Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000[rujukan?]. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Definisi 2 Patofisiologi o 2.1 Transformasi 2.1.1 Fase inisiasi 2.1.2 Fase promosi 3 Klasifikasi o 3.1 Stadium o 3.2 Pada sistem TNM 4 Gejala klinis o 4.1 Benjolan pada payudara o 4.2 Erosi atau eksema puting susu o 4.3 Keluarnya cairan (Nipple discharge) 5 Faktor-faktor penyebab o 5.1 Faktor risiko 6 Pengobatan kanker o 6.1 Mastektomi o 6.2 Radiasi o 6.3 Kemoterapi 7 Strategi pencegahan o 7.1 Pencegahan primer o 7.2 Pencegahan sekunder o 7.3 Pencegahan tertier 8 Catatan kaki 9 Pranala luar
[sunting] Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1] Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]
[sunting] Patofisiologi
[sunting] Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. [sunting] Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. [sunting] Fase promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
[sunting] Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Non-invasif karsinoma o Non-invasif duktal karsinoma o Lobular karsinoma in situ 2. Invasif karsinoma o Invasif duktal karsinoma Papilobular karsinoma Solid-tubular karsinoma Scirrhous karsinoma Special types Mucinous karsinoma Medulare karsinoma o Invasif lobular karsinoma Adenoid cystic karsinoma karsinoma sel squamos karsinoma sel spindel Apocrin karsinoma Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia Tubular karsinoma Sekretori karsinoma Lainnya 3. Paget's Disease
[sunting] Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
T (tumor size), ukuran tumor: o T 0: tidak ditemukan tumor primer o T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang o T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm o T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm o T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama N (node), kelenjar getah bening regional (kgb): o N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla o N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan o N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan o N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum M (metastasis), penyebaran jauh: o M x: metastasis jauh belum dapat dinilai o M 0: tidak terdapat metastasis jauh o M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0 Stadium 1: T1 N0 M0 Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0 Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0 Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0 Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Pendarahan pada puting susu. Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara); adanya nodul satelit pada kulit payudara; kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa; terdapat model parasternal; terdapat nodul supraklavikula; adanya edema lengan; adanya metastase jauh; serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun [4]
Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok ( ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah. Sedangkan untuk gejala kanker payudara stadium lanjut, berikut adalah kutipan dari Wikipedia: Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut: terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara); adanya nodul satelit pada kulit payudara; kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa; terdapat model parasternal; terdapat nodul supraklavikula; adanya edema lengan; adanya metastase jauh; serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Sejumlah tanda di atas memang merupakan ciri-ciri kanker payudara. Walaupun demikian, jika Anda mengalami satu atau lebih hal di atas, belum tentu Anda menderita kangker payudara. Cobalah
periksakan diri Anda ke dokter dan lakukan tes mammografi. Nanti dokter akan menganalisa mammogram yang dihasilkan dan memberikan saran untuk Anda.
Ada begitu banyak kemungkinan penyebab kanker payudara, dan mungkin saja perkembangan sel kanker tersebut dipicu oleh kombinasi beberapa faktor di atas. Yang bisa Anda lakukan adalah memperhatikan hal-hal yang disebutkan di atas dan selalu waspada. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap payudara Anda untuk deteksi dini adanya kanker.
2. Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadium lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan ke dokter atas kelainan yang dihadapinya. Untuk Anda yang ingin melakukan treatment tanpa kemo/pembedahan, Anda bisa menggunakan obat kanker payudara yang bersifat herbal/alami. Typhonium Plus merupakan ramuan herbal alami yang secara khusus diformulasikan untuk membantu pengobatan kanker/tumor dengan komposisi utama ekstrak Typhonium flagelliforme (KELADI TIKUS). Typhonium Plus mengandung Ribosome in acting protein (RIP), anti oksidan dan anti curcumin, yang bersinergi untuk menstimulasi & menguatkan daya tahan tubuh dalam melawan sel-sel kanker/tumor secara efektif untuk: kanker payudara, paru-paru, usus besarrectum, liver, prostat, ginjal, serviks, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis. Typhonium flagelliformesendiri merupakan tanaman herbal yang sudah lama dikenal orang memiliki khasiat sebagai agen detoksifikasi yaitu membersihkan racun dalam tubuh, melancarkan berkemih, membersihkan sistem pencernaan, meningkatkan nafsu makan serta mengembalikan vitalitas tubuh yang hilang. Bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, Typhonium flagelliforme dipercaya dapat mengurangi efek samping menyakitkan, seperti : kerontokan rambut, mual, letih lesu, dan tidak nafsu makan.
