E)
Disusun Oleh: 1. ARI SUKA LESMANA 2. YULAIMA SUPRIHATIN 3. HERVI MARDIANA
GESERAN (TRANSLASI)
Geseran (translasi) adalah suatu transformasi yang memindahkan semua titik pada bidang dengan jarak yang sama dan arah yang sama.
A"
N B"
0 g
(k 0). Apabila P = (x,y) dan P ' (Mh(P)) maka PP ' memotong h di sebuah titik Q (k,y) dengan Q sebagai titik tengah PP ' . Jadi P = Mh (P) = (2k x,y) sedangkan Mg (P) = (-x,y). Jadi MhMg (P) = MhMg (P) = Mh{(-x,y)}= (2k-x,y) Jadi pula A " = MhMg (A) = (2x + b 1 .a 2 ) B " = MhMg (B) = (2x + b1.b2)
Teorema 2: Apabila AB = CD maka GAB = GCD Bukti: Jika X sebarang,maka harus dibuktikan GAB(X)=GCD(X) Andaikan GAB(X)=X1 dan GCD(X)=X2 Jadi
XX 1 = AB dan XX 2 = CD
Karena AB = CD maka XX 1 = XX 2 berarti X1=X2 sehingga GAB=GCD. Teorema 3: Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan CD sebuah garis berarah tegak lurus pada C dan C Mh Mg Bukti: Andaikan P sebuah titik sebarang, jika P=GAB(P) dan P ' =MhMg(P) maka harus dibuktikan bahwa P=P ' g dan D h, apabila AB = 2 CD maka GAB =
P' C C = MAMg(C) h B
C P g
h A
Menurut ketentuan geseran, PP ' = AB Oleh karena AB = 2 CD , maka PP ' = 2 CD berhubungan C " =MhMg(C), C g. Maka C " =Mh(C). Jadi D adalah titik tengah CC " sehingga CC " = 2 CD . Oleh karena CC " = PP ' (teorema .1). maka PP " =2 CD = PP ' ini berarti bahwa P=P ' Jadi GAB(P)=MhMg(P) karena P sebarang, maka GAB=MhMg.
Teorema 4 : Jika GAB sebuah geseran maka (GAB)=GBA Bukti: Oleh karena himpunan isometri-isometri merupakan grup bagian dari grup transformasi-transformasi. Maka setiap geseran memiliki balikan (GAB) 1 Dari uraian diatas kita peroleh berturut-turut yaitu: GAB=M h Mg=MgMh
Mh 1 Mg 1 =MgMh=GBA
CD maka G AB = S D SC
Bukti : Andaikan G = CD ; K g di C, n g di D.
D C A k n
Maka CD ruas garis berarah dari k ke n. Oleh karena AB = 2 CD maka sedangkan =( atau : =( Teorema 6 : Komposisi suatu geseran dan Suatu setengah putaran adalah Suatu setengah putaran. Bukti : Andaikan I = . Dengan demikian maka = )( = )= dan ( = ) . Jadi :
CD .menurut teorema 5
= maka = , ,dan
.Jadi,
=(
)=
Akibat : andaikan
. jadi ,
Andaikan sehingga =
= .
dan
. Maka
(A) = B dan
(B) = C .
(A) = C . apabila E titik sebarang , maka sedangkan G AB (E ' )=E " sehingga E ' E " = .
dengan
E Q
Maka Jadi =
= E dengan .
sehingga G BC (E) = E=
(E).
Hal ini dapat juga dilihat sebagai berikut dengan menggunakan teorema .6: Andaikan P.Q dua titik sehingga 2 = Sehingga Oleh karena 2 Jadi = dan =( = = )( maka )= = = dan titik R sehingga 2 = maka
Teorema .7 : Hasil kali dua translasi adalah sebuah translasi. Catatan : Apabila = maka = = I. Disini I adalah
transformasi identitas . Jadi : kalau tetap berlaku. = maka kalau I dianggap sebagai translasi. Teorema diatas
Teorema .8 : Jika
A (a,b) dan T transformasi yang didefinisikan untuk semua titik p (x,y) sebagai T ( P) = (x+a,y+b) maka T = Bukti : Untuk P = ( x,y),T(p)=(x+a,y+b) . andaikan P = (p) maka =
sehingga p (x+a-0,y+b-0)=(x+a,y+b).karena T(P) = (x+a,y+b) untuk setiap P = (x,y) maka T (P)= P ' = G OA (P). jadi, T = G OA Contoh soal : 1. Jika A = (2,-1) dan B = (3,4) .Tentukan : a. G AB (P) Jika P = (x,y) b. Titik D sehingga G AB (D) = (1,3) Jawab : a. G AB (P) = (x,y) ={(3-2)+ x, (4+1) + y } =(1 + x , 5 + y) Jika P = (x,y)
b. Karena G AB (D) = (1,3) maka D = (1,3) .Karena G AB (P) = (-1 + x , -5 + y) jika P =(x,y) Sehingga D = G AB (1,3) = ( -1 + 1 , -5 + 3) = ( 0, -2)D) = (1,3) maka D = (1,3) .Karena G AB (P) = (-1 + x , -5 + y) jika P =(x,y) Sehingga D = G AB (1,3) = ( -1 + 1 , -5 + 3) = ( 0, -2)
2. Jika A = (3,-1),B = (1,7) dan C = (4,2) adalah titik titik yang di ketahui , tentukan sebuah titik D sehingga Jawaban : Andaikan E sebuah titik sehingga = maka E = (4+(1-3),2+(7-(-1)) atau =2 . =
E =(2,10) .Apabila D titik tengah CE maka D = (3,6) Sehingga jadi , =2 Menurut teorema 5 di peroleh =
maka titik D