Anda di halaman 1dari 10

1 Pengenalan Antena

1 dari 10

1 Pengenalan Antena
1.1 Pendahuluan
Untuk sistim komunikasi tanpa kabel, antena adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan antena yang baik akan mempertinggi performansi dari keseluruhan sistim itu. Sebuah contoh yang khas adalah pada aplikasi pesawat televisi yang penerimaan sinyalnya bisa diperbaiki dengan penggunaan antena yang memiliki gain yang tinggi. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetika. Dengan kata lain, antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah)

elektromagnetis, yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun (pada saluran transmisi kabel) menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang tertuntun (gambar 1.1).
gelombang ruang bebas waveguide waveguide gelombang ruang bebas

gelombang tertuntun Antenna pemancar

gelombang tertuntun Antenna penerima

Gambar 1.1

Pada sistim komunikasi tanpa kabel yang modern, sebuah antena harus berfungsi sebagai antena yang bisa memancarkan dan menerima gelombang dengan baik untuk suatu arah tertentu dan untuk arah yang lain tak ada pemancaran dan penerimaan. Sejarah antena kembali pada konsep yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell, yang menyatukan teori listrik dan magnet menjadi teori elektromagnetika yang dirangkumnya di dalam sebuah sistim persamaan yang kemudian dikenal dengan nama persamaan-persamaan Maxwell. Dengan persamaan yang diturunkan di tahun 1863 ini
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

2 dari 10

ia meramalkan adanya medan listrik dan magnet yang merambat di ruang bebas tanpa adanya kabel. Medan listrik dan magnet yang berubah dengan waktu ini dan juga merambat di udara, di sebut juga gelombang elektromagnetik. Dengan bantuan persamaan ini juga Maxwell memprediksikan bahwa pada dasarnya cahaya juga merupakan gelombang elektromagnetika dan gelombang elektromagnetika merambat dengan kecepatan cahaya. Sembilan tahun setelah kematian Maxwell, di tahun 1888 Hertz melakukan verifikasi terhadap prediksi Maxwell secara eksperimen. Dia membangun dua buah alat berbentuk permukaan silinder yang terpisah sekitar 1 meter (alat ini kemudian dikenal dengan nama antena reflektor silinder di gambar 1.2). Dengan alat ini dia bisa membuktikan adanya induksi sinyal pada antena yang satu akibat sumber yang dipasangkan pada antena yang lainnya. Peristiwa ini merupakan momen kelahiran dari telekomunikasi tanpa kabel modern yang gunanya bisa kita rasakan sekali dewasa ini. Atas dasar eksperimen ini Hertz dikenal dengan nama Mr. Antenna.

Gambar 1.2 Antena reflektor silinder yang bekerja pada frekuensi 455 MHz

Gambar 1.3 Antena vertikal yang dipergunakan Marconi pada frekuensi 70 kHz

Setahun

setelah

kematian

Hertz,

di

1895

Marconi

berhasil

merealisasikan

telekomunikasi jarak jauh, dari Inggris ke benua Amerika, dengan menggunakan gelombang elektromagnetika. Antena yang dipergunakan adalah 50 buah antena pemancar yang vertikal, yang dilibatkan dengan bantuan kawat secara horisontal
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

3 dari 10

dengan 2 tonggak kayu yang berjarak 60 meter (gambar 1.3). Sebagai antena penerima dipergunakan sebuah kawat vertikal dengan panjang 200 m yang mengambang di udara dengan bantuan sebuah layang-layang !. Sejak saat itu perkembangan antena makin cepat, dan berkembang pula jenis-jenis antena sesuai dengan tuntutan padanya di setiap bidang aplikasi.

1.2 Esensi Antena pada Dunia Telekomunikasi


Sebuah antena didefinisikan sebagai piranti yang dipergunakan untuk memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetika. Gelombang radio ini akan merambat di ruang bebas dari pemancar ke penerima. Berikut ini diberikan tiga bidang aplikasi penting dari penggunaan antena, dan mengharuskan penggunaan antena dan yang akan membawa pengaruh pada perancangan antena itu sendiri:

1. Komunikasi.
Penggunaan antena didahulukan dari pada penggunaan kabel (saluran transmisi) dikarenakan oleh alasan-alasan ketidak-mungkinan, ketidak-praktisan dan ketidakefisienan: a. Komunikasi antara pengguna yang bergerak, seperti sistim seluler atau komunikasi antara pesawat terbang/roket. Di sini diharapkan antena/receiver yang dipergunakan bisa melakukan proses tracking atau jika tidak cukup menggunakan antena omnidireksional.

diagram radiasi

horisontal
Panel antennas 730 684 Kathrein 890 960 MHz

vertikal

Gambar 1.4 (data dari perusahaan Kathrein)

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

4 dari 10

Gambar 1.5 (data dari perusahaan Kathrein)

b. Komunikasi broadcast (televisi dan radio), antena pemancar ditempatkan di tengah-tengah wilayah yang akan disuplai dan antena yang dipergunakan antena omnidireksional. Jika antena pemancar terletak di pinggir wilayah penyuplaian, maka antena direksional-lah yang akan digunakan. Penggunaan antena pada aplikasi televisi mendapat saingan dengan penggunaan TV-cable, yang padanya dipergunakan kabel-kabel yang menghubungi setiap rumah pelanggannya. Di sini tentu akan ada pemilihan mana yang lebih diprioritaskan. Tetapi pada dasarnya jika jarak pemancar penerima cukup jauh, maka antena akan lebih mungkin dipergunakan karena faktor atenuasi kabel yang cukup besar. c. Komunikasi Hubungan gelombang mikro (microwave link system), di sini dipergunakan antena direksional dengan gain yang sangat tinggi (beam width yang kecil), sehingga terbentuk hubungan komunikasi yang dinamakan point-to-point.

2. Radar Antena merupakan pilihan satu-satunya untuk komunikasi dengan benda bergerak. Di teknik radar, antena yang dipergunakan harus memiliki beam width yang sangat kecil, sehingga bisa membedakan objek satu dengan yang lainnya (resolusi tinggi)

3. Astronomi Radio, seperti juga halnya pada teknik radar, untuk aplikasi astronomi dipergunakan antena yang mempunyai beamwidth yang sangat sempit.

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

5 dari 10

Gambar 1.6

Arecibo Observatory, Puerto Rico Gambar 1.7 Antena pemandu rudal patriot

1.3 Jenis-jenis Antena


Mata kuliah ini memberikan teori dasar tentang antena, teknik dan aplikasinya. Walaupun akan ditekankan pada prinsip dasar setiap antena dan aplikasinya, tetapi, bahkan untuk level pemula, kita tetap akan bertemu dengan persamaan-persamaan Maxwell, perhitungannya dengan vektor, diferensiasi dan integrasi (analisa vektor). Sebelum kita masuk ke sana, di bagian dari bab ini kita akan berkenalan dahulu dengan jenis-jenis antena yang ada, karakteristiknya dan kegunaannya. Antena yang paling sederhana dan yang paling luas penggunaannya adalah antena dipol. Antena dipol terdiri dari dua buah kawat yang terpisah satu dengan lainnya (gambar (1.8a)), yang pada fungsinya sebagai antena pemancar, ia akan dihubungkan dengan sumber tegangan, dan pada fungsi sebagai antena penerima, akan dihubungkan dengan load.

Gambar 1.8
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

6 dari 10

Antena itu sendiri oleh sebab itu dianggap berfungsi secara resiprok, artinya, karakteristik dari antena sama apakah ia dipakai sebagai antena pemancar ataupun sebagai antena penerima. Antena dipol bersifat omnidireksional, artinya antena ini memancarkan energinya, pada suatu potongan bidang tertentu, sama rata ke semua arah. Dengan memanfaatkan bidang penghantar, dengan bantuan sebuah kawat yang berada vertikal di atasnya, kita bisa mendapatkan antena dipol dengan kawat bayangan (gambar 1.8b). Di banyak sekali aplikasi teknis, seperti radar, sistim seluler, diinginkan antena yang mengkonsentrasikan pancaran energinya pada suatu arah tertentu, sedangkan ke arah lain tidak diinginkan terjadinya penyuplaian energi. Untuk mencapai tujuan ini, biasanya hanya sebuah antena dipole tidak bisa digunakan, karena antena dipol mempunyai karakteristik pancar yang omnidireksional. Untuk mendapatkan suatu karakter pemancaran (yang disebut juga diagram radiasi/pancar) tertentu, dipergunakan beberapa buah antena dipol yang disusun sedemikian rupa membentuk sebuah grup antena, atau array. Ada bermacam-macam susunan array, misalnya array 1-D (gambar 1.9)
= 0

= 0

Gambar 1.9 Array satu dimensi dengan antena dipol sebagai penyusunnya

Array satu dimensi akan mempunyai diagram radiasi yang akan mengkonsentrasikan energinya hanya ke satu arah sudut tertentu, misalnya hanya untuk sudut atau (fan-

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

7 dari 10

like radiation diagram). Supaya bisa didapatkan pengkonsentrasian energi di dua arah sudut (pencil-like radiation diagram) sering kali dipergunakan array dua dimensi, yang merupakan pengembangan array satu dimensi ke arah yang orthogonal dengannya.

Gambar 1.10 Array dua dimensi

Gambar 1.11 Yagi antena dengan 13 elemen, dipergunakan untuk aplikasi WLAN pada frekuensi ISM 2,442 GHz

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

8 dari 10

Flat panel antennas untuk frekuensi 900 MHz 1800 MHz

Gambar 1.12 Array 2d dengan elemen antena dipol pada base station antennas Waveguide yang diperbesar

waveguide

apertur Gambar 1.13 Antena horn

Jenis antena yang menggunakan teknologi lain adalah antena horn, yang bisa dilihat di samping ini. Antena horn menggunakan teknologi waveguide (pemandu gelombang yang berbentuk seperti pipa air). Untuk menghindari refleksi yang besar, pada bagian transisi waveguide-udara, bagian dari waveguide diperlebar, sehingga diharapkan gelombang akan diradiasikan pada apertur dari antena tersebut. Teknik lain dalam menggunakan waveguide sebagai antena adalah dengan membuat slot

(torehan/potongan/irisan) pada waveguide di bagian badannya. Sehingga gelombang elektromagnetik bisa merembes keluar dari waveguide dan merambat di udara. Gambar 1.14 adalah variasi slot antena dengan teknologi waveguide, yang sudah tersusun dalam bentuk array.
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

9 dari 10

waveguide

waveguide

slot

slot

Gambar 1.14 Array dengan elemen dasar antena slot

Gambar 1.15 Array dengan elemen antena slot pada hidung pesawat F-16 (http://www.airforce-technology.com/projects/f16/index.html)

Gambar 1.15 adalah salah satu contoh aplikasi penggunaan array dari antena slot pada sistim radar. Untuk lebih mengkonsentrasikan energi ke suatu orientasi tertentu seringkali dipergunakan reflektor sebagai tambahan untuk antena dipol ataupun horn. Di gambar 1.12 sudah kita lihat antena dipol yang ditempatkan di depan reflektor datar akan menghasilkan pemancaran secara dominan hanya ke arah depan, dan sangat sedikit ke arah belakangnya. Gambar 1.16 menunjukkan sebuah antena horn yang

dikombinasikan dengan sebuah reflektor parabola untuk menerima sinyal dari satelit.

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

1 Pengenalan Antena

10 dari 10

Gambar 1.16

Jenis antena yang dibuat dengan teknologi yang lebih berbeda lagi dengan kedua teknologi di atas, adalah antena mikrostrip (gambar 1.17). Antena ini terbuat dari sebuah substrate dielektrika yang mempunyai lapisan metal di bawahnya dan di sebelah atasnya melalui proses etching atau litograhpy dibentuk suatu form profil tertentu, yang disebut juga patch (di bawah berupa segi empat dengan feed-nya),

Patch (metal)

Substrata (dielektrika)

Feeding line Gambar 1.17


Antena ini diterapkan misalnya untuk aplikasi-aplikasi yang mementingkan aerodinamis dari suatu struktur, misalnya penggunaan antena pada roket, pesawat ter bang, etc.

Di dalam perkuliah ini, kita akan mempelajari bentuk dasar dari antena-antena tersebut di atas, karakteristik pancarnya, kelebihannya, variasinya dan aplikasi yang khas untuk setiap antena itu.

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

Anda mungkin juga menyukai