Jelaskan Tujuan Terapi ARV Memperbaiki mutu hidup. Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan. Menekan replikasi virus semaksimal mungkin dalam waktu yang lama. Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Menurunkan biaya perawatan. Jelaskan Cara Kerja Terapi obat ARV NRTI ( Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ), Menghambat proses perub RNA HIV menjadi DNA HIV. NNRTI ( Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor), Berbeda dengan NRTI meskipun bekerja menghambat proses perub RNA HIV menjadi DNA HIV. PI ( Protease Inhibitor ), Menghambat enzim protease yg memotong rantai panjang asam amino menjadi 65 4/29/2013 protein yg lebih kecil.
LANJUTAN Jelaskan Pengertian Terapi ARV yaitu memakai obat persis sesuai aturan Obat benar : jenis dan dosis/takarannya (jumlah tablet). Bila tidak, Virus tidak akan ditekan secara optimal, shg memungkinkan penggandaan virus dan perkembangan resistensi Waktu benar : Minum ARV tepat pada waktunya, Biasanya ada kelonggaran kurang lebih satu jam, tetapi ini tergantung pada obat dan orang. Jika tidak, viral load akan meningkat dan muncul resistensi. Cara benar : Ada obat yang harus diminum dengan makanan dan ada yang harus dgn perut kosong. Bila tidak peduli pada aturan ini, hasilnya tubuh tidak akan menyerap cukup obat untuk bekerja semestinya. 4/29/2013 66
LANJUTAN
Jelaskan pentingnya kesiapan penderita untuk menjalani terapi ARV Diri Sendiri mencakup pengetahuan; sikap; keadaan sosial dll. Obat antara lain : ketersediaan jumlah pil dan keterjangkauannya. Hubungan dengan Petugas Kesehatan kesiapan berkomunikasi Scr terbuka dan jujur dengan dokter/perawat
LANJUTAN Jelaskan berbagai tantangan untuk mengikuti program terapi ARV Obat harus dipakai setiap hari dan seumur hidup Obat harus tetap dipakai walaupun ada efek samping yang kurang enak Rasa pil kadang tidak enak Seringkali banyak pil yang harus dipakai, beberapa kali sehari Jadwal minum obat harus disesuaikan dengan kehidupan (kegiatan sehari-hari, liburan, pekerjaan, dsb) Odha mungkin belum membuka status HIV-nya pada teman atau keluarga Ada peraturan mengenai makan dengan beberapa obat yang merumitkan rutinitas sehari-hari Kecanduan narkoba/alkohol Kehidupan semrawut 4/29/2013 68 Odha dapat lupa membawa obatnya waktu perjalanan
LANJUTAN
LANJUTAN Cek apakah Odha tahu secara persis nama, dosis dan jadwal obat yang dipakai
71
NRTI ( Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ) Menghambat proses perubahan RNA HIV menjadi DNA HIV. NNRTI ( Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) Berbeda dengan NRTI meskipun bekerja menghambat proses perubahan RNA HIV menjadi DNA HIV. PI ( Protease Inhibitor ) Menghambat enzim protease yg memotong rantai panjang asam amino menjadi protein yg lebih kecil.
73
3.
Resistensi Obat : Keadaan dimana obat anti HIV (ARV) sudah tidak berpengaruh terhadap HIV
Faktor penyebab : Rendahnya kadar obat dalam darah. Interaksi obat dengan makanan. Absorbsi obat. Kepatuhan. Interaksi obat dengan obat lain
74
75
5. Prinsip Pengobatan.
Kapan mulai pengobatan ? 1. Pasien dengan AIDS atau gejala berat dari infeksi HIV terkait dengan nilai CD4 + T sel. 2. Pasien a symptomatik dengan < 200 CD4 + Tsel /mm. 3. Pasien asymptomatik dengan CD4 + T sel dari 201 350 sel/mm. 4. Pasien asymptomatik dengan CD4 + T sel > 350 sel/mm dan plasma HIV RNA > 100.000 kopi/ml. 5. Pengobatan belum diberikan bila CD4 + Tsel > 350 sel/mmdan plasma HIV RNA < 100.000 kopi/ ml.
