ASI
ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai dab enzim enzim untuk mencernakan zat zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi / anak.
Kandungan ASI
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI Taurin, adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro - transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (poly unsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel sel otak yang optimal. DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk / disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
Tahapan ASI
Kolustrum
Adalah air susu yang pertama kali keluar. Disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama - hari ke 4 pasca persalinan. Merupakan cairan dengan viskositas kental , lengket dan berwarna kekuningan. Mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Next.
ASI Transisi/ Peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat
Next.
ASI Matur
disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. Tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Kandungan
Energi (kgkal)
335,9
119,6
Ig G (mg/100 ml)
Ig M (mg/100 ml) Lisosin (mg/100 ml) Laktoferin
5,9
17,1 14,2-16,4 420-520
2,9
2,9 24,3-27,5 250-270
ASI EKSKLUSIF
Memberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 (enam) bulan baik langsung atau tidak langsung (diperas). Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir. Tidak memberikan makanan pralakteal seperti air gula atau air tajin kepada bayi baru lahir. Menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand). Menyusui sesering mungkin, termasuk pemberian ASI pada malam hari. Cairan lain yang dibolehkan hanya vitamin/mineral dan obat dalam bentuk drops atau sirup (WHO/Unicef, 1989).
Next..
Tunjukan kepada ibu cara memegang bayi yang benar sewaktu menyusui: Topang seluruh tubuh bayi, jangan hanya kepala dan leher Kepala dan tubuh bayi lurus sehingga bayi menghadap payudara ibu dan hidung bayi dekat putting susu ibu Tunjukan kepada ibu cara meletakkan bayi. Katakana pada ibu agar: Menyentuhkan puting pada bibir bayi Tunggu sampai mulut terbuka lebar Mulut bayi deigerakkan ke arah putting ibu sehingga bibir bawah bayi terletak jauh dibelakan putting dan areola.
Next.
Nilai perlekatan bayi pada ibu dan reflek mengisap bayi. Bantu ibu bila ibu membutuhkan, terutama ibu muda atau primipara. Tanda perlekatan yang benar adalah: Dagu bayi menyentuh payudara ibu Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah bayi melipat keluar Daerah areola di atas mulut bayi tampak lebih banyak dari pada dibawah mulut bayi Bayi mengisap dengan pelan dan kadang-kadang berhenti Bila bayi dapat minum dengan baik, anjurkna ibu malanjutkan menyusui secara eksklusif.
Next.
Peras ASI tiap payudara paling tidak 4 menit Kemudian pindah ke payu dara lainnya dan peras selama 4 menit Lanjutkan memeras secara bergantian selama paling tidak 20-30 menit Apabila ASI tidak mengalir lancar: Bantu ibu memeras dengan teknik yang benar Kompres payudara dengan air hangat Minta seseorang untuk memijat punggung dan leher ibu agar rileks
Apabila ASI peras tidak akan diberikan langsung, beri label dan simpan dalam lemari es dan gunakan dalam waktu 24 jam, atau berikan ASI peras (bila bias dijaga sampai membeku) pada susu -200C paling lama 6 bulan: Apabila tidak mempunyai kulkas, bsa disimpan dalam suhu ruangan sampai 6 jam Usahakan suhu ASI peras pada saat diminum bayi berada pada suhu kamar: Hangatkan ASI peras yang dibekukan dengan air hanga bersuhu sekitar 400 C Gunakan ASI pada waktunya, jangan disiman dalam lemari es kembali bila tersisa Jangan merebus ASI peras Anjurkan ibu untuk memeras ASI paling todak 8 kali dalam 24 jam. Setiap kali, peras ASI sebanyak mungkin yang dibutuhkan bayi atau lebih Anjurkan dan beri dukungan ibu untuk memulai menyusui sesegera mungkin
Next.
Ibu yang tidak ingin menyusui walaupun telah diberi penjelasan mengenai pentingnya asi, sebaiknya jangan dipaksa untuk memberikan asi. Bayi dengan cacat metabolisme bawaan (misalnya , galaktosemia) membutuhkan formula khusus. Ibu yang menderita AIDS Tuberculosis aktif yang tidak diobati Ibu yang menderita penyalahgunaan obat
Cuci cangkir atau peralatan yang digunakan untuk member minum dengan sabun dan air, dan bila mungkin, bilas dengan air panas Tentukan jumlah susu bubuk yang diperlukan Takar susu bubuk dan air yang diperlukan kedalam cangkir atau semprit dan berikan kepada bayi. Simpan sisanya kedalam lemari pendingin maksimal selama 24 jam. Tandai wadahnya dan catat kapan wadahnya dibuka. Cuci cangkir dan peralatan yang digunakan untuk member minum setiap kali selesai digunakan. Bila bayi kecil (missal berat lahir <2500g atau umur kehamilan <37 minggu ) gunakan susu formula khusus untuk bayi kecil /premature. Apabila tidak ada susu formula, gunakan ASI donor yang telah di pasteurisasi.
Next..
MANFAAT MENYUSUI
Aspek Gizi. Manfaat Kolostrum Aspek Imunologik Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum Aspek Psikologik Pengaruh kontak langsung ibu - bayi : ikatan kasih saying ibu bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Aspek Kecerdasan Aspek Neurologis koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas Aspek Ekonomis Aspek PenundaanKehamilan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Manfaat bagi negara mengurangi import susu formula
Kebutuhan nutrisi
Cairan : 150cc/kg/hr Karbohidrat :37-44%kal Protein :2,2g/kg kal atau 10-12% Lemak : 40-50% kal dengan 3% berasal dari asam lenoleat.
24-28 jam
> 48 jam
< 1,0
100 150
120 150
140 190
1,0 1,5
> 1,5
80 100
60 80
100 120
80 120
120 160
120 160
Kalori
Umumnya bayi baru lahir untuk dapat tumbuh memerlukan kalori 50-60 kkal/kg BB/hari (to maintain weight) dan 100-200 kkal/kg BB/hari (to induce weight - gain).
Next..
Pada suhu normal, Perhitungan IWL pada bayi/ anak : (30 usia (thn)) ml/ kg BB/ hari. Contoh : IWL neonates pada usia 3 bulan dengan BB 5 Kg adalah : = 30 0,3 (thn) ml/kg BB/hari = 29,7 ml/Kg/BB/hari BB 5 Kg x 29,7 ml = 148,5 ml/hari Jika pada suhu yang tinggi, maka setiap peningkatan 10 C di atas 370 C maka kebutuhan cairan bertambah 12 %.
Next
Contoh : Kebutuhan cairan neonates > 48 jam : 160 ml/Kg BB/ hari, pada suhu 37,5 0 C, maka kebutuhan cairan bayi adalah: 37,5 0 C 36,50 C : 10 C Peningkatan kebutuhan cairan sebesar = 10 C x 12 % : 12 % = 160 ml x 12 % = 19,2 ml Jadi kebutuhan cairan meningkat menjadi = 160 ml + 19, 2 ml = 179,2 ml.
Suhu
Hipotermia adalah suhu aksila di bawah 36,50C, Hipertermia adalah suhu tubuh di atas 37,5 0C. Stres dingin akan terjadi bila suhu aksila berada antara 36-36,5 C.
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya. 2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur. Misalnya berat badan terhadap umur.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan.