Anda di halaman 1dari 10

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi

Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas

dengan volume signifikan. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap" Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan. [1]. Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan penguapan air

dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi (yang melibatkan penguapan di dalamstomata tumbuhan) secara kolektif diistilahkan sebagai evapotranspirasi. Penguapan (evaporasi ) adalah perubahan suatu zat cair menjadi uap pada beberapa suhu dibawah titik didihnya. Sebagai contoh, air ketika ditempatkan pada wadah dangkal yang terbuka ke udara, tiba tiba menghilang, keceatan penguapan bergantung pada sejumlah permukaan yang terbuka, kelembaban udara dan suhu. Penguapan (evaporasi) terjadi dikarenakan diantara molekul molekul yang dekat dengan permukaan zat cair tersebut selalu terdapat cukup energy panas untuk mengatasi gaya kohesi sesama molekul kemudian melepas. Kecepatan penguapan bergantung pada suhu zat cair tersebut, seberapa kuat ikatan antar molekul dalam zat cair tersebut, luas permukaan zat cair, suhu, tekanan, dan pergerakan udara di sekitar

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi


hingga penguapan tersebut dapat terjadi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan penguapan zat cair. Tekanan uap. Tekanan uap adalah tekanan uap intrisik suatu zat dimana dalam kondisi setimbang dengan bentuk zat cairnya. Air pada 25C tekanan uapnya 25 mmHg. Pada 0C, titik beku air murni, tekanan uap air/es adalah sekitar 4,5 mmHg. Maka kecepatan penguapan es + air lebih rendah daripada air pada saat keduanya bersuhu 25C. Bertambahnya suhu, meningkatkan tekanan uap dan akibatnya

meningkatnya kecepatan penguapan (faktor lainnya dianggap sama). Maka pada suhu 100C, tekanan uap air adalah 760 mmHg atau 1 atmosfer. Adanya tekanan uap suatu larutan yang rendah atau dapat siabaikan akan mengurangi kecepatan penguapan. Maka, sebagai contoh, kecepatan penguapan air dari air garam akan menjadi berkurang dibandingkan dari air bersih (faktor lainnya dianggap sama). Pada kasus air, kelembaban relative, dimana persen tekanan uap pada udara diatas zat cair dibandingkan dengan tekanan uap pada suhu tertentu, mengurangi kecepatan penguapan. Kecepatan penguapan air diperkirakan seperti sebuah garis lurus dari titik maksimum pada 0% kelembaban relative hingga pada titik 100 kelembaban relatif. Faktor yang penting dalah kcepatan udara bergerak melintang pada permukaan zat cair. Gerakan udara (angin) yang lebih cepat akan memindahkan lebih banyak uap air dan lebih cepat kecepatan penguapannya. Tapi terdapat faktor yang bertentangan, sebagai contoh, kecepatan udara yang sangat cepat akan endinginkan air, dimana mengurangi tekanan uap dan kecepatan penguapan. Tekanan Uap Menurut Brady (1999) menjelaskan bahwa bila suatu cairan pada suatu wadah yang terbuka menguap, semua cairan lama lama akan hilang, sebab molekul lmolekul yang membentuk uap akan berdifusi ke udara. Tetapi bila wadahnya kita tutup, molekul-molekul yang menguap ini tak dapat keluar dan akan berkumpul pada ruang uap diatas cairan. Di sini uap akan memberikan tekanan, seperti juga molekulmolekul gas lainnya. Tekanan yang dihasilkan oleh uap air itu disebut tekanan uap. Besarnya tekanan uap dipengaruhi sifat dari gaya tarik cairan dan yang kedua adalah suhunya. Kedua faktor ini akan mempengaruhi kecepatan menguap. Pada cairan dimana gaya tarik menariknya kuat maka, kecepatan menguapnya akan rendah, dan