76
Menilai kesiapan pasien dalam menerima pengobatan Menilai pemahaman pasien terhadap ART Mendidik pasien tentang ART Membantu pasien dalam menjalani ART Pengendalian terhadap efek samping Meningkatkan kesetiaan pasien mengkonsumsi obat
77
Adherence
Adherence berarti : Memakai obat persis sesuai aturan : Obat benar, Waktu benar, Cara benar Pasien Adherence Terapi sukses : Viral load menurun, CD4 meningkat, Angka penyakit dan kematian menurun Adherence Buruk = Terapi Gagal ARV gagal melawan virus, Penggandaan virus terus terjadi, CD4 menurun, terjadi IO, muncul Resistensi
78
Tantangan Adherence
Obat harus dipakai setiap hari dan seumur hidup Obat harus tetap dipakai walaupun ada efek samping yang kurang enak Kesulitan menelan pil Rasa pil kadang tidak enak Odha bingung mengenai obat mana yang harus dipakai, jadwal dan cara memakai
79
Seringkali banyak pil yang harus dipakai, beberapa kali sehari Jadwal minum obat harus disesuaikan dengan kehidupan (kegiatan sehari-hari, liburan, pekerjaan, dsb) Odha mungkin belum mengungkapkan status HIV-nya pada teman atau keluarga Ada peraturan mengenai makan dengan beberapa obat yang merumitkan rutinitas sehari-hari
80
Odha mungkin terlalu sakit untuk memakai obat sesuai aturan Kecanduan narkoba/alkohol Kehidupan semrawut Odha dapat lupa membawa obatnya waktu perjalanan
81
Membandingkan CD4 dan Viral load saat ini dan sebelumnya Kesehatan pada umumnya, IO yang terjadi, dan berat badan Informasi klien mengenai kegiatan rutin sehari-hari yang telah berubah Bersama-sama menghitung jumlah pil yang dipakai, dosis yang lupa diminum Cek apakah Odha tahu secara persis nama, dosis dan jadwal obat yang dipakai Cek rejimen obat masih sesuai dengan gaya hidup klien Cek apakah Odha mengikuti jadwal kunjungan ke dokter Kendala adherence dan mencari alternatif mengatasinya
82
4/29/2013
83
KASUS A
Keluarga Bapak M, tinggal di daerah pemukiman padat bersama istri dan tiga orang anak yaitu anak A. 12 tahun, L. 8 tahun dan K 3 tahun. Bapak M mengatakan anak L suadah 4 hari ini mengalami demam dan terasa mual dan tidak nafsu makan. Sudah diberikan obat penurun panas, tidak lama panas kembali. Keluarga belum membawa anaknya ke pelayanan kesehatan karena keterbatasan penghasilan keluarga yang dimana bapak sebagai pemulung. Kondisi lingkungan dihalaman tampak berantakan dengan tumpukan plastik dan kaleng dan kardus bekas. Keluarga tidak mengatahui penyakit yang diderita anak. Selama ini keluarga hanya merawat hanya memberikan obat penurun panas. Bapak M mengatakan tetangganya ada yang dirawat di rumah sakit karena menderita demam berdarah. 4/29/2013 84
LANJUTAN
Tugas : Identifikasi data-data yang perlu dikaji lebih jauh berkaitan dengan kasus diatas. Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas berdasarkan analisa data
4/29/2013
85
KASUS B
Keluarga F tinggal bersama istri dengan 2 orang anak yaitu K. 4 tahun, G. 1,5 tahun. Pada saat ini anak G mengalami bab cair, sudah 4 kali dari semalam, anak tampak rewel, namun masih mau minum, pada pemeriksaan fisik tugor masih baik, kelopak mata tidak cekung, berat badan 8 kg. Keluarga hanya memberikan minum manis hangat. Keluarga mengatakan bahwa buang-buang air menandakan bahwa anak mau pintar. Keluarga tidak mengetahui akibat lanjut dari diare atau bab cair. Selama ini anak G tidak minum ASI, namun minum susu formula memakai botol. Lingkungan rumah selama ini keluarga mencuci dan mandi kali. Air bersih didapatkan dari mata air.
