Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 7

Perlu kita ingat kembali bahwa metode simpleks didasarkan pada sejumlah aturan-aturan yang diproses dari sebuah program awal yang memenuhi syarat, yang diperbaiki dan diperbaiki kembali sampai didapat suatu solusi yang optimal.

Tetapi dalam memilih baris kunci dengan tujuan mengganti salah satu vektor basis, kita dihadapkan pada dua kesulitan :

1. Tabel program simpleks awal dapat sedemikian rupa bahwa satu atau lebih peubah bernilai nol (satu atau lebih nilai dalam kolom kuantitas adalah nol). 2. Nilai hasil pembagian yang tidak negatif yang menentukan baris kunci mungkin sama untuk dua atau lebih peubah yang sedang dalam basis. Dengan kata lain, adanya suatu keterikatan dalam pemilihan terhadap baris kunci.

Kedua kejadian tersebut di atas menimbulkan gejala yang dikenal sebagai DEGENERACY.

Usaha terhadap penyelesaian suatu masalah program linear akan menunjukkan : 1. Setelah berkali-kali ITERASI, penyelesaian optimal akan diperoleh. atau 2. Masalah mulai menjalani suatu SIKLUS, sehingga menghalangi tercapainya suatu penyelesaian optimal. Kita akan bahas dua aspek dari kemerosotan tersebut di atas setelah kita menampil-kan suatu penyelesaian dari masalah program linear berikut ini :

Contoh Masalah :
Maksimumkan : Syarat : f = 22 x + 30 y + 25 z 2x + 2y 100 2x + y + z 10 x + 2y +2z 100 dan x 0, y 0, z 0

Tabel 2.1.
Progr Profit Kuan am per titas unit S1 S2 S3 0 0 0 100 100 100 22 X 2 2 1 20 30 Y 2 1 2 30 25 Z 0 1 2 25 0 S2 1 0 0 0 0 S2 0 1 0 0 0 S3 0 0 1 0 100/2 = 50 100/1 = 100 100/2 = 50

Baris Penilaian

Tabel 2.1. merupakan program awal dari contoh masalah tersebut di atas. Baris penilaian menunjukkan bahwa kolom di bawah y merupakan kolom kunci. Tugas kita selanjutnya ialah menentukan peubah yang masih dalam program yang harus digantikan oleh peubah y yang baru masuk. Ternyata tidak ada baris kunci yang unik. Karena kedua-duanya baris S1 dan S3 memberikan batas limit. Kasus ini dikenal dengan adanya keterikatan antara baris S1 dan S3.

Bagaimana harus kita tangani jika terjadi keterikatan semacam ini ?


Mekanisme pelaksanaannya dibicarakan sebagai berikut:

Dalam Tabel 2.1 telah ditampilkan suatu masalah yang mengalami kemerosotan. Bagaimana kemerosotan itu dapat kita atasi? Ada beberapa aturan, antara lain: 1. Peubah yang memiliki subskrip terkecil harus dikeluarkan terlebih dahulu. 2. Peubah dengan subskrip yang pertama kali diketemukan dalam tabel, harus dikeluarkan terlebih dahulu. 3. Mengeluarkan salah satu dari peubah yang terikat, sesuka hati kita. Di sini kita memiliki dua variabel yang saling terikat yaitu S1 dan S3, maka penyelesaian masalah kita tinjau dan bahas dengan dua cara, pertama dengan mengeluarkan S3 dan kedua dengan mengeluarkan S1.

Tabel 2.1 kita tulis sekali lagi untuk menunjukan pengeluaran S3 dari program yang digantikan oleh variabel y. Progr Profit per Kuantit 22 30 25 0 0 0 Tabel 2.1
am
S1 S2 S3

unit
0 0 0 Baris Penilaian

as
100 100 100

X
2 2 1 20

Y
2 1 2 30

Z
0 1 2 25

S2
1 0 0 0

S2
0 1 0 0

S3
0 0 1 0
100/2 = 50 100/1 = 100 100/2 = 50

Peubah keluar

Peubah masuk

Tabel 2.2 Progr Profit Kuan am per titas unit S1 S2 Y 0 0 30 0 50 50

22 X 1 3/2 1/2 7

30 Y 0 0 1 0

25 Z -2 0 1 -5

0 S2 1 0 0 0

0 S2 0 1 0 0

0 S3 -1 -1/2 1/2 -15


50 100 3/ 2 3
50 100 1/ 2

0/1 = 1

Baris Penilaian Peubah keluar

Peubah masuk

Dalam tabel 2.2. nilai terbesar positif dalam baris penilaian terletak di bawah kolom peubah x, maka peubah x akan masuk dalam program berikutnya. Angka penentuan baris kunci menunjukkan bahwa baris S1 akan merupakan baris kunci. Kita amati bahwa kuantitas penukaran atau penggantian terbatas sampai nol, berarti hampir tidak ada unit x yang dapat dimasukkan. Tidak mengapa, kita lanjutkan ke tabel 2.3 dan kemudian tabel 2.4

Tabel 2.3
Progr Profit Kuan am per titas unit X 22 0 22 X 1 30 Y 0 25 Z -2 0 S2 1 0 S2 0 0 S3 -1

S2
Y

0
30

50
50

0
0

0
1

3
2

-3/2
-1/2

1
0

0
1

50/3 = 16 2/3
50/2 = 25

Baris Penilaian
Peubah keluar

-7

-8

Peubah masuk

Nilai dari fungsi obyektif dalam tabel 2.3 ini adalah : 22 (0) + 0 (50) + 30 (50) = 1500. Baris dalam tabel 2.3 berlainan dengan basis dalam tabel 2.2 tetapi nilai fungsi obyektif di tabel 2.2 juga 1500.