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi


begitu sebaliknya. Selain dipengaruhi oleh gaya tari menarik antar molekul di dalam larutan, kecepatan menguap juga dipengaruhi oleh suhu. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tekanan uap dan suhu.Keberadaan uap air di udara maka akan mempengaruhi dari densitas udara itu sendiri. Dengan semakin banyaknya uap air maka akan semakin meningkatkan densitas dari udara tersebut. Pada persamaan dibawah ini akan menjelaskan hubungan antara tekanan uap air terhadap dunsitas udara. w = 0.0022 pw / T dimana: pw = tekanan parsial uap air (Pa, N/m2) w = densitas uap air (kg/m3) T = temperatur (K) Pengembunan/Kondensasi Menurut Karnaningroem (1990) proses pengembunan adalah proses perubahan wujud gas menjadi wujud cair karena adanya perbedaan temperatur. Temperatur pengembunan berubah sejalan dengan tekanan uap. Oleh karena itu temperatur pengembunan didefinisikan sebagai temperatur pada kondisi jenuh akan dicapai bila udara didinginkan pada tekanan tetap tanpa penambahan kelembaban. Untuk menghasilkan pengembunan dilakukan dua cara, yaitu: Menurunkan temperatur sehingga mereduksi kapasitas dari uap air. Menambah jumlah uap air

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi Evaporasi merupakan proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut (Anonim, 2010). Dalam pengolahan bahan pangan, evaporasi mempunyai beberapa fungsi atau tujuan diantaranya adalah memekatkan larutan, memperoleh sifat yang dikehendaki baik berupa bentuk dan flavornya serta untuk memperkecil biaya tranportasi, penyimpanan dan pengemasan. Pemekatan larutan dapat terjadi karena kandungan air pada bahan berkurang sehingga Aw bahan menjadi turun dan kadar padatan bahan meningkat tanpa adanya perubahan jumlah padatan. Dalam proses evaporasi, bahan mengalami beberapa perubahan baik yang diinginkan maupun yang tak diiinginkan. Perubahan yang terjadi pada umumnya merupakan perubahan sifat fisik larutan itu sendiri seperti terjadinya peningkatan viskositas yang merupakan dampak dari penurunan Aw dan peningkatan kadar padatan, terbentuknya kerak didasar alat, perubahan warna karena browning dan peningkatan konsentrasi, penurunak kwalitas sensoris, serta terbentuknya beberapa komponen volatil (Praptiningsing, 2010). Faktor-faktor yang mem-pengaruhi proses evaporasi terhadap kecepatan penguapan, perubahan komponen kimia bahan pangan dan lainnya : suhu dan tekanan, lama evaporasi, luas permukaan, jenis bahan dan viskositas cairan, dan adanya kerak. Suhu evaporasi berpengaruh pada kecepatan penguapan. Makin tinggi suhu evaporasi maka penguapan yang terjadi semakin cepat. Namun, penggunaan suhu yang tinggi dapat menyebabkan beberapa bahan yang sensitive terhadap panas mengalami kerusakan. Untuk memperkecil resiko kerusakan tersebut maka suhu evaporasi yang digunakan harus rendah. Suhu evaporasi dapat diturunkan dengan menurunkan tekanan evaporator. Makin tinggi suhu evaporasi maka penguapan yang terjadi semakin cepat. Semakin lama evaporasi yang terjadi maka semakin banyak zat gizi yang hilang dari bahan pangan. Suhu evaporasi seharusnya dilakukan serendah mungkin dan waktu proses juga dilakukan sesingkat mungkin (Wirakartakusumah, 1989)

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi Dengan lebih luasnya permukaan bahan maka semakin luas pula permukaan bahan pangan yang berhubungan langsung dengan medium pemanasan dan lebih banyak air yang dapat keluar dengan cepat dari bahan makanan sehingga evaporasi semakin cepat. Semakin cepat evaporasi yang terjadi maka semakin banyak air dan bahan pangan sensitive panas yang hilang dari bahan pangan. Jenis bahan juga mempengaruhi teknik evaporasi yang digunakan. Seperti halnya pada pembuatan sari buah yang sangat pekat yang cepat sekali meningkat viskositasnya ketika dipanaskan, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk menurunkan kekentalannya misalnya dengan menggunakan teknik ultrasonic. Sebagian jenis makanan ada yang mengandung komponen yang sangat korosif terhadap permukaan alat penukar panas, sehingga sebaiknya menggunakan bahan dari stainless steel dalam pembuatan alat evaporasi (Wirakartakusumah, 1989). Makin tinggi viskositas cairan, tingkat sirkulasi akan menurun, sehingga menurunkan koefisien transfer panas. Hal ini akan menghambat proses penguapan. Selama proses evaporasi viskositas larutan akan mengalami kenaikan karena meningkatnya konsentrasi. Selama proses evaporasi adanya padatan yang tersuspensi dalam cairan akan menimbulkan kerak pada evaporator. Adanya kerak tersebut menyebabkan koefisien transfer panas mengalami penurunan sehingga proses penguapan terhambat.

