Anda di halaman 1dari 3

PGPR MENGENDALIKAN LAYU DAN MENYUBURKAN TANAMAN

11:57 PM MASPARY

Salam pertanian !! Beberapa pembacaGerbang Pertanian menyarankan agar kami menyediakan PGPR yang siap aplikasi. Oleh karena itu kami kini telah menyediakan PGPR dengan harga yang murah, hal ini kami lakukan untuk membantu para petani yang memerlukan PGPR tetapi belum sempat atau malas membuatnya. Tetapi sebelumnya maspary akan menguraikan manfaat, cara kerja dan cara aplikasi PGPR secara sederhana terlebih dahulu. Seperti kita ketahui PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang hidup disekitar perakaran. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur). Banyak petani yang berfikiran salah tentang cara pengendalian penyakit layu pada beberapa jenis tanaman seperti cabe, tomat, terong dll. Mereka terlalu meyakini dan terlalu mengandalkan pestisida kimia untuk megendalikan penyakit perakaran. Padahal menurut pengalaman saya belum ada pestisida kimia yang efektif untuk mengendalikan penyakit layu pada tanaman cabe, terong maupun tomat, terutama penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri. Kenapa saya mengatakan demikian ? karena saya pernah menggunakan agrept dan agrimicyn mulai dari perendaman benih, dipesemaian hingga di pertanaman, namun tanaman cabe dan tomat saya masih terserang oleh layu bakteri. Padahal harga bakterisida kimia (agrept, agrimicyn dan bactocyn) harganya sangat mahal jika dibandingkan dengan PGPR. PGPR sangat diperlukan oleh tanaman karena memiliki banyak manfaat. Manfaat yang dapat terlihat secara nyata adalah bahwa PGPR mencegah dan mengendalikan penyakit layu dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Apa sebenarnya yang dilakukan oleh PGPR ini sehingga mampu mengendalikan penyakit layu dan menyuburkan tanaman? 1. PGPR memproduksi antibiotik untuk melindungi tanaman dengan cara menghambat pertumbuhan penyakit perakaran 2. PGPR menjadi pesaing patogen penyebab penyakit dalam mendapatkan makanan disekitar perakaran sehingga pertumbuhan patogen merugikan menjadi berkurang. 3. PGPR merangsang pembentukan hormon atau ZPT Auksin, Sitokinin dan Giberellin sehingga tanaman terlihat lebih subur 4. PGPR menghambat produksi etylen (zat yang menyebabkan tanaman cepat tua dan mati) 5. PGPR meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan unsur N oleh tanaman

6. 7. 8. 9.

PGPR meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur Fe PGPR meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur S PGPR meningkatkan ketersediaan unsur P PGPR meningkatkan ketersediaan unsur Mn

Adapun cara aplikasi PGPR adalah sebagai berikut: 1. PGPR Untuk perlakuan benih. Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 4 kali. Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman. 2. PGPR Untuk perlakuan bibit. Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air. 3. PGPR Untuk perlakuan pada tanaman. Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air. Untuk aplikasi pada tanaman semusim (cabe, terong, timun dll) siramkan 1 - 2 gelas aqua larutan tadi ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah. Lama waktu peredaman benih atau bibit dengan PGPR

NO 1 2 3 4 5 6

BENIH ATAU BIBIT Padi, cabai, terong dan kangkung Stek tanaman berkayu dan bahan biakan dengan rhizoma (pisang, aglaonema dan sebagainya) Kacang-kacangan (kacang panjang, kedelai, buncis, kacang tanah dan sebagainya) Timun-timunan (mentimun, semangka, melon dan sebagainya) Jagung dan tomat Bayam dan kubis-kubisan (pak choi, caisin, kubis dan sawi putih)

WAKTU PERENDAMAN 2 8 jam 2 8 jam 5 15 menit 5 menit 15 30 menit 5 menit

Perlakuan PGPR pada berbagai tanaman

NO 1

JENIS TANAMAN

PERLAKUAN AWAL

PERLAKUAN SUSULAN 1 minggu setelah tanam dan 2

Benih yang disemaikan dan memiliki Perlakuan umur produktif kurang lebih 30 hari benih

(bayam, caisin dan sebagainya) 2 Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 60 hari (Jagung manis) Perlakuan benih

minggu setelah tanam 3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam 1 minggu sebelum pindah tanam, 3 atau 5 minggu setelah tanam 3 minggu setelah tanam, 7 atau 9 minggu setelah tanam

Benih disemaikan dengan usia tanam Perlakuan 3 4 bulan (padi, cabe, terung, benih melon dan sebagainya) Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 3 bulan ( jagung, kacang panjang, kedelai, mentimun dan sebagainya Tanaman berumur kurang lebih 12 bulan (pisang) Perlakuan benih

Perlakuan Perlakuan benih atau bibit dilakukan sebulan sekali sejak ditanam hingga tanaman berumur 1 bulan sebelum panen Perlakuan benih 1 minggu sebelum pindah tanam dan penyiraman satu bulan sekali setelah pindah tanam.

Tanaman disemaikan dengan umur kurang lebih 3 tahun (pepaya)

Tanaman tahunan

Perlakuan Penyiraman 1 bulan benih atau bibit sekali.

Jika rekan-rekan Gerbang Pertanian ada yang berminat untuk membeli PGPR silahkan hubungi maspary 081 226 302 97 (SMS only). Harganya murah cuma 10.000 per 600 ml (1 botol aqua). Untuk mengetahui tata cara pembelian silahkan klik disini. Untuk melihat produk yang lain dari Gerbang Pertanian silahkan klik disini. Trimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel dari Gerbang Pertanian, semoga informasi yang kami sampaikan kali ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca semua.

Anda mungkin juga menyukai