Dalam menangani masalah yang mengalami kemerosotan kita harus melewati beberapa iterasi, dengan basis yang berubahubah, sedangkan nilai fungsi obyektif tetap sama. Dan pada tabel berikutnya menunjukan bahwa dalam baris penilaian tidak terdapat lagi suatu nilai yang positif. Ini berarti bahwa tabel 2.4 sudah optimal. Tabel 2.4
Progr am
X Y Z

Profit per unit


22 25 30

Kuan titas
100/3 50/3 50/3

22 X
1 0 0 0

30 Y
0 1 0 0

25 Z
0 0 1 0

0 S2
0 -1/2 1/2 -5/2

0 S2
2/3 1/3 -2/3 -3

0 S3
-1/3 1/3 /3 -11

Baris Penilaian

Berikut kita bahas penyelesaian masalah dengan mengeluarkan peubah S1 untuk keperluan pembahasan yang lebih jelas, akan kita kutip sekali lagi tabel 2.1. Progr Profit Kuan 22 30 25 0 0 0 Tabel 2.1
am S1 per unit 0 titas 100 X 2 Y 2 Z 0 S2 1 S2 0 S3 0
100/2 = 50

S2
S3

0
0 Baris Penilaian

100
100

2
1 20

1
2 30

1
2 25

0
0 0

1
0 0

0
1 0

100/1 = 100
100/2 =50

Peubah keluar

Peubah masuk

Pada tabel 2.1 ada dua peubah yang saling terikat, yaitu S1 dan S3 secara sebarang kita tentukan S1 sebagai peubah yang harus keluar. Program berikutnya ditampilkan oleh tabel 2.5 variabel Z akan masuk dalam program dengan mengeluarkan S3. Tabel 2.5
Progr am Y Profit per Kuant unit itas 30 50 22 X 1 30 Y 1 25 Z 0 0 S2 1/2 0 S2 0 0 S3 -0

S2
S3

0
0 Baris Penilaian

50
0

1
-1 -8

0
0 0

1
2 25

-1/2
-1 -15

1
0 0

0
1 0

50/1 = 50
0/2 = 0

Peubah keluar

Peubah masuk

Program yang telah diperbaiki memiliki tabel 2.6. Peubah x harus masuk dalam program untuk memperbaiki tabel 2.6 dengan mengeluarkan S2. Tabel 2.6
Progr Profit Kuan am per unit titas X S2 Z 30 0 25 Baris Penilaian 50 50 0 22 X 1 3/2 -1/2 9/2 30 Y 1 0 0 0 25 Z 0 1 2 0 0 S2 1 0 0 -5/2 0 S2 0 1 0 0 0 S3 0 1 1
-25/2 50/1 = 50

50 100 3/ 2 3

Setelah iterasi diperoleh program perbaikan dengan tabel 2.7 yang memiliki x, y dan z sevagai basis. Program ini optimal karena baris penilaian sudah tidak memiliki nilai positif. Tabel 2.7 Progr Profit Kuan 22 30 25 0 0 0 am per titas X Y Z S2 S2 S3 unit X 30 50/3 0 1 0 1/2 -2/3 1/3

Y
Z

22
25

100/3
50/3

1
0 0

0
0 0

0
1 0

0
-1/2

2/3
1/3

-1/3
1/3

Baris Penilaian

5 -3 -11 2 Kedua cara penyelesaian baik dengan mengeluarkan S1 lebih dahulu maupun dengan mengeluarkan S3 lebih dahulu memberikan hasil yang sama.

Sedangkan prosedur yang harus diikuti untuk penyelesaian masalah dengan kemerosotan adalah sebagai berikut : 1. Tentukan variabel variabel terikat atau barisnya. 2. Untuk setiap kolom dalam identiti ( dimulai dari kolom paling kiri dalam identiti dengan memproses satu demi satu ke kanan), hitunglah suatu perbandingan dengan membagi angka disetiap baris terikat dengan bilangan kolom-kunci yang ada di dalam baris tersebut. 3. Bandingkan hasil bagi ini, kolom demi kolom, diproses kekanan. Untuk pertama kali perbandingan tidak sama, ikatan sudah putus. 4. Diantara barisan-barisan yang terikat, yang satu dimana perbandingan aljabarnya lebih kecil ditunjuk sebagai baris kunci. 5. Jika perbandingan dalam identiti tidak mematahkan ikatan, bentuklah perbandingan-perbandingan untuk kolom-kolom dari badan utama dan pilihkan baris kunci sebagai dijelaskan dalam langkah 3 dan 4.

Anda mungkin juga menyukai