Evaporasi adalah proses pemekatan larutan dengan menguapkan pelarutnya, sehingga diperoleh larutan pekat (konsentrat) dan destilat (embunan uapnya). Pada umumnya suatu larutan terdiri dari zat yang mudah menguap dan yang tidak mudah menguap, sehingga dengan kata lain evaporasi adalah proses untuk menghilangkan zat yang mudah menguap untuk mendapatkan larutan yang lebih pekat. Evaporator skala industri yang biasa digunakan adalah evapof3tor dengan usp air seboguj pemanas dan medium pemanas berbentuk pipa (tubu/2r heating surface), evapor~tor terse but mempunyaiHasil Penelitian dan Kegiatan PTLR

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi transfer panas yang efektif dan ekonomis. Penggunaan evaporator untuk pengolahan limbah radioaktif cair mempunyai keuntungan proses karena bahan radioaktif biasanya merupakan material yang tidak mudah menguap, sehingga zat radioaktif tersebut mudah dipisahkan dari larutannya dalam bentuk konsentrat. Evaporasi adalah proses fisis pelepasan air dari permukaan.

Menurut Jury et.al. (1991) faktor yang mempengaruhi nilai evaporasi sebagai berikut : Radiasi matahari Peningkatan Intensitas radiasi matahari menyebabkan peningkatan evaporasi. Suhu udara. Peningkatan suhu udara akan meningkatkan kapasitas udara untuk menyimpan air yang berarti dapat meningkatkan evaporasi. Kelembaban udara relatif Kelembaban udara relatif dapat menjadi kejenuhan udara. indikasi tingkat memiliki

Sebelum udara jenuh maka udara masih

kemampuan untuk menampung uap air hasil evaporasi. Evaporasi adalah proses penguapan yang bertujuan untuk memekatkan atau menaikkan konsentrasi larutan. Evaporator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikkan konsentrasi larutan dengan cara menguapkan air yang ada didalamnya. Dalam proses evaporasi komponenkomponen yang diuapkan 1. volatile (komponen yang mudah menguap) yang disebut solvent. 2. nonvolatile (komponen yang sukar menguap) biasanya disebut solute. Hasil evaporasi adalah suatu tart pekat. Beberapa karakteristik yang mungkin terjadi dalam proses evaporasi suatu cairan atau liquida. 1. Pemekatan atau penaikkan konsentrasi Liquida yang pekat ini density dan viskositas nya akan lebih besar bila berbentuk kristal. 2. Terjadi buih atau busa

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi Untuk zat-zat organik tertentu pada proses evaporasi liquida sering terjadi buih atau busa pada permukaan nya. 3. Temperature sensitivity (kepekaan terhadap suhu) Pada beberapa larutan atau zat khususnya yang dapat menghasilkan obat-obatan dan makanan,peka terhadap suhu,sehingga dalam proses pemekatannya dipakai cara-cara yang khusus dengan pemanasan steam. 4. Kerak (scale) Pada proses evaporasi sering terjadi kerak sehingga harus dilakukan pembersihan secara continue. Bahan konstruksi dari evaporator Bahan evaporator terbuat dari cost lion atau baja sedang material khusus seperti Cu,Ni,Al,stainless steel,grafit,timah hitam,sering digunakan