Ukuran dan letak tumor Apakah kanker sudah menyebar Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Dalam banyak kasus, dokter akan bekerjasama dengan pasien untuk menentukan rencana pengobatan Meskipun pengobatan tiap pasien akan di sesuaikan oleh dokter. Tapi berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam pengobatan kanker payudara :
Tujuan utama pengobatan kanker stadium awal adalah mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. Jadi dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat tumor. Umumnya kemudian akan dilakukan terapi radiasi pada jaringan payudara yang masih ada. Untuk keadaan tertentu ( misalnya, pasien dengan problem medis yang serius ) radiasi bisa jadi ditunda. Tahapan berikut dalam menangani kanker stadium awal adalah mengurangi resiko kanker akan kambuh dan membuang sel kanker yang masih ada. Bila tumornya lebar atau saluran kelenjar getah bening telah terserang kanker juga, dokter akan merekomendasikan terapi tambahan, antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, dan / atau hormone terapi. Sedang untuk kanker yang kambuh lagi, diperlakukan dengan bermacam-macam cara. Ketika merencanakan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa factor : Stadium dan grade kanker Satus tumor hormone receptor (ER, PR) dan status HER2/neu Umur pasien dan kesehatannya secara umum Pasien sudah menopause atau belum Adanya mutasi dari gen kanker payudara Kondisi biologi kanker payudara memberi efek pada tingkah laku kankernya dan pengobatannya. Beberapa tumor ukurannya kecil tapi tumbuhnya cepat atau ukurannya besar tapi tumbuhnya lambat.
OPERASI Secara umum, semakin kecil tumor, dianjurkan untuk operasi.Berikut adalah type-type operasi :
Lumpectomy ( Partial mastectomy / Segmental mastectomy ), mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. Untuk DCIS dan Kanker yang invasive, biasanya terapi radiasi pada area yang terkena tumor diberikan.
A.Dark pink indicates tumor B.Light pink highlited area indicates tissue ( jaringan ) removed at lumpectomy
Total mastectomy, mengangkat seluruh payudara, tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak
A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy B. Axillary limph nodes : level I C. Axillary limph nodes : level II D. Axillary limph nodes : level III E. Supraclavicular lymp nodes F. Internal mammary lymp nodes Total ( simple ) Gambar untuk tindakan Simple mastectomy :
A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy B. Axillary limph nodes : level I C. Axillary limph nodes : level II D. Axillary limph nodes : level III
Modified radical mastectomy, mengangkat payudara dan kelenjar getah bening dibawah ketiak. Axillary limph node, mengangkat titik-titik kelenjar getah bening ketiak, kemudian sel kankernya diteliti oleh ahli patology. Sentinel lymp node biopsy, prosedur dimana ahli bedah akan mencari dan kemudian mengangkat kelenjar getah bening utama pad ketiak ( sentinel lymph node ) yang langsung berhubungan dengan payudara. Ahli patology kemudian akan meneliti sel-sel kankernya. Untuk mengidentifikasi sentinel lymp node ahli bedah akan menyuntikkan suatu cairan dan / atau radioactive tracer kedalam area sekitar puting payudara. Cairan atau tracer tadi akan mengalir ketitik-titik kelenjar getah bening, yang pertama akan sampai ke sentinel lymp node. Ahli bedah akan menemukan titik-titik pada KGB ( kelenjar Getah Bening ) yang warnanya berbeda ( apabila digunakan cairan ) atau pancaran radiasi ( bila menggunakan tracer ). Cara ini biasanya mempunyai resiko rendah akan terjadinya lymphedema ( pembengkakan pada lengan ) daripada axillary lymp node dissection. Bila ternyata hasilnya sentinel node bebas dari penyebaran kanker, maka tidak ada operasi lanjutan untuk KGB. Apabila sebaliknya, maka dilanjutkan operasi pengangkatan KGB.