4/29/2013 86
LANJUTAN
Tugas : Identifikasi data-data yg perlu dikaji lebih jauh terkait kasus diatas. Tetapkan diagnosa/ masalah keperawatan keluarga pada kasus diatas berdasarkan analisa data Buatlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas masalah yg ada
4/29/2013
87
KASUS C
Seorang pria berusia 36 tahun telah dinyatakan positif mengidap HIV. Tidak menjalani pengawasan rutin selama 6 tahun sejak didiagnosa. Sekarang ia ingin mengkonsumsi obat- obatan ARV. Riwayat : 6 thn lalu HIV pos, sering mengunjungi pekerja sex dan hanya sekali pakai kondom, namun sejak didiagnosa secara rutin menggunakan kondom, tidak homosexual dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Tidak mengalami gejala-gejala tertentu, hanya sering merasa lelah selama 4 minggu terakhir. 6 bulan terakhir BB turun 4 kg, belum minum obat ARV kecuali multivitamin, tidak mengidap TB meskipun kakeknya mengidap TB ketika dia berusia 15 tahun.Klinis : Pasien terlihat kurus, TB: 160 cm dan BB 53 kg, Tek. Darah 110/80 mmkg, pernapasan 24 x/mnt, afibril.
4/29/2013 88
LANJUTAN
Tugas : Bagaimana penilaian saudara mengenai pasien ini sebelum mulai ART ?. Tes dasar apa yang harus dijalani. Pertanyaan apa saja yang akan anda ajukan untuk menilai kesetiaan pasien dalam mengkonsumsi obat. Bagaimana saudara membuat rencana konsumsi obat yang teratur ?
KASUS D
Seorang pasien pria berusia 29 tahun telah
mengkonsumsi 3TC, EFV, dan AZT selama enam bulan, dengan dosis satu kali sehari. Ia biasanya menelan seluruh pilnya secara sekaligus di antara pukul 22.30 dan 00.40 pagi sebelum tidur. Tadi malam, dalam keadaan sedikit mabuk, ia pulang kerumah dan tertidur tanpa meminum obatnya. Lalu ia terbangun pada pukul 05.30 pagi, teringat akan obatnya dan langsung meminumnya. Jadi ia berpikir bahwa ia terlambat mengkonsumsi obat selama 5 jam.
4/29/2013 90
LANJUTAN
Tugas : Apakah penilaian medis yang berhubungan dengan masalah pasien ini? Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya menyelesaikan masalah tersebut?
4/29/2013
91
KASUS D :
Seorang pasien pria berusia 29 tahun telah mengkonsumsi 3TC, EFV, dan AZT selama enam bulan, dengan dosis satu kali sehari. Ia biasanya menelan seluruh pilnya secara sekaligus di antara pukul 22.30 dan 00.40 pagi sebelum tidur. Tadi malam, dalam keadaan sedikit mabuk, ia pulang kerumah dan tertidur tanpa meminum obatnya. Lalu ia terbangun pada pukul 05.30 pagi, teringat akan obatnya dan langsung meminumnya. Jadi ia berpikir bahwa ia terlambat mengkonsumsi obat selama 5 jam. Apakah penilaian medis yang berhubungan dengan masalah pasien ini? Bagaimana anda merencanakan untuk membantunya menyelesaikan masalah tersebut? Bagaimana anda merencanakan untuk mengawasi ART?
4/29/2013 92
Pertanyaan:
TERIMA KASIH
4/29/2013
93