sebagai feed atau umpan. Pemilihan evaporator tergantung dari sifat fisika dan kimia liquid yang digunakan. Type evaporator A. Peralatan yang dipanaskan dengan api secara langsung (steam boiler) B. Peralatan dengan medium pemanas dalam jacket,dinding double,dll. C. Peralatan yang menggunakan peralatan tube Tube Horizontal Tube vertical dibagi 1. Standard type 2. Basket type 3. Long tube type 4. Force circulation type HORIZONTAL TUBE EVAPORATOR Disebut horizontal karena tube-tubenya terletak horizontal,karena kondisinya yang demikian,harga evaporator ini relative murah dengan konstruksi design yang memudahkan penggantian tube-tubenya. HTE merupakan evaporator yang sudah tua dan jarang digunakan. Tube tube dalam HTE merupakan tempat masaknya pemanas (biasanya steam).

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi Kekurangannya -transfer) rendah sekali,khususnya untuk liquid yang vicous

Karena alasan-alasan itulah,alat ini cocok untuk Larutan non viscous (encer) Larutan yang tidak mengandung endapan atau difosit Larutan yang tidak terjadi endapan kristal Kapasitas kecil Larutan yang tidak menimbulkan buih (foaming) Proses Feed masuk (diluar pipa),baru kemudian steam (didalam pipa),didalam pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan,sehingga liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas,kemidian liquidnya menjadi pekat,lalu dikeluarkan melalui lubang bagian dasar evaporator,sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah disediakan,demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent. VERTICAL TUBE EVAPORATOR

(ruang kosong antara 2 tube-sheet) tetapi kemudian dengan adanya down tube ini lebih menguntungkan pada perpindahan panas.

density. -kerak yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dalam VTE dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain:

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi A. STANDARD VTE Untuk jenis ini letak tube pada body evaporator adalah vertical. Proses Feed masuk evaporator kemudian masuk tube melalui bawah (tinggi cairan hampir sama dengan tinggi tube) steam masuk ke pembungkus tube (dirongga steam). Jadi cairan berada didalam tube sedangkan steam berada diluarnya,cairan akan mendidih didalam tube. Cairan yang sudah pekat keluar disalurkan melaluyi down take dan dikeluarkan dari bawah evaporator,sedangkan kondensat,vapol,dan non kondensat gas keluar dari tempat ytang sudah disediakan. Luas down take 75-100% dari luias gabungan seluruh tube. B. BASKET VTE Bentuk tube sama dengan standard VTE hanya disini ditambahkan buffel atau deflector untuk menampung entraintment (percikan) yang terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam tube,maka liquida didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali melalui saluran yang sudah ditentukan. Proses Feed masuk evaporator kemudian melalui bagian bawah masuk kedalam tube-tubenya. Steam dimasukkan ke pembungkus tube,hingga mendidihkan feed dalam tube. Cairan yang telah pekat keluar melalui saluran bagian dasar evaporator,sedangkan uap yang mungkin masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector untuk kemudian dimasukkan pipa lagi,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran bagian atas evaporator. LONG TUBE VERTICAL EVAPORATOR Proses Long VTE (kestner evaporator) dengan sirkulasi alam (natural circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam mengalir diluarnya (dalam steam chest) liquida yang masuk tube tingginya tidak lebih dari 2 atau 3 ftdiatas dasar tube. Setelagh mengalami pendidihan maka kecepatan liquida didalam akan tinggi,sehingga pada vapor head

Muhamad Bari Sukarya (E1F109047) Tugas Satuan Operasi dipasang buffle (deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini dipasang reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 - 2 inc diameter 10 20 ft panjang. Tube panjang gunanya: 1. Memperlancar konduksi panas 2. Memperbesar kecepatan aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi kristalisasi dalam tube. Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam). LONG TUBE EVAPORATOR DGN FORCED CIRCULATION Ada 2 macam force circulation 1. Dengan Internal Heating Element 2. Dengan External Heating element Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui HE karena adanya tekanan hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah dan larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan yang mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh deflector sehingga terjadi penetesan kembali. Letak HE bila didalam evaporator atau diluar evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah LTVE dengan external heating karena mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube.

Anda mungkin juga menyukai