Wanita yang sudah dilakukan mastectomy kemudian bisa mempertimbangkan untuk melakukan breast reconstruction yaitu ahli bedah akan membuatkan payudara baru. Rekonstruksi bisa dilakukan dengan mengambil jaringan dari bagian tubuh lain. Atau dengan implant sintetis. Hal ini bisa dilakukan langsung pada saat mastectomy bisa juga sesudahnya. ADJUVANT THERAPY. Adalah pengobatan yang diberikan sebagai tambahan pengobatan setelah operasi. Tujuannya untuk mengurangi resiko kanker untuk kambuh. Tapi setiap pengobatan kanker tidak ada yang pasti akan melenyapkan kanker ( hanya Tuhan yang tahu, manusia berikhtiar saja ). Adjuvant theraphy antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, Hormon terapi dan Targeted Therapy. Dibawah ini adalah garis besar adjuvant therapy : 1. TERAPI RADIASI. Terapi ini menggunakan X-ray berenergy tinggi atau partikel lain untuk membunuh sel kanker. Terapi ini diberikan secara regular perminggu. Biasanya 5 hari selama seminggu. ( Senin Jumat ) selama 6-7 minggu. Tujuannya adalah : mematikan sel kanker yang mungkin masih ada / teetinggal disekitar area tumor yang sudah dioperasi, mengecilkan ukuran tumor sebelum kemudian dioperasi, agar memudahkan pada saat pengangkatan. Pengalaman saya, ketika metastasis kanker ketulang belakang, di radiasi sebanyak 10x untuk menghilangkan rasa sakit. Danuntuk mengecilkan tumor sebelum operasi di radiasi lagi sebanyak 38 kali. Proses radiasi tidak menyakitkan untuk prosesnya tidak lama. Tidak sampai 4 menit, tidak ada efek apapun. Hanya area yang di radiasi tidak boleh terkena air karena bisa melepuh. Ketika saya radiasi di ketiak, memang agak lecet. Karena biasanya ketiak berkeringat. Bisa diobati dengan perban luka, setelah agak kering lukanya bisa diolesi krem / salep untuk lecet karena radiasi. 2. CHEMOTHERAPY. Chemotherapy adalah menggunakan suatu obat yang fungsinya adalah untuk membunuh sel kanker. Systemic chemotherapy, obat chemo tersebut dialirkan lewat pembuluh darah, targetnya adalah seluruh sel kanker yang ada di tubuh. Efek samping obat chemotherapy sangat individual, tergantung dari masing-masing pasien juga dosisi yang
diberikan biasanya dokter akan menghitung luas tubuh melalui berat badan pasien. Pada saat saya melakukan chemotherapy tahun lalu dan sekarang efek samping bisa dikatakan tidak ada / bisa diabaikan. Yang saya rasakan adalah rambut rontok, kalau leukosit mulai turun merasa sangat lelah. Lainnya tidak ada. ( untuk meminimalkan efek samping akan dibahas tersendiri ). Efek samping yang umumnya dirasakan pasien adalah :
1. Rambut rontok 2. Kemungkinan resiko infeksi ( basanya sariawan pada mulut, tenggorokan susah menelan karena infeksi jamur ) 3. Kuku dan kulit menghitam, kadang kulit kering 4. Mual & muntah 5. Ngilu tulang-tulang 6. Hilang nafsu makan 7. Diare atau malahan susah buang air besar 8. Asam lambung naik
Gejala-gejala itu biasanya akan menghilang ketika pengobatan selesai. Chemotherapy bisa diberikan secara oral ( diminum ) dan intravenous ( diinfuskan ). Diberikan secara beseri ( untuk oral biasanya diminum selama 2 minggu, istirahat 1 minggu. Kalau diinfuskan 6 kali chemo, jaraknya 3 minggu untuk yang full dose ). Biasanya tidak perlu menginap di Rumah Sakit, apabila satu jam setelah chemo tidak mengalami efek apapun. Kalau agak mual-mual sedikit tidak apa-apa sampai dirumah biasanya akan hilang asal langsung istirahat / tidur. Chemotherapy, bisa diberikan sebagai neoadjuvant therapy ( diberikan sebelum diadakan operasi, tujuannya adalah untuk mengecilkan tumor yang besar, mengeringkan luka kanker akibat kanker yang sudah pecah ), atau adjuvant therapy ( diberikan setelah operasi, untuk mengurangi kekambuhan ). Dalam hal mana apabila kanker kambuh lagi ( cancer reccurence ). Pasien biasanya ditawari untuk menggunakan obat baru atau kombinasi dari obat yang sudah ada. Obat yang berbeda, berguna untuk kanker yang berbeda pula. Dan penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari obat-obat tertentu akan lebih efektif daripada obat individual. Obat obat chemotherapy yang biasanya digunakan untuk kanker payudara adalah :
Cyclophosphamide ( cytoxan, Neosar ) Methotrexate ( banyak merk ) Fluorouracil ( 5-Fu, Adrucil ) Doxorubicin ( Adriamycin, Rubex ) Paclitaxel ( Taxol ) Docetaxel ( Taxotere ) Vinorelbine ( Navelbine ) Capecitabine ( Xeloda ) Protein bound paclitaxel ( Abraxane ) Gemcitabine ( Gemzar ) Ada juga obat yang baru di buat oleh Brysto Myers and Squib yaitu Ixempra ( tapi belum beredar di Indonesia, karena masih sangat baru ) Dll
FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide ) TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide ) GT ( gemcitabine dan paclitaxel ) Dll
Beberapa obat ini bisa juga dikombinasikan dengan trastuzumab ( Herceptine ), suatu obat yang tergolong dalam targeted therapy. Dalam pengobatan kanker akan selalu dievaluasi oleh team dokter juga lebih baik apabila pasien aktif terlibat. 3. HORMON THERAPY. Terapi hormone berguna bagi pasien yang hasil biopsynya menunjukkan hasil positive untuk Estrogen receptor ( ER + ) dan Progesterone receptors ( PR + ) tipe kanker ini berarti pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormone-hormon tersebut sehingga diperlukan obat untuk memblock hormone untuk membatasi / mengerem pertumbuhan tumor. Pemakaiannya bisa sendiri atau bersamaan dengan obat chemotherapy. Contoh terapi hormone sebagai adjuvant therapy adalah tamoxifen, anastrozole ( arimidex ), letrozole ( femara ), dan exemestane ( aromasin ).
A. Estrogen receptor B. Estrogen C. Estrogen helper protein D. Cell nucleus E. DNA ( genetic material ) inside the cell nucleus
Cell with estrogen receptors blocked by tamoxifen and helper protein : A. Estrogen receptor B. tamoxifen C. Estrogen helper protein D. Tamoxifen helper protein E. Cell nucleus F. DNA ( genetic material ) inside the cell nucleus 4. TARGETED THERAPY.Adalah termasuk obat baru yang bekerja untuk mengerem / menghentikan aksi dari protein abnormal ( HER2/neu ) yang menyebabkan sel kanker tumbuh dan membelah tak terkontrol.Monoclonal antibodies targete protein yang biasanya ada dalam jumlah yang besar didalam sel kanker.
Trastuzumab ( Herceptin ) dipakai sebagai obat untuk kanker payudara yang mengandung terlalu banyak protein HER2/neu. Bevacizumab ( Avastin ) adalah antiangiogenic. ( masih dalam percobaan klinis ). Antiagiogenesis agent ini memblock angiogenesis ( formasi dari pembuluh darah baru ) yang dibutuhkan tumor untuk berkembang dan metastasis.
Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri dari jaringan-jaringan, berisi sel-sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel lama tidak mati, dan sel-sel baru terus tumbuh (padahal belum diperlukan), jumlah sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker, terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak (non kanker), ada juga yang ganas (kanker). Pada perempuan, payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara terdapat dari 15-20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelejar susu (lobules). Seringkali, awal kanker payudara tumbuh pada kelenjar susu atau lolubes. Payudara juga terdiri dari pembuluh darah dan aliran getah bening, yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening, melalui tubuh menuju kelenjar (nodes) getah bening (kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi). Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat pada bagian ketiak, di atas tulang selangka dan di belakang tulang dada. Cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah bening di bawah ketiak. Karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah lengan). Nah, jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang dan otak.
Gejala
Menurut dr. Setiawan Dalimarta, dari Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) pada acara Health Talk di Kantor Tahitian Noni Indonesia tanggal 28 Juni 2008, kanker payudara merupakan kanker no.2 terbanyak pada wanita Indonesia.
Gejala-gejalanya mencakupi
Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, aktivitas normal. Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di payudara Bila penyakit berlanjut; terasa benjolan, bentuk dan usuran payudara berubah, luka/eksim pada payudara yang sudah lama dan tidak sembuh pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari puting atau ASI walupun tidak menyusui Puting susu tertarik ke dalam Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk Kanker dapat diawali dari sel-sel yang belum membentuk benjolan. Ketika kanker berkembang, tumor akan tumbuh dan benjolan dapat dirasakan lebih jelas hanya dengan pemeriksaan manual yang dilakukan dokter. Selain itu, kelenjar getah bening bisa membesar yang menandakan sel kanker telah menyebar. Umumnya saat diagnosis kanker payudara, pada awalnya tidak menimbulkan rasa sakit yang bisa menjadi tanda munculnya penyakit ini. Namun, pada beberapa pasien mengaku mengalami rasa sakit di seputar benjolan pada payudara. Bagi yang mengalami rasa sakit payudara terus-menerus dan mencurigakan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, meskipun belum terasa adanya benjolan
Lebih lanjut, dr. Setiawan Dalimarta mengemukakan faktor resiko kanker payudara adalah: Riwayat keluarga dengan kanker payudara, kanker ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, sarkoma Faktor hormon; haid pertama <10 thn, menopause >55 thn, tidak menikah/melahirkan anak, melahirkan anak pertama >35 thn, tidak pernah menyusui anak Faktor umur; kemungkinan lebih besar mendapat kanker payudara pada umur lebih dari 30 tahun dan terus bertambah sampai setelah menopause Payudara pernah infeksi, trauma, operasi tumor jinaka atau ganas Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon, dan pengobatan kemandulan Penderita tumor jinak payudara menggunakan obat KB Pernah radiasi payudara atau dinding dada Peningkatan berat badan yang signifikan pada usia dewasa
Diagnosis
Bila terjadi benjolan, lakukan : Pemeriksaan USG, mammografi, MRI Pemeriksaan pertanda tumor: CA 15-3, MCA dan CEA Diagnosis pasti; pemeriksaan hispatologis yang bahannya diambil dari biopsi benjolan di payudara
Pencegahan
Pemakaian obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter Dikeluarga sedarah ada yang menderita kanker, jangan gunakan KB PIL, suntikan dan susuk KB Lakukan pemeriksaa SADARI setiap bulan Risiko tinggi, periksa mammografi secara berkala, terutama pada usia lebih dari 49 tahun Pemberian ASI selama mungkin pada anak menggunakan risiko terkena CA mammae karena terbentuk hormon oksitosin yang akan mengurangi produksi hormon estrogen Menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, susu kedelai, tahu, tempe, mengandung genistein yang dapat menurunkan kejadian kanker payudara Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena nerkorelasi dengan peningkatan kanker payudara Hindari Karsinogen yaitu penyebab yang dapat merangsang pembentukan kanker, misalnya zat kimia organik dan anorganik seperti zat pewarna tekstil (kue, kerupuk) zat pengawet (tahu, bakso), karbon tetraklorida (CCI4), ter (jelaga), kloramfenikol (obat tifus), fenilbutason (obat rematik), nitrosamin, asbes, asap rokok, sinar radiasi Polusi udara Penyedap dan pemanis buatan Air minum diolah dari sungai yang kotor dan tercemar limbah
Sayuran berpestisida Ikan tercemar merkuri, pengawet Daging tercemar virus, hormon, pengawet, dsb